03FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
|
|
- Yohanes Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 03FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk
2 SKETSA Modul Studio Desain 1
3 Pengertian Sketsa Sketsa atau sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan. Mengingat sederhana penampilannya, sketsa lebih merupakan persiapan dari lukisan yang akan datang, demikian tulis Putu Wijaya. Menurut Meyers (1969) sketsa merupakan gambar catatan. Ia membedakannya dengan gambar karya lengkap dan gambar karya studi. Dalam karya studi, gambar merupakan eksplorasi teknis atau bentuk untuk penyelesaian lukisan, patung, dan lain-lain. Biasanya penggambarannya menyoroti rincian dari bagian-bagian tertentu, misalnya anatomi kepala, tangan atau bahu, draperi, dan sebagainya dalam mempelajari bentuk orang. Gambar semacam ini misalnya, dikerjakan oleh Leonardo da Vinci ( ) dan Michaelangelo ( ).
4 Pengertian Sketsa Gambar karya lengkap merupakan karya final, gambar sebagai karya jadi. Sebagai ungkapan dalam bentuk gambar, ia berfungsi sebagai sarana komunikasi, mendeskripsikan dan menjelaskan objek-objek secara visual, sebagaimana karya ilustrasi visual, gambar karya lengkap berdiri sendiri sebagai karya yang selesai, seperti karya-karya lukis atau patung. Dalam sketsa, kata Meyers, terdapat keinginan pembuatnya untuk merekam kejadian atau objek yang dilihat sebagai momen yang menarik perhatian penggambarnya. Sketsa mungkin dibuat untuk memenuhi kebutuhan sebagai latihan, main-main, atau semacam ungkapan pribadi. Dalam hal yang terakhir, karya skets dipandang setara dengan lukisan. Oleh karenanya, Agus Dermawan ketika mengomentari sketsa-sketsa karya Ipe Ma roef (1938) seorang empu sketsa Indonesia mengungkapkan sebagai lukisan garis. Ungkapan ini sekaligus menegaskan, bahwa garis perannya amat menonjol dalam sebuah sketsa.
5 Sejarah Perkembangan Sketsa Sebagaiman halnya dengan karya lukisan, sketsa memiliki keragaman tema, gaya dan teknik pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok hanyalah pada medium pengucapannya. Mengenai tema, sketsa lebih banyak dikaitkan dengan subjek yang diangkat dari penggarapan objek-objek out door, mengingat orang pada kaum impresionis di abad XIX dengan out door paintingnya itu. Dalam hal ini, pemandangan diluar seperti kebun, lading, jalan-jalan, perkampungan padat, keramaian kota, bangunan-bangunan, dan kesibukan-kesibukan orang di pasar, merupakan objek-objek menarik yang menggugah penggambar atau pelukis untuk membuat sketsa melalui pengalaman melihat langsung.
6 Sejarah Perkembangan Sketsa Dalam perkembangannya, sketsa kemudian tidak hanya menampilkan objekobjek nyata yang kasat mata dan dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, melainkan terjadi perkembangan tema-tema sketsa. Munculah tema sketsa yang lebih merupakan pernyataan imaji, impian, kesan-kesan, dan pikiranpikiran penciptanya dan lebih abstrak. Sketsa pelukis Nashar (1928- ) misalnya, yang dipamerkan di Jakarta tahun 1976, dipandang Putu Wijaya telah membebaskan garis sebagai batas dari wadag. Mengenai gaya sketsa, hampir setiap penciptanya mengembangkan gaya pribadi masing-masing sesuai dengan cita rasa dan tanggapannya atas lingkungan. Tetapi sebagai kecenderungan cara dan corak ungkapan karya, barangkali dapat dikelompokkan menjadi beberapa saja. Untuk menyebut kecenderungan yang berkembang disekitar kita, aganya dapat dikelompokkan menjadi sketsa yang bercorak figurative, baik yang realis, ekspresionis, maupun dekoratif kemudian corak surealistis-imajinatif dan corak abstrak.
7 Pendekatan Pada Sketsa Pertama, pendekatan kontur Pada pendekatan kontur, sketsa dihadirkan dengan garis-garis tunggal seakan tak terputus, sebagai batas yang mengelilingibentuk subjek-subjeknya, tanpa harus kehilangan spontanitasnya. Garis-garis yang dikerjakan secara free-hand itu, tampak eksplesit, tajam dan presisi. Tak ada garis yang salah. Tak ada garis yang diulang dan berlebihan, apalagi arsir dalam sketsa itu. Picasso ( ), Henri Matisse menciptakan sketsa dengan cara ini. Meski garis-garis mereka dibuat dengan tarikan sekali jadi dan dengan ketebalan yang sama, dengan susunan tertentu dan pemenggalan-pemenggalan kontur ditempattempat yang pas, dapat dihadirkan kesan ruang dalam sketsanya. Pengaturan bagian-bagian yang kosong menjadi penting dalam menyatakan kesan ruang. Demikianlah, tarikan garis sekali jadi amat menentukan dalam sebuah sketsa. Ipe mengibaratkan sketsa sebagai teater. sekali pemain muncul di panggung, tak ada kesempatan untuk meralat kekeliruan, lain dengan dunia film yang diibaratkan melukis dengan cat minyak.
8 Pendekatan Kontur
9 Pendekatan Pada Sketsa Kedua, pendekatan Gestur Sketsa dibentuk oleh garis-garis yang dihadirkan dengan gesekan-gesekan tangan secara kontinyu sepanjang proses penciptaan. Dengan cara ini, bentuk sketsa lebih merupak impresi tetapi mencitrakan gerak bentuk menjadi mengabur, karena dibangun oleh garis riuh bertindihan dan liar, sejalan dengan reaksi emosi yang bergelora ketika penggambarannya menghadapi objek jika dengan pendekatan kontur bentuk dirumuskan dengan garis tunggal, pada pendekatan kontur gesture disugestikan dengan garis-garis jamak. Pelukis-pelukis seperti Vincent van Gogh, daumier ( ) atau Affandi membuat sketsa dengan pendekatan gestur, baik pendekatan kontur maupun gestur, proses penggarapan sketsa dilakukan dengan teknik langsung (direct method0, dalam arti dikerjakan sekali jadi tanpa melalui tahapantahapan. Oleh karena itu waktu pengerjaannya berjalan dengan singkat, tetapi dengan segenap jiwa yang intens dan total.
10 Pendekatan Gestur
11 Terima Kasih Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si
About Sketsa. Sebagaiman halnya dengan karya lukisan, sketsa memiliki keragaman tema, gaya dan teknik pengungkapannya.
About Sketsa Sketsa merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar ringan, sematamata garis besar atau belum selesai.kadang kala hanya digunakan sebagai pengingat-ingat saja. Dalam penerapannya
Lebih terperinciSketsa sketsa sketsa
Sketsa merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar ringan, semata-mata garis besar atau belum selesai.kadang kala hanya digunakan sebagai pengingat-ingat saja. Dalam penerapannya biasanya dipakai
Lebih terperinci02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn
Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci02FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinci04FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn
Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci04FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 03FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinci01FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,
Lebih terperinci11FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah
Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 11FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Program
Lebih terperinci05FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 05FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinci07FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 07FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci03FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 03FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci06FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 06FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinci05FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 05FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis
Lebih terperinci10FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah
Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 10FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Program
Lebih terperinci08FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Marketing Fakultas 08FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinci01FTPD. Komputer Desain 2 Dimensi. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Komputer Desain 2 Dimensi Fakultas 01FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinci06FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 06FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci14FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah
Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 14FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Program
Lebih terperinci03FDSK. Folklore. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Folklore Fakultas 03FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinci01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinci07FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 07FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinci07FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Marketing Fakultas 07FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinciBAB IV MATERI KERJA PRAKTEK
BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1. Proses Pengerjaan 4.1.1. Sketsa secara umum sketsa dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah gambar.dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri
Lebih terperinciDasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Dasar Dasar Desain 1 Prinsip Rupa : Ukuran Fakultas 08FTPD Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk Prinsip Rupa : Ukuran Modul Dasar-dasar Desain 1 Arti Ukuran
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) Sekolah : SMP Negeri 2 Gerokgak Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Pertemuan ke : 1-2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Satandar
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki
II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelebihan yang utama adalah memiliki akal budi. psikis. Perbedaan yang paling terlihat antara perempuan dan laki-laki terutama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Diantara makhluk-makhluk yang diciptakan Tuhan manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, manusia memiliki berbagai kemampuan yang tidak dimiliki
Lebih terperinci02FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Marketing Fakultas 02FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama SMK : SMK Kristen Salatiga Mata Pelajaran : Produktif Multimedia Standar Kompetensi : Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam Desain Komunikasi Visual untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa di Program Pascasarjana ISI Yogyakarta. Di kampus inilah saya banyak bertemu dengan seniman,
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis
Lebih terperinciMENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd
MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan
Lebih terperinci01FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Marketing Fakultas 01FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : Teknik Seni Rupa Etnik SEM: IV KODE : MKB07109 SKS : 4 JURUSAN : SENI RUPA MURNI DOSEN : Drs. Henri Cholis, M.Sn KOMPETENSI : Mahasiswa mampu menciptakan karya seni lukis
Lebih terperinci06FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Marketing Fakultas 06FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG
LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : PRIHANTO MIRAWAN Nim : 41909010076 Jurusan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH : SENI LUKIS I. Semester I Judul Praktek Jam Pertemuan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA Alamat : Karangmalang, Yogyakarta 55281 (0274) 550843, 548207 Fax. (0274) 548207 http:
Lebih terperinci2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.
Bab 2 Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D) Peta Materi Pengertian Jenis Karya Berkarya Seni Rupa 3 D Simbol Karya Nilai Estetis Proses Berkarya 32 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciDasar Dasar Desain 1. Modul ke: 04FTPD. Unsur Rupa : Obyek Visual. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Dasar Dasar Desain 1 Unsur Rupa : Obyek Visual Fakultas 04FTPD Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk Unsur Rupa : Obyek Visual Modul Dasar-dasar Desain 1 Obyek
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI KARYA
BAB IV DESKRIPSI KARYA Secara umum apresiasi terhadap karya cermin dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, kelompok karya dengan objek positif yaitu karya-karya yang menggambarkan gestur yang dapat
Lebih terperinciTEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI
328 Teknologi Gadget (Deny Wicaksono) TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI GADGET TECHNOLOGY AS THE INSPIRATION OF PAINTING CREATION IN THE FINAL ARTWORK ASSIGNMENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Perasaan atau kekuatan emosional yang besar dalam diri seorang manusia pasti mengalami sebuah perasaan tertentu yang timbul dari ransangan indera yang dicerapnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tema yang diangkat ini sebenarnya terinspirasi dari buku karangan Lewwis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tema yang diangkat ini sebenarnya terinspirasi dari buku karangan Lewwis Carol: Alice in wonderland. Buku ini memiliki kesan yang mendalam dalam memori saya, sebagai
Lebih terperinci05FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Marketing Fakultas 05FTPD Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa) Kelas / Semester : VII (tujuh) / (satu) Standar Kompetensi :. Mengapresiasikan Karya Seni Rupa Kompetensi
Lebih terperinci54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang
54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas/Semester : III (tiga)/ii (dua) Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 35 Standar Kompetensi SENI RUPA
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup seseorang.
Lebih terperinciDISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI
DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI Dipamerkan Pada Pameran Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-43 Tahun 2007 Oleh Sigit Wahyu Nugroho,M.Si Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2007
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspresi merupakan pelampiasan emosi perasaan baik secara individu maupun bersama. Ekspresi bisa muncul karena dorongan positif maupun ngeatif. Banyak faktor yang melatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak
Lebih terperinciKARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL
KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Kick Off PENCIPTA : Amoga Lelo Octaviano, S.Sos., M.Sn PAMERAN : Truly Bagus Exhibition Seminar Workshop by Indonesia Institute of Arts (ISI) Denpasar,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah
14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan
Lebih terperinciMETODE PERANCANGAN. No. Judul dan Nama Penulis Ulasan Novel ini bercerita tentang hal-hal yang mungkin disembuyikan dari
II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas No. Judul dan Nama Penulis Ulasan Novel ini bercerita tentang hal-hal yang mungkin disembuyikan dari Novel dari Lala Bohang orang lain, orang terdekat, bahkan diri
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa
Lebih terperinciALIRAN NEO KLASIKISME
ALIRAN NEO KLASIKISME Aliran Neo Klasikisme adalah gerakan untuk mempertegas kembali (neo) kepada aliran klasikisme. Muncul system pendidikan bersifat akademis ditambah dengan Royal Academic kian memperkokoh
Lebih terperinciContoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan
Seni Rupa Murni Daerah Seni Rupa Murni Daerah adalah Gagasan manusia yang berisi nilai nilai budaya daerah tertentu yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang,
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak
Lebih terperinci04FDSK. Folklore. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Folklore Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta Mandra
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperincidan menghargai keragaman dan keunikan karya seni
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 04) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII G dan VIII H/ Satu : Menggambar Ilustrasi
Lebih terperincipendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan
Lebih terperinci59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)
487 59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciFORMULIR RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN
No. Dokumen 061.43.4.70.00 Distribusi Tgl. Efektif 01 November 011 Judul Mata Kuliah : Eksplorasi Grafika Semester : 6 Sks : 3 Kode : 19057 Dosen/Team Teaching : 1. Zulfikar Sa'ban, S.Pd, M.Ds. Denta Mandra
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat menciptakan manusia awalnya Tuhan menciptakan laki-laki, kemudian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya Saat menciptakan manusia awalnya Tuhan menciptakan laki-laki, kemudian mengambil tulang rusuknya untuk dijadikan perempuan, seperti yang dituliskan
Lebih terperinciPengantar Mata Kuliah Ilustrasi (DKV 205 / 3 SKS) TEAM WORK DKV-UPJ
Pengantar Mata Kuliah Ilustrasi (DKV 205 / 3 SKS) TEAM WORK DKV-UPJ DESKRIPSI SINGKAT Mata Kuliah Ilustrasi berisi materi teori dan praktika tentang dasar-dasar ilustrasi yang mencakup wawasan umum, proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam menggambar objek seperti apa adanya atau sesuai dengan objek yang nyata (sebenarnya) ke dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciKompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber
Silabus SBK SD 15 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. 9.1. Mengidentifikasi jenis pada karya seni Jenis motif hias motif hias rupa nusantara pada karya daerah lain. seni rupa
Lebih terperinciBAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Tari juga merupakan ekspresi jiwa
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. PERUMUSAN MASALAH... 3 C. TUJUAN PENCIPTAAN...
Lebih terperinciLUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA
LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. DESAIN BENTUK DASAR Sebelum memasuki proses ini, Sebelumnya penulis berkordinasi dengan dosen pembimbing mengenai desain yang seperti apa yang nantinya akan diproduksi. Penilaian
Lebih terperinciuntuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK) Kelas III (3) s/d VI (6) Semester - untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 33 33
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia kedudukannya di muka bumi ini, karena interaksinya dengan lingkungan tidak hanya dibekali oleh naluri (insting)
Lebih terperinciAKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Seni Rupa
Lebih terperinci55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang
55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB V FESTIVAL RAMADHAN BAKUL
BAB V FESTIVAL RAMADHAN BAKUL Untuk mengisi kegiatan Ramadhan, fakultas Desain dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana mengadakan Festival Ramadhan yang mengangkat konsep sesuai dengan temanya yaitu BAKUL
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik
SILABUS Sekolah Kelas/ Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VIII (Delapan)/ 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan Sejarah
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinci