METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN. Kota Solo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Wisata Tirta Sanita

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

IV. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

METODOLOGI PENELITIAN

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK EKONOMI DAN NILAI EKONOMI MANFAAT REKREASI SITU CIPONDOH TANGERANG NADIA MUTIARANI

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

BAB IV METODE PENELITIAN

VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN LOKASI TAMAN WISATA TIRTA SANITA Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Taman Wisata Tirta Sanita

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Korelasi Linier Berganda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

IV. METODE PENELITIAN. Kabupaten Cianjur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB IV METODE PENELITIAN. yang bertujuan sebagai ilmu terapan. Sedangkan menurut tingkat eksplanatorinya

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brondong dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong di Jalan Raya Brondong

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini dikarenakan Situ Cipondoh merupakan salah satu wisata alam di daerah Kota Tangerang yang berpotensi untuk dikembangkan. Waktu pengambilan data berlangsung selama bulan Mei sampai Juni 2011. 4.2 Jenis dan Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara langsung menggunakan kuesioner dengan para pengunjung, tenaga kerja lokal, pemilik unit usaha dan masyarakat sekitar. Data primer yang dibutuhkan antara lain karakteristik pengunjung, pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja lokal di lokasi wisata, pendapatan dari unit usaha, dan keterlibatan masyarakat lokal sekitar. Data sekunder diperoleh dari pengelola wisata Situ Cipondoh, buku referensi, jurnal, internet dan studi pustaka dari penelitian-penelitian terdahulu yang terkait serta sumber lain yang dapat menunjang tujuan penelitian yang ingin dicapai. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain jumlah kunjungan tahunan wisatawan, gambaran umum lokasi wisata berupa sejarah, status, keadaan fisik luas wilayah, potensi kawasan wisata, serta informasi lain yang menunjang penelitian. 22

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan data meliputi metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh melalui kuesioner sedangkan metode kualitatif berupa penyajian data dengan cara mengintepretasikan dan mendeskripsikan data kuantitatif. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti kedalam bentuk yang lebih sederhana. Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excel 2007dan Minitab 15. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Sumber Data Analisis Data 1. Mengidentifikasi karakteristik - Data primer dan - Analisis masyarakat sekitar, unit usaha, tenaga kerja dan pengunjung Wisata Situ Cipondoh. data sekunder Deskriptif dan kuantitatifdeng anmicrosoft Excel 2007 2. Mengidentifikasi Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan Wisata Situ Cipondoh 3. Mengkuantifikasi nilai ekonomi manfaat rekreasi yang dihasilkan objek wisata Situ Cipondoh dengan metode biaya perjalanan. - Data primer - Model Regresi Berganda dengan Microsoft Office Excel 2007dan Minitab 15 - Data Primer - Contingent Valuation Method, surplus Konsumen dengan Microsoft Excel 2007 23

4.4 Metode Pengambilan Contoh Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh pengunjung adalah non-probability sampling dimana pada metode ini tidak memberikan kemungkinan yang sama bagi tiap unsur populasi untuk dijadikan responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana peneliti tidak mengambil contoh secara acak melainkan dengan pertimbangan tertentu dan secara sengaja (Singarimbun dan Effendi (1987) dalam Novianti (2010)). Responden pengunjung adalah mereka yang berusia 15 tahun keatas dan sedang melakukan kegiatan wisata di Situ Cipondoh. Usia 15 tahun keatas dipilih karena dinilai dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk diwawancarai sehingga mudah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Jumlah sampel untuk pengunjung Situ Cipondoh sebanyak 60 orang. Metode pengambilan contoh responden pada unit usaha dan tenaga kerja lokal serta masyarakat sekitar dilakukan dengan bentuk purposive sampling, dimana anggota responden dipilih dan disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu yaitu keterwakilan jenis usahanya. Responden terpilih untuk unit usaha sebanyak 16 unit usaha dan tenaga kerja lokal sebanyak 23 orang. Pengambilan contoh responden untuk masyarakat sekitar dengan pertimbangan kriteria responden terpilih adalah masyarakat yang mengetahui keberadaan wisata Situ Cipondoh sebanyak 30 orang. 4.4.1 Analisis Biaya Perjalanan (Travel Cost Analysis) Metode penilaian untuk mengukur nilai ekonomi wisata alam yang paling banyak dipakai adalah Travel Cost Method (TCM). Metode ini menduga nilai 24

ekonomi kawasan wisata berdasarkan penilaian yang diberikan masing-masing individu atau masyarakat terhadap kenikmatan yang tidak ternilai (dalam rupiah) dari biaya yang dikeluarkan untuk berkunjung ke sebuah objek wisata, baik itu opportunity cost maupun biaya langsung yang dikeluarkan seperti biaya transportasi, konsumsi makanan, minuman, hotel, tiket masuk dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, maka model yang dibangun untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke Situ Cipondoh yang dibentuk dengan model regresi linear berganda dan dilakukan dengan metode biaya perjalanan individual (Individual Travel Cost Method) tiap individu pertahun kunjungan, yaitu: Y = b 0 + b 1 X 1 - b 2 X 2 b 3 X 3 - b 4 X 4 + b 5 X 5 + ε dimana: Y = Jumlah kunjungan/trip tahunan ke Situ Cipondoh (jumlah kunjungan per tahun) X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 ε = Pendapatan responden (rupiah per tahun) = Biaya Perjalanan individu ke Situ Cipondoh (rupiah) = Umur responden (tahun) = Waktu tempuh ke Situ Cipondoh (menit) = Jumlah rombongan (orang) = Error term b 1 - b 5 = Koefisien regresi untuk faktor X 1 -X 5 Variabel-variabel diatas dipilih berdasarkan teori-teori penelitian terdahulu dan observasi di lapang. Ada tidaknya masalah multikolinearitas perlu dipertimbangkan dalam membuat suatu model regresi. Adanya hubungan antar 25

variable bebas (multikolinearitas) tidak menjadi hal yang serius jika tujuan dari model regresi untuk keperluan perkiraan atau peramalan. Namun, jika tujuan dari model regresi untuk keperluan memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari X i terhadap Y, maka adanya multikolinearitas menjadi hal yang serius (Supranto,2004) dalam (Novianti,2010). 4.4.2 Pendugaan Surplus Konsumen Setelah mengetahui fungsi permintaan maka kita dapat mengukur surplus konsumen yang merupakan proxy dari nilai WTP terhadap lokasi rekreasi (Fauzi, 2004). Surplus konsumen untuk fungsi permintaan yang telah dibuat (bersifat linear) dapat diukur melalui formula : Dimana : N = Jumlah kunjungan yang dilakukan oleh individu i b1 = Koefisien dari biaya perjalanan. 4.4.3 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Asumsi model regresi linear berganda sangat mirip dengan asumsi model regresi linear sedehana, yaitu: 1. Spesifikasi model ditetapkan dalam persamaan: Y i = 26

2. Peubah X k merupakan peubah non-stokastik (fixed), artinya sudah ditentukan, bukan peubah acak. Selain itu tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas X k. a. Komponen sisaan ε i mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam konstan untuk semua pengamatan i. E(ε i )=0 dan Var (ε i ) = σ 2. b. Tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antar sisaan ε i sehingga Cov (ε i, ε j ) = 0, untuk i j. c. komponen sisaan menyebar normal. 4.4.3.1 Pemenuhan Asumsi Regresi Linear Berganda Pemenuhan asumsi dalam regresi linear berganda perlu dilakukan untuk mengetahui kebaikan dari suatu model. Adapun beberapa pengujian statistik yang perlu dilakukan ialah: 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah error term dari data observasi mendekati sebaran normal sehingga statistik t dapat dikatakan sah. Uji tersebut dapat dilakukan dengan normality test pada residual hasil persamaan model. Jika dalam grafik hasil uji tersebut keberadaan titik-titik pada garis berbentuk linier dan didapat P-value lebih besar dari taraf nyata, maka asumsi kenormalan dapat terpenuhi. 2. Uji Statistik t Uji t digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan metode OLS berbeda secara signifikan dengan nilai 27

parameter tertentu atau tidak (Firdaus, 2004). Prosedur pengujiannya sebagai berikut : H 0 : bi = 0 artinya variabel bebas (Xi) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya (Yi). H 1 : bi 0 artinya variabel bebas (Xi) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya (Yi). Rumus untuk mencari t hitung sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel, maka terima H 0, artinya variabel bebas (X i ) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya (Y i ). Jika t hitung t tabel, maka tolak H 0, artinya variabel bebas (X i ) berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya (Y i ). 3. Uji Statistik F Uji statistik F merupakan pengujian koefisien regresi secara keseluruhan, pengujian ini menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan kedalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Langkah-langkah pengujian statsitik F 1) Membuat Hipotesa. H 0 :β 1 =β 2 = 0 H 1 :β 1 β 2 β 3 =β 4 = 0 2) Kriteria. H 0 akan diterima dan H 1 akan ditolak bila F-stat < F-tabel. H 0 akan ditolak dan H 1 akan diterima bila F-stat > F-tabel. 28

3) Mencari nilai F-tabel dengan interval 1%, maka akan diperoleh nilai F- tabel sebagai berikut: Dimana : R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel n = Jumlah sampel T = Jumlah unit waktu Atau : F-tabel = {α; (n-1,nt-n-k)} 4) Membandingkan nilai F-statistik dengan nilai F-tabel. 4. Uji Multikolinearitas Salah satu asumsi dari model regresi ganda adalah bahwa tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas dalam model tersebut.jika hubungan tersebut ada, kita katakan bahwa peubah-peubah bebas tersebut berkolinearitas ganda sempurna (perfect multicolinearity). Multikolinearitas muncul jika dua atau lebih peubah (atau kombinasi peubah) bebas berkorelasi tinggi antara peubah satu dengan yang lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas maka dapat dilihat dari output komputer, dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF lebih besar dari 10 maka dapat dikatakan terdapat multikolinearitas dalam model. 29

5. Uji Heteroskedastisitas Asumsi dari model regresi linear adalah bahwa ragam sisaan (ε t ) sama atau homogen. Jika ragam sisaan tidak sama atau Var (ε i )= E(ε 2 i )=σ 2 i untuk tiap pengamatan ke-i dari peubah-peubah bebas dalam model regresi, maka dikatakan ada masalah heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat menggunakan metode grafik atau dengan menggunakan uji Park, uji Glejser, Uji Breusch-Pagan, Uji Goldfield-Quadnt dan white test. 6. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antara serangkaian data menurut waktu (time series) atau menurut ruang (cross section). Nilai statistik Durbin Watson berada pada kisaran 0 hingga 4, dan jika nilainya mendekati dua maka menunjukan tidak adanya autokorelasi ordo kesatu. Pendeteksi autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin Watson (DW). H 0 : tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negatif H 1 : terdapat serial autokorelasi Tolak H 0 jika d < dl atau d >4 dl dan terima H 0 jika du < d <4 du. 4.4.4 Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Situ Cipondoh Terhadap Masyarakat Lokal Analisis dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata yaitu, unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata (META,2001). Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah: (1) proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit usaha tersebut, (2) proporsi antara kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh unit 30

usaha tersebut (full time, part time, seasonal), (3) proporsi dari perputaran arus uang terhadap tenaga kerja lokal, supplier, investor, pajak, (4) tipe dan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan, apakah berasal dari luar atau dalam wilayah dan (5) rencana investasi kedepan. Sejumlah informasi tersebut diharapkan dapat diperoleh perkiraan mengenai dampak langsung (direct impact) dari pengeluaran pengunjung terhadap masyarakat lokal, perkiraan biaya sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh pengunjung, serta estimasi mengenai rencana investasi ke depan. Kelompok kedua adalah tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah: (1) jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi wisata, (2) jumlah jam kerja dan tingkat upah, (3) proporsi dari pengeluaran sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam dan di luar wilayah, (4) kondisi pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha ini, dan (5) pelatihan atau kursus yang pernah diikuti. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat memperkiraan dampak tidak langsung (indirect impact) dan dampak ikutan (induced impact) dari pengeluaran pengunjung. Kelompok ketiga adalah masyarakat lokal, informasi penting yang terkait dengan dampak ekonomi adalah informasi mengenai manfaat dan biaya yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebut. Informasi yang didapat dari responden akan memberikan informasi mengenai pengeluaran pengunjung, serta aliran uang sejumlah dana tersebut yang akan berdampak langsung, tidak langsung dan ikutan (induced impact) bagi perekonomian masyarakat lokal. Dampak ekonomi ini dapat diukur dengan menggunakan efek pengganda (multiplier) dari arus uang 31

yang terjadi. Dalam mengukur dampak ekonomi pariwisata terhadap perekonomian masyarakat lokal terdapat dua tipe pengganda, yaitu (META,2001): 1. Keynesian Local Income Multiplier Nilai yang menunjukkan berapa besar pengeluaran pengunjung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal. 2. Ratio Income Multiplier Nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak terhadap perekonomian lokal. Pengganda ini mengukur dampak tidak langsung dan dampak lanjutan (induced impact). Secara matematis dirumuskan : 1. Keynesian Income Multiplier D+N+U E 2. Ratio Income Multiplier, Tipe I 3. Ratio Income Multiplier, Tipe II dimana: D+N D D+N+U D E : Tambahan pengeluaran pengunjung (rupiah) D : Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E (rupiah) N : Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E (rupiah) U : Pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E (rupiah) 32

Setelah mengidentifikasi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari objek wisata ini, dapat dilakukan identifikasi produk atau jasa yang belum tersedia dilokasi tersebut, besarnya permintaan terhadap barang tersebut dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Hal ini juga dapat dijadikan rekomendasi bagi pengeloladan Pemerintah Daerah untuk pengembangan objek wisata tersebut. 4.4.5 Hipotesis Penelitian Adapun Hipotesis dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kunjungan ke Situ Cipondoh dipengaruhi oleh biaya perjalanan ke lokasi wisata, waktu tempuh dan umur diduga berpengaruh nyata secara negatif terhadap kunjungan ke wisata Situ Cipondoh. 2. Tingkat pendapatan dan jumlah rombongan berpengaruh nyata secara positif terhadap kunjungan ke Situ Cipondoh. 3. Aktivitas wisata di Situ Cipondoh diduga memberikan dampak ekonomi langsung terhadap masyarakat sekitar yang bekerja di lokasi tersebut berupa penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan rata-rata per bulan. 33