BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Google Apps for Edu. Menggunakan konsep hybrid learning, pembelajaran bukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

LANDASAN TEORI. akhir ini, adapun teori-teori yang digunakan sebagai berikut:

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xxi. DAFTAR LAMPIRAN...

PENDAHULUAN. sebagai e-learning. Namun dalam perkembangannya e-learning memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

Hannix Sulistyowati 2 NIM Abstrack

Analisis Penerimaan dan Penggunaan Aplikasi Work Order Android Menggunakan Metode UTAUT Pada PDAM Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran terbaru yang digunakan Stikom Surabaya adalah Hybrid Learning

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah manusia yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN Batasan Masalah...

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1. berikut merupakan flow chart dari tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT KONSUMEN MENGGUNAKAN APLIKASI GO-JEK ANALYSIS OF FACTORS OF CONSUMER INTENTION USING GO-JEK APPLICATION

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI iv. KATA PENGANTAR..ii. DAFTAR GAMBAR..vii. DAFTAR TABEL.viii BAB I PENDAHULUAN.1

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DENGAN MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i4 ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan kehidupan. Dengan berbagai program akademik dan kemahasiswaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI SIFOSTER XL AXIATA DI SMK MUHAMMADIYAH MAGELANG. Abstrak

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Artikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto

EVALUASI PENERIMAAN JEJARING SOSIAL GOOGLE+ PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) MENGGUNAKAN METODE UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT)

ANALISIS PENERIMAAN E-AUDIT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT) PADA BPK RI. Skripsi

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 281

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

Evaluasi Terhadap Penerimaan Pengguna Sistem Enterprises Resource Planning PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) Dengan Model Adapted UTAUT

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS USABILITY PADA SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY (UTAUT) DI AKPER AL KAUTSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 2016 ISSN X

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis.

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Facilitating Conditions terhadap Behavioral Intention dan Use Behavior. Berdasarkan metode, penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini dapat dikategorikan pula sebagai penelitian eksploratif karena bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau dugaan yang sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi peneliti selanjutnya. Secara garis besar penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu: Tahap pendahuluan Tahap pengumpulan data Tahap analisis data Tahap Pengambilan Keputusan Studi literatur Populasi & sampel Penelitian Uji Instrumen Pengujian hipotesis Variabel penelitian Analisis deskriptif Pengambilan keputusan Pembuatan kuesioner Uji Linearitas Pengumpulan data Teknik Analisis Data Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam metode penelitian 22

23 3.1 Tahap Pendahuluan Studi literatur dilakukan dengan cara mencari atau mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan UTAUT dan Structural Equation Modeling melalui: a. Buku (text book), literatur ini didapatkan di perpustakaan maupun toko buku. b. Artikel, literatur ini didapatkan dari internet. keyword yang digunakan dalam literatur ini yaitu: Unified Theory of Acceptance and Use Technology, Structural Equation Modeling, Partial Least Square, SmartPLS, Venkatesh, dan lain-lain. Artikel yang digunakan berasal dari dalam maupun luar negeri. c. Skripsi atau penelitian terdahulu, literatur ini didapatkan dari digital library yang disediakan oleh masing-masing perguruan tinggi atau situs layanan dokumen. 3.2 Tahap Pengumpulan Data 3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Unit analisis pada penelitian ini adalah dosen Stikom Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah dosen tetap yang mengajar di Stikom Surabaya. b. Penentuan Besar Sampel Penelitian Besaran sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 responden. Dengan ditetapkannya jumlah sampel sebesar 68 responden berarti sudah memenuhi ketentuan yang disarankan oleh Malhorta, Sugiyono, maupun Diehl (2006). c. Metode dan Teknik Pengambilan Sampel Metode yang dipergunakan adalah metode survei. Data dikumpulkan dalam periode dua minggu dengan pendekatan cross sectional atau one shot, yaitu

24 data yang dikumpulkan satu kali. Metode ini diharapkan telah memenuhi syarat random sebagai salah satu syarat pengambilan sampel. Penentuan sampel yang dipilih untuk menjadi responden dalam penelitian ini menggunakan teknik judgmental (purposive sampling). Teknik ini dipilih untuk memastikan bahwa hanya sampel yang memiliki unsur tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti yang akan diambil sebagai sampel. Kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dosen yang menggunakan aplikasi Brilian dalam proses belajar mengajar, mendapatkan surat tugas dari kepala institusi dan bersedia mengisi kuesioner. d. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Stikom Surabaya yang beralamat Jalan Raya Kedung Baruk No 98 Surabaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015. 3.2.2 Variabel Penelitian A. Identifikasi Variabel Terdapat 6 buah variabel laten yang terdiri dari beberapa indikator, yaitu: 1. Variabel laten eksogen (laten mempengaruhi), terdiri dari: a. Performance Expectancy (PE) dengan indikator-indikator: kegunaan persepsi, keuntungan relatif, dan ekspetasi hasil. b. Effort Expectancy (EE) dengan indikator-indikator: kemudahan penggunaan persepsian dan kemudahan penggunaan. c. Social Influence (SI) dengan indikator-indikator: norma subjektif dan faktor-faktor sosial.

25 d. Facilitating Conditions (FC) dengan indikator-indikator: kontrol perilaku persepsian dan kondisi-kondisi memfasilitasi. 2. Variabel laten endogen (laten dipengaruhi), terdiri dari: a. Behavioral Intention (BI) dengan indikator-indikator pertimbanganpertimbangan sikap. b. Use Behavior (UB) dengan indikator-indikator: intensitas penggunaan. 3. Variabel moderasi, terdiri dari: a. Gender (jenis kelamin) b. Age (usia) c. Experience (pengalaman) d. Voluntariness of use (kesukarelaan penggunaan) B. Definisi Operasional Variabel 1. Performance Expectancy (PE) Performance Expectancy didefinisikan sebagai seberapa tinggi seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan membantu dia untuk mendapatkan keuntungan kinerja di pekerjaannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur Performance Expectancy yaitu: a. Kegunaan persepsi adalah seberapa jauh seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. b. Keuntungan relatif adalah bagaimana kemampuan-kemampuan dari suatu sistem meningkatkan kinerja pekerjaan individual. c. Ekspetasi-ekspetasi hasil adalah hubungan dengan konsekuensikonsekuensi dari perilaku. Berbasis pada bukti empiris, mereka

26 dipisahkan kedalam ekspektasi-ekspektasi kinerja dan ekspektasiekspektasi personal. Hubungan antara indikator yang terdapat pada Performance Expectancy dengan butir pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Indikator Performance Expectancy Brilian bermanfaat untuk kegiatan belajar Venkatesh PE1 mengajar et al. Kegunaan (2003) persepsian Penggunaan Brilian akan meningkatkan PE2 peluang saya untuk mengembangkan proses pembelajaran Keuntungan Brilian akan meningkatkan mutu PE3 relatif pembelajaran Ekspetasiekspetasi hasil PE4 2. Effort Expectancy (EE) Brilian memungkinkan untuk mempermudah proses pembelajaran Effort Expectancy didefinisikan sebagai tingkat kemudahan yang dihubungkan dengan penggunaan suatu sistem. Indikator yang digunakan untuk mengukur Effort Expectancy yaitu: a. Kemudahan penggunaan persepsian adalah seberapa jauh seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan bebas dari usaha-usaha yang menyulitkan. b. Kemudahan penggunaan adalah seberapa jauh menggunakan suatu inovasi dipersepsikan mudah untuk digunakan. Hubungan antara indikator yang terdapat pada Effort Expectancy dengan butir pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.2.

27 Kemudahan penggunaan Tabel 3.2 Indikator Effort Expectancy Kemudahan EE1 Saya merasa Brilian mudah digunakan Venkatesh penggunaan et al. (2003) Penggunaan Brilian cukup jelas dan persepsian EE2 mudah dipahami Belajar untuk menggunakan Brilian EE3 mudah bagi saya. EE4 3. Social Influence Brilian sesuai dengan teknologi informasi yang terbaru dan banyak digunakan Social influence didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh orang-orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem baru. Indikator yang digunakan untuk mengukur Social Influence yaitu: a. Norma subjektif adalah persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang yang penting baginya berpikir bahwa dia seharusnya atau tidak seharusnya melakukan perilaku bersangkutan. b. Faktor-faktor sosial adalah internalisasi seseorang tentang kultur subjektif grup acuan dan kesepakatan interpersonal spesifik yang dilakukan seseorang dengan orang-orang lain di situasi-situasi sosial spesifik. Hubungan antara indikator yang terdapat pada Social Influence dengan butir pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Indikator Social Influence Lingkungan tempat mengajar berpendapat Venkatesh SI1 Norma sebaiknya saya menggunakan Brilian et al. subjektif Stikom telah mendukung dalam penggunaan (2003) SI2 Brilian

28 Kebijakan pimpinan Stikom Surabaya, Faktorfaktor SI3 mengharuskan saya menggunakan Brilian Manajemen STIKOM Surabaya telah sosial SI4 mendukung penggunaan BRILIAN 4. Facilitating Conditions(FC) Facilitating Conditions didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal tersedia untuk mendukung sistem. Indikator yang digunakan untuk mengukur Facilitating Conditions yaitu: a. Kontrol perilaku persepsian adalah merefleksikan persepsi-persepsi dari batasan-batasan internal dan eksternal pada perilaku dan meliputi keyakinan sendiri, kondisi-kondisi memfasilitasi sumber daya, dan kondisi-kondisi memfasilitasi teknologi. b. Kondisi-kondisi memfasilitasi adalah faktor-faktor objektif di lingkungan yang mana pengamat-pengamat setuju membuat suatu tindakan untuk mudah dilakukan, termasuk penyediaan dukungan komputer. Hubungan antara indikator yang terdapat pada Facilitating Conditions dengan butir pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.4. Kondisikondisi memfasilitas i Tabel 3.4 Indikator Facilitating Conditions Saya memiliki pengetahuan yang cukup Venkates Kontrol FC1 untuk menggunakan Brilian h et al. perilaku (2003) persepsian Saya memiliki sumber daya yang FC2 dibutuhkan untuk menggunakan Brilian Ada orang atau tim yang akan membantu FC3 saya jika menghadapi kesulitan dalam penggunaan Brilian FC4 Peralatan di kelas (imager, komp, dll) sudah mendukung penggunaan Brilian

29 5. Behavioral Intention (BI) Behavioral Intention didefinisikan sebagai suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu. Indikator yang digunakan untuk mengukur Behavioral Intention yaitu: pertimbangan-pertimbangan sikap adalah pertimbangan-pertimbangan sikap terhadap perilaku dan pertimbangan-pertimbangan normatif untuk menggunakan teknologi di waktu ke depan. Hubungan antara indikator yang terdapat pada Behavioral Intention dengan butir pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Indikator Behavioral Intention Saya berniat untuk menggunakan BRILIAN Venkatesh BI1 selama satu semester ke depan. et al. Brilian akan saya gunakan mengajar selama (2003) Niat BI2 satu semester ke depan. Saya memprediksi akan menggunakan Brilian BI3 selama satu semester ke depan. 6. Use Behavior (UB) Use behavior didefinisikan sebagai penggunaan aktual pengguna terhadap sebuah teknologi. Indikator yang digunakan untuk mengukur Use Behavior yaitu: intensitas penggunaan adalah menggambarkan seberapa sering pengguna menggunakan teknologi informasi. Hubungan antara indikator yang terdapat pada Use Behavior dengan butir pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Indikator Use Behavior Intensitas Frekuensi penggunaan Brilian selama Venkatesh UB1 penggunaan proses perkuliahan dalam seminggu et al. (2003)

30 UB2 Penggunaan BRILIAN selama semester 141 7. Gender 8. Age Gender didefinisikan sebagai jenis kelamin dari pengguna Brilian, gender dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: pria dan wanita. Age didefinisikan sebagai usia dari pengguna Brilian. 9. Experience Experience didefinisikan sebagai pengalaman dosen dalam menggunakan teknologi sejenis dalam hal ini Google Apps for Education (GAfE), experience dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: berpengalaman dalam penggunaan GAfE dan tidak pernah atau jarang menggunakan GAfE. 10. Voluntariness of use Voluntariness of use didefinisikan sebagai kesukarelaan dosen dalam menggunakan aplikasi hybrid learning, voluntariness of use dikelompokkan menjadi dua bagian dengan melihat jumlah kelas yang diampu yang menggunakan Brilian. 3.2.3 Pengumpulan Data Objek penelitian ini dibatasi hanya pada dosen tetap di Stikom Surabaya. Atas pertimbangan keterbatasan waktu, fasilitas dan biaya penelitian, mahasiswa yang juga menggunakan aplikasi hybrid learning tidak dapat dijadikan objek penelitian karena akan membutuhkan perlakuan yang berbeda dan menghasilkan sampel yang heterogen. Lingkup penelitian dibatasi pada hubungan: Performance

31 Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Behavioral Intention, dan Use Behavior. Data penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara dengan pihak terkait (P3AI dan tim Brilian) serta penyebaran kuesioner kepada responden. Halhal yang mencakup kuesioner tersebut ialah perihal data pribadi responden, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Behavioral Intention dan Use Behavior. Kuesioner ini disebarkan melalui media surat elektronik (e-mail) dan secara langsung (face-to-face). 3.3 Tahap Analisis Data 3.3.1 Uji Instrumen Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, diperlukan sebuah instrumen penelitian yang baik pula. Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan instrumen kuesioner. Dengan kuesioner tersebut akan digunakan untuk mengukur nilai dari variabel. Salah satu kriteria penyusunan kuesioner yang baik adalah memiliki validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menunjukkan kinerja kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Tujuan dari pengujian instrumen penelitian ini adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang telah disusun benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. 1) Uji Validitas Uji validitas adalah suatu alat uji yang digunakan untuk mengukur sah atau vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

32 oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total score. Dalam tampilan output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir pertanyaan terhadap total score, butir pertanyaan yang akan menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05 yang ditandai dengan tanda (**;*). Jika muncul tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. 3.3.2 Analisis Deskriptif Pada bagian ini akan dideskripsikan gambaran tentang kondisi responden dan gambaran besar dari tanggapan responden tentang variabel-variabel penelitian secara deskriptif. 3.3.3 Uji Linearitas Uji asumsi yang perlu dilakukan sebelum melakukan analisis jalur adalah uji linearitas. Uji asumsi ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa variabel-

33 variabel yang dirumuskan dalam model teoritik penelitian mempunyai hubungan linear secara nyata. Untuk menentukan linearitas akan dibandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel sesuai dengan nilai df yang didapat dari perhitungan aplikasi SPSS. 3.3.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang akan digunakan adalah Variance Structural Equation Modeling atau biasa disebut Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) yang merupakan turunan dari Structural Equation Modeling (selanjutnya disebut SEM). Proses analisis akan menggunakan alat bantu SmartPLS 2.0 M3. Instrumen penelitian yang akan digunakan tentu saja telah melewati uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu. Kemudian data yang akan diolah melalui aplikasi tersebut hanya perlu melewati satu jenis uji asumsi klasik yaitu uji linearitas. Partial Least Square memungkinkan melakukan estimasi atas sejumlah persamaan regresi yang berbeda tetapi terkait satu sama lain secara bersamaan, dengan membuat model struktural. Keterkaitan yang ada diantara model struktural ini memungkinkan variabel dependen pada satu hubungan berperan pula sebagai variabel independen terhadap variabel dependen yang berbeda. Langkah-langkah untuk membuat pemodelan dengan Partial Least Square adalah sebagai berikut: a. Mengkonstruksi diagram jalur b. Merancang model pengukuran (outer model) c. Merancang model struktural (inner model) d. Estimasi: Koefisien jalur, loading factor dan weight factor

34 e. Melakukan evaluasi R-square dan Q-square (Uji Stone Geisser s) f. Pengujian hipotesis 3.4 Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap pengambilan keputusan ini akan dilihat nilai statistik t pada tabel. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen. Jika nilai statistik t lebih besar dari 1.96 maka dinyatakan signifikan atau hipotesis diterima. Sebaliknya jika nilai statistik t lebih kecil cari 1.96 maka dinyatakan tidak signifikan atau hipotesis ditolak (Ghozali, 2006). 3.5 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 3.5.1 Kerangka Konseptual Grand theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Theory of Acceptance and Use of Technology yang dikemukakan oleh Venkatesh pada tahun 2003. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh tidak langsung Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence terhadap Use Behavior dan pengaruh langsung Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions terhadap Use Behavior dari pemakaian aplikasi hybrid learning (Brilian). Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, berikut digambarkan suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun dan juga mencerminkan alur berpikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

35 Performance Expectancy Effort Expectancy Social Influence h1 h4 h2 h5 h3 h6 Behavioral Intention h8 Use Behaviour Facilitating Condition h7 h9 h10 h11 h12 Gender Voluntariness Age Experience of Use Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Keterangan: : Pengaruh tidak langsung : Pengaruh langsung : Pengaruh dari variabel moderasi 3.5.2 Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) H1 : Performance Expectancy berpengaruh tidak langsung terhadap Use Behavior melalui Behavioral Intention. 2) H2 : Effort Expectancy berpengaruh tidak langsung terhadap Use behavior melalui Behavioral Intention.

36 3) H3 : Social Influence berpengaruh tidak langsung terhadap Use behavior melalui Behavioral Intention. 4) H4 : Performance Expectancy berpengaruh langsung terhadap Use behavior. 5) H5 : Effort Expectancy berpengaruh langsung terhadap Use behavior. 6) H6 : Social Influence berpengaruh langsung terhadap Use behavior. 7) H7 : Facilitating Conditions berpengaruh langsung terhadap Use behavior. 8) H8 : Behavioral Intention berpengaruh langsung terhadap Use behavior. 9) H9 : Hubungan Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Social Influence terhadap Behavioral Intention dimoderasi oleh gender (jenis kelamin). 10) H10 : Hubungan Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions terhadap Behavioral Intention dimoderasi oleh age (usia). 11) H11 : Hubungan Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions terhadap Behavioral Intention dimoderasi oleh experience (pengalaman). 12) H12 : Hubungan Social Influence terhadap Behavioral Intention dimoderasi oleh voluntariness of use (kesukarelaan dalam menggunakan).