tingkat desa hingga ke tengah tengah perkotaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. senatiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mayoritas penduduk di negara berkembang adalah petani. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. kenyataan yang terjadi yakni

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijadikan bisnis atau peluang usaha yang menjanjikan.tingginya minat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komoditas hortikultura terdiri dari tanaman buah-buahan, sayuran dan

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil merupakan salah satu sektor keberhasilan yang penting dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PISANG INDONESIA SKRIPSI. Oleh : DEVI KUNTARI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

BAB I PENDAHULUAN. awalnya hampir seluruh penduduk indonesia hidup dari bidang pertanian meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan Mandiri, sebagai

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dari Kota Binjai sendiri. Kota Binjai merupakan kota yang dulunya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia adalah tanaman buah-buahan. Permintaan produk buah-buahan di pasar dunia cenderung (trend) terus

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

I. PENDAHULUAN. komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan.

I. PENDAHULUAN. pertanian merupakan sumber penghasilan bagi sebagian besar penduduk

Produksi Kopi (kg / ha)

I. PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu Negara sangat ditunjang oleh berkembangnya usaha

BAB I PENDAHULUAN. sumber vitamin, mineral, penyegar, pemenuhan kebutuhan akan serat dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat, harga yang

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan alam secara umum masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung, Menurut

I. PENDAHULUAN. berkembang menjadi usaha yang bersifat komersial. Pada awalnya di Negara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian di kabupaten Kulonprogo ini masih menjadi tulang

I. PENDAHULUAN. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang diakibatkan krisis moneter serta bencana alam yang

PENYULUH PERIKANAN TEMANGGUNG BERDAYAKAN PEMBENIH GURAME SE JAWA TENGAH DENGAN MELATIH BUDIDAYA CACING SUTERA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BUAH-BUAHAN LANGKA HUTAN PEGUNUNGAN MERATUS

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Pengelolaan dan pemanfaatan hasil-hasil produk

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

I. PENDAHULUAN. datang adalah hortikultura. Hortikultura merupakan komoditas pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

BAB I PENDAHULUAN. tinggalkan oleh setiap perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

PENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, masing-masing bank berlomba-lomba dalam menyediakan produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam pasar perdagangan sangatlah ketat, terutama

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di sektor perdagangan, masih banyak komoditas berpotensi yang belum ditangani dengan serius. Komoditas holtikultura yang dibudidayakan di indonesia sangat banyak aneka jenisnya. Meliputi tanaman sayur sayuran, buahbuahan, bunga-bungaan, dan tanaman hias. Komuditas tersebut diusahakan dari tingkat desa hingga ke tengah tengah perkotaan. Indonesia sangat potensial untuk produksi durian karena memiliki lokasi yang merupakan habitat asli tanaman durian. Durian merupakan salah satu komoditas yang banyak dihasilkan untuk dijual, karena buah durian memiliki kelezatan yang sangat nikmat untuk dimakan. Bau durian memang menyengat hidung, tapi justru aroma inilah yang membuat penggemar durian menjadi penasaran. Membanjirnya buah durian pada setiap musimnya di pinggir-pinggir jalanan kota besar memudahkan para penggemar menikmati enaknya buah durian. Beberapa pedagang durian mengaku mendapat untung besar dari hasil jualannya (Widya, 2010:4). Buah durian yang tidak asing lagi di dalam masyarakat. Durian juga sangat banyak digemari oleh masyarakat walaupun datangnya jika pada musimnya saja. Setelah itu masyrakat telah memperdagangkannya sebagai usaha perdagangan yang menguntungkan. Pengembangan durian yang baik melalui ekstensifikasi maupun Penjualan durian di Indonesia di dukung oleh keadaan wilayah yang sesuai di tiap-tiap wilayah. Di Kota Medan banyak di jumpai pedagang durian,

diantarannya didaerah pasar sambu, pasar sekambing, daerah pasar petisah, dan hampir setiap pasar ada pedagang buah, dan ada juga yang menjual buah-buahan di pinggir jalan. Contohnya didaerah sepanjang jalan Letda Sujono, di daerah sepanjang jalan Kapten Muslim dan didaerah Pringgan dan jalan Tanjung Sari. Dari menjual buah durian pedagang buah dapat memenuhi kebutuhan keluarganya seperti makan, dan menyekolahkan anak-anaknya. Pedagang buah durian hidup dari hasil menjual buah durian, karena semakin tinggi penjualan pedagang durian maka tingkat kesejahteraan pedagang buah semakin tinggi dan semakin menurun penjualan pedagang buah semakin rendah tingkat kesejahtraan pedagang buah durian. Dalam mengembang usaha berdagang durian, para pedagang tentunya mengalami kendala-kendala antara lain terbatasnya modal usaha, harga durian yang tidak stabil dan pengalaman dagang yang dimiliki pedagang masih kurang sehingga berpengaruh terhadap pendapatan pedagang durian. Modal yang sangat berpengaruh untuk berjualan durian tersebut sangatlah dibutuhkan untuk setiap pedagang, karena dengan modal itulah para pedagang dapat berjualan durian. Secara teori mengatakan semakin besar modal usaha pedagang durian maka semakin besar keuntungan, semakin kecil tingkat risiko pedagang durian tersebut. sebaliknya, semakin kecil modal usaha pedagang buah maka semakin kecil keuntungan dan semakin besar tingkat risiko pedagang durian. Harga juga sangat menentukan disetiap penjualan buah durian tersebut, karena semua pasti tahu buah durian itu merupakan buah musiman. Hal tersebut membuat buah durian tidak dapat dijual terus menerus dalam waktu yang sangat

lama. Maka dari itu harga semakin tinggi jika buah durian sudah mulai langka di pasaran, tetapi jika buah durian sedang banyak-banyaknya di pasaran maka harga dapat turun seperti harga biasa. Pengalaman juga sangat menentukan pendapatan pedagang durian, karena jika ditiap pedagang mempunyai pengalaman dalam berdagang, maka dia akan tahu bagaimana cara meningkatkan pendapatannya. Jika semakin banyak pengalaman seseorang dalam berdagang, maka orang tersebut mempunyai peluang yang cukup besar untuk mendapatkan pendapatan yang lebih banyak karena mereka tahu bagaimana caranya memasarkan durian mereka dan bersaing secara sehat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pendapatannya. Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan di lapangan, ada beberapa masalah yang dialami oleh pedagang durian di sekitar kawasan kota Medan, yakni masih terbatasnya modal yang dimiliki oleh pedagang sehingga pembelian durian dari luar daerah jadi terkendala sehingga durian yang bisa dijual jadi berkurang. Selain itu, harga yang tidak stabil menjadi kendala yang terkadang bisa merugikan pedagang karena daya beli masyarakat terhadap durian menjadi berkurang sehingga banyak durian yang membusuk dan akhirnya mengalami kerugian. Kurangnya pengalaman yang dimiliki pedagang durian juga menjadi kendala dalam hal pemasaran durian sehingga hal ini berpengaruh terhadap pendapatan pedagang durian. Maka dari itu, pedagang harus focus terhadap harga jual buah tersebut agar keuntungan yang didapat semakin meningkat. Dengan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang berasal dari pedagang durian tersebut, maka diperoleh informasi yang dipergunakan sebagai bahan bahan pertimbangan untuk dapat lebih mendorong usaha-usaha peningkatan

penjualan yang sekaligus meningkatkan pendapatan pedagang dari usaha berdagang durian. Dari sejumlah faktor yang mempengaruhi pengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang durian, yang menjadi perhatian peneliti adalah faktor internal pedagang itu sendiri yaitu modal, harga, dan pengalaman yang mempengaruhi pendapatan pedagang. Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Durian di Kota Medan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis mengidentifikasi masalah penelitian adalah : 1. Apakah faktor modal usaha mempengaruhi pendapatan pedagang durian di Kota Medan. 2. Apakah harga durian yang tidak stabil mempengaruhi pendapatan pedagang durian di kota Medan. 3. Bagaimana para pedagang durian dalam mengembangkan usahanya untuk meningkatkan pendapatannya 4. Apakah faktor pengalaman yang dimiliki pedagang dapat mempengaruhi pendapatan pedagang durian di kota Medan. 1.3 Pembatasan Masalah Sehubungan dengan banyaknya masalah yang menjadi faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang durian maka dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini

adalah hanya membahas faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu modal kerja, harga durian, dan pengalaman yang dimiliki oleh pedagang durian di kota Medan. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh modal, harga, dan pengalaman terhadap pendapatan pedagang durian di Kota Medan. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor modal, harga, dan pengalaman terhadap pendapatan pedagang durian di Kota Medan. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dalam memperluas wawasan tentang faktor-faktor internal dalam berdagang dan pengaruhnya terhadap pendapatan serta mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang di peroleh di perkuliahan dengan kondisi nyata dilapangan. 2. Bagi pedagang, sebagai bahan masukan dan pertimbangan pedagang durian dalam usaha meningkatkan pendapatan.

3. Bagi Universitas Negeri Medan, sebagai tambahan literatur di perpustakaan Universitas Negeri Medan di bidang penelitian, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang durian. 4. Bagi peneliti lain, sebagai sumber informasi dan referensi di masa yang akan datang.