BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. b. Kepribadian Narsisme. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang diamati, yaitu: b. Kecerdasan Adversitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi : 1. Kecerdasan emosi 2. Dukungan sosial B. Definisi Operasional 1. Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi adalah kecenderungan perilaku menunda-nunda untuk menyelesaikan skripsi sebagai salah satu tugas akademik. Peneliti mengukur tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa menggunakan skala prokrastinasi akademik yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dari Schouwenburg (dalam Ferrari, Johnson, & Mccown, 1995) yaitu penundaan untuk memulai dan menyelesaikan skripsi, keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan skripsi, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi. Semakin tinggi skor prokrastinasi akademik yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi 41

42 prokrastinasi akademik. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula prokrastinasi akademiknya. 2. Kecerdasan emosi Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, serta mengendalikan reaksi ketika berhadapan dengan situasi tertentu berupa perasaan dan pikiran yang dapat mempengaruhi perilakunya dalam mencapai tujuan dan berhubungan dengan orang lain. Peneliti mengukur tingkat kecerdasan emosi pada mahasiswa menggunakan skala adaptasi dari skala yang disusun oleh Rudyanto (2010). Skala telah diuji coba sebelumnya dan memiliki reliabilitas baik dengan nilai koefisien alpha sebesar 0,893 dan validitas dengan indeks korelasi aitem antara 0,332 0,665. Skala disusun berdasarkan aspekaspek dari Goleman (2011) yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubuungan. Semakin tinggi skor kecerdasan emosi yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula kecerdasan emosinya. 3. Dukungan sosial Dukungan sosial adalah tindakan yang bersifat menolong atau membantu dari orang lain baik verbal maupun non-verbal yang dapat membantu individu mengatasi masalahnya baik dari segi emosi, instrumen, informasi maupun penilaian. Peneliti mengukur tingkat dukungan sosial dengan menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial dari Sheridan dan Radmacher, Taylor, dan Sarafino (dalam

43 Sarafino, 2014) yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Semakin tinggi skor dukungan sosial yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi dukungan sosial. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula dukungan sosialnya. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat akhir Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang sedang dalam proses mengerjakan tugas akhir atau skripsi (Marhama, 2015). Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Sebelas Maret Surakarta berjumlah 5000 mahasiswa. 2. Sampel Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2014) mengemukakan rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, yaitu: s = = λ².n.p.q d² (N 1) + λ².p.q 1. 5000. 0,5. 0,5 0,05 2 (5000 1)+ 1 2. 0,5.0,5 = 1250 = 98,05 99 12,7475 S = jumlah sampel N = Jumlah populasi λ² = chi kuadrat, dengan dk 1, taraf kesalahan 1% 5% 10 % d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05 P = Q = 0,5

44 Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah 99 mahasiswa tingkat akhir Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah incidental sampling. Teknik pengambilan sampel ini menetapkan responden berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara insidental bertemu dengan peneliti dan memiliki karakteristik yang sesuai dapat menjadi responden penelitian untuk menjadi sumber data (Hadi, 2004). Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir strata satu Univeristas Sebelas Maret Surakarta. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala dan skala yang digunakan adalah skala model Likert. Skala terdiri dari aitem-aitem yang disusun berdasarkan aspek-aspek konstruk yang akan diukur. Terdapat tiga jenis skala sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu skala prokrastinasi akademik, skala kecerdasan emosi, dan skala dukungan sosial. Bentuk pernyataan yang disajikan dalam skala bersifat tertutup, dimana responden hanya dapat memilih satu dari beberapa pilihan jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban yang disediakan mengandung butir favorable yang berisi pernyataan yang

45 bersifat mendukung konstruk yang diukur dan unfavorable yang berisi pernyataan bersifat tidak mendukung konstruk yang diukur. Tabel 1 Distribusi Skor Skala Kategori Jawaban Penilaian Aitem Favorable (F) Unfavorable (UF) Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4 1. Skala Prokrastinasi Akademik dalam menyelesaikan skripsi Alat ukur prokrastinasi akademik pada penelitian ini akan menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dari Schouwenburg (dalam Ferrari, Johnson, & Mccown, 1995) yaitu penundaan untuk memulai dan menyelesaikan skripsi, keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan skripsi, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi. Skala ini memiliki 32 aitem, yang terdiri dari 16 aitem favorabel dan 16 aitem unfavorable. Skala ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

46 Tabel 2 Blueprint Skala Prokrastinasi Akademik dalam menyelesaikan skripsi Aspek-aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah F UF 1. Penundaan untuk a. Menunda mengerjakan memulai dan skripsi 1, 9, 17, 5, 13, 8 menyelesaikan skripsi b. Menghindari mengerjakan skripsi 25, 31 21, 29 2. Keterlambatan atau c. Mempersiapkan diri kelambanan dalam terlalu lama untuk 2, 10, 6, 14, 8 menyelesaikan skripsi memulai d. Tidak memiliki tenggat 18, 26 22, 30 3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual 4. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi waktu e. Mengabaikan target yang sudah dibuat 3, 11, f. Terlambat 19, 27, menyelesaikan tugas g. Tidak segera mengerjakan skripsi ketika memiliki waktu 4, 12, luang 20, 28 h. Menggunakan sebagian besar waktu luang untuk aktivitas tidak berhubungan skripsi 7, 15, 23, 31 8, 16, 24, 32 Jumlah 16 16 32 8 8 2. Skala Kecerdasan Emosi Alat ukur kecerdasan emosi pada penelitian ini menggunakan skala yang disusun oleh Rudyanto (2010) dan diadaptasi oleh peneliti. Skala ini juga beberapa kali dipakai oleh peneliti lain salah satunya adalah Mappakaya (2015) dan memiliki reliabilitas yang baik dengan nilai koefisien Alpha 0,893 dan indeks daya beda antara 0,332 0,665 sehingga dianggap cukup andal sebagai alat penelitian. Skala disusun berdasarkan aspek-aspek dari Goleman (2011) yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubuungan. Skala ini terdiri dari 30

47 aitem, berisi 15 aitem favourable dan 15 aitem unfavorable. Skala ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tabel 3 Blueprint Skala Kecerdasan Emosi Aspek-aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah F UF 1. Mengenali emosi a. Mengenali perasaan yang muncul pada situasi tertentu b. Mampu menyelaraskan emosi yang dikenali dengan yang dirasakan.2 Mengelola emosi c. Kemampuan menenangkan diri dari 3. Memotivasi diri sendiri 4. Mengenali emosi orang lain 5. Membina hubungan 1, 11 6, 16, 26, 29 6 emosi yang dirasakan 2, 12, 22 7, 17, d. Mengendalikan diri dari kecemasan, kemarahan, kemurungan 27 6 e. Menjadikan emosi yang muncul sebagai motivasi f. Menunda hal yang diinginkan dan mendahulukan hal yang dibutuhkan g. Menyadari emosi orang disekitar h. Menyelaraskan perilaku terhadap orang di sekitarnya i. Dapat bekerja sama dengan baik j. Mampu berdiskusi tanpa hambatan k. Mampu berkomunikasi dengan lancar dengan orang lain 3, 13, 21, 23, 8, 18, 28, 4, 14, 24 9, 19 5 5, 15, 25 10, 20, 30 Jumlah 15 15 30 7 6

48 3. Skala Dukungan Sosial Alat ukur dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial dari Sheridan & Radmacher, Taylor, dan Sarafino (dalam Sarafino, 2014), yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan sosial. Skala ini terdiri dari 40 aitem dengan 20 aitem favourable dan 20 aitem unfavourable. Skala ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tabel 4 Blueprint Skala Dukungan Sosial Aspek-aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah F UF 1. Dukungan emosional Memberi perhatian Berempati Menunjukkan kepedulian 1, 11, 21, 31 6, 16, 26, 36 8 2. Dukungan penghargaan 3. Dukungan instrumental Menghargai pendapat Memberi respon positif akan ide-ide Diterima dengan baik oleh orang sekitar 2, 12, 22, 32 Bantuan langsung berupa materi 3, 13, 23, 33 Bantuan berupa tindakan 4. Dukungan informasi Memberikan nasihat, 7, 17, 27, 37 8 8, 18, 28, 38 solusi, bimbingan 4, 14, 9, 19, 8 Membantu memecahkan masalah 24, 34 29, 39 5. Dukungan jaringan Memberikan rasa sosial kebersamaan 5, 15, 10, 8 Ikut serta aktivitas kelompok 25, 35 20, 30, 40 Jumlah 20 20 40 8

49 E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas alat ukur Pada penelitian ini pertama-tama peneliti akan melakukan validitas isi, validitas ini merupakan validiatas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui professional judgement (Azwar, 2013). Validasi logik peneliti lakukan dengan meminta bantuan orang yang berkompeten untuk menilai instrumen penelitian. Pada penelitian ini peneliti meminta dosen pembimbing sebagai orang yang berkompeten untuk menilai instrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah melakukan validitas logik dengan meminta penilaian dosen pembimbing, peneliti juga melakukan uji daya diskriminasi yang digunakan untuk mengetahui aitem mana yang valid dan tidak valid. Aitem valid akan digunakan untuk analisis lebih lanjut serta aitem yang tidak valid akan digugurkan dan tidak diikutsertakan dalam uji-uji analisis berikutnya. Uji daya diskriminasi aitem pada penelitian ini menggunakan corrected item-total correlation dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 for Windows. 2. Reliabilitas alat ukur Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu mempu menghasilkan skor yang cermat dengan error pengukuran kecil. Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Koefisien

50 reliabilitas (rxx ) berada dalam rentang angka dari 0 sampai 1,00. Pada penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas Alpha Cronbach untuk mengukur koefisien reliabilitas (Azwar, 2013). Perhitungan reliabilitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 for Windows. F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda berguna untuk menganalisis hubungan linear antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen (Priyatno, 2009). Untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga dalam penelitian ini digunakan metode analisis korelasi parsial, yaitu analisis untuk melihat hubungan antara dua variabel dalam hal ini variabel lain yang dianggap mempengaruhi akan dikeluarkan (Priyatno, 2009). Sebelum melakukan teknik analisis data, ada beberapa uji persyaratan yang diperlukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu : 1. Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Untuk melihat normal atau tidaknya distribusi data kita melihat nilai dari Kolmogrov-Smirnov, data dikatakan normal jika distribusinya > 5% atau >0,05 (Priyatno, 2010).

51 b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua vatiabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Jika signifikan pada linearaty <0,05 maka hubungan antara dua variabel dikatakan linear (Priyatno, 2010). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel independen memiliki hubungan linear. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah moltikolinearitas (Priyatno, 2010). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas (Priyatno, 2010). c. Uji Otokorelasi Uji otokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah otokorelasi (Priyatno, 2010). Keseluruhan perhitungan dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 for Windows for windows.