Perspektif Historis Konseling

dokumen-dokumen yang mirip
Hand Out BIMBINGAN DAN KONSELING LINTAS BUDAYA DALAM PERSPEKTIF SEPANJAT HAYAT OLEH NANDANG RUSMANA. nandang rusmana diklat plpgbk 2008

Sigit Sanyata

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

KONSELING SEKOLAH: LANDASAN DAN ISU-ISU KONTEMPORER

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAHAN PRESENTASI. BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH Oleh: Drs. Iding Tarsidi, M. Pd.

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

AKUNTABILITAS MODEL BRIDGE UNTUK KONSELOR SEKOLAH

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

LANDASAN HISTORIS BK Diana Septi Purnama

Sigit Sanyata

Teori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan data penelitian dan hasil analisis yang

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA SILABUS

STANDARDISASI KOMPETENSI PROFESI KONSELOR ISLAMI DI SEKOLAH/MADRASAH. Oleh ROCHMAT WAHAB Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Definisi dan Ruang Lingkup Praktek Konseling Rehabilitasi. Oleh Didi Tarsidi <a href=" Pendidikan Indonesia (UPI)</a>

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB INI MEMBAHAS TENTANG: MERUMUSKAN PROFESI KONSELING REHABILITASI SEJARAH, PARAMETER, DAN TEMPAT PRAKTEK PERAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PRAKTEK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. hakekatnya merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi perkembangan

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

Kode Etik Profesi. Ade Sarah H., M.Kom

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN DASAR BIDANG PRIBADI-SOSIAL DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA

OLEH : H. Dedi Herdiana Hafid

Sigit Sanyata

Pekerjaan Sosial PB :

Psikologi Konseling Konseling dengan Psikoterapi. Guidance

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

ETHICS, MULTICULTURAL COMPETENCE, AND WELLNESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

Psikologi Konseling. Ketrampilan Wawancara. Tazkia Edelia Sumedi M.Psi. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kode Etik Guru. Disadur dari: Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor: VI/Kongres/XXI/PGRI/2013. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami kode etik guru

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

PERAN PENGAWAS BK UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BIMBINGAN DAN KONSELING. Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BIMBINGAN DAN KONSELING. Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Robert Bolton,

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PENGENALAN DOSEN PENASEHAT AKADEMIK

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

Jurnal Bimbingan Konseling

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud dari penyusunan standar operasional prosedur klinik hukum adalah untuk memenuhi kebutuhan adanya pedoman operasional

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

KUESIONER PENELITIAN

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

PROFESIONALISME KONSELOR : EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF DI SEKOLAH

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO

Praktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :

Transkripsi:

Perspektif Historis Konseling di Sekolah Oleh : Nandang Rusmana

Sejarah School Counseling Periode I : Bimbingan Vokasional, 1900-1925 Periode II : Kesehatan Mental, 1930-1942 Periode III : Penyesuaian Pribadi, 1942-1970 Periode IV : Bimbingan dan Konseling Developmental, 1970-sekarang

Karakteristik Bimbingan Perkembangan Komprehensif Merupakan suatu program, yakni suatu seri aktivitas yang dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pencapaian tingkat kompetensi. Komprehensif developmental, konselor harus melaksanakan aktivitas dalam program secara terrencana dan rutin untuk dapat membantu siswa mencapai siswa menguasai kompetensi yang tercantum dalam kurikulum bimbingan. Merupakan suatu upaya bersama (team effort), konselor sekolah yang memfasilitasi dan memanage program harus mampu bekerja sama dengan staf sekolah lainnya dalam hal konsultasi dan kolaborasi. (Gysbers & Henderson, 2000)

STANDAR Standar Nasional ASCA untuk program bimbingan dan konseling di sekolah Perkembangan Akademik Standar A Standar B Standar C Standar A Standar B Standar C Standar A Standar B Standar C Siswa akan memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang berkontribusi terhadap proses pembelajaran di sekolah dan sepanjang hayatnya. Siswa akan menyelesaikan sekolah dengan persiapan akademik yang dibutuhkan untuk memilih lembaga pendidikan lanjutan, termasuk perguruan tinggi. Siswa akan memahami hubungan antara aspek akademik dengan dunia kerja serta kehidupan keluarga dan masyarakat. Perkembangan Karir Siswa akan memperoleh keterampilan untuk menginvestigasi dunia kerja yang terkait dengan pengetahuan akan diri dan pembuatan keputusan karir. Siswa akan mengembangkan strategi untuk mencapai karir yang sukses dan memuaskan di masa depan. Siswa akan memahami hubungan antara kualitas personal, pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja Perkembangan Pribadi dan Sosial Siswa akan memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan menginterpretasi yang akan membantu mereka untuk memahami dan menghormati diri sendiri dan orang lain Siswa akan membuat keputusan, menetapkan tujuan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan Siswa akan memahami keterampilan melindungi diri dan bertahan hidup

Elemen-elemen Model Nasional ASCA bagi Program Bimbingan dan Konseling Sekolah Landasan Sistem Penyampaian Sistem Manajemen Akuntabilitas Setiap program konseling sekolah harus berdasarkan atas perangkat kepercayaan, filosofi, tiga domain utama (akademik, karir, pribadisosial) dan standar nasional program konseling. Setiap program konseling sekolah perlu memiliki sistem penyampaian yang terdiri atas : kurikulum bimbingan, perencanaan individual, layanan responsif dan dukungan sistem. Setiap program konseling sekolah perlu memiliki sistem manajemen yang terkait dengan upaya mengkhususkan tanggung jawab konselor, mengumpulkan dan menganalisi data untuk pemantauan siswa, merekatkan jurang prestasi antara siswa yang berbeda ras, menetapkan action plan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan mengalokasikan waktu untuk digunakan pada masing-masing area sistem penyampaian. Setiap program konseling sekolah harus melaporkan hasil dari proyek yang dilaksanakan, mengevaluasi performansi kerja konselor sekolah, memiliki dewan penasehat untuk mereview hasil dan membuat rekomendasi, serta melaksanakan program audit untuk menjamin bahwa program sesuai dengan model nasional.

Praktek Etik dan Legal Prinsip-prinsip etik (Ethical Principles) Prinsip etik bukan mendefinisikan perilaku tapi merupakan dasar dari perilaku. Prinsip etik melandasi kode etik, profesi konseling bergantung pada lima prinsip etik. Kode Etik Merupakan standar pelaksanaan praktek profesional, untuk mengupayakan pelaksanaan yang tepat, untuk memberikan mekanisme bagi akuntabilitas, dan untuk mengembangkan praktek profesional dan profesionalisme (Herlihy dan Corey, 1996)

Prinsip-prinsip etik dalam profesi konseling Kemandirian : terkait dengan hak determinasi diri konselor, konselor tidak bergantung/dependen. Kedermawanan : kewajiban konselor untuk memberi yang terbaik bagi kliennya. Nonmalefisiensi : kewajiban konselor untuk tidak membahayakan klien dan orang lain. Keadilan : prinsip yang mewajibkan konselor untuk memberikan akses layanan dan treatment yang merata dan setara. Kebenaran : konselor dituntut untuk jujur dan dapat dipercaya, mencegah desepsi atau eksploitasi dan menghormati komitmennya.

SEKIAN TERIMA KASIH