OLAHAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN IKAN

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

DIES NATALIS XXXIII Universitas Islam Batik Surakarta ISBN :

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

Pelatihan dan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Pada Kelompok Petani Ikan Di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember ABSTRAK

PENGGUNAAN JAGUNG DAN RAGI TAPAI PADA JAGUNG SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch)

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

II. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petan

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad ke 21 perkembangan masyarakat di dunia menunjukkan adanya perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

POTENSI LIMBAH KULIT BUAH PISANG (Musa paradisiaca L.) DARI PEDAGANG GORENGAN DI KOTA MANOKWARI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan

KANDUNGAN NUTRISI SILASE PELEPAH DAUN SAGU SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA DENGAN LAMA FERMENTASI DAN KOMPOSISI SUBSTRAT YANG BERBEDA

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN. tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai 60%-80% dari biaya produksi (Rasyaf, 2003). Tinggi rendahnya

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATERI DAN METODE. Materi

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELFEDUS (PELET LELE FESES WEDUS) SEBAGAI SOLUSI PAKAN LELE KAYA PROTEIN BIDANG KEGIATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

PENGANTAR KULIAH KE 7 (STUDENT CENTERED LEARNING) DR RITA ROSTIKA PRODI PERIKANAN FPIK UNPAD

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE, MAS DAN NILA

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

KANDUNGAN NUTRISI SILASE JERAMI JAGUNG MELALUI FERMENTASI POLLARD DAN MOLASES

NILAI GIZI ECENG GONDOK DAN PEMANFAATAN SEBAGAI PAKAN ternak NON RUMINANSIA NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR

Butir-butiran dan limbahnya

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

MATERI DAN METODE. Metode

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

OLEH: YULFINA HAYATI

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

"PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

Transkripsi:

7 OLAHAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN IKAN Oleh: Deni Juniawan dan Maulana Yusuf Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Punduh PedadaKabupaten Pesawaran ABSTRACT All this time, most of people had simply utilized the seeds of cocoa. Most of them assume that cocoa pods are rubbish. The presence innovation of goat and chicken fodder made of cocoa pods causes the fish-breeders are not dependent on the instant fodder. Cocoa pods contain nutrients which consist of 88% dried material, 8% crude protein, 40.1% crude fiber and 50.8% TDN. The content contained in cocoa pods also consists of Substanji planoid and 8.50% crude protein. To make the produced fodders provide all nutrients needed by fish, it is needed to add other ingredients like corn, bran, salt, and fish flour. Based on examination and direct observation, it shows that fish likes the fodder made of cocoa pods. Thus, this fodder made of cocoa pods can replace manufactured fish fodder. The content of nutrient in fodder made of cocoa pods are not inferior to other fish fodder nutrients. Key Words: cocoaskin, innovation, cocoaleatherfeed, feedmill ABSTRAK Kakao selama ini hanya dimanfaatkan bijinya. Sebagian besar masyarakat menganggap kulit buah kakao adalah sampah. Adanya inovasi pakan kambing dan pakan ayam dari kulit buah kakao membuat masyarakat pemelihara ikan tidak INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01 73

bergantung pada pakan pabrik. Kulit buah kakao memiliki kandungan gizi yang terdiri dari, bahan kering (bk) 88%, protein kasar (pk) 8%, serat kasar (sk) 40,1%, dan TDN 50,8%. Kandungan yang terdapat dalam kulit buah kakao juga terdiri dari Substanji planoid dan protein kasar yaitu 8,50%. Agar pakan yang dibuat dapat memenuhi segala nutrisi yang dibutuhkan ikan maka, perlu ditambahkan beberapa bahan-bahan lain. Di antaranya, jagung, dedak, Garam, serta tepung ikan. Berdasarkan hasil uji coba dan pengamatan ternyata ikan menyukai pakan dari kulit buah kakao ini. Dengan demikian, pakan berbahan kulit buah kakao dapat menggantikan pakan ikan buatan pabrik. Kandungan nutrisi dalam pakan kulit buah kakao tidak kalah dengan nutrisi pakan ikan lainnya. Kata Kunci: kulit kakao. Inovasi, pakan berbahan kulit kakao, pakan pabrik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Kecamatan Punduh Pedada Pesawaran merupakan wilayah yang kaya akan hasil pertaniannya, salah satunya adalah kakao. Pemanfaatan hasil pertanian, pada tanaman kakao hanya sebatas pengambilan biji kakao, sedangkan kulit kakao hanya digunakan untuk pengeraman pisang. Bahkan sebagian besar menganggap sampah yang tidak termanfaatkan. Beberapa wilayah lainnya ada yang memanfaatkan kulit buah kakao, menjadi pakan ternak kambing. Inovasi kulit buah kakao juga pernah dilakukan oleh penulis dengan membuat pakan ayam dari kulit kakao. Dari hasil inovasi penulis, kemudian justru muncul banyak permintan dari masyarakat, khususnya yang membudidayakan ikan agar dibuatkan pakan ikan dari kulit kakao, karena para pembudidaya ikan memberikan kulit kakao dalam keadaan apa adanya tanpa proses, sebagai pakan penyelang dari pakan pabrik. Hal ini dilakukan karena pakan pabrik dirasakan cukup mahal harganya. Berdasarkan kondisi di atas, diperlukan kegiatan inovasi membuat pakan ikan dari kulit buah kakao di Kecamatan Punduh Pedada. Hal ini perlu dilakukan karena pada dasarnya merupakan peluang bagi peneliti untuk membuat inovasi pakan ikan karena banyaknya dukungan dari lingkungan sekitar, bahkan masyarakat di Punduh Pedada merupakan wilayah pesisir (laut), banyak memiliki perusahaan local maupun non local yang membudidayakan berbagai jenis ikan di Punduh Pedada masih sangat bergantung pada pakan pabrik. B. Rumusan Masalah 1. Apakah kulit buah kakao dapat dijadikan pakan ikan? 2. Apakah pakan ikan kulit buah kakao dapat menggantikan pakan ikan buatan pabrik? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 74 INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01

1. Membuat pakan ikan dari kulit buah kakao. 2. Mengetahui apakah pakan ikan kulit buah kakao dapatmenggantikan atautidak dapat menggantikan pakan ikan buatan pabrik. D. Manfaat Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Dapat meningkatkan kreatifitas peneliti dalam menyajikan kulit buah kakao sebagai bahan pakan ikan. 2. Mencari alternatif bahan baku pakan ikan yang murah dan memiliki kandungan gizi yang relatif tinggi. 3. Manfaat kondisi lingkungan (zero waste). 4. Dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat di wilayah Punduh Pedada dan membuka peluang untuk berternak ikan secara intensif. E. Batasan Penelitian Penelitian ini hanya sampai pada pembuatan pakan ikan menggunakan kulit buah kakao. Uji coba hanya dilakukan pada ikan lele, ikan lele dipilih karena relatif lebih cepat pertumbuhanya. Uji coba pada ikan lain, diantaranya nila, gurame, dan mujair hanya untuk mengetahui suka atau tidaknya dengan pakan yang terbuat dari kulit kakao II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Kulit buah kakao merupakan hasil dari pemprosesan biji kakao dan merupakan salah satu limbah dari hasil panen yang sangat potensial, untuk dijadikan salah satu pakan ternak. Kulit buah kakao dapat mengantikan sumber Sumber energi dalam ransom tanpa memengaruhi kondisi ternak. (Smith dan Addegbolla. 1981). B. Kandungan Gizi Kulit Buah Kakao Kulit buah kakao (sel fod husk) merupakan limbah agro industri yang dihasilkan oleh tanaman kakao (Theoroma cacao). Buah kakao yang terdiri dari 74% kulit buah, 2% plasenta dan 24% biji. Hasil analisa proksimat mengandung 22 protein dan 3,9% lemak (Nasrulloh dan A.Ella. 1993). Pakar lain menyatakan kulit buah kakao memiliki kandungan gizi yang terdiri dari bahan kering (bk) 88%, protein kasar (pk) 8%, serat kasar (sk)40,1%, dan TDN 50,8%. Kandungan yang terdapat dalam kulit kakao juga terdiri dari Substansi planoid dan protein kasar (pk) yaitu 8,50%. (Sumber : http//www.antara-sumut.com) Menurut Zulfikar Sigegar, Komposisi nutrient kulit buah kakao kandungan nutrient bahan kering 89,40%, protein kasar 5,16%, lemak kasar 1,4%, serat kasar 33,10%, abu 9,89%, TDN 53.00%. pengomposan INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01 75

limbah kakao kandungan kulit buah kakao. (http//www.isloifilless.wordpusci.c om). Kulit buah kakao merupakan unsur pokok yang menjadi sistem pokok pakan ternak (Roesmanto. 1991). Adapun kandungan gizi kulit buah kakao dapat delihat pada tabel 1. Tabel 1. Kandungan Gizi Kulit Buah Kakao No. Komponen 1 2 3 1. Bahan Kering 84,00-90,00 91,33 90,40 2. Protein Kasar 6,00-10,00 6,00 6,00 3. Lemak 0,50-1,50 0,96 0,90 4. Serat Kasar 19,00-28,00 40,33 31,50 5. Abu 10,00-13,00 14,80 16,40 6. Beth 50,00-55,60 34,26-7. Kalsium - - 0,67 8. Pospor - - 0,10 Sumber: Smith dan Adegbolla (1982), Amirroenas (1990), Roesmanto (1991) Pakar lain menyatakan bahwa kulit buah kakao kaya dengan B karoten 270,60 Na/g dan dapat meningkatkan protein 4,65%-21,20%. Kandungan protein kasar 1,71%, serat kasar 20,79%,dan betn 34,90%. (Nuraini, 2007) C. Kandungan Gizi Jagung Jagung mengandung gizi yang lengkap seperti 10,07% protein, 3,37% lemak, 0,26% serat kasar, dan 84,17% BETN (blog.ac.id/ramhadagus/2010/05/23) D. Kandungan Gizi Dedak Dedak mengandung gizi yang lengkap seperti 9,61% protein, 10,03% lemak, 14,24% serat kasar, dan 52,61% BETN.(http//www.rabbithaa.net/in/k osingoho.com, 3 April 2006) E. Kandungan gizi tepung ikan Tepung ikan mengandung gizi yang lengkap yaitu, protein kasar 60-70%, serat kasar 1,0%, kalsium 5,0%, kosfit 3,0%, abu 7,5%. F. Kandungan gizi pakan ikan pabrik Kandungan gizi pakan ikan pabrik oleh PT Central Protein Inprima yaitu, protein kasar 38% min, lemak kasar 2% min, serat kasar 3% max, kadar air 12% max. Sedangkan merek yang diproduksi PT Central Panjan Pertiwi makanan komplit butiran masa pertumbuhan yaitu, protein kasar 31-33%, lemak 3-5%, serat kasar 4-6%, abu 10-13%, kadar air 11-13%. III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 76 INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01

Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2011-11Februari 2012 di Desa Kota Jawa Kec. Punduh Pedada Kab. Pesawaran. B. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan yang digunakan untuk membuat pakan dari kulit buah kakao adalah: Tepung Kulit Buah Kakao 35% Dedak/ bekatul 15% Jagung giling 25% Garam 5% Tepung ikan 15% 2. Alat Alat yang digunakan membuat pakan ternak ikan dari kulit kakao adalah: Lesung / alat penumbuk Ember / baskom Pengaduk Saringan / pengayak Gilingan C. Tehnik pembuatan Pembuatan pakan ikan dari kulit buah kakao dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kumpulkan limbah kulit buah kakao dari hasil panen, lalu di cincang. 2. Permentasi kulit buah kakao untuk meningkatkan kadar protein dari 10% menjadi 20% dengan diberikan ragi selama 3 hari dan menurunkan kadar signin yang susah dicerna oleh ikan. 3. Jemur pada sinar matahari sampai kering, bila sudah kering kulit buah kakao akan mudah dipatahkan dan dihancurkan bila diremas. 4. Setelah kering tembuk dengan lesung atau alat penumbuk lainnya. 5. Campur semua bahan yang ada dalam satu tempat kemudian diberi air hingga menjadi adonan pakan. 6. Setelah itu, adonan dikukus hingga penguapan. Lalu bentuk pakan dalam bentuk pelet, kemudian dikeringkan. 7. Pakan siap diberikan ke ikan dalam bentuk segar maupun tepung. D. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data dan sumber data dalam karya tulis ilmiah ini adalah data langsung dari uji coba ikan lele dengan membuat dua kolam ikan. Kemudian kolam yang pertama diuji coba dengan memberi pakan ikan dari limbah kulit kakao dan kolam yang kedua diuji coba dengan pakan ikan buatan pabrik dan melihat perbandingan bobot ikan tersebut. E. Tehnik pengambilan data Tehnik pengambilan data yang dilakukan adalah dengan menguji coba dua kolam yang diberi pakan dari kulit buah kakao dan pakan buatan pabrik kemudian mengukur panjang dan berat ikan dari dua kolam tersebut selama 3 bulan, seperti pada tabel 1.1 dan tabel 1.2. INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01 77

No. Tabel 1.1 Pengamatan Berat Ikan dalam uji coba ikan lele Waktu Masa ikan yang diuji coba Dengan pakan kulit kakao Masa ikan yang diuji coba Dengan pakan pabrik 1. 0... gram... gram 2. 30 hari... gram... gram 3. 60 hari... gram... gram 4. 90 hari... gram... gram No. Tabel 2.1 Pengamatan panjang ikan dalam uji coba ikan lele Waktu Panjang ikan yang diuji coba Dengan pakan kulit kakao Panjang ikan yang diuji coba Dengan pakan pabrik 1. 0... cm... cm 2. 30 hari... cm... cm 3. 60 hari... cm... cm 4. 90 hari... cm... cm A. Hasil pengamatan IV. PEMBAHASAN Hasil pengamatan dari uji coba pakan ikan dari kulit kakao yang dibandingkan dengan pakan pabrik dapat dilihat pada tabel di bawah ini No. Tabel 1.1 Pengamatan massa ikan dalam uji coba ikan lele Waktu Massa rata-rata ikan yang diuji cobadengan pakan kulit kakao Massa rata-rata ikan yang diuji coba dengan pakan pabrik 1. 0 0,78 gram 0,78 gram 2. 30 hari 40 gram 40 gram 3. 60 hari 78 gram 80 gram 4. 75 hari 85 gram 86 gram No. Tabel 2.1 Pengamatan panjang ikan dalam uji coba ikan lele Waktu Panjang rata-rata ikan yang diuji coba dengan pakan kulit kakao Panjang rata-rata ikan yang diuji cobadengan pakan pabrik 1. 0 4,5 cm 4,5 cm 2. 30 hari 8 cm 9 cm 3. 60 hari 14 cm 16 cm 4. 75 hari 27 cm 26 cm 78 INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01

B. Pembahasan 25 cm 24 cm Pembuatan pakan ikan dangan menggunakan limbah kulit kakao diawali dengan mencari limbah kulit kakao yang sangat melimpah di Punduh Pedada. Setelah terkumpul kemudian kulit kakao diberi sedikit ragi dan diperam selama 3 hari. Tujuan pemberian ragi adalah untuk difermentasi dalam rangka meningkatkan kadar protein. Setelah diperam kemudian dijemur pada sinar matahari sampai kering, lama pengeringan membutuhkan waktu 3-5 bergantung pada panas atau tidaknya terik matahari. Bila sudah kering kulit buah kakao akan ditandai mudah dipatahkan dan dihancurkan bila diremas. Setelah kering tumbuk dengan lesung atau alat penumbuk lainnya hingga menjadi tepung kulit kakao. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan bahan bahan lain, seperti pembuatan tepung jagung,dedak dan tepung ikan. Ikan yang dijadikan tepung diperoleh dari para nelayan sekitar dari jenis ikan kecil yang nilai ekonominya rendah untuk memperkecil jumlah penge-luaran. Setelah semua bahan terkumpul, kemudian mencampurkan semua bahan yang ada dalam satu tempat dengan persentase tepung kulit kakao 35%, dedak/ bekatul 15%, jagung giling 15%, garam 5%, dan tepung ikan 30%, kemudian diberi air hingga menjadi adonan pakan. Adonan kemudian dikukus hingga penguapan. Lalu bentuk pakan dalam bentuk pelet, dan dikeringkan. Lama pengeringan 26 cm 24 cm antara 3-5 tergantung dari terik matahari. Bila setelah kering, maka pakan siap diberikan ke ikan. Untuk membuata sebanyak 1 kg pakan ikan. Maka dibutuhkan komposisi bahan pembuatan pakan berupa tepung kulit buah kakao sebanyak 300 gram, bekatul 150 gram, jagung giling 150 gram, garam 50 gram, dan tepung ikan sebagai perangsang 300 gram. Berdasarkan studi pustaka ternyata kulit buah kakao memiliki kandungan gizi yang terdiri dari, bahan kering (bk) 88%, protein kasar (pk) 8%, serat kasar (sk) 40,1%, dan TDN 50,8%. Kandungan yang terdapat dalam kulit buah kakao juga terdiri dari Substanji planoid dan protein kasar yaitu 8,50%. Agar pakan dapat memenuhi segala nutrisi yang dibutuhkan ikan maka harus ditambahkan beberapa bahan-bahan tambahan, antara lain, jagung, dedak, Garam, serta tepung ikan sebagai pemenuhan pakan ikan. Dengan demikian, maka pakan yang dibuat dari kulit buah kakao jelas mampu memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhannya. Hasil pakan yang telah jadi kemudian diujicobakan pada ikan lele, gurame, nila,dan mujair. Ikan gurame, nila, dan mujair diuji coba hanya pada sebatas suka atau tidak suka, setelah di uji coba ternyata semua menyukai pakan dari kulit kakao. Sedangkan pada jenis ikan lele disamping diamati suka atau tidak suka, juga diamati perbedaan pertumbuhanya dengan ikan yang diberi pakan pabrik. Ikan lele INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01 79

dipilih karena kecepatan ikan tersebut lebih cepat dibandingkan dengan jenis ikan lain. Waktu pemberian pakan yang direncanakan 90 hari ternyata dalam uji coba ini hanya berlangsung 75 hari. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu penulis dlam melakukan penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata pertumbuhan ikan lele yang di berikan pakan dari kulit kakao tidak jauh berbeda di bandingkan dengan ikan yang diberikan pakan buatan pabrik.dari sisi nilai ekonomi, pakan ikan kulit kakao lebih murah dibandingkan pakan ikan pabrik. Dalam uji coba ini pakan pabrik yang digunakan adalah pakan yang harganya Rp.10.000/kg di Punduh Pedada. Sedangkan bila yang diberikan pakan dari limbah kulit kakao yang membutuhkan dana dalam pembuatannya sebesar Rp.5.200/kg.(lampiran1). Maka dengan de-mikian dapat dinyatakan bahwa pakan dari kulit buah kakao lebih murah dan dapat dijadikan sebagai pakan campuran dari pakan ikan buatan pabrik. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data pustaka, pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulka bahwa kulit kakao dapat dibuat pakan ikan. Nutrisi yang terkandung dalam limbah kulit kakao dapat menggantikan pakan ikan buatan pabrik. B. Saran Hasil inovasi penulis dengan membuat pakan ikan dari limbah kulit kakao, diharapkan masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi pakan ikan yang lebih murah dengan memanfatkan bahan yang ada di sekeliling. Selain itu juga dapat membuka unit usaha baru bagi masyarakat Punduh Pedada karena di wilayah Punduh Pedada atau kecamatan lain di wilayah Pesawaran banyak terdapat pembudidaya ikan, mulai dari jenis ikan lele,gurame, nila, bahkan kerapu. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2001. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Sebagai Pakan Kambing. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Lembar Informasi Pertanian (Liptan). Nasrullah dan A. Ella, 1993. Limbah Pertanian dan Prospeknya Sebagai Sumber Pakan Ternak di Sulawesi Selatan. Makalah. Ujung Pandang. Zulfikar Siregar, 2005. Komposisi Nutrient Kilit Buah Cacao, FakultasPertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. 80 INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01

LAMPIRAN 1: Biaya pembuatan pakan ikan dari limbah kulit kakao dalam 1 kg Limbah kulit kakao Rp 1000,-/kg x 35% Rp 350 Jagung Rp 3000,-/kg x 25% Rp 750 Tepung ikan Rp 20,000,-/kg x 20 % Rp4.000 Garam Rp 1000x5% Rp. 50 Dedak Rp 1000 x 15% Rp. 150 Total pengeluaran Rp5.200/kg LAMPIRAN 2: Cara Pembuatan Pakan Ikan Gambar 1.Kulit Kakao Gambar 2.Kakao yang telah dikeringkan kemudian dihancurkan Gambar3.Bahan-bahan pakan Gambar4.Pengadukan bahan INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01 81

Gambar5.Bahan-bahan dimasak Gambar6.Bahan dicetak dan dikeringkan Gambar 7. Pakan siap diberikan ke ikan 82 INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01

LAMPIRAN 3: Gambar 8. Proses Pembuatan Kolam Ikan Lele INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01 83

Hasil ikan yang sudah di panen Gambar 9.Ikan pakan kulit kakao, Gambar 10.ikan pakan pabrik Gambar 11. Hasil panen Gambar 12.Pemanfaatan menjadi abon lele dan nuget 84 INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01