DIES NATALIS XXXIII Universitas Islam Batik Surakarta ISBN :
|
|
- Iwan Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MELALUI PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF Wiwit Rahayu 1,2) dan Wara Pratitis Sabar Suprayogi 1,3) 1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pangan, Gizi, dan Kesehatan Masyarakat (P4GKM) 2) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret 3) Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Budidaya ikan merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat yang prospektif dilihat dari semakin tingginya permintaan terhadap ikan. Permasalahan yang sering ditemui adalah harga pakan yang cenderung tinggi dan naik terus-menerus. Proporsi biaya pakan berkisar 60-70% dari total biaya produksi perikanan. Masalah ini juga dihadapi oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Kelompok pembudidaya ikan di Desa Jatisari di antaranya adalah kelompok Pemuda Mandiri dan kelompok Mina Jati. Usaha budidaya ikan kelompok ini mengalami hambatan yang disebabkan harga pakan yang relatif tinggi sehingga sebagian dari anggota berhenti berproduksi. Di sisi lain, bahan sumber pakan terdapat di daerah ini, antara lain ikan rucah, ampas pembuatan tapioka dan ampas tahu. Bahan-bahan ini dapat digunakan sebagai sumber pakan aternatif dalam budidaya ikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pelatihan pembuatan pakan alternatif dan introduksi teknologi pembuatan pakan berupa mesin pembuat pelet, mesin penggiling jagung (dismill), dan oven untuk mengeringkan pakan yang dibuat. Pembuatan pakan alternatif menggunakan bahan-bahan yang banyak tersedia di Desa Jatisari yaitu ikan rucah, tepung tapioka, dan jagung. Pakan alternatif yang dibuat memerlukan biaya sekitar Rp7000,00 per kilogram. Biaya ini lebih murah dari harga pakan di pasar yang harganya berkisar antara Rp10.000,00-Rp13.000,00 per kilogram. Pelatihan pembuatan pakan alternatif dan dukungan alat-alat produksi yang diintroduksikan dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi pada kelompok ikan di Desa Jatisari sehingga produksi yang terhenti akibat tingginya harga pakan dapat diatasi dan keuntungan usaha budidaya yang dilakukan juga meningkat. Kata kunci: efisiensi biaya produksi, kelompok pembudidaya ikan, pakan alternatif Pendahuluan Perikanan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memegang peran penting dalam menyumbang pendapatan bagi negara maupun daerah karena sebagian besar wilayah negara Indonesia merupakan perairan. Perikanan merupakan bagian dari perkembangan ilmu pertanian dengan peran yang krusial yaitu memajukan pendapatan masyarakat secara nyata dan mengembangkan potensi setiap daerah yang dimiliki dengan mengandalkan sektor perikanan sebagai dasar dalam memajukan masyarakat (Nurlia, 2009). Hasil penelitian Putri et. al. (2014) menunjukkan bahwa usaha perikanan budidaya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Rata-rata peningkatan pendapatan masyarakat yang melakukan usaha budidaya perikanan sebagai usaha pokok adalah sebesar 100%-250%. Website 174
2 Masyarakat yang menjadikan budidaya perikanan sebagai usaha sampingan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 22,22%-57,14%. Budidaya ikan merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat yang prospektif dilihat dari semakin tingginya permintaan terhadap ikan. Badan Pangan PBB memperkirakan pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun (Kurniawan, 2016) Di tingkat nasional Rata-rata konsumsi ikan sebesar 36,12 kg/kap/tahun. Trend konsumsi ikan selama tahun menunjukkan peningkatan sebesar 6,27 persen. (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2016). Dari sisi produksi, pada tahun 2011 produksi perikanan nasional mencapai 12,39 juta ton. Dari jumlah itu, produksi perikanan tangkap sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton. Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring apung (Kurniawan, 2016) Kondisi permintaan dan produksi ikan tersebut memberikan peluang bagi usaha budidaya ikan air tawar. Program Gemar Makan Ikan yang dikampanyekan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan semakin meningkatkan konsumsi ikan. Kelompok pembudidaya ikan Pemuda Mandiri dan kelompok Mina Jati merupakan kelompok pembudidaya ikan air tawar yang berada di Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Kedua kelompok telah melakukan usaha budidaya ikan air tawar khususnya ikan lele dan ikan nila lebih dari 5 tahun. Kolam yang dimiliki anggota kelompok bervariasi yaitu kolam terpal, kolam permanen, dan kolam tanah. Luas kolam yang dimiliki juga bervariasi dari ukuran 3m x 4 m, 4m x 8 m, 2m x 3 m, dan 4m x 5 m. Budidaya ikan di Desa Jatisari tidak terkendala oleh ketersediaan air, namun masalah utama yang dihadapi kelompok pembudidaya ikan adalah harga pakan yang tinggi. Harga pakan pellet berkisar Rp10.000,00/Kg sampai dengan Rp13.000,00/Kg. Hal ini mengakibatkan usaha budidaya ikan tidak berjalan secara kontinyu. kelompok tidak melakukan usaha budidaya ketika harga pakan tinggi. Beberapa anggota Pakan merupakan komponen utama untuk menunjang keberlangsungan kegiatan budidaya ikan. Ketersediaan bahan baku pakan sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan budidaya tersebut. Oleh karena itu perlu dicari bahan pakan alternatif yang kandungan nutrisinya tinggi dan mudah ditemukan (Pusparani, et.al., 2015). Di lingkungan masyarakat Website 175
3 termasuk di Di Desa Jatisari terdapat bahan pakan alternatif seperti ampas tahu, ikan rucah dari waduk, dan ampas tapioka. Ikan rucah banyak terdapat di Kabupaten Wonogiri karena ada Waduk Gajah Mungkur yang setiap hari menghasilkan ikan sisa yang tidak terjual dalam jumlah besar. Di Jatisrono juga banyak pengrajin tahu sehingga menghasilkan limbah berupa ampas tahu. Anomim (2015) menyatakan ampas tahu merupakan salah satu bahan pakan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun ransum. Ampas tahu merupakan sisa pembuatan tahu yang memiliki kandungan gizi yang cukup baik dengan protein kasar sekitar 21,29%. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi kelompok pembudidaya ikan dan potensi sumber pakan alternatif yang ada di Desa Jatisari maka dilakukan pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan melalui kegiatan pembuatan pakan alternatif untuk lebih meningkatkan efisiensi biaya produksi. Kegiatan yang dilakukan diharapkan bermanfaat untuk menjaga keberlanjutan kegiatan budidaya ikan dan meningkatkan keuntungan usaha budidaya ikan yang dilakukan oleh kelompok Metode Pelaksanaan Kegiatan pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan menggunakan metode yaitu penyuluhan, pelatihan, dan introduksi teknologi. Penyuluhan yang dilakukan meliputi penyuluhan mengenai pentingnya pakan pada usaha budidaya ikan dan bahan-bahan alternatif untuk pembuatan pakan ikan. dan cara pembuatan pakan alternatif. Pelatihan yang dilakukan adalah praktek pembuatan pakan alternative untuk ikan lele. Introduksi teknologi yang dilakukan berupa pemberian bantuan alat-alat pembuatan pakan alternatif. Hasil Dan Pembahasan Salah satu masalah yang dihadapi oleh pembudidaya ikan dalam melakukan kegiatnnya adlah harga pakan yang tinggi. Dampak dari tingginya harga pakan adalah biaya produksi yang tinggi sehingga pelaku usaha budidaya ikan tidak mampu melakukan budidaya. Hal ini juga dialami oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Upaya untuk mengatasi masalah ini dilakukan dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan alternatif dengan bahan pakan yang mudah didapat di Desa Jatisari. Website 176
4 Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan difokuskan pada ikan lele karena ikan lele merupakan komoditas utama yang dibudidayakan oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Jatisari. Penyuluhan dan pelatihan diberikan oleh Ibu Wara Pratitis, S.Pt., M.P. Penyuluhan Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Banyak pembudidaya lele yang memberikan pakan sesukanya sehingga hasilnya kurang optimal. Oleh karena itu dalam penyuluhan diberikan pengetahuan tentang pentingnya pakan dan cara pemberian pakan yang tepat meliputi frekuensi pemberian, waktu pemberian pakan, dan jumlah pemberian pakan sesuai dengan ukuran ikan. Selanjutnya diberikan pengetahuan tentang bahan-bahan alternatif untuk pembuatan pakan ikan lele. Ikan lele membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi. Beberapa bahan pakan yang dapat menjadi bahan pakan alternatif adalah bekicot atau keong mas, belatung, ikan rucah, dan ampas tahu. Bahan-bahan tersebut merupakan sumber protein yang dapat menjadi alternatif untuk membuat pakan ikan lele. Bahan-bahan tersebut banyak tersedia di Desa jatisari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Keong mas banyak tersedia karena ada wilayah persawahan yang seringkali keong mas menjadi hama bagi tanaman padi sehingga dibuang oleh petani. Belatung juga banyak tersedia dan pernah dibudidayakan oleh masyarakat dengan menggunakan ampas tahu, ikan asin, dan daun pisang. Ikan rucah banyak tersedia karena dekat dengan waduk. Ampas tahu juga tersedia karena di banyak pengusaha tahu di Kecamatan Jatisrono. Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Pakan Lele yang baik harus memenuhi rasio pemberian pakan dan bobot tubuh kurang dari satu (Feed Conversion Ratio/FCR < 1). Semakin kecil nilai FCR semakin baik pakannya. Penyediaan pakan lele untuk pakan utama harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Jenis ikan karnivora seperti lele membutuhkan protein yang tinggi yaitu lebih dari 35% dari berat pakan (Kurniawan, 2016). Formulasi pakan adalah perhitungan jumlah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan. Dalam penyususnan formulasi pakan ikan, perlu diketahui beberapa kandungan zat gizi yang dibutuhkan ikan yaitu protein berkisar 20-60%, lemak 4-18%, Website 177
5 karbohidrat terdiri dari serat kasar kurang dari 8% dan BETN 20-30%, vitamin dan mineral berkisar 2-5%. Jumlah keseluruhan bahan baku dalam menyususn formulasi pakan ikan adalah 100% (Maynard 1979 dalam Lestari et.al 2013). Bahan-bahan yang digunakan dalam pelatihan pembuatan pakan alternatif ikan lele adalah ikan rucah, tepung tapioka, bekatul, jagung, minyak sawit, dan premik. Ikan rucah merupakan sumber protein utama, tepung tapioka dan jagung sebagai sumber karbohidrat, bekatul sebagai sumber karbohidrat dan vitamin, minyak sawit sebagi sumber lemak, dan premik sebagi sumber vitamin dan mineral. Pakan yang dibuat memiliki kandungan protein sebesar 35%. Jenis dan komposisi bahan pakan alternatif disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Pakan Alternatif Ikan Lele (PK 35%) Bahan Komposisi (%) Ikan rucah 70 Tepung tapioca 7 Bekatul 10 Minyak sawit 5 Jagung 6 Premik 2 Bahan-bahan pakan yang sudah disusun sesuai dengan komposisi kemudian diproses menjadi pakan. Proses pembuatan pakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Bahan yang digunakan dalam bentuk tepung/halus. Bahan yang belum berbentuk tepung/halus ditepung atau dihaluskan terlebih dahulu. Ikan rucah dikukus kemudian dihaluskan. Jagung dibuat tepung. 2. Semua bahan dicampur secara merata sesuai dengan komposisinya 3. Campuran ransum dikukus. 4. Hasil rebusan dicetak dengan mesin pencetak pellet sehingga berbentuk seperti mie dan segera patah-patahkan menjadi pecahan kecil-kecil 5. Hasil cetakan dikeringkan dengan sinar matahari atau oven. 6. Setelah kering dan dingin, pakan disimpan dalam karung Introduksi Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif Untuk menunjang kemampuan kelompok pembudidaya ikan menyediakan pakan ikan alternatif berbahan baku dari bahan-bahan lokal, diintroduksikan teknologi pembuatan pakan Website 178
6 alternatif berupa mesin pembuat pellet, dismill, oven, dan alat penunjang berupa dandang penanak adonan, timbangan, baskom dan pengaduk kayu. Mesin pembuat pellet berfungsi untuk mencetak pakan dari ransum yang sudah dikukus menjadi pakan berbentuk silinder kecil-kecil. Besar kecilnya ukuran dapat diatur sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dismill berfungsi untuk menggiling jagung. Jagung yang tersedia dalam bentuk biji sehingga untuk membuat pakan harus ditepungkan. Penepungan jagung yang dilakukan sendiri oleh kelompok akan menghemat biaya jika dibandingkan dengan membeli tepung jagung. Oven yang diintroduksikan berfungsi untuk mengeringkan pellet. Sebenarnya pengeringan pellet dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari, namun pada musim hujan akan terkendala proses pengeringannya. Oleh karena itu oven akan membantu keberlanjutan produksi pakan meskipun di musim hujan. Penyerahan alat dilakukan oleh Ibu Wiwit Rahayu, SP MP sebagai ketua pelaksanan kegiatan dan diterima oleh Mas Aris sebagai Ketua kelompok Ikan Mina Jati dan Mas Suparyanto sebagai Ketua kelompok Ikan Pemuda Mandiri. Penyerahan alat disaksikan oleh Bapak Kepala Desa Jatisari. Efisiensi Biaya Produksi melalui Pembuatan Pakan Alternatif Biaya produksi didefiniskan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh firma untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan barang yang diproduksi oleh firma tersebut (Sukirno, 1994). Pada usaha budidaya ikan salah satu biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya pakan. Biaya pakan memakan sekitar 60-70% dari total biaya produksi perikanan. Tingginya harga pakan disebabkan beberapa bahan baku yang masih impor sehingga harganya mahal. Apalagi untuk ikan lele yang sifatnya karnivora, membutuhkan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Sedangkan pembudidaya ikan saat ini sangat tergantung kepada pakan buatan pabrik (Anonim, 2011). Upaya efisiensi (penghematan) biaya produksi pada kelompok ikan di desa Jatisari dilakukan dengan membuat pakan alternatif. Pakan alternative yang dibuat berbahan ikan rucah, tepung tapioca, jagung, minyak sawit, bekatul, dan premix. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil bahwa biaya pembuatan pakan alternatif sebesar Rp 7000,00 per kilogram. Biaya ini lebih murah dari harga pakan di pasaran yang berkisar Rp10.000,00-Rp13.000,00 Website 179
7 per kilogram. Pembuatan pakan alternatif menghemat biaya pakan sebesar 30% jika harga pakan di pasar Rp10.000,00 dan menghemat sebesar 23,07% jika harga pakan di pasar sebesar Rp13.000,00. Dengan penghematan biaya pakan maka dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi secara keseluruhan. Biaya produksi yang lebih efisien pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan usaha budidaya ikan yang dilakukan oleh kelompok. Simpulan Usaha budidaya ikan yang dilakukan kelompok pembudidaya ikan di Desa Jatisari Kecamatan Jatisrono kabupaten Wonogiri mengalami kendala dalam produksi karena tingginya harga pakan. Hal ini berdampak pada tidak berproduksinya sebagain anggota kelompok. Pembuatan pakan alternatif menggunakan bahan-bahan yang banyak tersedia di Desa Jatisari yaitu ikan rucah, tepung tapioka, jagung, bekatul, minyak sawit, dan premix. Pakan alternatif yang dibuat memerlukan biaya sekitar Rp7000,00 per kilogram. Biaya ini lebih murah dari harga pakan di pasar yang harganya berkisar antara Rp10.000,00-Rp13.000,00 per kilogram. Pembuatan pakan alternatif menghemat biaya pakan sebesar 30% jika harga pakan di pasar Rp10.000,00 dan menghemat sebesar 23,07% jika harga pakan di pasar sebesar Rp13.000,00. Pembuatan pakan alternatif dan dukungan alat-alat produksi yang diintroduksikan dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi pada kelompok ikan di Desa Jatisari sehingga produksi yang terhenti akibat tingginya harga pakan dapat diatasi dan keuntungan usaha budidaya juga meningkat. Daftar Pustaka Anonim, (2011), Masalah dalam Budidaya Lele. lele.wordpress.com/ Anonim (2015). Cara membuat Pakan Alternatif Lele dari Ampas tahu. Kementerian Kelautan dan Perikanan republic Indonesia, (2016), Konsumsi Ikan Naik dalam 5 Tahun Terakhir. Website 180
8 Kurniawan, P.S., (2016), Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar. Kurniawan, P.S. (2016) Membuat Sendiri Pakan Lele Alternatif. alamtani.com /pakan- lelealternatif.html Lestari, S.F., S. Yuniarti, dan Z. Abidin, (2013), Pengaruh Formulasi Pakan Berbahan Tepung Ikan, Tepung Jagung, Dedak halus, dan Ampas tahu terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis sp). Jurnal Kelautan, Volume 6, No. 1. April 2013 (36-46). Nurlia. (2009). Peranan Sub Sektor Perikanan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Pinrang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar. Pusparani,T., Y. Andriani, dan H. Hamdani, (2015), Pemanfaatan Bungkil Kacang Tanah dalam Pakan Ikan terhadap Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Orechromis niloticus). Jurnal Perikanan Kelautan Vol VI No 2 (1), Desember 2015 (91-100) Putri, T. D., D.P. Priadi, dan Sriati, (2014), Dampak Usaha Perikanan Budidaya terhadap Kondisi Lingkungan dan Sosial Ekonomi Masyarakat pada Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1),2014 (43-54) Sukirno, S, (1994), Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Raja Grafindo. Website 181
9 Lampiran: Gambar 1. Penyuluhan Pembuatan Pakan Ikan Lele Website 182
10 Gambar 2. Pelatihan Pembuatan pakan Lele Gambar 3. Penyerahan Bantuan Alat Dismill, Oven dan Mesin Pellet Website 183
PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI
Jurnal DIANMAS, Volume 6, Nomor 2, Oktober2017 PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Wiwit Rahayu 1,2) dan Wara Pratitis Sabar Suprayogi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE, MAS DAN NILA
PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE, MAS DAN NILA Harwi Kusnadi Peneliti Pertama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5Kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di era globalisasi saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya ikan sebagai sumber pangan yang menyehatkan, serta harga ikan yang relatif lebih murah dibandingkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia dan luar negeri. Rasa daging yang enak dan
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan nila merah Oreochromis niloticus merupakan ikan konsumsi yang digemari masyarakat Indonesia dan luar negeri. Rasa daging yang enak dan pertumbuhan yang relatif cepat
Lebih terperinciLAPORAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PEMANFAATAN BUDIDAYA KEONG SAWAH SEBAGAI PAKAN IKAN. Disusun Oleh : 1. Abdul Kholid ( )
LAPORAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PEMANFAATAN BUDIDAYA KEONG SAWAH SEBAGAI PAKAN IKAN Disusun Oleh : 1. Abdul Kholid (10522213) 2. Meilia Hanum R. (10522224) 3. Asmawi Azgar (10522327) 4. Eko Suyono (12522088)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi menimbulkan dampak positif bagi perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak negatifnya berupa makin banyaknya limbah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia karena memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG
IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG Samsudin Hariyanto ) Sudjatmiko ) Maheno Sri Widodo 3) Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang ) Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pakan yang cukup, berkualitas, dan berkesinambungan sangat menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan akan meningkat seiring
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya perikanan. Ketersediaan pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu sumber pangan yang bergizi. Selain sebagai sumber protein juga sebagai sumber asam lemak esensial yang menunjang perbaikan kualitas sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepiting bakau merupakan salah satu hasil perikanan pantai yang banyak disenangi masyarakat karena rasa dagingnya yang enak, terutama daging kepiting yang sedang bertelur,
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan
Lebih terperinciJURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI M. Christiyanto dan Surahmanto Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Email korespondensi: marrychristiyanto@gmail.com
Lebih terperinci"PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI
"PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI Klaudia Putri Nirmalasari 1), Anggun Karina Risti 2), Juwanita 3) 1 email : klaudia_putri@yahoo.co.id
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PENDAHULUAN Sektor perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi. Komoditas budidaya ikan air tawar seperti ikan lele, selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lele (Clarias sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Rasa dagingnya
Lebih terperinciPelatihan dan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Pada Kelompok Petani Ikan Di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember ABSTRAK
Pelatihan dan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Lele Pada Kelompok Petani Ikan Di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember Ika Oktavianawati* dan Yudi Aris Sulistiyo Jurusan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN NILAI TAMBAH JAGUNG SEBAGAI PANGAN LOKAL Oleh : Endah Puspitojati
PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAGUNG SEBAGAI PANGAN LOKAL Oleh : Endah Puspitojati Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan jenis ikan konsumsi yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha budidaya. Ikan lele
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hewan yang memiliki potensi budidaya yang menjanjikan di Indonesia. Berbagai macam ikan dapat dibudidayakan, terutama ikan air tawar yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan gurame (Osphronemus goramy Lac.) merupakan ikan air tawar yang memiliki gizi tinggi dan nilai ekonomis penting. Ikan gurame juga banyak digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk yang diikuti dengan meningkatnya taraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi dewasa ini dan didukungnya wilayah perairan Indonesia yang luas, meliputi 11,95 juta [Ha] sungai dan rawa, 1,78 juta [Ha] danau alam, 0,003
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan lele Masamo (Clarias sp.) merupakan salah satu ikan yang saat ini
I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Ikan lele Masamo (Clarias sp.) merupakan salah satu ikan yang saat ini banyak dibudidayakan, karena ikan ini dapat tumbuh dalam sistem yang terkontrol, resisten
Lebih terperinciPAKAN LELE ALTERNATIF
PAKAN LELE ALTERNATIF A. Pendahuluan Pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan, termasuk ikan lele. Mengingat, harga pakan lele tidak murah. Sebagian besar bahan bakunya diimpor.
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume I No 2 Februari 2013 ISSN: 2302-3600 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume I No 2 Februari 2013 ISSN: 2302-3600 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk pemenuhan gizi masyarakat (Rukmana, 2005). Ikan gurami disukai masyarakat
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ikan gurami merupakan salah satu dari lima belas jenis komoditas ikan yang didorong pemerintah untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani. Selain itu, ikan gurami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada abad ke 21 perkembangan masyarakat di dunia menunjukkan adanya perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke 21 perkembangan masyarakat di dunia menunjukkan adanya perubahan perilaku dan gaya hidup serta pola konsumsi ke produk perikanan. Adanya keterbatasan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang kegiatan usaha budidaya perikanan, sehingga pakan yang tersedia harus memadai dan memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Jawabannya tentu tidak. Ada beberapa teknologi pengawetan hijauan pakan ternak seperti silase, hay, amoniasi, fermentasi. Namun masing-masing teknologi tersebut mempnuyai kekurangan dan kelebihan. Salah
Lebih terperinciMANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum
MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPetunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi
Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi i PETUNJUK PRAKTIS MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PAKAN TERNAK SAPI Penyusun: Nurul Agustini Penyunting: Tanda Sahat Panjaitan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas keseluruhan sekitar ± 5,18 juta km 2, dari luasan tersebut dimana luas daratannya sekitar ± 1,9 juta
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tepung terigu sangat dibutuhkan dalam industri pangan di Indonesia. Rata-rata kebutuhan terigu perusahaan roti, dan kue kering terbesar di Indonesia mencapai 20 ton/tahun,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketela pohon atau ubi kayu dengan nama latin Manihot utilissima merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia selain tanaman padi, jagung, kedelai, kacang
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN PAKAN
8. PROSES PEMBUATAN PAKAN Proses pembuatan pakan merupakan kelanjutan dari proses pemilihan dan pengolahan bahan baku. Dalam proses pembuatan pakan ditempuh beberapa tahap pekerjaan, yaitu: penggilingan/penepungan,
Lebih terperinciFORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN
AgroinovasI FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Usaha penggemukan sapi potong semakin menarik perhatian masyarakat karena begitu besarnya pasar tersedia untuk komoditas ini. Namun demikian,
Lebih terperinciPengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)
Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif Oleh : Sri Purwanti *) Pendahuluan Pangan produk peternakan terutama daging, telur dan susu merupakan komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga banyak orang menjadikan sebagai usaha komersial yang terus dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian yang mempunyai peranan yang strategis dan penting adalah sektor tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan unggas di Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada tahun 2012 menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai di Indonesia selain tempe. Tahu juga sering dijadikan sebagai lauk-pauk karena rasanya yang enak
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: E-ISSN:
PRODUKSI IKAN PATIN SUPER Dwi Puji Hartono* 1, Nur Indariyanti 2, Dian Febriani 3 1,2,3 Program Studi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung Unit IbIKK Produksi Ikan Patin Super Politeknik Negeri
Lebih terperinciPEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL:
PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL: KEBUTUHAN NUTRISI IKAN BUDIDAYA, PEMILIHAN BAHAN BAKU, DAN FORMULASI PAKAN U S M A N Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pakan merupakan salah satu factor penting dalam usaha pemeliharaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem perekonomian suatu negara merupakan satu kesatuan yang dicirikan oleh adanya hubungan sektor ekonomi yang satu dengan sektor ekonomi yang lain. Hubungan ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan budidaya air tawar di Indonesia memiliki prospek yang cerah, terutama setelah terjadinya penurunan produksi perikanan tangkap. Permintaan produk akuakultur
Lebih terperinciTingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Laju Pertumbuhan Harian Berdasarkan hasil pengamatan terhadap benih Lele Sangkuriang selama 42 hari masa pemeliharaan diketahui bahwa tingkat penggunaan limbah ikan tongkol
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Analog Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. Disebut beras analog karena bentuknya yang oval menyerupai beras, tapi tidak terproses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan penyuplai kebutuhan daging terbesar bagi kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan yang sedang mengalami peningkatan
Lebih terperincimemberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya
Lebih terperinciPRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)
3.1 Landasan Teori PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF) Berbagai ragam bahan makanan ternak telah dikenal dan dipergunakan sebagai bahan penyusun Pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Clarias sp (ikan lele) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat (Mahyuddin, 2008: 6). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan telah membudaya di semua lapisan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Tempe mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara manual (tangan). Dengan kemajuan teknologi tersebut dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi telah banyak membantu manusia khususnya dalam memudahkan pekerjaan yang timbul dalam kehidupan dengan adanya penemuan baru dibidang teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang ditanam dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Tanaman koro pedang telah lama dikenal di Indonesia, namun kompetisi antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang ditanam dalam skala luas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinciJURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)
JURNAL PENGARUH PEMBERIAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU PADA PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp) THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp) Oleh:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. seluas seluas hektar dan perairan kolam seluas hektar (Cahyono,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki perairan tawar yang sangat luas dan potensial besar untuk usaha budidaya yang meliputi perairan umum seluas 141.690 hektar, sawah seluas seluas 88.500
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perekonomian nasional tidak terlepas dari berkembangnya sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki
Lebih terperinciKONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA
KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA Indonesia adalah negara TROPIS Dengan ciri khas kualitas rumput yang rendah Pemberian pakan hanya dengan rumput Pemberian pakan campuran rumput dan konsentrat hijauan hijauan
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI
PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI Oleh : ETTY HARYANTI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPRODUKSI PAKAN IKAN DAN PAKAN TERNAK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BIOGAS ASAL KOTORAN TERNAK YANG MURAH DAN BERKUALITAS. Sujono 1 & Ahmad Yani 2
PRODUKSI PAKAN IKAN DAN PAKAN TERNAK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BIOGAS ASAL KOTORAN TERNAK YANG MURAH DAN BERKUALITAS Sujono 1 & Ahmad Yani 2 1 Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga membutuhkan ketersediaan pakan yang cukup untuk ternak. Pakan merupakan hal utama dalam tata laksana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing, menyebabkan ketersediaan produk hewani yang harus ditingkatkan baik dari segi
Lebih terperinciMeningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)
Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Lingkungan Bisnis) Nama : Yogi Renditya NIM : 11.02.7920 Kelas : 11-D3MI-01 Abstrak Budi daya ikan lele bisa dibilang gampang-gampang susah, dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Akuakultur merupakan sektor yang berkembang dengan pesat. Pada tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuakultur merupakan sektor yang berkembang dengan pesat. Pada tahun 1990, akuakultur hanya mampu menyumbang 13% total produksi ikan dunia, namun pada tahun 2010,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani, terutama daging kambing, menyebabkan
Lebih terperinciLokakarya Fungsional Non Peneliti 997 Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petan
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 TEKNIK PEMBUATAN SILASE IKAN Suharto Balai Penelitian Temak Ciawi, P.O. Box 22, Bogor 6002 PENDAHULUAN Sebagai negara yang belakangan ini dijuluki Benua Maritim, Indonesia
Lebih terperinciSAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt
SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar dikonsumsi oleh masyarakat. Ayam broiler memiliki pertumbuhan daging yang cepat dalam waktu relatif
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang tiktok Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Pelaksanaan pengambilan sampel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk konsumsi adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Ikan merupakan hewan yang hidup di air, baik air laut, air payau atau air tawar. Ikan juga merupakan bahan makanan yang banyak
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis udang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu jenis udang yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan negara lain seperti: Australia, Amerika dan Inggris.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, dikarenakan kebutuhan akan susu domestik dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Pakan merupakan bahan baku yang telah dicampur menjadi satu dengan nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang penting untuk perawatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Analog Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah dengan mengembangkan alternatif pangan. Program diversifikasi pangan belum dapat berhasil
Lebih terperinciPENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi sapi perah yang sedikit, produktivitas dan kualitas susu sapi yang rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat Jenderal Peternakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk masyarakat Indonesia karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekatul adalah hasil samping dari penggilingan padi menjadi beras. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak 60-65%. Sementara bekatul
Lebih terperinciikan yang relatif lebih murah dibanding sumber protein hewani lainnya, maka permintaan akan komoditas ikan terus meningkat dari waktu ke waktu.
1. PENDAHULUAN Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, maka kebutuhan ketahanan pangan termasuk di dalamnya kebutuhan akan protein hewani terus meningkat. Salah satu sumber protein yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar yang sering dipelihara dan dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Alasan utama masyarakat memelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan jajanan sudah menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai golongan apapun
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu Penelitian. Kg/Kap/Thn, sampai tahun 2013 mencapai angka 35 kg/kap/thn.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Penelitian, Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan usaha ternak ayam sangat ditentukan oleh penyediaan pakan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas, karena pakan merupakan unsur utama dalam pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kegiatan pemeliharaan ikan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan. Pakan merupakan faktor penting dalam usaha budidaya ikan intensif dan
Lebih terperinciDAMPAK PENETAPAN TARGET PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA TERHADAP KEBUTUHAN PAKAN DAN AKTIVITAS BUDIDAYA IKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH
885 Dampak penetapan target peningkatan produksi... (Erlania) DAMPAK PENETAPAN TARGET PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA TERHADAP KEBUTUHAN PAKAN DAN AKTIVITAS BUDIDAYA IKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH
Lebih terperinciJurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 3 Nomor 1, Oktober 2017
APLIKASI PEMBERIAN RANSUM FERMENTASI BERBASIS BAHAN PAKAN LOKAL BAGI PETERNAK ITIK DI KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Siti Dharmawati dan Nordiansyah Firahmi Fakultas Pertanian, Jurusan Peternakan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciMakanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)
M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Jenis Bahan Pakan Konsentrat (Concentrate) Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive) 1 Bahan-bahan Konsentrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini penulis mencari beberapa sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai peternak, makanan ternak adalah hal yang utama yang harus dilakukan untuk memenuhi hasil yang optimal dalam suatu hal yang menentukan baik atau buruknya
Lebih terperinci