BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rekonsiliasi Fiskal 4.2 Analisis Pendapatan pada Laporan Laba-Rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

RUGI LABA BIAYA FISKAL

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO WAJIB PAJAK DALAM NEGERI / BENTUK USAHA TETAP

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

Daftar Pertanyaan Wawancara

BAB IV EVALUASI ATAS PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT BANK MAJU) Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal pada PT Bank MAJU.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PEBGHASILAN BADAN DI PT STARINDO CLEANING TECHNOLOGIES

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II LANDASAN TEORI. (2006), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan. menggunakan metode accrual basis dimana sumber utama dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

By Afifudin PSP FE Unisma 2

PAJAK PENGHASILAN UMUM. Amanita Novi Yushita, M.Si

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 JAKARTA (PERIODE: )

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA. Per 31 Desember 2009 dan 2008 (dalam jutaan rupiah) NO KEKAYAAN

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

1. Pengertian Penghasilan Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pengertian penghasilan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Yang dimaksud dengan tahun

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

(Dibuat di atas kop surat perusahaan)

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PERUM DAMRI. Rekonsiliasi Laporan Fiskal pada PERUM DAMRI

DAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE

Transkripsi:

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rekonsiliasi Fiskal Koreksi fiskal adalah koreksi atau penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib pajak sebelum menghitung Pajak Penghasilan (PPh) bagi wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi (yang menggunakan pembukuan dalam menghitung penghasilan kena pajak). Rekonsiliasi fiskal pada hakikatnya adalah merupakan proses untuk mendapatkan angka laba fiskal atau laba kena pajak dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap laba komersial atau laporan laba rugi. Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh) terutang. Koreksi fiskal terjadi karena adanya perbedaan perlakuan atau pengakuan penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan akuntansi pajak. Rekonsiliasi Fiskal, yaitu suatu mekanisme untuk menyesuaikan laporan keuangan komersial perusahaan menjadi sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh) terutang. Teknik rekonsiliasi fiskal dilakukan dengan cara; Jika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui menurut fiskal, maka kurangkan sejumlah penghasilan tersebut dari penghasilan menurut akuntansi, begitupun sebaliknya, dan Jika suatu biaya atau pengeluaran diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah biaya atau pengeluaran tersebut dari biaya menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi, begitupun sebaliknya. 4.2 Analisis Pendapatan pada Laporan Laba-Rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life 1. Pendapatan Premi Pendapatan Premi diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis. Pada akhir tahun buku, tagihan premi kepada pemegang 43

44 polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan dicatat sebagai utang premi. Pada akhir tahun, semua premi untuk tahun yang bersangkutan tetapi diterima pada periode berikutnya dicatat sebagai piutang premi. 2. Premi Reasuransi-Bersih Pengaturan reasuransi tidak membebaskan perusahaan dari kewajiban pemegang polis. Perusahaan juga menanggung risiko reasuransi dalam kegiatan usahanya untuk kontrak asuransi jiwa (inward reinsurance). Premi reasuransi diasumsikan diakui sebagai pendapatan atau beban yang diakui dengan cara yang sama pada saat reasuransi dianggap sebagai bisnis langsung, dengan mempertimbangkan klasifikasi produk dari bisnis yang direasuransikan. 3. Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian yang belum merupakan pendapatan dari premi yang sudah dibayar atas polis asuransi kontrak jangka pendek. Perhitungan dilakukan setiap akhir bulan atas setiap polis secara proposional. 4. Pendapatan Komisi dan Klaim Reasuransi Komisi dan klaim reasuransi diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya daftar tagihan reasuransi dari reasuradur. 5. Hasil Investasi Penghasilan investasi dari bunga deposito berjangka, obligasi, sukuk, reksadana dan pinjaman polis diakui atas dasar proporsi waktu. Keuntungan (kerugian) atas pelepasan surat berharga diakui pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi. 6. Pendapatan DPLK BJS Pendapatan DPLK BJS terdiri dari Iuran dari para nasabah sebesar Rp 10.000 per orang untuk biaya awal kepesertaan dana pensiun. Selain itu hasil pengembangan, merupakan hasil investasi dari dana yang dihimpun oleh DPLK. Investasi ini dalam bentuk deposito, obligasi dan reksadana. 7. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga merupakan pendapatan operasional anak perusahaan yang diperoleh dari pemberian jasa perbankan.

45 8. Pendapatan Lain Pendapatan lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basic). Pendapatan ini terdiri dari jasa giro, keuntungan atas asset penjualan tetap dan denda-denda. Contoh nya denda atas telat pembayaran polis. 4.3 Analisis Beban pada Laporan Laba-Rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life 1. Klaim dan Manfaat Klaim dan manfaat asuransi meliputi klaim-klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claim incurred but not yet reported). Pada akhir tahun, semua klaim untuk tahun yang bersangkutan tetapi dibayar pada periode berikutnya dicatat sebagai hutang klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari Reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dinyatakan sebesar jumlah taksiran (estimasi) berdasarkan perhitungan teknis asuransi oleh aktuaris. Perubahan dalam jumlah estimasi liabilitasi klaim sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada tahun terjadina perubahan. 2. Klaim Reasuransi Klaim reasuransi diasumsikan diakui sebagai pendapatan atau beban yang diakui dengan cara yang sama pada saat reasuransi dianggap sebagai bisnis langsung, dengan mempertimbangkan klasifikasi produk dari bisnis yang direasuransikan. 3. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas manfaat polis masa depan adalah pembentukan biaya atas cadangan premi yang telah diakui.

46 4. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dinyatakan berdasarkan perhitungan teknis oleh aktuaris. 5. Kenaikan (Penurunan) Dana Terbaru Kenaikan (penurunan) dana terbaru adalah dana konstribusi yang dilakukan oleh syariah karena termasuk dalam satu induk. 6. Beban Gaji Perusahaan mengeluarkan biaya gaji kepada karyawannya, gaji tersebut diberikan berdasarkan golongan dan jabatan masing-masing karyawan. Gaji diberikan setiap akhir bulan ke masing-masing karyawannya. Biaya pegawai merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, seperti: biaya gaji, tunjangan, dan bonus. Tunjangan yang diberikan kepada karyawan dapat dibebankan sebagai biaya oleh perusahaan sepanjang tidak dalam bentuk natura dan kenikmatan. 7. Beban Perjalanan Dinas Kantor Biaya perjalanan dinas kantor merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pegawai yang ditugaskan dinas untuk keperluan operasional perusahaan maupun untuk bertemu dengan klien. 8. Beban Sewa Perusahaan mengeluarkan biaya untuk menyewa gedung kantor yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Untuk biaya tersebut tidak perlu dikoreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf a nomor 3 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Atas biaya sewa ini, PT Asuransi Jiwa Bringin Life telah memotong PPh final pasal 4 ayat 2 setiap bulannya kepada pemilik gedung. 9. Beban Penyusutan dan Amortisasi Perusahaan memiliki bermacam-macam aset diantaranya inventaris kantor, mesin kantor, peralatan pemeliharaan, mesin pemeliharaan, kendaraan, gedung dan tanah. Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, pengeluaran untuk mendapatkan,

47 menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi. 10. Beban Kantor Biaya kantor digunakan untuk kebutuhan kantor, seperti: membeli air minum galon untuk karywan, tissue, pewangi, alat untuk kebersihan dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan serta yang mendukung kegiatan administrasi perusahaan. Misalnya: biaya pembelian tinta printer, pewangi ruangan, amplop, map plastik, pembelian ATK, pembelian kertas, baterai kalkulator, lakban coklat, kwitansi, cetak kartu nama, cetak kop surat. 11. Biaya Perbaikan/Pemeliharaan Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan pemeliharaan gedung atau ruang yang disewakan perusahaan maupun perbaikan dan pemeliharaan ruang kantor perusahaan sendiri, termasuk biaya retribusi kebersihan. 12. Biaya Entertainment Perusahaan mengeluarkan biaya entertainment untuk meeting atau menjamu rekan bisnis dan pelanggan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. 13. Biaya Jasa Konsultan Perusahaan membayar biaya konsultasi kepada konsultan untuk memberikan konsultasi dalam audit eksternal manajemen mutu standar ISO dan biaya konsultasi bisnis yang diperuntukkan bagi direktur. 14. Biaya Asuransi Perusahaan mengeluarkan biaya asuransi untuk gedung, mobil dan asset yang dimiliki oleh perusahaan. 15. Biaya Iuran dan Sumbangan Untuk biaya iuran dan sumbangan dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai kepentingan karyawan dan partner bisnis seperti pemberian sumbangan kepada karyawan yang sedang mengalami bencana dan pemberian hadiah pesta pernikahan. 16. Biaya Bunga Pinjaman Subordinasi Biaya bunga pinjaman subordinasi digunakan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas minimum 120% sesuai dengan ketentuan Keputusan

48 Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi. 17. Biaya Imbalan Kerja Biaya imbalan kerja yaitu program pensiun. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri yang jumlah iurannya ditetapkan terlebih dahulu dan akumulasi iuran serta hasil pengembangannya dibukukan kepada rekening peserta sebagai manfaat pensiun. 18. Beban Akuisisi Beban akuisisi seperti seperti biaya komisi, penerbitan polis dan underwriting dibebankan langsung pada laporan laba rugi tahun berjalan. 19. Pemasaran Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa PT Jiwa Asuransi Bringin Life Jiwa Sejahtera kepada klien. Biaya ini juga termasuk biaya perjalanan dinas dan biaya sewa tempat di pameranpameran untuk memasarkan produk mereka. 20. Beban bunga dan Provisi Beban bunga dan provisi adalah biaya bunga anak perusahaan yaitu BDS (Bringin Dana Sejahtera). 21. Beban penyisihan penghapusan kredit Kredit yang diberikan oleh anak perusahaan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit konsumtif pegawai dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai 3 tahun. Tingkat suku bunga kredit yang diberikan masing-masing 14,00% per tahun. 22. Biaya Bank Biaya bank adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengeluarkan administrasi bank, seperti: beban administrasi kliring, biaya materai, bank charges, biaya transfer bank, dan biaya buku cek & giro. 23. Pajak/Penalty Biaya yang terdapat dari Pajak/Penalty adalah biaya denda/bunga pajak dan biaya pajak PPh pasal 23 (sewa). 24. Selisih Kurs Realisasi keuntungan/kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan disebabkan karena perusahaan membeli barang-barang dalam negeri dan

49 melakukan pembayaran menggunakan dolar. Pasal 4 ayat (1) huruf l Undang-undang Pajak Penghasilan bahwa keuntungan karena selisih kurs mata uang asing merupakah objek PPh. Selanjutnya Pasal 6 ayat (1) huruf e, kerugian yang diakibatkan oleh selisih kurs mata uang asing merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (deductible). Keuntungan tersebut dapat disebabkan adanya fluktuasi kurs mata uang asing atau kebijaksanaan moneter. 25. Penghapusan Assets Penghapusan assets adalah penghapusan yang dilakukan oleh perusahaan karena masa manfaat assets yang telah habis. 26. Biaya Non Ops Biaya yang timbul diluar aktivitas perusahaan. 27. Biaya Investasi Surat Berharga Biaya Investasi Surat Berharga merupakan organisasi usaha yang mempunyai kelebihan uang tunai yang dimanfaatkan sementara. Suratsurat berharga tersebut terdiri dari obligasi dan saham. 28. Beban Lainnya Beban pemasaran, beban umum dan administrasi dan beban lain diakui sesuai manfaat nya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). Perubahan estimasi akuntansi pada hakekatnya merupakan suatun taksiran yang perlu direvisi dengan adanya informasi tambahan yang diketahui dalam periode berikutnya. Jumlah koreksi atas perubahan estimasi akuntansi yang berhubungan dengan periode sebelumnya harus dilaporkan dengan menyesuaikan saldo laba awal periode.

4.4 Rekonsiliasi Fiskal terhadap Laporan Laba-Rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life Tahun 2010, 2011, dan 2012 4.4.1 Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2010 Tabel 4.1 Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2010 Menurut Perusahaan Menurut Penulis Komersial Koreksi Fiskal Koreksi Fiskal PENDAPATAN Pendapatan Premi Premi Bruto 1,558,744,001,634 1,558,744,001,634 1,558,744,001,634 Premi Reasuransi-Bersih (105,356,497,108) (105,356,497,108) (105,356,497,108) Penurunan (kenaikan) Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (7,062,748,954) (7,062,748,954) (7,062,748,954) Jumlah Pendapatan Premi 1,446,324,755,572 1,446,324,755,572 1,446,324,755,572 Komisi Reasuransi 218,314,968 218,314,968 218,314,968 Hasil Investasi 215,413,352,789 215,413,352,789 215,413,352,789 Pendapatan DPLK BJS 2,693,998,973 2,693,998,973 2,693,998,973 Pendapatan Bunga 5,620,486,549 5,620,486,549 5,620,486,549 Pendapatan Lain-lain 1,228,358,215 1,228,358,215 1,228,358,215 Jumlah Pendapatan 1,671,499,267,066 1,671,499,267,066 1,671,499,267,066 BEBAN OPERASIONAL Klaim dan manfaat 897,132,828,043 897,132,828,043 897,132,828,043 50

Klaim reasuransi (42,602,292,357) (42,602,292,357) (42,602,292,357) Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan 441,217,130,317 441,217,130,317 441,217,130,317 Estimasi Kewajiban Klaim 24,561,520,679 24,561,520,679 24,561,520,679 Kenaikan (Penurunan) Dana Terbaru (2,374,729,964) (2,374,729,964) (2,374,729,964) BEBAN USAHA UMUM DAN ADMINISTRASI : Gaji 41,347,152,248 41,347,152,248 41,347,152,248 Perjalanan Dinas Kantor 3,684,890,247 3,684,890,247 3,684,890,247 Sewa 8,180,454,713 8,180,454,713 8,180,454,713 Penyusutan dan Amortisasi 6,290,848,273 6.290.848.273 6.290.848.273 Kantor 14,018,119,805 2,634,761,751 11,383,358,054 2,634,761,751 11,383,358,054 Biaya Perbaikan / Pemeliharaan 1,729,446,391 1,729,446,391 1,729,446,391 Biaya Entertaintment 850,736,224 850,736,224-850,736,224 - Biaya Jasa Konsultan 1,850,010,443 1,850,010,443 1,850,010,443 Biaya Asuransi 859,575,686 859,575,686 859,575,686 Biaya Iuran dan Sumbangan 203,487,731 203,487,731-203,487,731 - Biaya Bunga Pinjaman Subordinasi 2,889,430,496 2,889,430,496-2,889,430,496 - Biaya Imbalan Kerja 995,082,561 995,082,561-995,082,561 - TOTAL BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 82,899,234,818 75.325.736.055 75.325.736.055 Akuisisi 125,331,098,803 125,331,098,803 125,331,098,803 Pemasaran 15,007,078,947 15,007,078,947 15,007,078,947 51

Beban bunga dan provisi 1,019,863,979 1,019,863,979 1,019,863,979 Beban penyisihan penghapusan Kredit 344,379,415 344,379,415 344,379,415 - JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1,542,536,112,680 1.534.962.613.917 1.534.618.234.502 BEBAN NON OPERASIONAL Biaya Bank 309,066,208 309.066.208 309.066.208 Pajak / Penalty 3,368,492,955 3,368,492,955-3,368,492,955 - Selisih Kurs 7,892,318 7.892.318 7.892.318 Penghapusan Assets 17,476,225 17,476,225-17,476,225 - Biaya Non Ops 31,847,595,325 31.847.595.325 31,847,595,325 - Biaya Investasi Surat Berharga 54,764,499 54.764.499 54,764,499 - Biaya Lainnya 1,958 25,421,489 (25.419.531) 25,421,489 (25.419.531) JUMLAH BEBAN NON OPERASIONAL 35,605,289,488 32,193,898,819 291,538,995 TOTAL BEBAN 1,578,141,402,168 1.567.156.512.736 1.534.909.773.497 LabaUsaha 93,357,864,898 104.342.744.230 136.589.493.569 Pendapatan (Beban) Lain-Bersih (32,574,971,654) (32,574,971,654) (32,574,971,654) Laba Sebelum Pajak 60,782,893,244 71.767.772.576 104.014.521.915 52

53 Penjelasan koreksi fiskal yang terdapat dalam laporan laba rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Premi Bruto Premi Bruto sebesar Rp 1.558.774.001.634 digunakan perusahaan untuk tagihan premi kepada pemegang polis. Pada akhir tahun buku, tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan dicatat sebagai utang premi. Pada akhir tahun, semua premi untuk tahun yang bersangkutan tetapi diterima pada periode berikutnya dicatat sebagai piutang premi. Biaya ini tidak dikoreksi karena berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan. 2. Premi Reasuransi-Bersih Premi Reasuransi-Bersih sebesar Rp (105.356.497.108). Biaya ini timbul karena perusahaan membayar premi ke reasuransi. 3. Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan sebesar Rp (7.062.748.954) biaya ini adalah biaya cadangan premi. 4. Komisi Reasuransi Komisi Reasuransi sebesar Rp 218.314.968 digunakan oleh perusahaan untuk potongan diskon yang diberikan kepada pihak reasuransi. 5. Hasil Investasi Hasil Investasi sebesar Rp 215.413.352.789 digunakan oleh perusahaan untuk hasil asset investasi dari instrumen yang dimiliki. 6. Pendapatan DPLK BJS Pendapatan DPLK BJS sebesar Rp 2.693.998.973 digunakan oleh perusahaan satu tahun sekali semacam fee. Program iuran pasti yang menghimpun para pekerja yang akan pensiun. 7. Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga sebesar Rp 5.620.486.549 digunakan oleh perusahaan untuk kredit anak perusahaan BDS (Bringin Dana Sejahtera) selisih antara kredit dari dana pihak ketiga. 8. Pendapatan lain-lain Pendapatan Lain-lain sebesar Rp 1.228.358.215 digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan perusahaan.

54 9. Klaim dan Manfaat Klaim dan Manfaar sebesar Rp 897.132.828.043 digunakan oleh perusahaan untuk kompensasi yang dibayarkan nasabah ke perusahaan karena keikutsertaan mereka untuk menjadi nasabah. 10. Klaim dan Reasuransi Klaim dan Reasuransi sebesar Rp (42.602.292.357) pendapatan yang didapat dari perusahaan asuransi dan menghasilkan benefit. 11. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan sebesar Rp 441.217.130.317 digunakan oleh perusahaan untuk pembentukan biaya atas cadangan premi yang telah dibentuk. 12. Estimasi Kewajiban Klaim Estimasi Kewajiban Klaim sebesar Rp 24.561.520.679 digunakan oleh perusahaan untuk estimasi biaya. 13. Kenaikan (penurunan) Dana Terbaru Kenaikan (penurunan) Dana Terbaru sebesar Rp (2.374.729.964) dana konstribusi yang dilakukan oleh syariah karena termasuk dalam satu induk. 14. Gaji Gaji dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji kepada karyawan sesuai dengan jabatan masing-masing karyawan sebesar Rp 41.347.152.248. Atas biaya gaji ini perusahaan dan penulis tidak perlu melakukan koreksi karena sesuai dengan Pasal 6 ayat 1 (a) UU PPh No.36 tahun 2008 tentang biayabiaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Biaya gaji merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, seperti: biaya gaji, upah, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang tidak perlu dikoreksi karena biaya-biaya tersebut dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. 15. Perjalanan Dinas Kantor Perjalanan Dinas Kantor sebesar Rp 3.684.890.247. Beban ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk perjalanan dinas pegawai perusahaan untuk kepentingan kegiatan perusahaan yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah misalnya: tiket perjalanan pulang-pergi, bukti pembayaran untuk akomodasi selama perjalanan, dan kwitansi hotel. Perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi pada biaya ini.

55 16. Sewa Perusahaan mengeluarkan biaya untuk menyewa gedung kantor yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari sebesar Rp 8.180.454.713. Untuk biaya tersebut perusahaan dan penulis tidak memerlukan koreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf nomer 3 tentang biaya biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. 17. Penyusutan dan Amortisasi Besar nya penyusutan dan amortisasi perusahaan sebesar Rp 6.290.848.273. Perusahaan memiliki bermacam-macam aset diantaranya inventaris kantor, mesin kantor, peralatan pemeliharaan, mesin pemeliharaan, kendaraan, gedung dan tanah. Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi. Dalam menghitung penyusutan atas aset, perusahaan menggunakan metode garis lurus dengan mengestimasi umur manfaat 4 tahun untuk inventaris kantor, mesin kantor, peralatan pemeliharaan, dan kendaraan. Kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu berupa motor dan mobil baik mobil nonsedan dan mobil sedan. Berdasarkan KEP-220/PJ./2002, biaya perolehan kendaraan sedan yang dimiliki dan dipergunakan pegawai tertentu karena jabatannya dapat dibebankan sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan melalui penyusutan aset tetap kelompok dua. 18. Kantor Besar nya koreksi yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp 2.634.761.751. Seharusnya untuk biaya tersebut tidak perlu dikoreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf a nomor 3 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Tetapi pada perusahaan ini terdapat koreksi positif karena adanya biaya-biaya yang dikeluarkan tidak ada daftar nominatifnya.

56 19. Biaya Perbaikan/Pemeliharaan Biaya Perbaikan/Pemeliharaan dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 1.729.446.391. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. Biaya ini tidak perlu dikoreksi karena merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan pemeliharaan gedung atau ruang yang disewakan perusahaan maupun perbaikan dan pemeliharaan ruang kantor perusahaan, termasuk biaya retribusi kebersihan dan iuran pengelolaan lingkungan. 20. Biaya Entertainment Perusahaan mengerluarkan biaya entertainment sebesar Rp 850.736.224 untuk meeting atau menjamu rekan bisnis dan pelanggan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Atas biaya ini perusahaan dan penulis melakukan koreksi positif karena tidak dibuatnya daftar nominatif sesuai SE-27/PJ.22/1986. 21. Biaya Jasa Konsultan Biaya Jasa Konsultan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 1.850.010.443. Perusahaan membayar biaya konsultasi kepada konsultan untuk memberikan konsultasi dalam audit eksternal manajemen mutu standar ISO dan biaya konsultasi bisnis yang diperuntukkan bagi direktur. Atas biaya ini perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal. Pada biaya ini perusahaan dan peniliti tidak melalukan koreksi. 22. Biaya Asuransi Biaya Asuransi yang dibebankan oleh perusahaan atas asset yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 859.575.686. Digunakan perusahaan untuk mengansuransi asset yang dimiliki perusahaan, sepeti gedung, mobil dan asset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi atas biaya ini karena sesuai berdasarkan pasal 6 UU PPh, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. 23. Biaya Iuran dan Sumbangan Biaya Sumbangan yang dikoreksi oleh perusahaan dan sebesar Rp. 203.487.731. digunakan perusahaan untuk membiayai kepentingan karyawan dan rekan bisnis, seperti sumbangan untuk karyawan yang sedang mengalami

57 bencana dan pemberian hadiah pesta pernikahan. Atas biaya tersebut perusahaan tidak dapat merinci isi dari biaya sumbangan (tidak memiliki daftar nominatif), sehingga dilakukan koreksi positif.berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Undang-undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, bantuan dan sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan b: bantuan atau sumbangan bagi pihak yang menerima bukan merupakan Objek Pajak sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, atau hubungan penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan. Sumbangan yang boleh dijadikan pengurang penghasilan oleh pajak adalah sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dalam peraturan pemerintah dan sumbangan untuk korban bencana nasional, antara lain Tsunami Nangroe Aceh Darussalam / Sumatera Utara dan gempa di Yogjakarta. Hal ini diatur dalam KMK No. 609/KMK-03/2004 tentang perlakuan Pajak Penghasilan atas bantuan kemanusiaan bencana nasional di Nagroe Aceh Darussalam / Sumatera Utara dan gempa di Yogyakarta PMK no. 94/PMK.03/2006, serta sumbangan dalam rangka bantuan GNOTA sesuai SE-33/PJ.421/1996. 24. Biaya Bunga Pinjaman Subordinasi Besar nya koreksi positif yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp. 2.889.430.496. Biaya bunga ini timbul atas pinjaman yang diberikan oleh pemegang saham. 25. Biaya Imbalan Kerja Besar nya koreksi positif yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp. 995.082.561 yang disebabkan biaya imbalan manfaat karyawan tersebut ada yang berasal dari pemberi kerja. Sesuai dengan pasal 4 ayat (3) huruf g Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, yaitu iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendirinya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai tidak dianggap sebagai objek pajak.imbalan kerja yang dimaksud adalah dana pensiun. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. 26. Akuisisi

58 Akuisisi yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 125.331.098.803. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan mendapatkan bisnis, seperti biaya akuisisi asuransi individu, kolektif, dan lain-lain. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. 27. Pemasaran Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 15.007.078.947 untuk memasarkan produk dan jasa PT Jiwa Asuransi Bringin Life kepada klien. Biaya ini juga termasuk biaya perjalanan dinas dan biaya sewa tempat di pameran-pameran untuk memasarkan produk mereka, maka perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. 28. Beban Bunga dan Provisi Beban Bunga dan Provisi yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 1.019.863.979. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi fiskal karena termasuk beban operasional perusahaan. 29. Beban Penyisihan Penghapusan Kredit Beban Penyisihan Penghapusan Kredit yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 344.379.415. Kredit yang diberikan oleh anak perusahaan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit konsumtif pegawai dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai 3 tahun. Menurut penulis pada biaya ini perlu dilakukan koreksi positif sepenuhnya karena biaya ini diberikan kepada anak perusahaan diluar perusahaan tersebut. 30. Biaya Bank Biaya bank yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 309.066.208 digunakan untuk mengeluarkan administrasi bank, seperti: beban administrasi kliring, biaya materai, bank charges, biaya transfer bank, dan biaya buku cek & giro. Hal ini sesuai dengan pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh No.36 Tahun 2008, biaya yang dapat mengurangi penghasilan bruto adalah biaya yang berkaitan secara langsung dengan perusahaan dan memenuhi ketentuan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. 31. Pajak/Penalty Besar nya koreksi positif yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp. 3.368.492.955. Biaya yang terdapat dari Pajak/Penalty adalah biaya denda/bunga pajak yang dikenakan atas biaya pajak PPh pasal 23 (sewa).

59 32. Selisih Kurs Pendapatan selisih kurs sebesar Rp. 7.892.318 adalah realisasi keuntungan/kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan disebabkan karena perusahaan membeli barang-barang dalam negeri dan melakukan pembayaran menggunakan dolar. Dalam biaya ini tidak dikoreksi, sesuai Pasal 4 ayat (1) huruf l Undang-undang Pajak Penghasilan bahwa keuntungan karena selisih kurs mata uang asing merupakah objek PPh. Selanjutnya Pasal 6 ayat (1) huruf e, kerugian yang diakibatkan oleh selisih kurs mata uang asing merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (deductible). Keuntungan tersebut dapat disebabkan adanya fluktuasi kurs mata uang asing atau kebijaksanaan moneter. Pada biaya ini perusahaan dan penulis melakukan koreksi sepenuhnya. 33. Penghapusan Assets Besarnya koreksi positif pada penghapusan assets sebesar Rp. 17.476.225. Penghapusan ini telah dilakukan perusahaan karena masa manfaat assets tersebut sudah habis lewat putusan pemegang saham. 34. Biaya Non Ops Biaya Non Ops yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 31.847.595.325. Pada biaya ini penulis melakukan koreksi sepenuh nya karena biaya ini tidak ada bukti pengeluaran. Atas biaya tersebut perusahaan tidak dapat merinci isi dari biaya sumbangan (tidak memiliki daftar nominatif), sehingga dilakukan koreksi positif. 35. Biaya Investasi Surat Berharga Biaya Investasi Surat Berharga yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 54.764.499. Biaya Investasi Surat Berharga timbul atas kegiatan investasi perusahaan. Biaya ini menurut perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal. Tetapi menurut penulis biaya ini harus dikoreksi positif karena tidak memiliki daftar norminatif. 36. Biaya Lainnya Besarnya koreksi positif yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 25.421.489. Biaya ini dikoreksi oleh perusahaan dan penulis karena terdapat kegiatan yang diluar perusahaan.

60 Tabel 4.2 Perhitungan Pajak Terutang 2010 Perusahaan Penulis selisih Laba sebelum pajak 71.767.772.576 104.014.521.915 32.246.749.339 25% x 71.767.772.576 17.941.943.144 25% x 104.014.521.915 26.003.630.479 Total Pajak Terutang 17.941.943.144 26.003.630.479 8.061.687.335 Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2010 perusahaan memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 71.767.772.576 dengan pajak penghasilan sebesar Rp 17.941.943.144 dan setelah dianalisis penulis laba bersih sebelum pajak perusahaan meningkat menjadi Rp104.014.521.915 dengan pajak penghasilan sebesar Rp 26.003.630.479.

4.4.2 Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2011 Tabel 4.3 Rekonsiliasi FiskalTahun 2011 Menurut Perusahaan Menurut Penulis Komersial Koreksi Fiskal Koreksi Fiskal PENDAPATAN Pendapatan Premi Premi Bruto 1.539.442.782.562 1.539.442.782.562-1.539.442.782.562 Premi Reasuransi-Bersih (213.157.600.417) (213.157.600.417) - (213.157.600.417) Penurunan (kenaikan) Premi Yang - Belum Merupakan Pendapatan (14.287.343.204) (14.287.343.204) (14.287.343.204) Jumlah Pendapatan Premi 1.311.997.838.941 1.311.997.838.941-1.311.997.838.941 Hasil Investasi 278.692.960.475 278.692.960.475-278.692.960.475 Pendapatan DPLK BJS 2.793.864.995 2.793.864.995-2.793.864.995 Pendapatan Lain-lain 39.312.247.704 39.312.247.704-39.312.247.704 Jumlah Pendapatan 1.632.796.912.115 1.632.796.912.115-1.632.796.912.115 BEBAN OPERASIONAL Klaim dan manfaat 1.126.817.191.469 1.126.817.191.469-1.126.817.191.469 Klaim reasuransi (62.954.664.614) (62.954.664.614) - (62.954.664.614) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan 190.531.969.233 190.531.969.233-190.531.969.233 Estimasi Liabilitas Klaim (120.545.674.478) (120.545.674.478) - (120.545.674.478) Jumlah klaim dan Manfaat Bruto 1.133.848.821.610 1.133.848.821.610-1.133.848.821.610 61

BEBAN USAHA UMUM DAN ADMINISTRASI : Gaji 57.125.676.106-57.125.676.106-57.125.676.106 Perjalanan Dinas Kantor 5.542.946.147-5.542.946.147-5.542.946.147 Sewa 9.053.267.868 9.053.267.868-9.053.267.868 Penyusutan dan Amortisasi 4.705.663.964-4.705.663.964 4.705.663.964 Kantor 15.873.687.693 4.334.511.358 11.539.176.335 4.334.511.358 11.539.176.335 Biaya Perbaikan/Pemeliharaan 5.760.394.462 758.956.495 5.001.437.967 758.956.495 5.001.437.967 Biaya Bunga Pinjaman Subrdinasi 2.926.005.996 2.926.005.996-2.926.005.996 - Biaya Imbalan Kerja 1.245.295.281 1.245.295.281-1.245.295.281 - TOTAL BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 102.232.937.517 92.968.168.387 92.968.168.387 Akuisisi 152.888.253.596-152.888.253.596-152.888.253.596 Pemasaran 17.376.541.798-17.376.541.798-17.376.541.798 Beban bunga dan provisi 4.681.057.710-4.681.057.710-4.681.057.710 JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1.411.027.612.231 9.264.769.130 1.401.762.843.101 10,749,078,615 1.401.762.843.101 BEBAN NON OPERASIONAL Biaya Bank 288.951.631 288.951.631-288.951.631 Pajak / Penalty 206.920.005 206.920.005-206.920.005 - Selisih Kurs (22) - (22) - (22) Penghapusan Assets 21.668.940.744-21.668.940.744 21.668.940.744 - Biaya Non Ops 59.801.275.193 59.801.275.193-59.801.275.193 - Biaya Investasi Surat Berharga 31.467.308 31.467.308 31.467.308 - Biaya Lainnya 30.117 25,421,489 (25.391.372) 25.421.489 (25.391.372) 62

JUMLAH BEBAN NON OPERASIONAL 81.997.584.976 60.033.616.687 21.963.968.289 3,411,390,669 263.560.237 TOTAL BEBAN 1.493.025.197.207 69.298.385.817 1.423.726.811.390 14,160,469,284 1.402.026.403.338 Laba Sebelum Pajak 139.771.714.908 209.070.100.725 230.770.508.777 63

64 Penjelasan koreksi fiskal yang terdapat dalam laporan laba rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life pada tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Premi Bruto Premi Bruto sebesar Rp 1.539.442.782.562 digunakan perusahaan untuk tagihan premi kepada pemegang polis. Pada akhir tahun buku, tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan dicatat sebagai utang premi. Pada akhir tahun, semua premi untuk tahun yang bersangkutan tetapi diterima pada periode berikutnya dicatat sebagai piutang premi. Biaya ini tidak dikoreksi karena berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan. 2. Premi Reasuransi-Bersih Premi Reasuransi-Bersih sebesar Rp (213.157.600.417). Biaya ini timbul karena perusahaan membayar premi ke reasuransi. 3. Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan sebesar Rp (14.287.343.204) biaya ini adalah biaya cadangan premi. 4. Hasil Investasi Hasil Investasi sebesar Rp 278.692.960.475 digunakan oleh perusahaan untuk hasil asset investasi dari instrumen yang dimiliki. 5. Pendapatan DPLK BJS Pendapatan DPLK BJS sebesar Rp 2.793.864.995 digunakan oleh perusahaan satu tahun sekali semacam fee. Program iuran pasti yang menghimpun para pekerja yang akan pensiun. 6. Pendapatan lain-lain Pendapatan Lain-lain sebesar Rp 39.312.247.704 digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan perusahaan. 7. Klaim dan Manfaat Klaim dan Manfaar sebesar Rp 1.126.817.191.469 digunakan oleh perusahaan untuk kompensasi yang dibayarkan nasabah ke perusahaan karena keikutsertaan mereka untuk menjadi nasabah. 8. Klaim dan Reasuransi Klaim dan Reasuransi sebesar Rp (62.954.664.614) pendapatan yang didapat dari perusahaan asuransi dan menghasilkan benefit.

65 9. Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan sebesar Rp 190.531.969.233 digunakan oleh perusahaan untuk pembentukan biaya atas cadangan premi yang telah dibentuk. 10. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi Liabilitas Klaim sebesar Rp (120.545.674.478) digunakan oleh perusahaan untuk estimasi biaya. 11. Gaji Gaji dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji kepada karyawan sesuai dengan jabatan masing-masing karyawan sebesar Rp 57.125.676.106. Atas biaya gaji ini perusahaan dan penulis tidak perlu melakukan koreksi karena sesuai dengan Pasal 6 ayat 1 (a) UU PPh No.36 tahun 2008 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Biaya gaji merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, seperti: biaya gaji, upah, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang tidak perlu dikoreksi karena biaya-biaya tersebut dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. 12. Perjalanan Dinas Kantor Perjalanan Dinas Kantor sebesar Rp 5.542.946.147. Beban ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk perjalanan dinas pegawai perusahaan untuk kepentingan kegiatan perusahaan yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah misalnya: tiket perjalanan pulang-pergi, bukti pembayaran untuk akomodasi selama perjalanan, dan kwitansi hotel. Perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi pada biaya ini. 13. Sewa Perusahaan mengeluarkan biaya untuk menyewa gedung kantor yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari sebesar Rp 9.053.267.868. Untuk biaya tersebut perusahaan dan penulis tidak memerlukan koreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf nomer 3 tentang biaya biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto.

66 14. Penyusutan dan Amortisasi Besarnya penyusutan dan amortisasi perusahaan sebesar Rp 4.705.663.964. Perusahaan memiliki bermacam-macam aset diantaranya inventaris kantor, mesin kantor, peralatan pemeliharaan, mesin pemeliharaan, kendaraan, gedung dan tanah. Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi. 15. Kantor Besar nya koreksi yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp 4.334.511.358. Seharusnya untuk biaya tersebut tidak perlu dikoreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf a nomor 3 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Tetapi pada perusahaan ini terdapat koreksi positif karena adanya biaya-biaya yang dikeluarkan tidak ada daftar nominatifnya. 16. Biaya Perbaikan/Pemeliharaan Besarnya koreksi yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp 758.956.495. Biaya Umum & Administrasi lainnya dikoreksi karena adanya transaksi diluar kegiatan perusahaan. 17. Biaya Bunga Pinjaman Subordinasi Besar nya koreksi positif yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp. 2.926.005.996. Biaya bunga ini timbul atas pinjaman yang diberikan oleh pemegang saham. 18. Biaya Imbalan Kerja Besar nya koreksi yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp. 1.245.295.281 yang disebabkan biaya imbalan manfaat karyawan tersebut ada yang berasal dari pemberi kerja.sesuai dengan pasal 4 ayat (3) huruf g Undangundang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, yaitu iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendirinya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai tidak dianggap sebagai objek pajak. Imbalan kerja yang dimaksud adalah dana

67 pensiun. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. 19. Akuisisi Akuisisi yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 152.888.253.596. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan mendapatkan bisnis, seperti biaya akuisisi asuransi individu, kolektif, dan lain-lain. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. 20. Pemasaran Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 17.376.541.798 untuk memasarkan produk dan jasa PT Jiwa Asuransi Bringin Life Jiwa Sejahtera kepada klien. Biaya ini juga termasuk biaya perjalanan dinas dan biaya sewa tempat di pameran-pameran untuk memasarkan produk mereka, maka perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. 21. Beban Bunga dan Provisi Beban Bunga dan Provisi yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 4.681.057.710. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi fiskal karena termasuk beban operasional perusahaan. 22. Biaya Bank Biaya bank yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 288.951.631 digunakan untuk mengeluarkan administrasi bank, seperti: beban administrasi kliring, biaya materai, bank charges, biaya transfer bank, dan biaya buku cek & giro. Hal ini sesuai dengan pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh No.36 Tahun 2008, biaya yang dapat mengurangi penghasilan bruto adalah biaya yang berkaitan secara langsung dengan perusahaan dan memenuhi ketentuan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Pada biaya ini perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi. 23. Pajak/Penalty Besar nya koreksi positif yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp. 206.920.005. Biaya yang terdapat dari Pajak/Penalty adalah biaya denda/bunga pajak yang dikenakan atas biaya pajak PPh pasal 23 (sewa). 24. Selisih Kurs Pendapatan selisih kurs sebesar Rp. (22) adalah realisasi keuntungan/kerugian selisih kurs yang dialami perusahaan disebabkan karena perusahaan membeli barang-barang dalam negeri dan melakukan pembayaran menggunakan dolar.

68 Dalam biaya ini tidak dikoreksi, sesuai Pasal 4 ayat (1) huruf l Undang-undang Pajak Penghasilan bahwa keuntungan karena selisih kurs mata uang asing merupakah objek PPh. Selanjutnya Pasal 6 ayat (1) huruf e, kerugian yang diakibatkan oleh selisih kurs mata uang asing merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (deductible). Keuntungan tersebut dapat disebabkan adanya fluktuasi kurs mata uang asing atau kebijaksanaan moneter. Pada biaya ini perusahaan dan penulis melakukan koreksi sepenuhnya. 25. Penghapusan Assets Besarnya koreksi positif pada penghapusan assets sebesar Rp. 21.668.940.744. Koreksi ini dilakukan karena masa manfaat assets tersebut sudah habis. 26. Biaya Non Ops Biaya Non Ops yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 59.801.275.193. Pada biaya ini penulis melakukan koreksi sepenuh nya karena biaya ini tidak ada bukti pengeluaran. Atas biaya tersebut perusahaan tidak dapat merinci isi dari biaya sumbangan (tidak memiliki daftar nominatif), sehingga dilakukan koreksi positif. 27. Biaya Investasi Surat Berharga Biaya Investasi Surat Berharga yang dikelarkan perusahaan sebesar Rp 31.467.308. Biaya ini menurut perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal. Tetapi menurut penulis biaya ini harus dikoreksi positif karena tidak memiliki daftar norminatif. 28. Biaya Lainnya Besarnya koreksi positif yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp. 25.421.489. Biaya ini dikoreksi oleh perusahaan dan penulis karena terdapat kegiatan yang diluar perusahaan.

69 Tabel 4.4 Perhitungan Pajak Terutang 2011 Perusahaan Penulis selisih Laba sebelum pajak 209.070.100.725 230.770.508.777 21.700.408.052 25% x 209.070.100.725 52.267.525.181 25% x 230.770.508.777 57.692.627.194 Total Pajak Terutang 52.267.525.181 57.692.627.194 5.425.102.013 Dari hasil koreksi perusahaan dan analisis dari penulis, pada tahun 2011 perusahaan memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 209.070.100.725 dengan pajak penghasilan sebesar Rp 52.267.525.181 dan setelah dianalisis penulis laba bersih sebelum pajak perusahaan meningkat menjadi Rp 230.770.508.777 dengan pajak penghasilan sebesar Rp 57.692.627.194.

4.4.3 Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2012 Tabel 4.5 Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2012 PENDAPATAN Pendapatan Premi Menurut Perusahaan Menurut Penulis Komersial Koreksi Fiskal Koreksi Fiskal Premi Bruto 1.693.198.697.270 1.693.198.697.270-1.693.198.697.270 Premi Reasuransi-Bersih (105.416.530.905) (105.416.530.905) - (105.416.530.905) Penurunan (kenaikan) Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (7.139.857.111) (7.139.857.111) - (7.139.857.111) Jumlah Pendapatan Premi 1.580.642.309.254 1.580.642.309.254-1.580.642.309.254 Hasil Investasi 272.186.784.300 272.186.784.300-272.186.784.300 Pendapatan DPLK BJS 3.298.658.109 3.298.658.109-3.298.658.109 Pendapatan Lain-lain 36.679.580.512 36.679.580.512-36.679.580.512 Jumlah Pendapatan 1.892.807.332.175 1.892.807.332.175-1.892.807.332.175 BEBAN OPERASIONAL Klaim dan manfaat 985.001.097.505 985.001.097.505-985.001.097.505 Klaim reasuransi (103.706.286.948) (103.706.286.948) - (103.706.286.948) 70

Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan 505.398.766.013 505.398.766.013-505.398.766.013 Estimasi Kewajiban Klaim (6.155.956.604) (6.155.956.604) - (6.155.956.604) Jumlah klaim dan Manfaat Bruto 1.380.537.619.966 1.380.537.619.966-1.380.537.619.966 BEBAN USAHA UMUM DAN ADMINISTRASI : Gaji 68.286.485.547-68.286.485.547-68.286.485.547 Perjalanan Dinas Kantor 5.953.856.828-5.953.856.828-5.953.856.828 Sewa 12.160.243.478 12.160.243.478-12.160.243.478 Penyusutan dan Amortisasi 7.641.403.568 7.641.403.568 7.641.403.568 - Kantor 20.994.509.138 3.338.158.165 17.656.350.973 3.338.158.165 17.656.350.973 Biaya Perbaikan / Pemeliharaan 2.029.233.539 758.956.495 1.270.277.044 758.956.495 1.270.277.044 Biaya Entertaintment 734.189.983 734.189.983-734.189.983 - Biaya Jasa Konsultan 5.069.183.242 5.069.183.242-1.850.010.443 Biaya Asuransi 893.182.238 893.182.238-859.575.686 Biaya Iuran dan Sumbangan 196.053.690 196.053.690-196.053.690 - Biaya Bunga Pinjaman Subrdinasi 2.229.335.332 2.229.335.332-2,889,430,496 - Biaya Imbalan Kerja 1.795.491.856 1.795.491.856-1.795.491.856 TOTAL BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 127.983.168.439 118.930.982.918 108.036.799.999 - Akuisisi 118.055.571.646 118.055.571.646-125.331.098.803 71

Pemasaran 20.247.205.949 20.247.205.949-15.007.078.947 Beban bunga dan provisi 1.391.289.340 1.391.289.340-1.019.863.979 Beban penyisihan penghapusankredit 900.237.863 900.237.863 900.237.863 - JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1.649.115.093.203 1.640.062.907.682 1.629.932.461.694 BEBAN NON OPERASIONAL Biaya Bank 372.990.176 372.990.176-372.990.176 Pajak / Penalty 3.185.648.076 3.185.648.076-3.185.648.076 - Penyisihan Piutang 1.748.795.442 1.748.795.442 1.748.795.442 - Selisih Kurs 7.309.194-7.309.194-7.309.194 Penghapusan Assets 2.680.756.961 2.680.756.961-2.680.756.961 - Biaya Non Ops (679.832.246) - (679.832.246) 679.832.246 - Biaya Investasi Surat Berharga 4.164.187 4.164.187 4.164.187 - Biaya Lainnya 1.417 25.421.489 (25.420.072) 25,421,489 (25.420.072) JUMLAH BEBAN NON OPERASIONAL 7.319.833.207 (320.788.761) 354.879.298 TOTAL BEBAN 1.656.435.043.410 1.639.742.118.921 1.630.287.340.992 Laba Sebelum Pajak 236.372.288.765 253.065.213.254 262.519.991.183 72

73 Penjelasan koreksi fiskal yang terdapat dalam laporan laba rugi PT Asuransi Jiwa Bringin Life pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Premi Bruto Premi Bruto sebesar Rp 1.693.198.697.270 digunakan perusahaan untuk tagihan premi kepada pemegang polis. Pada akhir tahun buku, tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan dicatat sebagai utang premi. Pada akhir tahun, semua premi untuk tahun yang bersangkutan tetapi diterima pada periode berikutnya dicatat sebagai piutang premi. Biaya ini tidak dikoreksi karena berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan. 2. Premi Reasuransi-Bersih Premi Reasuransi-Bersih sebesar Rp (105.416.530.905). Biaya ini timbul karena perusahaan membayar premi ke reasuransi. 3. Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Penurunan (kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan sebesar Rp (7.139.857.111) biaya ini adalah biaya cadangan premi. 4. Hasil Investasi Hasil Investasi sebesar Rp 272.186.784.300 digunakan oleh perusahaan untuk hasil asset investasi dari instrumen yang dimiliki. 5. Pendapatan DPLK BJS (Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bringin Jiwa Sejahtera) Pendapatan DPLK BJS sebesar Rp 3.298.658.109 digunakan oleh perusahaan satu tahun sekali semacam fee. Program iuran pasti yang menghimpun para pekerja yang akan pensiun. 6. Pendapatan lain-lain Pendapatan Lain-lain sebesar Rp 36.679.580.512 digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan perusahaan. 7. Klaim dan Manfaat Klaim dan Manfaar sebesar Rp 985.001.097.505 digunakan oleh perusahaan untuk kompensasi yang dibayarkan nasabah ke perusahaan karena keikutsertaan mereka untuk menjadi nasabah. 8. Klaim dan Reasuransi Klaim dan Reasuransi sebesar Rp (103.706.286.948) pendapatan yang didapat dari perusahaan asuransi dan menghasilkan benefit.

74 9. Liabiltas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan sebesar Rp 505.398.766.013 digunakan oleh perusahaan untuk pembentukan biaya atas cadangan premi yang telah dibentuk. 10. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi Liabilitas Klaim sebesar Rp (6.155.956.604) digunakan oleh perusahaan untuk estimasi biaya. 11. Gaji Gaji dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji kepada karyawan sesuai dengan jabatan masing-masing karyawan sebesar Rp 68.286.485.547. Atas biaya gaji ini tidak perlu dikoreksi karena sesuai dengan Pasal 6 ayat 1 (a) UU PPh No.36 tahun 2008 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Biaya gaji merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, seperti: biaya gaji, upah, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang tidak perlu dikoreksi karena biaya-biaya tersebut dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. 12. Perjalanan Dinas Kantor Perjalanan Dinas Kantor sebesar Rp 5.953.856.828. Beban ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk perjalanan dinas pegawai perusahaan untuk kepentingan kegiatan perusahaan yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah misalnya: tiket perjalanan pulang-pergi, bukti pembayaran untuk akomodasi selama perjalanan, dan kwitansi hotel. Perusahaan dan penulis tidak melakukan koreksi pada biaya ini. 13. Sewa Perusahaan mengeluarkan biaya untuk menyewa gedung kantor yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari sebesar Rp 12.160.243.478. Untuk biaya tersebut perusahaan dan penulis tidak memerlukan koreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf nomer 3 tentang biaya biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. 74

75 14. Penyusutan dan Amortisasi Besarnya penyusutan dan amortisasi perusahaan sebesar Rp 7.641.403.568. Perusahaan memiliki bermacam-macam aset diantaranya inventaris kantor, mesin kantor, peralatan pemeliharaan, mesin pemeliharaan, kendaraan, gedung dan tanah. Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, pengeluaran untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi. 15. Kantor Besar nya koreksi yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp 3.338.158.165. Seharusnya untuk biaya tersebut tidak perlu dikoreksi karena merupakan salah satu komponen biaya pengurang penghasilan bruto sesuai dengan Undang Undang PPh Pasal 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf a nomor 3 tentang biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Tetapi pada perusahaan ini terdapat koreksi positif karena adanya biaya-biaya yang dikeluarkan tidak ada daftar nominatifnya. 16. Biaya Perbaikan/Pemeliharaan Besarnya koreksi yang dilakukan oleh perusahaan dan penulis sebesar Rp 758.956.495. Biaya Umum & Administrasi lainnya dikoreksi karena adanya transaksi diluar kegiatan perusahaan. 17. Biaya Entertainment Perusahaan mengeluarkan biaya entertainment sebesar Rp 734.189.983 untuk meeting atau menjamu rekan bisnis dan pelanggan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Atas biaya ini perusahaan dan penulis melakukan koreksi positif karena tidak dibuatnya daftar nominatif sesuai SE-27/PJ.22/1986. 18. Biaya Jasa Konsultan Biaya Jasa Konsultan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 5.069.183.242. Perusahaan membayar biaya konsultasi kepada konsultan untuk memberikan konsultasi dalam audit eksternal manajemen mutu standar ISO dan biaya konsultasi bisnis yang diperuntukkan bagi direktur.