FOTOGRAFI. 1. Jenis Jenis Kamera

dokumen-dokumen yang mirip
11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

Oleh : Ari Bowo Sucipto

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Bab III TEORI PENUNJANG

jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

Pertemuan 3. Fotografi ACHMAD BASUKI

Supaya Foto Tidak Blur

Lensa Tele (Telephoto)

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Perbandingan Kamera Digital : Pocket vs Prosumer vs DSLR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Pertemuan 4! Bagian-bagian kamera DSLR!

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

Camera. Teknik dasar photography untuk jewelry Posted At : August 1, :41 AM Posted By : name Related Categories: Artikel Umum, Tutorial

Basic Photography. Setting & Composition PART II

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

Komposisi dalam Fotografi

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :


Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Cara mudah membuat foto lebih indah

Fotografi digital. A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

Komputer di bidang pendidikan. Anggota : Khairul rahman : Prasetyo Wibowo :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

Aperture adalah bukaan pada lensa yang membenarkan cahaya melaluinya dan jatuh ke atas sensor.

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

Ni Luh Putu Kurniawati, S.Kom. SMK PGRI 2 Badung Jurusan Multimedia 2011

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Pengantar Penulis... 5 Daftar Isi... 7

ASAS FOTOGRAFI. -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

High Speed Photography

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) telah menjadi hal

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM

PEMBUATAN SIMULATOR KAMERA DSLR DENGAN PENGATURAN NILAI APERTURE, SHUTTER SPEED, DAN ISO

Foto Pegawai Arsip IPB 2015 (1) Foto Pegawai Arsip IPB Tahun 2015 Sesi 1

Produksi Media PR Audio-Visual

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika

Jl. Kyai Mojo 18 Jeruk Gamping Krian Telp

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI

Jurus Komposisi dan Lensa

SMK Negeri 1 GIANYAR 2008

MENJADI FOTOGRAFER DENGAN KAMERA SEDERHANA

Kecepatan /rana /shutter speed Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik

Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB I PENDAHULUAN. kebesaran, dan berbagai hal yang indah disekitarnya (Bachtiar, 2008 : 38). perkembangan teknologi yang semakin modern.

BAB I PENDAHULUAN. Fotografi merupakan bahasa Yunani yang dikenalkan oleh Sir John Herschel pada tahun

Produksi Media PR AVI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PERANCANGAN KARYA

PERBANDINGAN METODE DEPTH OF FIELD PADA LENSA KAMERA FOTOGRAFI DENGAN EFEK LENSA PADA SOFTWARE ANIMASI

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Bab 2 Filter Kelompok Blur

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA

Transkripsi:

FOTOGRAFI Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan mediacahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Kamera Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. 1. Jenis Jenis Kamera 1.1 Kamera Saku (Pocket) Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda. Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadangkadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas. Biasanya bagus dan kadangkadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up. Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas: Shutter lag, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol shutter dan kamera mulai merekam. Merupakan

alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto. Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya. Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang paspasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah blur (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak noise (bintik-bintik diseluruh area foto). Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap untuk dapat menangkap objek sejauh belasan meter. Kelebihan : Small is beautiful, dengan ukuran yang kecil kita mudah membawanya kemanapun kita pergi sehingga makin banyak hal yang bisa kita abadikan Harga terjangkau, kamera saku adalah jenis kamera yang paling bersahabat dengan dompet sehingga anda akan disayang istri/ suami karena pandai berhemat Lebih banyak orang tidak ingin tampak seperti wartawan foto. Semakin besar kamera tentengan anda, makin tampang anda mirip wartawan foto.

1.2 Kamera Super-Zoom Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15 kali atau bahkan sampai 20 kali. Kenapa kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting terjadi dalam kejauhan; di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga. Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang yang sama sekali tidak berguna jika anda berada di area terang benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar LCD yang bisa ditekuk tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut yang tidak biasa. Kekurangannya secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih terbatas. Untuk memotret outdoor masih sangat oke hasilnya, namun begitu anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto yang tajam dan bagus. Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak. 1.3 Kamera SLR / D-SLR SLR adalah kependekan dari Single Lens Reflex, sebuah istilah yang memang lumayan kompleks dijelaskan. Tapi pada prinsipnya adalah jenis

kamera dimana kita mengintip obyek foto melalui lensa (jargon fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal. Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa langsung memotret, tidak ada lagi shutter lag, mampu merekam 3 foto dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa kehabisan batere. Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang. Selain itu, anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan. 1.4 Kamera lainnya Kamera TLR (Twin Lens Reflect) Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

Kamera Polaroid Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. 2. Mengenal D-SLR (Digital Single Lens Reflect) 2.1 Komponen dasar D-SLR 1. Lensa Nah inilah lebihnya DSLR, zoom dan fokus bisa kita atur secara manual (dapat juga otomatis). Kita juga bisa mengubah jenis-jenis lensa sesuai kebutuhan kita, misalnya : Clasic Lense, Fish eye Lense, Super Wide angel lense dan sebagainya. Tapi ingat setiap DSLR dan lensa memilik perbedaan mount, jadi kalau kita ingin membeli lensa pastikan size mount kamera dan lensanya sama, dan ingat juga biarpun ukuran mount sudah sama belum tentu juga cocok, maka itu perlu teliti sebelum membeli.

2. Grip Grip adalah bagian menonjol dibagian kanan kamera yang berfungsi sebagai pegangan kamera supaya kita bisa memegangnya dengan kuat. 3. Shutter & Dial Tombol shutter berguna untuk mengambil bidikan sedangkan tombol dial berfungsi untuk mengatur kecepatan rana (shutter speed) dan aperature (diafragma) 4. Tembol Lensa Fungsinya untuk memisahkan kamera dari lensa dan menahan beban lensa saat menyatu dengan kamera DSLR. 5. Shut Mode Button Atau yang biasa disebut tombol modus pemotretan, berguna untuk mengatur mode-mode pemotretan yang kita inginkan. 6. Built in Flash Light Merupakan lampu flash internal, tetapi hanya bisa menghadap ke satu arah. 7. LCD Display Layar yang berfungsi untuk menampilkan hasil foto, display kamera, serta pengaturan lainnya 8. Eyepiece viewfinder Lubang intip mata untuk menangkap gambar 9. Tombol Berbagai macam untuk berbagai pengaturan.

2.2 Lensa Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal dan berukuran 50 mm Lensa Makro. Lensa untuk memotret benda yang sangat kecil. Lensa Tele. Karakteristik dari lensa ini adalah mendekatkan objek tetapi mempersempit sudut pandang. Lensa ini biasanya digunakan oleh fotografer olahraga dan fotografer binatang liar untuk mengambil objek foto yang jaraknya jauh. Lensa Sudut Lebar (Wide Angle) Lensa ini kebalikan dari lensa tele yaitu lensa yang mempunyai focal length pendek. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya dan dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit.

Lensa Fish Eye. Lensa wide angle khusus dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung. Lensa Zoom. Lensa zoom memiliki kemampuan untuk mengubah focal length dari wide angle ke standar dan dari standar ke zoom sehingga sangat fleksibel untuk digunakan karena memiliki rentang focal length yang cukup lebar. Lensa jenis ini di kenal juga sebagai lensa sapu jagad, akan tetapi lensa ini rawan getar, maka dari itu lensa zoom yang memiliki Image Stabilization sangat dianjurkan. (Gabungan Lensa standar, wide, dan tele) Lensa Prime atau Fixed Lens Lensa yang hanya memiliki satu rentang fokal sehingga tidak bisa menggunakan zoom. Untuk yang baru belajar fotografi, lensa prime lensa yan baik untuk belajar karena Anda dipaksa untuk bergerak dan mengambil sudut pandang yang lebih baik

Teleconverter Lens. Melipat gandakan kekuatan lensa 2.3 Diafragma (Aperture) atau Bukaan Lensa Aperture adalah bukaan pada lensa untuk mengatur volume cahaya yang masuk menuju sensor gambar digital. Eksposure dari sebuah gambar ditentukan oleh kombinasi kecepatan rana (Shutter Speed) dan bukaan Aperture. Bukaan Aperture yang besar akan memberikan cahaya lebih banyak melewati lensa. Aperture diukur dalam f-stop dan setiap stop melambangkan jumlah cahaya yang diterima. Aperture jika dikombinasikan dengan Focal Length akan menentukan ketajaman dari gambar yang dihasilkan (Depth of Field). Diafragma (Aperture) sebuah lensa F-stop Fotografer melakukan penyesuaian bukaan Aperture dengan mengatur f- stop. f-stop merupakan rasio dari focal length lensa terhadap diameter bukaan Aperture. Sebagai contoh, lensa dengan focal length 50mm dan diameter bukaan Aperture 12.5mm akan menghasilkan nilai f-stop f4 (50 12.5 = 4). Jadi semakin besar nilai numerik f-stop, bukaan Aperture semakin kecil. Contoh jika di set f2 maka bukaan Aperture adalah besar dan jika di set f22 maka bukaan Aperture adalah kecil.

Aperture Lensa dalam f-stop Ketajaman Gambar (Depth of Field, DoF) DoF adalah bidang gambar yang fokus dari latar depan (foreground) dan latar belakang (background) yang ditentukan oleh kombinasi kombinasi bukaan Aperture dan Focal Length lensa. Aperture yang kecil akan menghasilkan DoF yang lebih besar. Misal jika Aperture di set f2 maka akan menghasilkan ruang tajam yang kecil, artinya fokus yang ditangkap kamera hanya tertuju pada objek itu sendiri sementara foreground dan background nya akan blur. Jika Aperture di set f22 maka akan menghasilkan ruang tajam yang besar, artinya fokus akan didapat pada foreground, background dan objek itu sendiri. F 2 (Background blur) F22 (background jelas) Kesimpulannya, ketajaman gambar (DoF) bergantung kepada: Aperture, semakin kecil Aperture semakin besar DoF. Focal Length, semakin panjang Focal Length semakin kecil DoF. Jarak pemotretan, semakin dekat jarak pemotretan semakin kecil DoF.

2.4 Shutter (Rana) Shutter adalah suatu mekanisme untuk mengontrol durasi cahaya yang masuk ke kamera menuju sensor gambar digital yang diaktifkan ketika menekan tombol untuk memotret. Ketika kamera dalam keadaan diam, maka shutter akan menutupi semua bagian sensor dan posisi cermin pantul (reflexing mirror) ke arah bawah sehingga mata dapat melihat objek yang akan di foto. Ketika tombol untuk memotret ditekan, maka posisi cermin pantul menutup keatas dan bersamaan dengan itu Shutter akan membuka dan membiarkan cahaya masuk menuju sensor. Kamera pada saat diam Saat tombol untuk memotret ditekan Lamanya durasi cahaya yang masuk disebut dengan Shutter Speed, satuannya dalam rentang detik dan 1/sekian detik. Biasanya diset dalam interval 1 stop, sama halnya dengan aperture, setiap penambahan 1 stop berarti jumlah cahaya yang masuk menjadi 2 kalinya dan sebaliknya setiap pengurangan 1 stop berarti jumlah cahaya yang masuk menjadi ½ kalinya. Range intervalnya adalah sebagai berikut: 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2,1, 2, 4, 8, 15, 30. Semakin ke kiri berarti semakin cepat kecepatan shutternya dan semakin sedikit cahaya yang bisa masuk, sebaliknya semakin ke kanan, berarti semakin lambat kecepatan shutternya dan semakin banyak cahaya yang masuk. Slow Shutter Speed Teknik ini menggunakan Shutter Speed yang rendah (angka yang besar), biasa digunakan untuk kondisi pencahayaan yang kurang. Shutter nya dibiarkan terbuka lebih lama agar cahaya yang masuk semakin banyak untuk menghasilkan objek yang diinginkan. Pada Slow Shutter Speed disarankan untuk menggunakan tripod untuk mencegah kamera goyang pada saat pengambilan gambar yang akan menghasilkan gambar yang blur atau berbayang.

High Shutter Speed Pada teknik ini Shutter Speed berkecepatan tinggi (angka yang kecil), teknik ini berguna untuk menagkap suatu momen dengan cepat, biasanya digunkan untuk fotografi olahraga, satwa, dll. 2.5 Sensor Gambar Digital (Digital Image Sensor) Ketika cahaya yang dipantulkan dari objek melewati lensa dan Aperture, gambar dari objek tersebut akan ditangkap oleh sensor gambar digital. Sensor tersebut merupakan suatu chip di dalam kamera yang terdiri dari jutaan elemen individu yang mempunyai kemampuan untuk menangkap cahaya. Tipe Umum Sensor Gambar Digital 1. CCD (Charge-Couple Device) Sensor CCD awalnya dikembangkan untuk kamera video. Sensor CCD merekam gambar pixel demi pixel dan baris demi baris. Informasi tegangan dari setiap elemen dalam baris diteruskan sebelum turun ke baris berikutnya, hanya satu baris yang aktif pada suatu waktu. CCD tidak mengubah informasi tegangan menjadi data digital dengan sendirinya, perlu tambahan sirkuit di kamera untuk mendigitalkan informasi tegangan sebelum mentransfer data ke perangkat penyimpanan. Prinsip kerja CCD: Dalam digital imaging, ketika gelombang cahaya yang masuk kamera difokuskan pada sensor yang mengubah cahaya menjadi muatan listrik, gambar terbentuk. Bagaimana proses ini memisahkan warna? Cahaya yang memasuki kamera adalah cahaya putih normal yang mengandung semua panjang gelombang, dalam mekanisme nya panjang gelombang ini akan dipisahkan oleh filter berdasarkan RGB dasar (merah-hijau-biru). Informasi ini dibaca baris demi baris dan piksel demi piksel, oleh karena itu, waktu proses yang diperlukan adalah sedikit lebih lama, tapi sangat akurat.

Sensor CCD dan Sensor CMOS 2. CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) Sensor CMOS mampu merekam seluruh gambar yang disediakan oleh elemen sensitif cahaya secara paralel (dasarnya semua sekaligus), mengakibatkan tingkat transfer data yang lebih tinggi ke perangkat penyimpanan. Sirkuit tambahan ditambahkan untuk setiap elemen individu untuk mengkonversi informasi tegangan ke data digital. Sebuah mikrolensa kecil berwarna dipasang pada setiap elemen untuk meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan warna cahaya. Prinsip kerja CMOS: Sebuah sensor CMOS, tidak mengubah gelombang cahaya menjadi muatan listrik pada sebuah chip yang berbeda, tetapi mengubah foton menjadi elektron dengan mengolah data pada saat itu juga (dan bukan pada chip lain). Dengan menggunakan amplifier, sensor ini lebih cepat dari CCD. Namun, fakta bahwa tidak semua converter dan amplifier bekerja di efisiensi yang berbeda, dapat menyebabkan noise. Sementara CMOS kebanyakan menggunakan sistem RGB filtrasi yang sama, ada juga teknologi revolusioner baru yang disebut Foveon (Sigma mulai menggunakannya, tetapi di produsen lebih masa depan akan memperkenalkan

model berbasis pada teknologi ini), yang menggunakan sifat-sifat silikon itu sendiri untuk menyaring warna spektrum cahaya. Perbedaan Sensor CCD dan CMOS Sensor CCD Sensor CCD lebih banyak digunakan di kamera yang fokus pada gambar yang high-quality dengan pixel yang besar dan sensitivitas cahaya yang baik. Plus : - Telah diproduksi masal dalam jangka waktu yang lama sehingga teknologinya lebih matang. - Kualitasnya lebih tinggi dan lebih banyak pixelnya - Low noise - Desain sensor nya sederhana (lebih murah) - Sensitivitas cahaya yang baik (termasuk dynamic range) - Tiap piksel punya kinerja yang sama (uniform) Minus : - Desain sistem keseluruhan (CCD plus ADC) lebih rumit - Boros daya, lebih kurang 100 kali lebih besar dibandingkan sensor CMOS - Kecepatan proses keseluruhan lebih lambat dibanding CMOS - Sensitif terhadap smearing atau blooming (kebocoran pixel) saat menangkap cahaya terang Sensor CMOS Sensor CMOS lebih ke kualitas dibawahnya, resolusi dan sensitivitas cahaya yang lebih rendah. Akan tetapi pada saat ini sensor CMOS telah berkembang hampir menyamai kemampuan sensor CCD. Plus : - Praktis, keping sensor sudah termasuk rangkaian ADC (camera on a chip) - Hemat daya berkat integrasi sistem - Kecepatan proses responsif (berkat parralel readout structure) - Tiap piksel punya transistor sendiri sehingga terhindar dari masalah smearing atau blooming - CMOS dapat dipabrikasi dengan cara produksi mikroprosesor yang umum sehingga lebih murah dibandingkan sensor CCD Minus :

- Lebih besar kemungkinan untuk noise - Sensitivitas terhadap cahaya lebih rendah karena setiap piksel terdapat beberapa transistor yang saling berdekatan. - Pixel yang mampu mengeluarkan tegangan sendiri kurang baik dalam hal keseragaman kinerja (uniformity). 2.6 Lain-lain Memory Card Setelah sensor gambar digital merekam suatu objek, kamera akan melakukan serangkaian proses untuk mengoptimalkan gambar yang didasarkan pada pengaturan kamera yang dilakukan oleh fotografer sebelum mengambil gambar, seperti pengaturan ISO, Aperture, Shutter, dll. Setelah pemrosesan gambar, kamera digital akan menyimpan informasi nya dalam bentuk file, jenis file digital dibuat bervariasi tergantung pada produsen kamera. Setelah file siap untuk penyimpanan, kamera akan mentransfer file dari prosesor ke memory card. Ada beberapa jenis memory card yang digunakan, tetapi proses penerimaan informasi gambar di masing-masing memory card tetap sama. Flash Eksternal Dalam situasi tertentu agar foto lebih tajam dan lebih jelas terutama pada saat situasi kurang cahaya dibutuhkan cahaya tambahan yang berasal dari flash eksternal. Kebanyakan kamera DSLRmemiliki flash bawaan yang built-in dengan posisi yang tetap dan cahayanya mengarah pada satu arah saja. Flash built-in ini memiliki kekurangan dalam pengontrolan eksposur flash sehingga kamera dengan flash built-in ini tidak bisa dikembangkan untuk keperluan fotografi profesional. Penggunaan flash eksternal akan memberikan sentuhan yang profesional dalam pengontrolan eksposur flash. Hal ini memungkinkan untuk pengoptimalan

dalam pengaturan flash (intensitas flash yang rendah akan menerangi objek foto terhadap background yang terang sehingga objek fototidak muncul dalam siluet) dan pencegahan overexposure pada objek dalam jarak dekat. Built-In Flash Eksternal Flash ISO Dahulu dikenal dengan nama ASA, saat masa kamera film. Merupakan kepekaan film terhadap cahaya. ASA dipakai untuk melambangkan kualitas film (kepekaan cahaya) yang digunakan. Misalnya ASA 100 atau ASA 200. ASA 200 lebih tinggi kualitasnya dibanding ASA 100. Kelemahannya adalah ASA tergantung pada jenis Film yang digunakan. Jika ingin merubah ASA, harus merubah film. ISO merupakan fasilitas terbaik yang berhasil diciptakan. Saat ini ISO menggantikan ASA. Pada era digital, kepekaan cahaya tidak ditangkap oleh film, namun oleh sensor. ISO yang tersedia : 100. 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, 12800. Pada kamera digital, ISO dapat diatur sesuai kebutuhan pencahayaan. Kamera digital yang memiliki fitur ISO yaitu D-SLR dan Super Zoom. Untuk kamera Pocket ISO tidak dapat diatur. Perlu diperhatikan bahwa ISO tinggi (> 400) besar kemungkinan terjadi Noise.