BAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Islam Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu menghadapi persaingan global. Persaingan global menuntut

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan mata pelajaran melalui pendekatan sciencetific learning

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling terkait

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (72-86)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RETNO FEBRIYANINGRUM A

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 GARUM BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK


BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 19 tentang

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

BAB II KEGIATAN PPL A.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

1 2 3 A Identitas Mata Pelajaran Tidak Kurang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis sumber-sumber yang telah ada sehingga hasilnya dapat diketahui secara transparan. 1. Perencanaan Proses PembelajaranPendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 a) Menyusun Perencanaan Pembelajaran Penyusunan perencanaan persiapan pembelajaran dimulai dengan melakukan penelaahan silabus, silabus pada kurikulm 2013 merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Pada kurikulum 2013, pengembangan silabus tidak lagi oleh guru tetapi sudah disiapkan oleh tim pengembang kurikulum, baik ditingkat pusat maupun wilayah. Dengan demikian guru tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku panduan guru, buku panduan siswa, dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan sehingga guru tidak dibebani dengan tugas-tugas 93

94 penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru. Sehingga guru Pendidikan Agama Islam di SMP Pekalongan hanya menelaah kembali serta mempersiapkan untuk proses pembelajaran dikelas. Penyusunan dan penelaahan silabus tersebut disesuaikan dengan komponen silabus. Adapun komponen yang terdapat dalam silabus kurikulm 2013 yaitu: (1) identitas mata pelajaran; (2) identitas sekolah; (3) kompetensi inti; (4) kompetensi dasar; (5) materi pokok; (6) alokasi waktu; (7) sumber belajar. Perencanaan pembelajaran berikutnya yaitu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Penyusunan ini dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan sudah sesuai dengan acuan dalam kurikulum 2013. Guru diberi kebebasan untuk mengembangkan dan menyesuaikan dengan silabus sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah serta dengan karakteristik peserta didik. Dalam menyusun dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk implementasi Kurikulum 2013 pada Standar Proses Pembelajaran, guru Pendidikan Agam Islam di SMP Islam Pekalongan memperhatikan dan mengikuti beberapa langkah berikut ini.

95 Dalam kurikulum 2013 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi poko atau tema tertentu yang mengacu pada silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup: 1. Data sekolah, mata pelajaran dan kelas/semester 2. Materi pokok 3. Alokasi waktu 4. Tujan pembelajaran, KD, dan indikator pencapaian kompetensi 5. Materi pembelajaran dan metode pembelajaran 6. Media, alat, dan sumber belajar 7. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan 8. Penilaian Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), telah dikembangkan dan disusun di setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Hal ini ditujukan agar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan proses penyusunan dan pembuatan atau pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dapat

96 dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Secara umum guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan tidak mengalami kesulitan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut.karena guru sudah mendapat acuan atau pedoman dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut melalui pelatihan yang diikuti sebagai pembekalan adanya penerapan kurikulum 2013 disekolahnya. b) Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 1. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kegiatan belajar mengajar merupakan rentetan perbuatan guru dan murid yang harus mempunyai pola tertentu, sehingga terjadi proses belajar mengajar dan dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pada dasarnya yang mendasari kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah (scientific approach), walaupun sebenarnya bukan hal yang baru, karena pendekatan ilmiah pada kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum Berbasis Kompetensi sudah ada, namun istilahnya saja yang berbeda. Adapun pada pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di SMP Islam Pekalongan sudah

97 menerapkan pendekatan saintifik yang merupakan pendekatan yang ada dalam kurikulum 2013. Yang pada kegiatan pembelajarannya mengedepankan kegiatan-kegiatan proses dan hasil yaitu, dimulai dari: 1. Kegiatan pendahuluan, yang di awali dengan berdoa agar dalam kegiatan belajar mengajar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. 2. Kegiatan inti, yang meliputi: a. Mengamati, pada kegiatan mengamati, guru menggunakan proyektor dengan menayangkan video materi bab wudlu kepada siswa. b. Menanya, setelah proses mengamati, muncul beberapa pertanyaan dari siswa, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang ada. c. Mengumpulkan informasi, pada kegiatan mengumpulkan informasi, guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan membuat kelompokkelompok kecil yang berjumlah 4 orang. d. Mengasosiasi atau menalar, setelah mengumpulkan informasi, siswa dituntut untuk mengolah data yang di peroleh dari berbagai sumber untuk dipahami, setelah itu untuk dikominikasikan. e. Mengkomunikasikan hasil, pada kegiatan mengkomunikasikan hasil, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya, dengan

98 kelompok lain masing-masing memberikan pertanyaan, sehingga terjadi saling Tanya jawab antar peserta didik. 3. Kegiatan penutup, yang di akhiri dengan guru menyimpulkan pelajaran dan penugasan serta refleksi kepada peserta didik. Berdasarkan konsep kurikulum 2013, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan sangat memprioritaskan keaktifan siswa. Proses pembelajaran siswa merupakan sentral kegiatan, guru hanya menjadi fasilitator dan membantu siswa memecahkan masalah belajar yang dialaminya. Reorientasi pembelajaran tidak hanya pada hasil, melainkan pada proses dan hasil. Terlihat siswa sangat berperan aktif dalam proses pembelajaran dan guru pu mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan konstektual. c) Metode atau strategi pembelajaran Pemilihan dan penggunaan metode atau strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan sudah mengarah pada pemilihan metode pembelajaran yang dianjurkan dalam kurikulm 2013.Dalam konsep kurikulm 2013, guru tidak berperan aktif, tetapi justru siswa yang lebih berperan aktif dibanding guru.siswa mencari tahu bukan diberi tahu.dalam kurikulum 2013 guru harus mampu menciptakan kondisi

99 kelas yang menyenangkan, menantang, dan konstektual.guru juga harus mampu mengajak siswa untuk melakukan pengamatan atau tindakan.untuk menciptakan kondisi kelas tersebut, guru telah mengurangi metode ceramah dalam pembelajaran.meskipun guru menggunakan metode ceramah hanya sekedar untuk mengantarkan siswa dalam memahami materi. Guru Pendidikan Agama Islam SMP Islam Pekalongan dalam pembelajaran telah menerapkan variasi metode sesuai dengan materi pembelajarannya.dalam sekali pertemuan di dalam kelas guru Pendidikan Agama Islam SMP Islam Pekalongan bisa menggunakan lebih dari satu metode. Seperti metode merenungkan diterapkan untuk materi babsholat, sehingga siswa tahu akan pentingnya sholat lima waktu untuk bekal kehidupan di akhirat nanti, dan metode demonstrasi diterapkan untuk materi bab wudlu, sehingga siswa mampu mempraktikkannya secara langsung. Dan metode yang akan diterapkan saat pembelajaran sudah dipersiapkan alat dan bahan sebelumnya. Guru pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan terlihat cukup terampil dalam pemilihan metode saat pembelajaran.

100 d) Sumber Belajar Sumber belajar merupakan semua sumber baik berupa buku, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII-2 SMP Islam Pekalongan telah menggunakan media pembelajaran yang variatif untuk menunjang siswa terhadap materi pembelajaran. Sumber belajar tersebut antara lain, buku paket Agama Islam dan budi pekerti SMP/MTs kelas VII, Lembar Kerja Siswa (LKS), Al-Qur an terjemah dan buku-buku penunjang lainnya. Agar penggunaan sumber belajar dapat optimal, maka hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: (1) sumber belajar yang dipilih apat dipakai untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai; (2) sumber belajar yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik; (3) sumber belajar dideskripsikan secara spesifik dan sesuai dengan materi pembelajaran; (4) sumber belajar yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

101 e) Media Pembelajaran Media pembelajaran diperlukan disamping untuk wahana penyampaian materi pembelajaran juga untuk meningkatkan kejelasan pembahasan materi.selain itu, juga untuk memotivasi belajar siswa.makin abstrak materi pembelajaran (berupa data dan informasi dalam bentuk simbol, angka, tulisan dan lisan) maka makin penting kehadiran media pembelajaran.dengan bantuan media, materi abstrak menjadi bisa teramati atau tertangkap oleh pancaindra. Sehingga kualitas belajar siswa akan semakin berkualitas. 1 Hal ini sesuai dengan media pembelajaran yang digunakan guru Pendidikan Agma Islam di SMP Islam Pekalongan. Guru sudah mengunakan media-media pembelajaran untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dengan menggunakan media seperti LCD, proyektor, white board, Al-Qur an terjemah, powerpoint, gambar-gambar dan sebagainya. Namun kadang-kadang guru tidak selalu menggunakan banyak media dalam pembelajarannya, penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan materi dan waktu yang tersedia. 1 Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian), (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 193.

102 f) Evaluasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 Penilaian kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Penilaiain autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah skap, pengetahuan, dan ketrampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik. 2 Adapun penilaian yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agam Islam di kelas VII-2 SMP Islam Pekalongan sudah mengikuti penilaian yang disyaratkan dalam kurikulum 2013.Upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan tantangan dan penelitian yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mengamati, menanya, menulis, mengumpulkan informasi, membahas artikel, memberikan analisis terhadap peristiwa, mempresentasikan, dan sebagainya.penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach), karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar 2 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 16.

103 peserta didik, baik dalam rangka mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan membangun jejaring dalam mengkomunikasika hasil. Penilaian autentik cenderung focus pada tugas-tugas kompleks atau konstektual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Evaluasi hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan kurikulum 2013 di SMP Islam Pekalongan menyangkut tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan kerampilan. Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan telah ditemukan kriteria ketuntasan minimum (73). SMP Islam Pekalongan telah menerapkan sistem belajar tuntas yaitu seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau capaian tujuan pembelajaran yaitu mampu memperoleh nilai minimal 73.sedangkan untuk siswa yang belum mampu mencapai nilai tersebut maka siswa tersebut dikatakan belum tuntas belajarnya. Untuk keperluan tersebut, sekolah dalam halini guru memberikan perlakuan khusus terhadap siswa tang masih mendapat kesulitan belajar melalui remedial. Alat atau instrument penilaian dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Pekalongan ini disesuaikan dengan ranahnya. Pertama,

104 ranah sikap, dalam penilaian sikap guru menggunakan alat penilaian berupa skala sikap dan pengamatan sikap langsung siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru secara berkala mempersiapkan skala sikap tersebut pada setiap siswa untuk setiap satu kompetensi dasar yang sudah dicapai oleh peserta didik. Selain itu guru juga menyiapkan lembar penilaian sikap pada setiap pembelajaran berlangsung. Kedua, ranah pengetahuan,penilaian dalam ranah pengetahuan menggunakan tes lisan, tes tulis dan penugasan. Tes lisan yang diberkan kepada siswa kelas VII-2 bertujuan mengetahui daya serap siswa terhadap masalah yang berkaitan dengan materi seperti hafalan ayat pilihan dalam surat Al-Qur an. Tes tertulis dilakukan untuk mengungkap penugasan siswa.instrument yang digunakan bervariasi seperti pilihan ganda, soal uraian, menjodohkan, dan sebagainya.dan pada akhir pembelajaran adalah pemberian tugas yang dibuat oleh guru maupun dengan referensi lainnya.ketiga, penilaian ketrampilan, pada penilaian ketrampilan, guru menilai kompetensi ketrampilan melalui kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.instrument yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian.

105 B. Analisis Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Dalam Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 1. Faktor Pendukung Dalam Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 Hasil wawancara dan uraian bab III dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam implementasi standar proses pembelajaran menurut kurikulum 2013 di SMP Islam Pekalongan antara lain: a. Sarana Prasarana Sarana prasarana pembelajaran di SMP Islam Pekalongan secara kuantitatif maupun kualitatif sudah cukup memadai, seperti tersedianya LCD, proyektor, ruang BP/BK, ruang UKS, mushola, Laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium komputer dan juga perpustakaan. b. Tenaga Pendidik Sesuai data yang ada di bab III, tenaga pendidik di SMP Islam Pekalongan minimal lulusan sarjana dan ada beberapa guru yang masih menempuh studi S2. Hal ini menunjukkan kompetensi guru yang sudah cukup professional yang ahli dibidangnya. c. Motivasi Orang Tua Pemberian motivasi, semangat, dorongan oleh orang tua dapat berupa penghargaan terhadap tingkah laku atau usaha belajar anak yang baik juga merupakan faktor pendukung dalam proses pembelajaran.

106 d. Program Tadarus Al-Qur an Program tadarus Al-Qur an setiap pagi mulai dari jam 07.00 WIB 07.15 WIB yang sudah terlebih dahulu di terapkan di SMP Islam Pekalongan, hal ini juga merupakan faktor pendukung, karena di dalam kurikulum 2013 terdapat kompetensi inti yang pertama yaitu mengutamakan nilai religius peserta didik. 2. Faktor Pendukung Dalam Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Kurikulum 2013 Hasil wawancara dan uraian bab III dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam implementasi standar proses pembelajaran menurut kurikulum 2013 di SMP Islam Pekalongan antara lain: a. Ketersedian Buku Pembelajaran Pada waktu awal penerapan kurikulm 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 buku paket penunjang sudah tersedia dari pusat, akan tetapi jumlahnya yang terbatas membuat siswa kurang bisa maksimal saat pembelajaran dikelas. b. Tugas Siswa Penerapan kurikulum 2013 yang mendorong siswa lebih banyak tahu daripada diberi tahu guru, tentu ini menuntut siswa agar lebih aktif, sementara guru hanya memberikan tugas-tugas.akibatnya, siswa mendapat makin banyak tugas yang membuat siswa menjadi jenuh dan terbebani.

107 c. Proses penilaian Penilaian pada kurikulum 2013 dilakukan pada proses pembelajaran berlangsung. Terlebih pada penilaian sikap,penilaian sikap dilakukan terhadap setiap siswa, padahal setiap siswa notabennya memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga guru merasa kesulitan untuk mengidentifikasi atau menghafal semua siswa. Karena tidak semua guru mampu untuk melakukan penilaian personil. d. Pe-Raporan Dari sisi peraporan, dalam kurikulum 2013 penilaian yang dicantumkan menggunakan data kualitatif dengan huruf, sehingga seorang pendidik harus mampu untuk mengolah angka ke bentuk kualitatif dengan hasil yang sebenarnya.