METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan

1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan

ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM

PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah. masalah dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TRANSPORTASI SEBAGAI SUATU SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH JALAN TOL SOLO-KERTOSONO DAN SOLO- SEMARANG TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA SURAKARTA

PEMILIHAN RUTE PERJALANAN

STUDI PENENTUAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERBAIK DAN JUMLAH DATA ARUS LALULINTAS OPTIMUM DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) TESIS MAGISTER

KENAPA TRANSPORTASI PERLU DIRENCANAKAN?

ESTIMASI MODEL KEBUTUHAN TRANSPORTASI BERDASARKAN INFORMASI DATA ARUS LALU LINTAS PADA KONDISI PEMILIHAN RUTE KESEIMBANGAN DISERTASI

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

PENDAHULUAN. Keyword : Trans Metro Bandung, optimum headway, revenue

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

PENENTUAN LOKASI TERBAIK DAN JUMLAH OPTIMUM DATA ARUS LALULINTAS DALAM PROSES ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) DARI INFORMASI DATA ARUS LALULINTAS 1

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY DENGAN FUNGSI HAMBATAN TANNER DI KOTA SURAKARTA

BABIV METODA PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

ANALISIS PEMILIHAN RUTE DALAM KAJIAN KEBUTUHAN PERGERAKAN PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SEMITAU NANGA BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

PERENCANAAN TRANSPORTASI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HAK CIPTA ABSTRAK...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara detil metodologi analisis dampak lalulintas Kegiatan Pembangunan

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN METODA ANALISIS. Peta digunakan untuk penentuan rute jalan yang akan di survey

B E T T Y O N E W I L L I A M N I M I

IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC COUNTS

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG

PERENCANAAN TRANSPORTASI

ESTIMASI DISTRIBUSI PERJALANAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

KONSEP PEMODELAN TRANSPORTASI PADA ANGKUTAN BARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY DENGAN FUNGSI HAMBATAN EKSPONENSIAL-NEGATIF DI KOTA SURAKARTA

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

II. LANDASAN TEORI. A. Gambaran Prasarana dan Sarana Transportasi Provinsi Lampung

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN DARI DATA LALULINTAS DENGAN METODE GRADIENT (278T)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini zaman semakin berkembang, begitu juga kemampuan

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN ( MAT ) KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 Origin-Destination Matrices ( OD Matrix ) Estimation of Surakarta City in 2025

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pemodelan. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk

PEMANFAATAN DATA ARUS LALU LINTAS UNTUK MEMBENTUK MATRIKS ASAL TUJUAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI PROPINSI LAMPUNG

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

ESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER

KAJIAN POLA PERGERAKAN DI PROPINSI LAMPUNG

A N T O N W A H Y U D I N I M. I

ANALISIS PEMBEBANAN JARINGAN JALAN (TRIP ASSIGNMENT) PADA KORIDOR MALANG-SURABAYA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB III LANDASAN TEORI. International Airport akan melibatkan partisipasi dari stakeholders termasuk

BAB III METODOLOGI 3.1 ALUR PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT RESOLUSI SISTEM JARINGAN PADA PROSES PEMBEBANAN LALULINTAS DAN KINERJA JARINGAN JALAN DI KOTAMADYA/KABUPATEN BANDUNG 1

PEMBUATAN PROGRAM BANTU KOMPUTER UNTUK PERHITUNGAN TRAFFIC ASSIGNMENT DENGAN RUMUS COST FUNCTION DAVIDSON (MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.

OUTLINES PERKULIAHAN

ANALISA KINERJA LALU LINTAS AKIBAT DAMPAK DARI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN STUDI KASUS PADA PROYEK PERUMAHAN BANANA PARK RESIDENCE SIDOARJO

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun

ABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15

EFFECT OF INCORPORATING INTERSECTION DELAYS ON ROUTE ASSIGNMENTS IN AN URBAN ROAD NETWORK

PREDIKSI POLA DAN JUMLAH PERGERAKAN BARANG DI PROVINSI LAMPUNG. Tas an Junaedi 1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan dengan cara menelaah kaidah-kaidah atau

PERBANDINGAN BEBERAPA ALTERNATIF MANAJEMEN LALULINTAS PADA SEKOLAH SWASTA DI PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA

KINERJA MODEL PEMBEBANAN LALULINTAS FUZZY DALAM BERBAGAI TINGKAT RESOLUSI SISTEM JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap

Perencanaan Jaringan Lintas Angkutan Barang Di Kabupaten Gunungkidul. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkurang dalam memakai jasa angkutan umum. Terkadang, banyak. pengguna angkutan umum kurang memahami rute atau jalur yang

PENGEMBANGAN REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM BAGI PENGGUNA JALAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian ini dibedakan

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Inti dari metodologi penelitian adalah menguraikan cara penelitian ini

Kajian Variabel Pemilihan Rute Berdasarkan Persepsi Pengguna Jalan Dengan Teknik Stated Preference

W I N N Y N O V A L I N A N I M. I

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF

Simulasi Pemodelan Transportasi pada Jaringan Jalan Menggunakan Aplikasi Saturn

STUDI KEBUTUHAN PENUMPANG DAN PENATAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA (MPU) JALUR TERMINAL KRIAN DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR

PENINGKATAN EFFISIENSI PENDISTRIBUSIAN KORAN DENGAN MENENTUKAN JALUR DISTRIBUSI PALING OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan yang disusun dalam metodologi. Hal ini dilakukan agar penelitian berjalan sesuai dengan rencana dan acuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, metodologi yang diterapkan pada penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu persiapan, pengumpulan data sekunder, analisis data, serta ditutup dengan simpulan dan saran. Diharapkan dengan melakukan tahapan demi tahapan seperti diatas, tujuan penelitian ini dapat tercapai sesuai dengan waktu yang diberikan dalam melakukan penelitian ini. B. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan awal dimulainya suatu penelitian. Di dalam tahapan ini beberapa hal perlu dipersiapkan agar memperoleh hasil yang maksimal. Persiapan tersebut antara lain, identifikasi masalah, pencarian keterangan penunjang dan bahan referensi melalui studi pustaka, pengolahan keterangan penunjang dan pembuatan usulan penelitian.

43 C. Tahap Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan pada penelitian secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu : 1. Data sekunder sebagai data untuk estimasi MAT Kota Bandar Lampung yaitu data arus lalu lintas (traffic count). 2. Data-data pelengkap lainnya yaitu : a. Sosio Ekonomi b. Peta Wilayah Studi c. Data Jaringan Jalan d. Travel Time dan Kecepatan e. Data Angkutan Umum 3. Matrix prior yaitu MAT Kota Bandar Lampung 2006 dari Dinas Perhubungan. D. Penyusunan Data Base Sistem Jaringan Dan Zona Berdasarkan data-data yang diperoleh dari berbagai intasnsi, selanjutnya dilakukan penyusunan data base sistem jaringan dan zona untuk lingkup wilayah Kota Bandar Lampung, agar dapat digunakan dalam proses estimasi MAT dengan Metode Tidak Konvensional (MTK) dengan model gravity (GR) yang dikombinasikan dengan multinomial logit.

44 E. Estimasi MAT Setelah dilakukan penyusunan data base sistem jaringan dan zona, selanjutnya dilakukan estimasi MAT dengan Model Gravity yang dikombinasikan dengan Multinommial logit. Proses estimasi ini akan dibantu dengan aplikasi program komputer untuk dapat mempermudah penyelesaian pekerjaan. F. Pembebanan Pergerakan Estimasi MAT (Assignment) Estimasi MAT yang telah dihasilkan dari tahapan sebelumnya selanjutnya diberi pembebanan, dengan menggunakan metode all or nothing dan equilibrium. Pembebanan ini menghasilkan p id l dan traffic count yang dibutuhkan dalam tahapan selanjutnya. G. Estimasi MAT dengan Skenario Jumlah Data dan Lokasi Sebelum dapat melakukan estimasi MAT dengan beberapa jumlah data dan lokasi, maka harus dilakukan analisis untuk dapat menentukan lokasi traffic count terbaik serta jumlah data arus lalu lintas yang optimum untuk digunakan dalam proses estimasi. Analisis ini dijelaskans sebagai berikut : 1. Analisis Penentuan Lokasi Traffic Count Terbaik Langkah-langkah penyusunan skenario pada penelitian ini secara sederhana yaitu sebagai berikut : a. Langkah awal dari penyusunan skenario yaitu dengan menyusun data traffic count yang ada secara berurut dari nilai terbesar hingga terkecil dengan diikuti data bus Damri sesuai dengan ruas jalan yang termasuk ke dalam rute bus.

45 b. Penyeleksian awal dilakukan terhadap ruas-ruas jalan yang tidak dilalui oleh jalur rute bus Damri, didahului dari ruas jalan yang memiliki nilai traffic count terendah secara berurutan. c. Setelah ruas-ruas jalan yang tidak dilalui oleh jalur rute bus Damri telah terseleksi secara keseluruhan, maka selanjutnya penyeleksian dilakukan dimulai dari jalan yang memiliki nilai traffic count terendah secara berurutan. d. Setiap penyeleksian pada masing-masing skenario dilakukan dengan mengurangi 2 (dua) jumlah data masukan traffic count. e. Skenario tersebut masing-masing diproses dengan menggunakan aplikasi program EMME/2, sehingga masing-masing skenario dapat memberikan tingkat keakuratan estimasi MAT pada setiap skenario terhadap MAT pembanding. 2. Studi Penentuan Jumlah Data Arus Lalu Lintas Optimum Selain menentukan lokasi traffic count yang terbaik, studi pada penelitian ini juga menganalisis untuk dapat menemukan jumlah data arus lalu lintas yang optimum. Analisis ini akan menemukan hubungan antara jumlah data arus lalu lintas yang digunakan dalam estimasi MAT dengan tingkat akurasi MAT yang dihasilkan. Analisis penentuan jumlah data arus lalu lintas optimum ini akan menggunakan metode I dari Rudi Sugiono Suyono (2000). Metode ini akan memilih kombinasi jumlah data arus lalu lintas yang digunakan dalam estimasi MAT, berdasarkan urutan lokasi traffic count terbaik hasil seleksi tahap II.

46 Estimasi MAT dengan beberapa skenario ini selanjutnya diberi juga pembebanan, juga dengan menggunakan metode all or nothing dan equilibrium. Pembebanan ini menghasilkan traffic count yang selanjutnya dianalisis. Selain itu, estimasi MAT dengan beberapa skenario ini akan dibandingkan dengan MAT prior (MAT kota Bandar Lampung 2006) dari data sekunder, dengan menggunakan uji statistik koefisien determinasi R 2. H. Analisis Pengaruh Jumlah Data Optimum dan Lokasi TC Yang Tepat Setelah estimasi MAT dengan beberapa skenario diberi pembebanan, dan menghasilkan traffic count estimasi yang akan dibandingkan dengan traffic count dari data sekunder. Perbandingan kesesuaian traffic count estimasi dengan traffic count sekunder, serta perbandingan antara MAT model dan MAT pembanding atau Matrix Prior (MAT 100%) dengan menggunakan uji statistik koefisien determinasi R 2 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Uji ini bertujuan untuk dapat menganalisis dan mengetahui pengaruh jumlah data arus lalu lintas yang selanjutnya dapat menentukan jumlah data optimum, terhadap perubahan tingkat akurasi MAT. Secara sederhana dan sistematis, metodologi penelitian ini dituangkan ke dalam suatu bagan alir penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini.

MULAI 47 Tahap Persiapan Penelitian Pengumpulan Data Sekunder Data Sekunder Traffic Count Data Pelengkap Sosio Ekonomi Peta Wilayah Studi Data Jaringan Jalan Travel Time dan Kecepatan Data Angkutan Umum Matriks Prior MAT Kota Bandar Lampung 2006 dari Dinas Perhubungan Data Base Sistem Jaringan Dan Zona Estimasi MAT dengan : Model Gravity yang dikombinasikan dengan Multinommial logit Assignment traffic count model Estimasi MAT dengan skenario jumlah data dan lokasi (1,...n) Membandingkan estimasi MAT skenario (1, n) terhadap MAT model (100%) Dengan uji koefisien determinasi (R 2 ) Membandingkan traffic count estimasi dengan traffic count data masukan Assignment Estimasi MAT (1,...n) Traffic count estimasi Analisis Pengaruh jumlah data optimum dan lokasi TC Kesimpulan dan Saran SELESAI Gambar 10. Diagram Alir Penelitian