PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

ANALISIS KOMPETENSI GURU GEOGRAFI DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DI SMA NEGERI KOTA BANJARMASIN

KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FTK UIN AR-RANIRY

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dadan Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

( Word Converter - Unregistered )

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari

Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru-Guru SDN 3 Kudi dan SDN 3 Tegiri Kecamatan Batuwarno Kabupaten Wonogiri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

PELAKSANAAN EVALUASI TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DI TK SE-KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, UNGARAN TIMUR Semion Nuh,

Organisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI. Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

PERSEPSI MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KIMIA SISWA SMA DI KOTA MANOKWARI

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI KELAS A PAUD AL-HIDAYAH ACEH BESAR. Isthifa Kemal 1 Sari Yuanita 2 ABSTRAK

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

STUDI DESKRIPTIF KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONALISME GURU PAUD DHARMA WANITA BINAAN SKB SITUBONDO. Sylva Alkornia 15

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan (Uno, 2009: 11) pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya merupakan lembaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

ISSN E-ISSN Volume 11 Nomor 2 (2017) UPAYA PENINGKATAN KOMPETESI PROFESIONALISME GURU IPS KABUPATEN JEMBER

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATERI PEDAGOGIK GURU KELAS PAUD/TK BAB I PENDAHULUAN

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SMA SE-KABUPATEN TORAJA UTARA

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD NEGERI 462 MENTANG MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi telah mengakibatkan. kehidupan yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Diajukan Oleh: Friska Tiananda A

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Nurhikma Ramadhana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Transkripsi:

E-ISSN: 2528-7427 1 PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Nanik Dwi Nurhayati Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta E-mail: nanikdn@uns.ac.id Budi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Article received: 05 Desember 2016 Review process: 21 Februari 2017 Article published: 28 Februari 2017 Abstrak Penelitian bertujuan mengetahui tingkat kompetensi keprofesian dan upaya pengembangan kompetensi keprofesian Pendidik Anak Usia Dini di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel kompetensi keprofesian pendidik dan responden tenaga pendidik anak usia dini yang tergabung dalam Himpaudi Kecamatan Jaten. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, angket tertutup dan terbuka. Validitas data menggunakan validitas isi. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase untuk mengetahui pencapaian setiap komponen. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kompetensi keprofesian Pendidik Anak Usia Dini Di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dari aspek kompetensi keprofesian materi dan metode pembelajaran sebesar 84,6% kategori sangat baik, aspek kompetensi keprofesian kurikulum dan silabus sebesar 88,3% kategori sangat baik, aspek kompetensi keprofesian pengembangan wawasan etika dan profesi sebesar 74,7% kategori sangat baik dan upaya pengembangan kompetensi profesional terefektif dilakukan pendidik melalui diklat. Pendidik telah melaksanakan penguasaan materi dan metode pembelajaran sesuai kurikulum 13 dan silabus, mengembangkan wawasan etika keprofesian dan keilmuan sangat baik. Namun masih perlu ditingkatkan aspek melakukan penelitian tindakan kelas dan membuat karya ilmiah yang masih jarang dilakukan pendidik sehingga dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya. Kata kunci: kompetensi, pendidik paud, Himpaudi Jaten A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

E-ISSN: 2528-7427 2 Kesadaran masyarakat tentang pendidikan semakin tinggi, karena peranan pendidikan sangat penting bagi manusia. Lembaga PAUD bermunculan dan semakin berkembang menunjukkan peningkatan kesadaran orang tua memberikan pendidikan anak sejak dini yang diimbangi dengan pelayanan kualitas untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kompetensi profesional guru menurut pasal 10 UU nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru memiliki empat kompetensi sebagai pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetansi sosial. Pemerintah berupaya menyediakan tenaga pendidik sesuai kebutuhan yang berkualifikasi akademik sesuai bidangnya tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Kualifikasi akademik Guru PAUD pendidikan minimum diploma empat atau sarjana dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Profesionalitas tenaga pendidik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan, oleh karena itu pendidik harus mempunyai kompetensi sesuai bidangnya. Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru pasal 3 ayat 7 bahwa kompetensi profesional meliputi penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam artinya menguasai bidang studi yang akan diajarkan kepada peserta didik, memiliki pengetahuan fundamental tentang pendidikan, memiliki keterampilan menggunakan serta menerapkan berbagai model serta strategi pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Kemampuan profesional bagi guru PAUD tercantum dalam Permendiknas nomor 52 tahun 2009 tentang standar pendidik yang harus dimiliki antara lain tenaga pendidik mampu menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, serta intelektual, mampu mengembangkan kurikulum, mampu menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik bagi peserta didik. Berdasarkan data dari Sapulidi Riset Center (SRC) Januari 2016 terdapat 190.238 lembaga PAUD di seluruh Indonesia dengan jumlah tenaga pendidik 750.769 orang.

E-ISSN: 2528-7427 3 Gambar 1 Data Jumlah PAUD di Indonesia Tahun 2016 menurut SCR Berdasarkan data tersebut perlu didukung adanya tenaga pendidik yang berkualitas, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Salah satu landasan dalam pengembangan kurikulum adalah landasan IPTEK, berarti bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi materi pendidikan. Series1; TPA; Series1; 1,83%; TK; 2% 42,14%; 42% Series1; SPS; 15,02%; 15% Kecamatan Jaten merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Karanganyar mempunyai 30 lembaga PAUD yang tergabung dalam Himpaudi berdiri sejak tahun 2007. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan ketua serta pengisian angket kepada pendidik PAUD ada beberapa permasalahan utama yang dihadapi pendidik diantaranya perlu adanya penguasaan materi dan metode pembelajaran, penguasaan kurikulum dan silabus, penguasaan wawasan etika dan pengembangan keprofesian serta perlu pembiasaan melakukan penelitian tindakan kelas yang merupakan refleksi terhadap masalah selama proses pembelajaran. Adanya penelitian tindakan kelas dapat untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di kelas. Namun penelitian tindakan kelas masih jarang dilakukan oleh guru. Menyikapi berbagai persoalan yang ada perlu dilakukan suatu upaya peningkatan kemampuan profesional guru baik dari diri sendiri maupun lembaga. Peningkatan kemampuan profesional dapat dilalui melalui pengembangan kompetensi profesional yang dilakukan oleh guru. Series1; KB; 41,03%; 41% Pengembangan merupakan suatu tindakan yang dilakukan unyuk meningkatkan mutu tenaga personalia menjadi lebih baik. Tujuan pengembangan kemampuan profesional untuk membantu guru dalam memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan mengajar, dan menumbuhkan sikap profesional dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Peningkatan kompetensi profesional pendidik dapat dilakukan secara kelompok maupun secara individual, yang dapat dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah maupun antar guru. Secara kelompok peningkatan kompetensi dilakukan dengan adanya pengembangan TPA SPS KB TK

E-ISSN: 2528-7427 4 kompetensi profesional dapat diselenggarakan melalui semiar atau workshop, pelatihan atau diklat, maupun lembaga organisasi profesi yaitu melalui Himpaudi, kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan kelompok gugus. Peningkatan kemampuan profesional secara internal dilakukan dengan cara pembinaan motivasi kerja kepada guru dalam bentuk pembinaan moral kerja yaitu memberikan dorongan guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya, melakukan diskusi antar teman sejawat dan peningkatan kemampuan profesionalnya dengan belajar mandiri melalui berbagai literatur pendidikan ataupun melanjutkan studi pendidikan yang sesuai dengan profesi pendidik. Kualifikasi akademik studi lanjut bidang Pendidikan Anak Usia Dini menjadi pemacu bagi pendidik untuk meningkatkan kemampuan profesional, karena kebanyakan pendidik Paud tidak berijazah PAUD (PG-PAUD) atau Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGTK). Studi lanjut digunakan untuk memenuhi syarat sertifikasi pendidik, sehingga mendapatkan tunjangan sertifikasi atau profesi yang dapat digunakan untuk menambah dan mengasah kemampuan profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai tujuan nasional. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian Pengembangan Kompetensi Keprofesian Berkelanjutan Pendidik Anak Usia Dini Di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu mendeskripsikan keadaan dilapangan, menganalisis data yang digambarkan dalam persentase artinya mendeskripsikan kompetensi keprofesian bagi pendidik anak usia dini di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dan upaya pengembangan untuk meningkatkan kompetensi keprofesian. Populasi penelitian adalah semua pendidik anak usia dini di lembaga Himpaudi Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar sejumlah 120 orang yang dilakukan pada bulan Agustus 2016. Dari populasi tersebut diambil sejumlah pendidik sebagai sampel sesuai perhitungan menggunakan rumus Slovin, sehingga ada 75 orang. Variabel penelitian adalah pengembangan kompetensi profesional pendidik anak usia dini yang dilihat dari aspek kompetensi profesional pendidik yaitu penguasaan materi dan metode pembelajaran, penguasaan kurikulum dan silabus, penguasaan wawasan etika dan pengembangan keprofesian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik cluster proportional random sampling metode wawancara, observasi, angket. Penelitian dilakukan dengan memberikan angket yang berisi sejumlah pertanyaan berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yaitu angket

E-ISSN: 2528-7427 5 tertutup untuk mengetahui kompetensi profesional pendidik dan upaya pengembangan kompetensi profesional dari segi penguasaan materi dan metode pembelajaran, kurikulum dan silabus pembelajaran dengan memberikan tanda checklist ( ) pada kolom jawaban yang tersedia yaitu selalu, sering, kadang- kadang, dan tidak pernah. Sedangkan angket terbuka pendidik diberikan kebebasan untuk memilih upaya pengembangan kompetensi profesional dan memilih salah satu upaya yang dipandang terefektif dan memberikan alasannya. Angket disertai identitas responden untuk menggali informasi. Teknik analisa data yaitu teknik deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan persentase menurut Winarsunu pada variabel kompetensi keprofesian. Yang digunakan untuk mengetahui kompetensi keprofesian tenaga pendidik, upaya pengembangan yang dilakukan dan upaya pengembangan kompetensi keprofesian terefektif. C. PEMBAHASAN Kualifikasi Akademik pendidik PAUD/TK/RA minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi dari program studi terakreditasi bertujuan agar pendidik memiliki pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan kepada peserta didik Sesuai Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Tabel 1 Kualifikasi Pendidikan Pendidik Anak Usia Dini di Kec. Jaten Kab. Karanganyar Responden Pendidikan SMA D1-D3 S1 S2 Jumlah Tenaga Pendidik 48 18 49 5 120 Persentase 40 15 41 4 100 Kualifikasi akademik pendidik anak usia dini dapat dilihat pada diagram lingkaran gambar 2 berikut.

E-ISSN: 2528-7427 6 41% 4% 40% SMA D1-D3 15% S1 S2 Gambar 2 Diagram Kualifikasi Akademik Pendidik Anak Usia Dini Kompetensi keprofesian pendidik dapat dilihat dari aspek penguasaan materi dan metode pembelajaran, penguasaan kurikulum/silabus, serta penguasaan wawasan etika dan pengembangan profesi. Dari ketiga aspek tersebut akan dilihat dari segi kompetensi profesional yang sudah dimiliki, upaya pengembangan kompetensi profesional yang terefektif untuk dilakukan beserta alasannya. Kompetensi keprofesian penguasaan materi dan metode pembelajaran di uraikan dalam 10 indikator dilihat pada tabel di bawah. Tabel 2 Kompetensi Keprofesian Pendidik Anak Usia Dini berdasarkan Penguasaan Materi dan Metode Pembelajaran No Indikator Persentase (%) Kategori 1. Menguasai karakteristik anak dari aspek fisik 89,5 SB 2. Menguasai karakteristik anak dari aspek moral 80,2 B 3. Menguasai karakteristik anak dari aspek sosial 84,4 SB 4. Menguasai karakteristik anak dari aspek emosional 5. Menguasai karakteristik anak dari aspek intelektual 85,3 SB 87,1 SB 6. Menguasai materi pelajaran 91,6 SB 7. Menguasai kompetensi pembelajaran 85,4 SB 8. Menguasai pengembangan materi pembelajaran 79,2 B 9. Menguasai prinsip pembelajaran 85,8 SB 10. Menguasai pemanfaatan teknologi informasi 77,5 B Rata-rata 84,6 SB Berdasarkan tabel 2 rata-rata pencapaian kompetensi keprofesian pendidik pada penguasaan materi dan metode pembelajaran sebesar 84,6% kategori sangat baik (SB). Ketercapaian tersebut merupakan upaya pendidik yang selalu berusaha menguasai materi dan

E-ISSN: 2528-7427 7 metode pembelajaran yang sesuai bagi anak didik. Beberapa indikator perlu ditingkatkan diantaranya pemanfaatan teknologi informasi. Kompetensi keprofesian pendidik anak usia dini berdasarkan penguasaan pengembangan kurikulum dan silabus materi pada pembuatan rencana pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 3 Kompetensi Keprofesian Pendidik Anak Usia Dini berdasarkan Penguasaan Kurikulum dan Silabus Materi No Indikator Persentase (%) Kategori 1. Menyusun rencana pembelajaran harian 94,5 SB 2. Menyusun rencana pembelajaran mingguan 86,2 SB 3. Menyusun rencana pembelajaran semester 84,3 SB Rata-rata 88,3 SB Berdasarkan tabel 3 rata-rata pencapaian kompetensi keprofesian pendidik pada penguasaan kurikulum dan silabus sebesar 88,3% kategori sangat baik artinya pendidik telah memahami dan melaksanakan kurikulum dan silabus sangat baik. Aspek tersebut meliputi pembuatan rencana pembelajaran selama satu semester diantaranya rencana kegiatan semester, rencana kegiatan mingguan, dan rencana kegiatan harian. Rencana kegiatan pembelajaran dikemas dalam kegiatan yang mendidik, menyenangkan, bermain sambil belajar sesuai dengan materi pembelajaran sesuai tahapan perkembangan anak baik pelaksanaan di dalam kelas atau di luar kelas. Kompetensi keprofesian pendidik anak usia dini berdasarkan penguasaan pengembangan wawasan etika dan pengembangan profesi dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Kompetensi Keprofesian Pendidik Anak Usia Dini berdasarkan Penguasaan Pengembangan Wawasan Etika Dan Pengembangan Profesi No Indikator Persentase (%) Kategori 1. Melakukan penelitian tindakan kelas 35,2 K 2. Menunjukkan etos kerja dan tanggungjawab tinggi 89,5 SB 3. Menerapkan kode etik pendidik 87,3 SB 4. Menerapkan komunikasi profesi yang baik 82,7 SB 5. Memanfaatkan teknologi informasi 78,6 B Rata-rata 74,7 B

E-ISSN: 2528-7427 8 Berdasarkan tabel 4 rata-rata pencapaian kompetensi keprofesian pendidik pada penguasaan pengembangan wawasan etika dan pengembangan profesi sebesar 74,7% dengan kategori sangat baik artinya semua pendidik telah melaksanakan wawasan etika dan pengembangan profesi sangat baik sesuai indikator. Aspek berkategori sangat baik yaitu menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi sebagai pendidik, harus senantiasa di kembangkan sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik yang harus bertanggung jawab terhadap peserta didik. Aspek berkategori kurang yaitu melakukan penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa masih jarang dilakukan pendidik. bermanfaat untuk perbaikan dan meningkatkan pembelajaran keberlanjutan. Penelitian tindakan kelas sangat Kompetensi keprofesian pendidik anak usia dini berdasarkan penguasaan pengembangan kompetensi profesional dapat dilakukan dengan berbagai macam melalui workshop, diklat, Kelompok Kerja Guru (KKG), diskusi teman sejawat, studi literatur, studi lanjut, dan membuat karya ilmiah dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 5 Pengembangan Kompetensi Profesional Pendidik Anak Usia Dini No Indikator Persentase (%) Jumlah 1. Workshop 28 21 2. Diklat 35 26 3. Kelompok Kerja Guru (KKG) 15 11 4. Diskusi Teman Sejawat 10 7 5. Studi Literatur 6 5 6. Studi Lanjut 2 2 7. Membuat Karya Ilmiah 4 3 Jumlah 100 75 Berdasarkan hasil analisis sebanyak 35% responden menjawab diklat merupakan upaya pengembangan kompetensi profesional pendidik anak usia dini terefektif yang dilaksanakan pendidi untuk mengembangkan profesinya. Beberapa alasan dikemukakan responden, dengan adanya diklat yang berlangsung selama beberapa hari memberikan waktu belajar yang lebih panjang pada pembahasan kurikulum, silabus akan lebih mendetail, dan sharing dengan narasumber ahli dalam bidangnya. Berkelanjutan pada praktik atau latihan pembuatan rencana pembelajaran semester kurikulum. Melalui diklat pendidik mendapatkan rekan lebih banyak sehingga dapat menambah wawasan, berbagi pengalaman, berlatih berpikir kreatif dan inovatif.

E-ISSN: 2528-7427 9 Kendala yang dihadapi pendidik, kesempatan mengikuti berbagai diklat sangat terbatas hanya perwakilan yang dapat mengikuti. Upaya pengembangan kompetensi profesional bagi pendidik anak usia dini yang dipandang terefektif digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran pada Gambar 3. 15% 6% 2% 4% Workshop 10% 35% 28% Diklat Kelompok Kerja Guru (KKG) Diskusi Teman Sejawat Studi Literatur Studi Lanjut Gambar 3. Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional Terefektif Kompetensi profesional yang kurang dilakukan pendidik yaitu studi literatur dan membuat karya ilmiah, karena tidak memiliki waktu cukup untuk membaca buku dan kurang terbiasa menulis karya ilmiah sehingga perlu menumbuhkan kesadaran membaca buku dan menulis karya ilmiah. Hambatan yang dialami pendidik dalam meningkatkan kompetensi profesional diantaranya minimnya buku referensi yang dimiliki Himpaudi, faktor biaya, waktu, penguasaan Iptek sehingga diperlukan penambahan buku referensi, keringanan biaya studi lanjut, kesempatan mengikuti diklat/workshop/seminar dengan biaya terjangkau. D. SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kompetensi keprofesian Pendidik Anak Usia Dini Di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dari aspek kompetensi keprofesian materi dan metode pembelajaran sebesar 84,6% kategori sangat baik, dari aspek kompetensi keprofesian kurikulum dan silabus sebesar 88,3% kategori sangat baik, dari aspek kompetensi keprofesian pengembangan wawasan etika dan profesi sebesar 74,7% kategori sangat baik. 2. Upaya pengembangan kompetensi profesional terefektif yang paling banyak dilakukan pendidik melalui diklat karena pendidik mendapatkan lebih banyak wawasan, pengalaman,

E-ISSN: 2528-7427 10 dapat berlatih berpikir kreatif dan inovatif. Kompetensi yang perlu ditingkatkan yaitu aspek melakukan penelitian tindakan kelas dan membuat karya ilmiah yang masih jarang dilakukan pendidik sehingga dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya. DAFTAR PUSTAKA Andita, F. (2013). Upaya Pengembangan Profesional Guru Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogjakarta. Arikunto. S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Asmani. Ma mur, J.(2009). Manajemen Strategi Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta. Depdiknas. (2007). Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. Depdiknas. (2007). Kurikulum Pendidikan Taman Kanak-Kanak Dan Pedoman Penyusunan Silabus. BP Cipta Jaya. Jakarta Dianingsih, I. (2011). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kompetensi di SDN Se-Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogjakarta. Hamzah, B. (2008). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta Ishartiwi. (2009). Manajemen Diri Menuju Profesionalisme Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan. XVI:127-128. Mulyasa. (2012).Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Rosdakarya. Bandung. Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Setyawati, H. (2013). Analisis Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru Paud Di Kecamatan Pontianak Timur. Skripsi. FKIP Universitas Tanjungpura. Kalimantan Timur. Yufiarti, Chandrawati. (2011). Profesionalitas Guru PAUD. UniversitasTerbuka. Jakarta. Yuliana. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Indeks. Jakarta. Yulindrasari, H. (2011). Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Paud Non Formal Melalui Pelatihan Paud Berbasis Active Learning Universitas Pendidikan Indonesia. Yus, A. (2011). Model Pendidikan Anak Usia Dini. Kencana Predana Media Group. Jakarta.