IMPLEMENTASI ALGORITMA HASH BASED TERHADAP ATURAN ASOSIASI UNTUK MENENTUKAN FREQUENT ITEMSET STUDY KASUS RUMAH MAKAN SEAFOOD KITA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu prosedur beserta tahapan-tahapan yang

IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

Analisa Data Mining Menggunakan Algoritma Frequent Pattern Growth Pada Data Transaksi Penjualan Restoran Joglo Kampoeng Doeloe Semarang

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

ALGORITMA PARALEL FP-GROWTH UNTUK PENGGALIAN KAIDAH ASOSIASI PADA JARINGAN KOMPUTER

Analisis Frekuensi Pola Pembelian Konsumen Menggunakan Algoritma Frequent Pattern Growth Pada Data Transaksi Penjualan Bon Bon Resto Semarang


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PENJUALAN BARANG PADA TOKO SINAR BARU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

2.1 Penelitian Terkait

BAB IV METEDOLOGI PENELITIAN

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

Decision Support on Supply Chain Management System Using Apriori Data Mining Algorithm

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Assocation Rule. Data Mining

Penelitian ini melakukan pencarian

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

PENGGALIAN TOP-K CLOSED FREQUENT ITEMSETS BERBASIS ALGORITMA PEMETAAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret)

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PENERAPAN IMPROVED APRIORI PADA APLIKASI DATA MINING DI PERUSAHAAN KALVIN SOCKS PRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK (STUDI KASUS : STAI

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM PERANGKAT LUNAK DATA BASE Amroni, S.Kom, M.Kom

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. Analisa Algoritma Data Mining Eclat Dan Hui Miner

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keranjang belanja (Market basket analysis) dalam penerapan cross selling pada

Aplikasi Data Mining untuk Mengukur Tingkat Kelulusan Mahasiswa dengan Metode Apriori

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus:Toko Batik Diyan Solo)

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

FREQUENT ITEMSET MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA PIE

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek

ANALISA PENCARIAN FREQUENT ITEMSETS MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-MAX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI TI S1 FIK UDINUS 1

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

ANALISA MEDICAL TRANSACTION UNTUK MENGETAHUI BERBAGAI PENYAKIT PADA MASYARAKAT

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Penerapan Stuktur FP-Tree dan Algoritma FP-Growth dalam Optimasi Penentuan Frequent Itemset

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ASSOCIATION RULE MINING UNTUK PENENTUAN REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel )

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i2 (81-85)

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

ANALISIS ALGORITMA APRIORI UNTUK REKOMENDASI PENEMPATAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN CONTINUOUS ASSOCIATION RULE MINING ALGORITHM (CARMA) UNTUK REKOMENDASI MATA KULIAH PADA PERWALIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Hasil Implementasi Data Mining Menggunakan Algoritma Apriori pada Apotek

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK ANALISIS PENJUALAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA APOTEK RMC DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

Transkripsi:

IMPLEMENTASI ALGORITMA HASH BASED TERHADAP ATURAN ASOSIASI UNTUK MENENTUKAN FREQUENT ITEMSET STUDY KASUS RUMAH MAKAN SEAFOOD KITA Farha Ramadhan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : farha8227@students.amikom.ac.id Abstrak Pada saat ini, teknik data mining dengan aturan asosiasi sudah banyak digunakan untuk menganalisa pola pembelian. Dengan memanfaatkan data data transaksi pembelian yang kemudian diolah untuk menggali informasi berharga dari kumpulan data transaksi tersebut. Dari informasi yang tergali tersebut kemudian dapat dijadikan menjadi suatu aturan untuk membuat kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Salah satu algoritma yang sering digunakan untuk asosiasi adalah algoritma apriori. Namun algoritma tersebut memiliki kelemahan dalam hal performa. Karena pada setiap menentukan frequent k-itemset harus melakukan scan pada database. Dan hal tersebut akan menjadi masalah serius apabila kandidat k-itemset memiliki jumlah sangat besar. Melakukan scan pada database yang besar akan memakan waktu yang banyak. Algoritma hash based bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah dalam menentukan frequent k- itemset dari kandidat k-itemset dengan jumlah yang besar. Dengan menggunakan teknik hashing, kandidat k itemset yang telah discan akan dimasukkan kedalam bucket pada tabel hash. Dari bucket tersebut akan digunakan untuk mencari frequent (k+1)-itemset sehingga scan database hanya dilakukan 1 kali pada iterasi pertama. Pada penilitan ini akan dijelaskan bagaimana algoritma hash bashed bekerja. Kata kunci: Data Mining, Asosiasi, Frequent, Algoritma Hash Based. 1. Pendahuluan Jumlah rumah makan di Yogyakarta pada tahun 2011 menurut Badan Pusat Statistik Provinsi D.I.Y berjumlah 585 hingga pada tahun 2013 bertambah menjadi 745[1]. Bisnis kuliner merupakan bisnis yang cukup beresiko karena makanan merupakan barang yang tidak dapat bertahan lama. Sehingga para pengelola rumah makan dituntut untuk pintar dalam memanajemen penyediaan bahan makanan agar mendapatkan keuntungan yang optimal. Adanya tuntutan tersebut mengharuskan para pengelola rumah makan untuk mencari cara untuk menganalisa kebutuhan konsumen terhadap lauk pauk yang disediakan. Salah satunya yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang dapat memberikan informasi terkait pola pembelian konsumen. Sekarang ini kita telah mengenal suatu teknik yang berguna dalam mengolah data dalam jumlah besar yang dikenal dengan data mining. Data mining digunakan untuk menggali pengetahuan dengan cara melakukan analisis pada data dalam jumlah yang sangat besar. Dengan menggunakan teknik pemodelan yang canggih. Mengkonversi data data yang kurang berguna menjadi data yang bernilai yang berisi pengetahuan serta informasi[2] Model data mining terdiri dari kumpulan aturan dan persamaan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dari suatu kumpulan data dan juga untuk melakukan prediksi. Data Mining dikelompokkan menjadi 2 model berdasarkan tujuannya, yaitu Prediktif dan Deskriptif.[2] Pada penelitian ini menggunakan data mining dengan model prediktif. Model Deskriptif adalah model data mining yang hanya mempunyai field masukan tanpa mempunyai field keluaran. Pengenalan pola dilakukan secara langsung tidak terarahkan berdasarkan suatu atribut.[2] Salah satu aturan pada model deskriptif adalah aturan asosiasi, yaitu aturan yang tidak melibatkan prediksi secara langsung dari suatu field tunggal. Semua field mempunyai peran ganda, yaitu menjadi masukan dan keluaran dalam waktu yang sama. Asosiasi digunakan untuk menemukan keterkaitan antara peristiwa, produk, dan atribut.[2] Asosiasi dikenal sebagai salah teknik data mining yang menjadi dasar bagi teknik data mining yang lainnya. Salah satu tahap asosiasi yang menarik yaitu analisis pola frekuensi tinggi. Analisis pola frekuensi tinggi adalah tahap untuk mencari itemset yang memenuhi syarat minimum dari nilai support count dalam database. Untuk menentukan itemset yang memenuhi minimum support count dari kandidat itemset dalam jumlah besar pada awal iterasi merupakan faktor yang mendominasi perfoma data mining secara keseluruhan.[3]. Algoritma yang sering digunakan untuk proses mining pada aturan asosiasi adalah algoritma apriori. Namun algoritma tersebut memililki kelemahan ketika 2.1-97

menentukan frequent itemset dari kandidat itemset dalam jumlah besar. Semakin besar kandidat itemset maka akan semakin banyak melakukan iterasi dan pada algoritma apriori harus melakukan scan database setiap kali iterasi sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.[4] Algoritma hash based dapat menjadi solusi untuk menentukan frequent itemset dari kandidat itemset secara optimal. Algoritma ini mengurangi jumlah kandidat k-itemset pada awal. Jumlah itemset pada C2 yang dihasilkan menggunakan teknik hashing dapat menjadi kecil sehingga scan database yang dilakukan untuk menentukan L2 menjadi lebih efisien.[5] Tahap pertama dari teknik Hashing adalah penelusuran pada data untuk melakukan perhitungan support count dari setiap kandidat k itemset dan pada saat yang sama teknik ini mencari informasi (k+1)- itemset dengan menggunakan proses hash terhadap semua kemungkinan yang hasilnya akan disimpan pada tabel hash. Informasi yang disimpan pada tabel hash akan dimasukkan ke dalam bucket bucket dimana pada setiap bucket akan menyimpan support count dari setiap itemset yang di hash ke dalam bucket tersebut. Selanjutnya dilakukan eliminasi untuk bucket yang tidak memenuhi minimum support. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui kelebihan algoritma hash based dibandingkan dengan algoritma apriori 2. Menentukan frequent itemset dari data rumah makan seafood Kita menggunakan algoritma hash based Batasan Penelitian Adapun pada penelitian ini mempunyai batasan yaitu: 1. Pada penelitian ini hanya sebatas pada proses untuk mencari frequent itemset 2. Variabel yang digunakan adalah item item yang dibeli pada transaksi dan pada penelitian ini adalah menu makanan. Metode Penelitian Penelitian nntuk mengimplementasikan algoritma hash based terdiri dari 4 tahap, yaitu : 1. Mencari referensi referensi terkait dengan pengimplementasian data mining dan algoritma hash based. Referensi yang digunakan berupa buku, jurnal, paper, dan skripsi. 2. Mengumpulkan data transaksi dari rumah makan seafood Kita dengan mengambil sampel data transaksi sebanyak 10 transaksi. Data transaksi yang dikumpulkan terdiri dari 2 atribut, yaitu no transaksi dan makanan. 3. Melakukan preprocessing pada data transaksi yang dikumpulkan. Merubah value pada atribut makanan menjadi single value. Contoh, terdapat record dengan no transaksi 1 dan pada atribut makanan berisi 3 value. Record tersebut akan dipecah menjadi 3 record dengan 1 value pada atribut makanan. 4. Melakukan Implementasi algoritma Hash Based dengan data yang sudah di preprocessing 2. Pembahasan Data transaksi dikumpulkan dari rumah makan seafood dengan mengambil sampel sebanyak 10 data. Data transaksi ini sudah dilakukan preprocessing. Id Transaksi T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 Tabel 1. Data Transaksi Cumi, Nasi Udang, Capcay, Nasi Udang, Cumi, Nasi, Udang, Nasi Cumi, Mie Nasi, Capcay Sop, Nasi Cumi,, Udang, Nasi Udang, Ayam, Bihun Kwetiaw, Bihun Selanjutnya dilakukan proses hashing terhadap kandidat 1-itemset untuk memasukkan setiap itemset kedalam bucket pada tabel hash. Proses hashing menggunakan rumus[5] : h (x) = (order of item x) mod n (1) h = alamat bucket pada tabel hash n = banyak alamat (n = 2m + 1, m = jumlah keseluruhan item) Item Tabel 2. Order of Item Order Cumi 1 Nasi 2 Udang 3 Capcay 4 5 Mie 6 Sop 7 Bihun 8 Kwetiaw 9 2.1-98

Mencari alamat pada tabel hash untuk 1-itemset h (Cumi) = (1) mod 19 = 1 h (Nasi) = (2) mod 19 = 2 h (Udang) = (3) mod 19 = 3 h (Capcay) = (4) mod 19 = 4 h () = (5) mod 19 = 5 h (Mie) = (6) mod 19 = 6 h (Sop) = (7) mod 19 = 7 h (Bihun) = (8) mod 19 = 8 h (Kwetiaw) = (9) mod 19 = 9 Tabel 3. Tabel Hash 1-itemset Address Link Support Count 0 1 Cumi T1,T3,T5,T8 4 2 Nasi T1,T2,T3,T4,T6,T7,T8 7 3 Udang T2,T3,T4,T8,T9 5 4 Capcay T2,T6 2 5 T4,T8 2 6 Mie T5,T10 2 7 Sop T7 1 8 Bihun T9 1 9 Kwetiaw T10 1 Setelah dilakukan penghitungan hash makan akan dihasilkan data seperti pada Tabel 2. menempati Alamat hash sesuai dengan hasil setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus hashing. Alamat alamat yang ditempati oleh itemset akan menjadi node dan membuat link yang mengarah kepada transaksi transaksi yang mengandung itemset tersebut secara berurutan sehingga terbentuk link list. Dengan menentukan minimum support count = 2 dihasilkan frequent 1-itemset seperti pada Tabel 3. Tabel 4. Frequent 1 itemset terbentuk dari frequent 1-itemset yaitu, (Cumi, Nasi), (Cumi, Udang), (Cumi, Capcay), (Cumi, ), (Cumi, Mie), (Nasi, Udang), (Nasi, Capcay), (Nasi, ), (Nasi, Mie), (Udang, Capcay), (Udang, ), (Udang, Mie), (Capcay, ), (Capcay, Mie), (, Mie). Selanjutnya memasukkan 2-itemset tersebut kedalam tabel hash dengan menggunakan rumus[5] hash berikut : h(k)=((order of x )*10 + order of y)mod n.(2) Mencari alamat pada tabel hash untuk 2-itemset h(cumi, Nasi) = ((1) * 10 + 2) mod 19 = 12 h(cumi, Udang) = ((1) * 10 + 3) mod 19 = 13 h(cumi, Capcay) = ((1) * 10 + 4) mod 19 = 14 h(cumi, ) = ((1) * 10 + 5) mod 19 = 15* h(cumi, Mie) = ((1) * 10 + 6) mod 19 = 16* h(nasi, Udang) = ((2) * 10 + 3) mod 19 = 4 h(nasi, Udang) = ((2) * 10 + 4) mod 19 = 5 h(nasi, Udang) = ((2) * 10 + 5) mod 19 = 6 h(nasi, Mie) = ((2) * 10 + 6) mod 19 = 7* h(udang, Capcay) = ((3) * 10 + 4) mod 19 = 15* h(udang, ) = ((3) * 10 + 5) mod 19 = 16* h(udang, Mie) = ((3) * 10 + 6) mod 19 = 17 h(capcay, ) = ((4) * 10 + 5) mod 19 = 7* h(capcay, Mie) = ((4) * 10 + 6) mod 19 = 8 h(, Mie) = ((5) * 10 + 6) mod 19 = 18 Pada perhitungan hashing tersebut ditemukan adanya collision(adanya lebih dari 1 itemset yang memiliki alamat hash sama). Pada kasus ini collision terjadi pada alamat ke-7 untuk (Nasi, Mie) dengan (Capcay, ), alamat ke-15 untuk (Cumi, ) dengan (Udang, Capcay), dan alamat ke-16 untuk (Cumi, Mie) dengan (Udang, ). Ketika sebuah collision terjadi maka harus segera dilakukan pengecekkan untuk mencari alamat bucket yang masih kosong. Jika setelah dilakukan pengecekkan ditemukan indikasi bahwa tabel hash sudah separuhnya terisi maka perlu dilakukan rehashing ulang dengan banyak alamat 2 kali dari banyak alamat sebelumnya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut digunakan rumus[5] yang berbeda yaitu : Cumi 4 Nasi 7 Udang 5 Capcay 2 2 Mie 2 Support Count h(k)=((order of x ) * 10 + order of y) mod j.(3) j = banyak alamat setelah dilakukan penambahan (j = 2 * m + 1, m = jumlah alamat pada tabel hash sebelum dilakukan penambahan ) h(cumi, Nasi) = ((1) * 10 + 2) mod 39 = 12 Untuk langkah selanjutnya adalah mencari Frequent 2-itemset. Sebelumnya, ditentukan terlebih dahulu semua kemungkinan 2-itemset yang terbentuk dari Frequent 1-itemset. Kandidat 2-itemset yang 2.1-99

h(cumi, Udang) = ((1) * 10 + 3) mod 39 = 13 h(cumi, Capcay) = ((1) * 10 + 4) mod 39 = 14 h(cumi, ) = ((1) * 10 + 5) mod 39 = 15 h(cumi, Mie) = ((1) * 10 + 6) mod 39 = 16 h(nasi, Udang) = ((2) * 10 + 3) mod 39 = 23 h(nasi, Capcay) = ((2) * 10 + 4) mod 39 = 24 h(nasi, ) = ((2) * 10 + 5) mod 39 = 25 h(nasi, Mie) = ((2) * 10 + 6) mod 39 = 26 h(udang, Capcay) = ((3) * 10 + 4) mod 39 = 34 h(udang, ) = ((3) * 10 + 5) mod 39 = 35 h(udang, Mie) = ((3) * 10 + 6) mod 39 = 36 h(capcay, ) = ((4) * 10 + 5) mod 39 = 6 h(capcay, Mie) = ((4) * 10 + 6) mod 39 = 7 h(, Mie) = ((5) * 10 + 6) mod 39 = 17 Setelah dilakukan penambahan alamat tabel hash, tidak ditemukan lagi adanya collision antar itemset. Setiap alamat terisi dengan 1 itemset. (Nasi, Mie) menempati alamat ke-26 dan (Capcay, ) menempati alamat ke-6. (Cumi, ) menempati alamat ke-15 dan (Udang, Capcay) menempati alamat ke-34. (Cumi, Mie) menempati alamat ke-16 dan (Udang, ) menempati alamat ke-35. Tabel Hash 2 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 5. Tabel Hash 2 Address Link Support Count 0 - - - 6 Capcay, - 0 7 Capcay, Mie - 0 12 Cumi, Nasi T1,T3,T8 3 13 Cumi, Udang T3,T8 2 14 Cumi, Capcay - 0 15 Cumi, T8 1 16 Cumi, Mie T5 1 17, Mie - 0 23 Nasi, Udang T2,T3,T4,T8 4 24 Nasi, Capcay T2,T6 2 25 Nasi, T4,T8 2 26 Nasi, Mie - - 34 Udang, Capcay T2 1 35 Udang, T4,T8 2 36 Udang, Mie - 0 38 - - - Dari tabel hash tersebut akan dilakukan eliminasi itemset terhadap alamat bucket dengan support count < 2 untuk mendapatkan frequent 2 itemset. Tabel 6. Frequent 2 itemset Support Count Cumi, Nasi 3 Cumi, Udang 2 Nasi, Udang 4 Nasi, Capcay 2 Nasi, 2 Udang, 2 Setelah mendapatkan frequent 2 itemset seperti pada tabel 5, langkah selanjutnya adalah mencari frequent 3 itemset dengan terlebih dahulu mencari semua kemungkinan 3 itemset yang terbentuk. 3 yang terbentuk yaitu : (Cumi, Nasi, Udang), (Cumi, Nasi, Capcay), (Cumi, Nasi, ), (Cumi, Udang, ), (Nasi, Udang, Capcay), (Nasi, Udang, ), (Nasi, Capcay, ). Untuk memasukkan 3 itemset tersebut ke dalam tabel hash digunakan rumus[5] : H(k)=((order of X)*100+(order of Y)*10+order of Z)mod j.(4) Mencari alamat pada tabel hash untuk 3 itemset : H(Cumi, Nasi, Udang) = ((1)*100+(2)*10+3) mod 39 = 6 H(Cumi, Nasi, Capcay) = ((1)*100+(2)*10+4) mod 39 = 7 H(Cumi, Nasi, ) = ((1)*100+(2)*10+5) mod 39 = 8 H(Cumi, Udang, ) = ((1)*100+(3)*10+5) mod 39 = 18 H(Nasi, Udang, Capcay) = ((2)*100+(3)*10+4) mod 39 = 0 H(Nasi, Udang, ) = ((2)*100+(3)*10+5) mod 39 = 1 H(Nasi, Capcay, ) = ((2)*100+(4)*10+5) mod 39 = 11 Tabel 7. Tabel Hash 3 Address Link Support Count 0 Nasi, Udang, T2 1 Capcay 1 Nasi, Udang, T4, T8 2 6 Cumi, Nasi, T3, T8 2 Udang 7 Cumi, Nasi, - 0 Capcay 8 Cumi, Nasi, T8 1 2.1-100

11 Nasi, Capcay, - - 18 Cumi, Udang, T8 1 38 - - - Tabel 8. Frequent 3 Support Count Nasi, Udang, 2 Cumi, Nasi, Udang 2 [3] Park JS, Chen MS, Yu PS (1995): An eff ective hash-based algorithm for mining association rules. In: Proceeding of the 1995 ACM-SIGMOD international conference on management of data (SIGMOD95), San Jose, CA, pp 175-186. [4] Pratama, Heruandika Cahyono, Martaleli Bettiza, and Tekad Matulatan, PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK (STUDI KASUS : STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang), Fakultas Teknik UMRAH [5] Aguru, Sirisha, and Batteri Madhava Rao, A Hash Based Frequent Mining using Rehashing, International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication, vol. 2, issue 12, pp. 4201 4203. Desember 2014. Biodata Penulis Farha Ramadhan, Saat ini menjadi mahasiswa di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Setelah dilakukan 3 kali iterasi tersisa 2 alamat pada tabel hash dengan 3-itemset. Didapatkan frequent itemset untuk 3-itemset yaitu (Nasi, Udang, Kurang) dengan support count = 2 dan (Cumi, Nasi, Udang) dengan support count = 2. 3. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan : 1. Algoritma hash based menjadi solusi bagi kelemahan algoritma apriori didalam menentukan frequent itemset. Tahap dalam menentukan frequent itemset merupakan tahap yang paling berpengaruh terhadap performa data mining, terutama jika kandidat itemset berjumlah sangat besar. Pada algoritma hash based hanya dilakukan 1 kali scan database yaitu pada awal iterasi. Untuk selanjutnya, itemset tersebut akan dimasukan kedalam bucket pada tabel hash menggunakan operasi hash dengan ketentuan setiap alamat bucket diisi oleh 1 itemset. Dengan begitu, performa data mining dapat meningkat karena scan database hanya dilakukan sekali pada awal iterasi sehingga tidak lagi dilakukan scan database pada setiap mencari frequent k-itemset. Dan pada setiap iterasi langsung dilakukan eliminasi terhadap alamat bucket yang tidak memenuhi minimum support count. 2. Dari 10 sampel data didapatkan 2 itemset yang memenuhi minimum support count setelah dilakukan iterasi hingga 3-itemset. 2 itemset tersebut adalah (Nasi, Udang, ) dengan 2 support count dan (Cumi, Nasi Udang) dengan 2 support count. Daftar Pustaka [1] BPS Provinsi D. I. Yogyakarta, Jumlah Biro Perjalanan, Pramuwisata, Restoran, dan Rumah Makan di D.I. Yogyakarta, Daerah Istimewa Dalam Angka 2014, Yogyakarta:BPS D. I. Yogyakarta, 2014, pp. 242. [2] Tsiptsis, Konstantinos and Antonios Chorianopoulos, Data Mining Techniques in CRM. Inside Customer Segmentation, WILEY, 2009, pp. 2 4. 2.1-101

2.1-102