INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

dokumen-dokumen yang mirip
REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI PALANGKA RAYA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI PALANGKA RAYA TAHUN 2016

PENGADILAN NEGERI/TIPIKOR/HUBUNGAN INDUSTRIAL PALANGKA RAYA KELAS I A

Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan. setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur. Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PENGADILAN NEGERI/TIPIKOR/HUBUNGAN INDUSTRIAL PALANGKA RAYA KELAS I A

PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 20X7

PENGADILAN AGAMA PEKALONGAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sasaran Strategis I Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

PENGADILAN NEGERI/TIPIKOR/HUBUNGAN INDUSTRIAL PALANGKA RAYA KELAS I A

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

PENGADILAN AGAMA KABANJAHE SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KABANJAHE NOMOR : W2-A14/396/OT.00/VI/2016

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

KATA PENGANTAR. Cibinong, 17 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Cibinong BARITA SINAGA, S. H., M.H. NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016

RKT. Rencana Kinerja Tahunan. Pengadilan Negeri Cibinong Kelas IA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

RENCANA KERJA TAHUN 2018

PENGADILAN AGAMA SERUI

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. Dengan mengacu pada peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2017

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA NGANJUK Nomor : W13-A22/25/OT.00/SK/I/2015

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Agama Tarakan. oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI Latar Belakang Maksud dan Tujuan...3 BAB II RENCANA KINERJATAHUNAN...4 BAB III PENUTUP...

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Madiun, 13 Pebruari 2013 Ketua Pengadilan Agama Kab. Madiun, TTD. Drs. H. AMAM FAKHRUR, SH.,MH. NIP

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T )2017

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

KATA PENGANTAR. Assalamu alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

REVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

REVIU RENSTRA

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

PENGADILAN AGAMA DEMAK

RIVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

D A F T A R I S I. Kata Pengantar Daftar Isi. 1.1 Latar Belakang Ruang Lingkup Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 3

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN

PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA NOMOR :W13.U/371/KPT/SK/I/2017 TENTANG

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

KATA PENGANTAR. engan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PENGADILAN TINGGI AGAMA BANJARMASIN

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

Transkripsi:

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH -2019 PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 1

K A T A P E N G A N T A R Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami dapa tmenyelesaikan Indikator Kinerja Utama Negeri Muara Teweh yang di jadikan acuan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Negeri Muara Teweh yang merupakan suatu kewajiban sebagai bagian dari instansi pemerintah untuk melaporkan akuntabilitas kinerjanya kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban Perlunya ditetapkan indikator-indikator kinerja adalah agar terdapat proses yang wajar digunakan baik oleh para pelaksana dan pimpinan dalam mengelola usaha-usaha organisasi instansi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) pada Negeri Muara Teweh, diharapkanakan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan proses peradilan secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis pada Negeri Muara Teweh yang digunakan untuk perbaika nkinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja Indikator Kinerja Utama Negeri Muara Teweh init elah tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Negeri Muara Teweh Nomor : W16U4/111a/KPN/KU01/SK/I/2016 Pada akhirnya dengan telah disusunnya Indikator Kinerja Utama Negeri Muara Teweh tahun 2015-2019 kami mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan Negeri Muara Teweh dan semua komponen Negeri Muara Teweh yang telah membantu terlaksananya hingga tersusunnya Indikator KinerjaUtama Negeri Muara Teweh, semoga dengan tersusunnya Indikator Kinerja Utama ini akan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan di wilayah hukum Negeri Muara Teweh Muara Teweh,22 Maret 2017 KETUA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH SUPARNA, SH NIP 196606 211989 031002 PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang 1 B Maksud dan Tujuan 2 BAB II INDIKATOR KINERJA UTAMA A Dasar Penetapan Indikator Kinerja Utama Negeri Muara Teweh 2 B Indikator Kinerja Utama Negeri Muara Teweh 9 BAB III PENUTUP Penutup 9 PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II ii

BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/MPAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama,yang dimaksud dengan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatutujuan dan sasaran strategis sebuah organisasi, dimana setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama di lingkungannya masing-masing Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi, maka setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan masing-masing Tuntutan demikian sangat beralasan karena seringkali terjadi ketidak selarasan dalam penetapan indikator kinerja sehingga menyebabkan hasil yang disajikan tidak sesuai dengan perencanaan instansi atasannya bahkan dengan perencanaan nasional B Maksud Dan Tujuan Penyusunan Indikator Kinerja Utama ini memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut: 1 Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalammenyelenggarakan manajemen kinerja yang baik; 2 Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 1

BAB II INDIKATOR KINERJA UTAMA Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilakukan oleh setiap instansi pemerintah yang meliputi Kementerian Koordinator / Kementerian Negara / Departemen / Lembaga Pemerintah Non Departemen, Sekretariat Jenderal Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Lain yang menjalankan fungsi pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang baik di dalam tubuh instansi tersebut sehingga penyusunan Indikator Kinerja Utama dapat dilaksanakan dengan baik dan penerapannya dilakukan secara integratif di antara unit kerja di dalamnya Indikator Kinerja Utama instansi pemerintah harus selaras antar unit organisasi Cakupan Indikator Kinerja Utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcomes) dengan tatanan sebagai berikut : 1 Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tingkat Kementerian Negara / Departemen / LPND / Pemerintah Provinsi / Pemerintah Kabupaten / Pemerintah Kota,sekurang-kurangnya adalah indikator hasil (outcomes) sesuai dengan kewenangan,tugas dan fungsi 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unit organisasi setingkat Eselon I adalah indikator hasil (outcomes) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja di bawahnya 3 Indikator kinerja utama (IKU) pada unit kerja setingkat Eselon II / SatuanKerja / SKPD / unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran(output) Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi / unit kerja lain Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts) Untuk tingkat unitkerja/satuan kerja, indikator kinerja yang digunakan harus lebih rinci dan spesifik, namun tetap harus diperhatikan keselarasan dan keseimbangan dengan indikator kinerja unitunit kerja lain serta dengan tingkat instansi pemerintah/lembaga Dengan demikian mulai dari bagian terkecil suatu organisasi sampai bagian terbesarnya sejak awal sudah selaras satu sama lain sehingga perencanaan instansi sampai perencanaan nasional dapat tercapai A DASAR PENETAPAN IKU PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam rangka pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama Negeri Muara Teweh adalah sebagai berikut: - Dokumen Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung yang dimuat dalam Blue Print 2010-2035 (jilid II) PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 2

- Dokumen Rencana Strategis Dirjen Badan Peradilan Umum - Dokumen Rencana Strategis Negeri Muara Teweh 2015-2019 - Kewenangan, tugas dan fungsi serta peran Negeri Muara Teweh yang diamanatkan oleh undang-undang - Sop(Standard Operating Procedure) Muara Teweh - Ketentuan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah - Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat sebagai salah satu sumber pelaksanaan hukum materiil bagi penyelenggaraan peradilan B INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH Dalam pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Negeri Muara Teweh, telah dilibatkan berbagai pendapat, saran atau usulan dari pemegang kepentingan (stakeholders) baik secara langsung maupun tidak langsung Selain itu Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan diupayakan untuk memenuhi karakteristik kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja satuan kerja organisasi Tolak ukur Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi antara lain - Spesifik - Dapat dicapai - Relevan - Menggambarkan keberhasilan - Dapat dikualifikasi diukur dan dinilai Indikator kinerja utama tersebut dapat digunakan untuk beragam kepentingan, antara lain: - Perencanaan Jangka Menengah - Perencanaan - Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja - Pelaporan akuntabilitas kinerja - Evaluasi kinerja - Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan Negeri Muara Teweh,telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dalam matriks sebagai berikut; PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 3

No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya proses a Presentase Perbandingan antar peradilan yang pasti, produktifitas perkara yang transparan dan memutuskan diminutasi dengan akuntabel jumlah perkara yang perkara diregistrasi SUMBER DATA b Presentase perkara yang Diselesaikan tepat waktu c Peresentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan tahun ini d Presentase perkara yang Tidak mengajukan upaya hukum e Persentase perkara pidana Melalui sistem Peradilan Pidana Terpadu f Persentase perkara pidana melalui Sistem Peradilan Pidana Anak Perkara yang diselesaikan dalam waktu kurung dari 3 (tiga) bulan dengan jumlah perkara sisa Perkara tahun lalu yang di selesaikan tahun ini dengan jumlah sisa perkara tahun lalu jumlah perkara yang tidak dilanjutkan banding dan kasasi terhadap putusan perkara yang putus tahun ini Jumlah perkara pidan Yang diselesaikan melalui Sistem Peradilan Pidana Terpadu dengan jumlah perkar yang masuk Jumlah perkara pidana Yang diselesaikan melalui Sistem Peradilan Pidana Anak dengan jumlah Perkara pidana anak yang Masuk PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 4

No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 2 3 4 5 6 2 Meningkatanya a Persentase jumlah Penyederhanaan Keberhasilan Perkara yang diselesaikan Proses penanganan Penyelesaian melaui mediasi dengan Perkara melalui jumlah perkara perdata yang perkara masuk pemanfaatan Melalui medisi b Persentase percepatan peneyelesaian perkara melalui pengaturan delegasi/ pemberitahuan Jumlah penyelesaian perkara yang di percepat melalui peraturan delegasi/pemberitahuan 3 Meningkatnya akses peradilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan a Presentase perkara yang di selesaikan melalui pembebasan biaya/prodeo Perbandingan jumlah paerkara yang diselesaikan melalui pembebasan biaya/prodeo dengan jumlah perkara perdata yang masuk 4 Terwujudnya sistem manajemen sistem Informasi yang Terintegrasi dan Menunjang sistem perdailan yang sederhana,transpara n dan akuntabel b Presentase perkara yang Diselesaikan Melaui sidang Keliling/zittin g plaats baik di dalam negeri maupun di luar negeri a Integrasi informasi Perkara secara elektronik b Transparansi kinerja peradilan dan Manajeral secara efektif dan efesien (penguatan regulasi) Perbandingan perkara yang diselesaikan melaui sidang keliling/zitting plaas dengan jumlah perkara perdata yang masuk bagi pengadilan melik zitting Plaasts informasi perkara menurut SIPP dengan informasi perkara menurut laporan keadaan perkara secara manual Tersedianya informasi Tentang dan manajerial Secara efektif dan efesien Yang dapat diakkses oleh publik Ketua Kepanitera an Kesekretari san PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 5

No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB 1 2 3 4 5 6 5 Terwujudnya a Persentase jumlah pelaksanaan Pengaduan Pengaduan yang pengawasan kinerja yang di tindak Ditindaklanjuti menganai aparat pengadilan perilaku aparatur peradilan lanjuti (teknis dan non teknis) secara optimal baik dengan jumbelah pengaduan internal maupun yang dilaporkan eksternal SUMBER DATA 6 Terwujudnya trasparasi pengelolaan SDM Lembaga peradilan Berdasarkan parameter obyektif b Peresentasi temuan yang di tindaklanjuti c Presentase pemanfaatan databased untuk pemereksiaan Baik oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) d Peresentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan a Presentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter obyektif b Persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi sepesialisasi keahlian Perbandingan antar jumlah temuan yang ditindaklanjuti dengan jumblah temuan yang dilaporkan Seberapa besar databased,yang dimilik,dimanfaatkan oleh Badan Pengawas dan BPK jumbelah pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan tahun ini dengan jumbelah tahun sebelumnya pejabat yang sudah memenuhi standar dengan jumbelah jabatan yang ada jumbelah hakim yang telah memiliki sertifikat keahlian dengan jumbelah hakim ke seluruhan Pengadiloan Kesekretaria tan PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 6

No KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 2 3 4 5 6 c Persentase jumlah pegawai yang Pegawai yang telah telah mendapatkan pengembangan kompetensi mendapatkan dengan jumlah pegawai pengembalian keseluruhan kompetensi d Pedoman presentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan parameter obyektif Presentase Jumlah usul promosi dan mutasi yang disetujui Baparjakat dengan jumlah usula promosi dan mutasi yang masuk Baperjakt Ketua Pengadiloan 7 Meningatnya pengelola manajeral lembaga peradilan secara akuntabel,efektif dan efisien a Presentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima b Peresentase Peningkatan Produktifitas Kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestase Kerja) c Mendukung terpenuhinya opini wajar Tanpa Pengecualian (WTP) d Persentase hakim yang telah memiliki sertifikasi sepesialisasi keahlian kebutuhan sarana dan prasaranan pendukung yang sudah terpenuhi dengan standar kebutuhan sasaran dan prasarana Perbandingan Jumlah PPK dengan nilai baik dengan jumlah seluruh PPK Presentase penyerapa anggaran hasil monev dan review yang dijadiakan feedback dengan hasil move dan review secata keseluruhan Kesekretaria tan PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 7

e Peresentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan kegiatan prioritas yang tercapai dengan kegiatan prioritas yang ditargetkan KETUA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH SUPARNA,SH NIP19660621 198903 1 002 PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 8

BAB III PENUTUP Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makron pada suatu lembaga tidak hanya ditunjukan oleh suatu instansi/unit kerja,tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi/unit kerja lain Oleh karena itu,indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja dibawahnya) harus pada tingkat Indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap ditingkatkan pada indikator maanfaat (benefit) dan dampak (impacts) Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi harus memenuhi kriteria antara lain sepesipik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan dan dapat dikualifikasiakan dan diukur Karenanya Satuan kerja Negeri Muara Teweh telah menetapkan Indikator Kinerja Utamanya sebagai bahan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH KELAS II 9