Kapang pada Beras yang Berasal dari Beberapa Varietas Padi

dokumen-dokumen yang mirip
Kapang pada Beras yang Berasal dari Beberapa Varietas Padi

Serangan Tribolium castaneum pada Beras di Penyimpanan dan Pengaruhnya terhadap Serangan Cendawan dan Susut Bobot

Latar Belakang. Outline Presentasi. Isolasi Jamur Potensial Penghasil Mikotoksin Pada Produk Fermentasi Biji Kakao Kering asal Indonesia

TIGA JENIS BAHAN KEMASAN PLASTIK: PENGARUHNYA TERHADAP SERANGAN CENDAWAN PASCAPANEN DAN KONTAMINASI AFLATOKSIN PADA KACANG TANAH

Teknologi Penanganan Beras Berkualitas Melalui Penerapan GMP dan GWP

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG PADA KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI PROVINSI BALI

METODOLOGI PENELITIAN

Infeksi Cendawan pada Biji Kopi selama Proses Pengolahan Primer (Studi Kasus di Propinsi Bengkulu)

KEBERADAAN KAPANG PENGKONTAMINASI KEMIRI (Aleurites moluccana Willd.) YANG DIJUAL DI PASAR RAYA PADANG. Oleh : ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN. manusia. Di negara-negara Asia yang penduduknya padat, khususnya Bangladesh,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - April 2014 di Kabupaten Pringsewu

PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN MUTU FISIK, BIOLOGI DAN MIKROBIOLOGIS BERAS GILING

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

KARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

STUDI TENTANG PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KEANEKARAGAMAN KAPANG KONTAMINAN PADA TEPUNG TERIGU

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

SERANGAN CENDAWAN PASCAPANEN DAN KONTAMINASI AFLATOKSIN PADA KACANG TANAH DI GROSIR DAN PENGECER DI KOTA BANDUNG, BOGOR DAN JAKARTA.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia Yogyakarta, 5-6 September 2014

BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Bahan dan Alat Isolasi dan Uji Reaksi Hipersensitif Bakteri Penghasil Siderofor

PENANGANAN PASCA PANEN BERBAGAI VARIETAS PADI DENGAN RICE MILLING UNIT (RMU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

IDENTIFIKASI KUALITAS DEDAK YANG DISIMPAM DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAHAN DAN METODE. Bahan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No menyebabkan berkurangnya pendapatan petani dan turunnya penyerapan gabah dan beras; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado * korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

SEAMEO BIOTROP, Bogor Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK

TINGKAT CEMARAN DAN JENIS MIKOBIOTA PADA JAGUNG DARI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. Yuliana Tandi Rubak * ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

DINAMIKA PINDAH MASSA DAN WARNA SINGKONG (Manihot Esculenta) SELAMA PROSES PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Isolasi Cendawan

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

DETEKTOR KELEMBABAN GABAH BERDASARKAN PENGUKURAN KAPASITANSI

KARAKTERISTIK HIDRATASI BIJI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MUTU BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) RANTJE LILLY WORANG

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERNYATAAN SKRIPSI...

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VII No. 2 : 1-6 (2001)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

" SEAMEO BIOTROP, P.O. Box 116, Bogor, Indonesia

BAB II METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. kandungan gizi tinggi, akan tetapi mudah mengalami kerusakan (perishable food).

Gambar 5. Pertumbuhan Paspalum notatum Fluegge Setelah Ditanam

III. METODE PENELITIAN

PENCEMARAN BAHAN MAKANAN DAN MAKANAN HASIL OLAHAN OLEH BERBAGAI SPESIES KAPANG KONTAMINAN SERTA DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

BEDAH SNI PRODUK UNGGULAN DAERAH

BAB 3 METODE PENELITIAN

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

SIFAT FISIKO-KIMIA PRODUK EKSTRUSI DARI BERAS DENGAN SUBTITUSI RICE BRAN ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGOLAHAN BENIH. Perontokan Pengeringan Pembersihan Pemisahan/Pemilahan Perawatan Perlakuan/Pengujian Pelabelan Pengemasan Penyimpanan

KEBERADAAN KAPANG PENGKONTAMINASI KULIT MANIS (Cinnamomum burmanii. Bl) YANG DIJUAL DI PASAR RAYA KOTA PADANG ABSTRACT

Transkripsi:

Hayati, Darcmber 1994, hlm. 37-41 ISSN 0854-8587 Vol. 1, No. 2 Kapang pada Beras yang Berasal dari Beberapa Varietas Padi OKKY SETYAWAT1 DHARMAPUTRA Jurusan Biologi FMIPA IPB, Jalan Raya Pajajaran, Bogor 16144 dun SEAMEO Bwtrop, Kotak Pos 116, Bogor 16001 Diterima 11 Agustus 1994Disetujui 23 November 1994 Molds from Some Varieties of Milled-Rice. Fourteen species of molds were isolated from stored. milled-rice, derived from three different rice variety as follows: Arlhrinium sp., Aspergillus candidus, A. flavus, A. niger, A. penicilloides, A. versicdor, A. wentii, Cladosporium cladosporioides, Endomyces Jibuliger, Eumiium chevalieri, E. mpens, Mucor circinelloides, Penicillium citrinum and P. herquei. Tbe predominant species were A. jlavus and P. citrinum. Total mold population and moisture content increased with tbe Increase of storage duration, wbile cnrbobydrnte content decreased with the increase of storage duration, PENDAHULUAN Beras merupakan bahan pangan utama di Indonesia. Selarna penyimpanan beras dapat mengalami kerusakan yang antara lain disebabkan oleh serangga, tungau, mikroorganisme, tikus dan burung. Menurut Christensen dan Kaufmann (1974) serangga dan kapang masing-masing merupakan penyebab utama dan kedua kerusakan bahan pangan yang disimpan. Serangan kapang pasca panen pada bahan pangan dapat mengakibatkan perubaban wama, susut bobot, penurunan kandungan nutrisi, pemanasan dan bau tengik, serta kemungkinan terjadinya produksi mikotoksin (Christensen dan Kaufrnann, 1969). Di Indonesia penelitian mengenai kapang pada beras belum banyak dilakukan. Conway et al. (1991) melaporkan bahwa betas yang disimpan di beberapa gudang di Indonesia terserang oleh kapang dengan setangan yang cukup berat. Kapng yang dominan ialah Aspergillus flavus, A. candidus, A. @migatus, Penicillium islandicum dan beberapa spesies dari Mucorales. Beras dengan derajat sosoh 90% setelah disimpan selama tiga bulan pada kondisi laboratorium terserang oleh A. condkhq A. penicilloides, Eurotium chevalieri dan E. rubrion dengan populasi masing-masing 555, 285 333, 1667 dan 14 056 kolonilg. Selain itu kandungan lemak total dan protein berm semakin menurun dengan semakin meningkatnya lama penyimpanan (Dharmaputra et al., 1993). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapang yang menyerang beras selama penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Di sarnping itu juga untuk mengetahui kadar air dan kandungan karbohidrat beras setelah masa penyimpanan. BAHAN DAN METODE Vvietas Beras. Beras yang digunakan pada penelitian ini berasal dari tiga varietas padi yang disarankan oleh Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, yaitu ckadane, IR 64 dan atomita 4. Varietas cisadane dan IR 64 mempunyai penyebaran luas, sedangkan atomita 4 merupakan varietas yang baru dilepas. Gabah dari ketiga varietas tersebut diperoleh dari perum Sang Hyang Seri, Sukamandi. Derajat sosoh beras yang digunakan yaitu 90%. Penyimpanan Beras. Sebanyak 200 g beras dari setiap varietas dengan kadar air kurang lebih 13% ditempatkan di dalam stoples yang ditutup dengan kain batis dan disimpan selama 1, 2 dan 3 bulan. Sebelum disimpan beras difumigasi dengan fosfin (2 glton) selama enam hari. Selama penyimpanan, suhu dan kelembaban relatif ruangan diukur dengan menggunakan termohigrograf. Contoh Beras. Contoh sebanyak 200 g yang berasal dari setiap stoples dibagi dengan pembagi contoh sebanyak dua kali sehingga diperoleh contoh kerja masing-masing kurang lebih 50 g. Contoh ini digunakan untuk analisis kadar air, kapang, karbohidrat dan contoh cadangan. Analisis Kadar Air. Analisis kadar air (berdasarkan berat basah) sebelum penyimpanan, 1, 2 dan 3 bulan penyimpanan dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu 130 C selama dua jam (BSI, 1980). Untuk setiap perlakuan dibuat tiga ulangan (tiga stoples), dan setiap ulangan terdiri dari tiga sub-ulangan. Kadar air beras dapat dihitung dengan rumus: Kadar air = (BB - BK)/BB x 100% BB = berat basah, BK = berat kering Analisis Kapang. Analisis kapang dilakukan dengan metode pengenceran pada medium agar gliserol Dicl~loran 18% (Dichloran 18% Glycerol Agar = DG 18). Untuk setiap ulangan terdiri atas dua subulangan. Beras sebanyak 20 g (untuk setiap satu subulangan) digiling dengan gilingan Moulinex selama satu menit. Untuk setiap subulangan dibuat 5 suspensi dengan pengenceran 1: 10 sampai 1: 10.. Satu mililiter dari setiap pengenceran dipindahkan dengan pipet ke cawan Petri (diameter 9 cm), kemudian dituangi medium DG 18 yang suhunya kira-kira 45'C sebanyak 15 ml. Untuk setiap pengenceran dibuat tiga ulangan (tiga cawan Petri). Cawan Petri digoyang dengan tangan agar suspensi beras merata ke seluruh media. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang selama enam hari. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah koloni setiap spesies kapang dari pengenceran yang mernberikan koloni kapang secara terpisah. Kapang diidentifikasi berdasarkan Samson el al. (1984) serta Pitt dan Hocking (1985).