BAB I PENDAHULUAN. sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per

dokumen-dokumen yang mirip
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi, salah satunya adalah kelompok remaja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tulang dan osteoporosis di kehidupan selanjutnya (Greer et al,2006)

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Isni Utami I., FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang terbagi. Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kep.Seribu (Riskesdas 2010).

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Anak Balita

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada anak, karena alergi membebani pertumbuhan dan perkembangan anak

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang anak. Di negara berkembang lebih dari 2000 anak mati setiap menitnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

BAB I PENDAHULUAN. menjadi fakta bahwa makanan cepat saji sudah membudaya di masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan unsur penting

LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa periode awal kehidupan atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi merupakan jaringan keras pada rongga mulut yang berfungsi

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apa itu Kalsium (Ca)?

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

! 1! BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan anak di Indonesia masih cukup tinggi sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per 100.000 kelahiran hidup dan 60 per 1000 kelahiran hidup. Oleh karena itu perhatian terhadap peristiwa kehamilan dan persalinan sangat penting. Tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas itu, bukan saja dipengaruhi oleh faktor kesehatan tetapi juga oleh faktor-faktor di luar kesehatan. Penyebab kematian ibu yang sudah didentifikasi adalah perdarahan, infeksi dan pre/eklampsia (Laporan Tahunan Puskesmas Bogor Timur tahun 2006). Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah hamil. Harus mempunyai kebiasaan makan yang bergizi dan teratur berolahraga teratur serta tidak merokok. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita kurang gizi sehingga meskipun sudah cukup bulan, bayi tersebut akan lahir dengan berat badan dibawah 2500 gram atau berat bayi lahir rendah (BBLR). Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan menyebabkan produksi ASI berkurang bila kelak menyusui (Hananto Wiryo, 2002: h.22).

2 Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung pesat, terutama perkembangan otak dan susunan syaraf dan membutuhkan asupan gizi yang optimal (www.halalguide.info). Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2.5 gr/kg berat badan. Protein yang bermutu adalah protein hewani yang dapat diperoleh dari telur, susu, dan ikan. Makanan pada ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Ibu hamil sebaiknya menerapkan menu 4 sehat 5 sempurna ( Hananto Wiryo, 2002 : h. 23). Meningkatkan konsumsi kalsium di masa hamil dapat menurunkan risiko mengalami pre-eclampsia (komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu dan janin), demikian menurut studi terbaru di Amerika. Peneliti menemukan wanita yang mengkonsumsi 1 gram suplemen kalsium setiap hari akan kecil kemungkinan mengalami kondisi serius ini, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi suplemen kalsium. Cara terbaik untuk memastikan ibu hamil mendapat cukup asupan mineral penting ini adalah dengan makan makanan yang kaya kalsium, seperti produk susu dan olahannya, tahu, brokoli dan kacang (Mother & Baby, Januari 2008 : h.32). Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Ibu hamil membutuhkan sekitar 1200 mg kalsium perhari, atau sekitar 4 gelas susu. Ibu hamil dapat mengkonsumsi sekitar tiga sampai empat porsi produk susu rendah lemak per hari (susu, yogurt & keju). Produk susu merupakan sumber kaya kalsium. Susu kedelai, sarden, ikan bilis, tahu dan sayur-sayuran berdaun hijau juga merupakan sumber kalsium yang baik. Jika asupan kalsium tidak

3 cukup, bayi akan menyedot kalsium dari tulang ibu sehingga ibu hamil berisiko mengalami osteoporosis di kemudian hari (Health Today Indonesia, Juli 2007 : h. 41-42). Penelitian oleh tim ahli yang dikepalai oleh Kristine Koski, direktur dari School of Dietetics and Human Nutrition, McGill University Montreal, Canada antara Mei 1997 dan Juni 1999 membuktikan bahwa wanita yang tidak minum susu secara teratur saat hamil kemungkinan dapat memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah ataupun bayi yang alergi serta mengalami gangguan pertumbuhan saat dalam kandungan. Suatu tim peneliti membandingkan berat bayi saat lahir dari ibu yang rutin minum susu minimal satu cangkir sehari dengan ibu yang saat hamil kurang atau tidak minum susu secara teratur. Ternyata bayi dari ibu peminum susu memiliki berat badan yang lebih baik. Sebanyak 300 wanita terlibat dalam penelitian, dan hasilnya dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal, mereka bukan perokok dan hidup sehat selama hamil. Seperempat dari para ibu tersebut mengatakan tidak rutin minum susu setiap hari. Tim ahli mengatakan bahwa penelitian ini penting sebab meningkatnya jumlah wanita yang tidak mengkonsumsi susu saat hamil akan memiliki asupan lemak yang lebih rendah, pertumbuhan berat badan yang terbatas dan gangguan alergi, karena kebiasaan minum susu saat hamil salah satunya adalah mencegah intoleransi laktosa (www.keluargasehat.com). Berdasarkan hasil penelitian dari McGill University Montreal tersebut maka dapat diketahui bahwa pentingnya mengkonsumsi susu bagi ibu hamil karena salah satu manfaatnya adalah untuk meningkatkan berat badan bayi. Krisis ekonomi berdampak buruk pada kemampuan masyarakat untuk membeli susu. Puncak konsumsi susu yang dicapai pada tahun 1995 (6,99

4 kg/kap/tahun) terus merosot hingga menjadi 5,10 kg/kap/tahun (1998). Konsumsi pangan hewani lainnya (telur dan daging) juga menurun pasca krisis ekonomi. Saat ini konsumsi susu bangsa Indonesia, meski sudah merdeka 57 tahun, ternyata masih sangat rendah yaitu hanya 5,10 kg/kap/tahun. Kalau kita telusuri tren konsumsi susu dari tahun ke tahun, tampaknya memang ada kemajuan. Namun, kemajuan tersebut relatif lambat. Pada tahun 1970 konsumsi susu penduduk Indonesia hanya 1,82 kg/kap/ tahun, sepuluh tahun kemudian menjadi 4,36 kg (www.gizi.net). Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi kalangan industri susu. Berbagai strategi komunikasi pemasaran dilakukan oleh para produsen susu untuk memenangkan pasar. Salah satu pilihannya adalah melakukan promosi dengan beriklan di media televisi. Susu formula untuk ibu hamil termasuk salah satu varian susu yang diiklankan di media televisi. Ibu hamil merupakan sasaran media promosi ini. Hasil komunikasi tersebut menghasilkan dampak kognitif, afektif atau sudah sampai kepada konatif pada sasarannya (Sadariskar, Ahmad). Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Berkaitan dengan iklan yang ditayangkan di televisi itu maka hal ini berpengaruh terhadap persepsi individu dalam menanggapi makna pesan yang terkandung dalam iklan dimana tujuan iklan agar pesan tersampaikan kepada khalayak. Dengan melakukan persepsi manusia memperoleh pengetahuan baru (Nina Mutmainah dkk, 1997: h. 71) Keterlibatan seseorang dengan media massa sehari-hari sangat tinggi. Pada banyak kasus, waktu dengan media massa lebih besar dibandingkan aktivitasnya dengan kegiatan lainnya, kecuali tidur. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa

5 waktu santai seseorang kebanyakan dihabiskannya di rumah dengan menonton televisi, mendengar radio, atau membaca surat kabar dan majalah. Televisi tampaknya menjadi media favorit yang banyak dipilih orang untuk mengisi waktu luangnya lebih dari 40 % orang dewasa menghabiskan waktu santainya dengan menonton TV. Rata-rata tiap rumah menyalakan TV selama 7 jam setiap hari, dan pesawat itu ditonton rata-rata antara 2-3 jam per hari. Hal ini pun terjadi di Indonesia, di kota-kota tampaknya kecenderungan yang sama muncul. Makin banyak orang menggunakan media terutama televisi. Banyak rumah yang sejak subuh sudah menyalakan pesawat TV-nya, dan pesawat itu baru dimatikan ketika si pemilik hendak tidur (Nina Mutmainah dkk,1997: h. 185) Onong Uchjana Effendi (1984) mengatakan televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar bergeraknya (moving images). Seperti media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan. Sesuai dengan tujuannya mendidik masyarakat, televisi sebagai media massa yang dipakai dalam menayangkan iklan susu formula ibu hamil dapat memberikan efek berupa pengetahuan, sikap dan perilaku. Notoatmodjo, 1993, menyebutkan bahwa : pengaruh media massa tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek kehidupan yang mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan. Perkembangan pertelevisian khususnya televisi swasta telah membawa konsekuensi logis pada semua aspek kehidupan tidak terkecuali pada dunia usaha. Dunia usaha telah memanfaatkan sarana televisi untuk menunjang keberhasilan usahanya yang ditandai dengan persaingan iklan yang kian marak dan inovatif. Susu formula sebagai salah satu produk dunia usaha tidak ketinggalan ikut serta

6 mengiklankan produknya. Seringnya iklan yang ditayangkan di televisi sedikit banyak pasti berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat (www. digilib.itb.ac.id). Max Weber berpendapat bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengetahuan, persepsi, pemahaman dan penafsirannya atas suatu obyek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana- sarana yang paling tepat. Perhatian terhadap peristiwa kehamilan dan persalinan dilakukan sejak dini karena menyangkut kualitas sumber daya manusia. Pemerintah dan masyarakat telah melaksanakan berbagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, dan bersalin sehingga melahirkan bayi yang sehat. Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berkualitas mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi telah sejak lama diupayakan pemerintah. Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh, dan mudah dijangkau dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di kota madya atau kabupaten. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program pelayanan kesehatan dasar dari puskesmas. Puskesmas Bogor Timur merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang melayani ibu hamil. Upaya pendidikan kesehatan bagi ibu hamil dapat dilakukan di Puskesmas. Segala informasi mengenai kesehatan ibu hamil dapat diperoleh dalam program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) puskesmas, karena ibu hamil perlu mengetahui bahwa asupan gizi bagi ibu hamil termasuk kalsium susu penting untuk kesehatan bayi yang dikandungnya. Makanan pada ibu

7 hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Ibu hamil sebaiknya menerapkan menu 4 sehat 5 sempurna. 1.2. Perumusan Masalah Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi kalangan industri susu. Berbagai strategi komunikasi pemasaran dilakukan oleh para produsen susu untuk memenangkan pasar. Salah satu pilihannya adalah melakukan promosi dengan beriklan di media televisi. Susu formula untuk ibu hamil termasuk salah satu produk usaha yang diiklankan di media televisi. Hasil komunikasi tersebut menghasilkan dampak kognitif, afektif atau sudah sampai kepada konatif pada sasarannya. Ibu hamil merupakan sasaran media promosi ini yang mau menjaga kesehatan hamilnya, oleh sebab itu penulis ingin mendalami bagaimanakah persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi yang dilaksanakan pada bulan Juni 2008. Pertanyaan penelitian yang menjadi fokus studi mencakup: 1. Bagaimana faktor perhatian mempengaruhi persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi? 2. Bagaimana faktor personal mempengaruhi persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi?

8 3. Bagaimana faktor stimuli mempengaruhi persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi? 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Diketahuinya persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi tahun 2008 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Diketahuinya informasi mengenai faktor perhatian yang mempengaruhi persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi 2. Diketahuinya informasi mengenai faktor personal yang mempengaruhi persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi 3. Diketahuinya informasi mengenai faktor stimuli yang mempengaruhi persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula ibu hamil di televisi

9 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Teoritis Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat dikembangkannya teori dari Barat yang telah ada dengan kondisi lokal khususnya yang berkaitan dengan susu formula untuk ibu hamil sehingga menambah wawasan bagi yang memerlukannya. 1.4.2. Metodologi Hasil penelitian ini bisa bermanfaat sebagai bahan acuan atau referensi bagi penelitian berikutnya untuk menggali lebih dalam serta lebih baik lagi. 1.4.3. Aplikasi Bagi Pengelola Program Iklan Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi produsen dan pengiklan dalam komunikasi pendidikan perilaku sehat kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan dan pendidikan dari pesan yang disampaikan oleh pihak perusahaan periklanan melalui pendekatan yang lebih menarik bagi masyarakat untuk mengetahui, memahami, dan mengingat pesan yang disampaikan. Bagi Institusi Pendidikan Manambah informasi untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan serta diharapkan dapat dijadikan sebagai literatur tambahan dalam kajian mengenai iklan produk kesehatan di televisi

10 Bagi Puskesmas Penelitian ini diharapkan berguna bagi Puskesmas Bogor Timur sebagai referensi tambahan untuk program kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam rangka meningkatkan status gizi ibu hamil Bagi Peneliti Menerapkan ilmu yang diperoleh dan merupakan pengalaman yang berharga dalam penelitian dan pengabdian di masyarakat. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah studi kualitatif mengenai analisa persepsi khalayak sasaran di Puskesmas Bogor Timur terhadap iklan susu formula untuk ibu hamil di televisi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2008. Teknik kualitatif yang digunakan untuk pengambilan data ialah wawancara terstruktur. Penelitian ini dilakukan karena perkembangan pertelevisian khususnya televisi swasta telah membawa konsekuensi logis pada semua aspek kehidupan tidak terkecuali pada dunia usaha. Dunia usaha telah memanfaatkan sarana televisi untuk menunjang keberhasilan usahanya yang ditandai dengan persaingan iklan yang kian marak dan inovatif. Susu formula sebagai salah satu produk dunia usaha tidak ketinggalan ikut serta mengiklankan produknya. Seringnya iklan yang ditayangkan di televisi sedikit banyak pasti berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat. Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berkualitas di Puskesmas mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi telah sejak lama diupayakan pemerintah. Ibu hamil sebagai salah satu pengunjung Puskesmas merupakan sasaran pendidikan

11 kesehatan yang membutuhkan segala informasi mengenai kesehatan ibu hamil dan perlu mengetahui bahwa asupan gizi bagi ibu hamil termasuk kalsium susu penting untuk kesehatan bayi yang dikandungnya. Ibu hamil merupakan salah satu sasaran dari dunia usaha yang melakukan promosi dengan beriklan di media televisi, tidak menutup kemungkinan ibu hamil akan memperoleh informasi dari iklan di televisi.