V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM, KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Perikanan Usaha Ikan Hias Air Tawar Wadah dan Peralatan Pemeliharaan

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

II. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

Pematangan Gonad di kolam tanah

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

HASIL DAN PEMBAHASAN

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

III. METODE PENELITIAN

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

BAB III BAHAN DAN METODE

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA IKAN GABUS

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

Lampiran1.Peta Lokasi Penelitian Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

VI. ANALISIS LINGKUNGAN POKDAKAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

MODUL TEACHING FACTORY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. benih ikan (BBI) Kota Gorontalo. Balai Benih Ikan Kota Gorontalo terletak di Jl. Andalas

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

Transkripsi:

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Taufan Fish Farm berlokasi di Jl. Raya Bogor Km. 7, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Taufan s Fish Farm merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan pada tahun 1986 oleh Bapak Gunawan Widjadja. Bapak Gunawan Widjadja yang merupakan penggemar ikan hias memulai usaha tersebut dengan modal awal sebesar Rp. 200.000.000,00 yang diperoleh melalui pinjaman bank. Pada awal mulanya perusahaan ini berlokasi di Maseng, Kecamatan Caringin. Komoditi yang dibudidayakan adalah ikan mas, nila, gurame dan beberapa jenis ikan konsumsi lainnya, karena produksi yang dihasikan tidak bisa mengikuti kenaikan harga pakan, maka usaha dialihkan ke jenis ikan lain seperti ikan bawal (Colossoma macropomum) dan ikan patin (Pangasius Sutchi) yang dipasarkan sebagai benih ikan konsumsi dan sebagai ikan hias, serta beberapa jenis ikan hias lain. Jenis ikan hias yang dibudidayakan semakin bertambah dengan dibukanya dua lokasi baru di Ciluar dan Kompleks Perumahan Baranangsiang Indah Blok G1. Lokasi perusahaan yang terletak di Ciluar dipilih sebagai kantor pusat perusahaan dengan pertimbangan bahwa letaknya paling strategis dibandingkan dengan letak kedua lokasi lainnya. Ikan-ikan yang diproduksi di unit Maseng dan Barangsiang Indah sebagian ditampung di unit Ciluar. Keadaan tersebut memudahkan bagi pembeli untuk melihat langsung ikan yang akan dibeli. Taufan s Fish Farm selalu mengalami kerugian pada awal usahanya. Hal ini disebabkan karena sistem manajemen perusahaan yang tidak efektif. Pada tahun 1989 terjadi pergantian pemimpin di dalam perusahaan Taufan s Fish Farm. Ibu Euis S. Djohan menggantikan Bapak Gunawan Widjadja sebagai pemimpin perusahaan, sejak saat itu semua kewenangan Taufan s Fish Farm berada di tangan Ibu Euis S. Djohan dan memberlakukan sistem bagi hasil antara Bapak Gunawan Widjadja dengan Ibu Euis S. Djohan. Sejak dipimpin oleh Ibu Euis S. Djohan, keadaan perusahaan perlahan mengalami kemajuan, dan hampir tidak pernah mengalami kerugian. Selama dipimpin oleh Ibu Euis S. Djohan, Taufan s Fish Farm mengadakan riset dan pengembangan. Salah satunya adalah pada tahun 1997, Taufan s Fish 30

Farm mengadakan riset dan pengembangan ikan hias jenis Botia di daerah Jambi dengan bantuan seorang Insinyur Perikanan yang berasal dari Perancis. Selain itu, Perusahaan Taufan s Fish Farm juga melakukan riset mengenai kawin suntik ikan hias jenis Bala Shark. Pada saat ini Taufan s Fish Farm melakukan kegiatan pembenihan ikan hias air tawar. Adapun jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi Taufan s Fish Farm antara lain adalah Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus Albifrons), Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri), False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus), Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre), Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata), White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons). Gambar ketujuh jenis benih ikan hias tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. 5.2 Fasilitas Produksi Pada Taufan s Fish Farm Fasilitas produksi digunakan oleh Taufan s Fish Farm untuk menunjang kegiata produksi benih ikan hias air tawar. Beberapa fasilitas produksi yang digunakan oleh Taufan s Fish Farm antara lain: 1. Blower Blower merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan oksigen pada akuarium. Keberadaan blower sangat diperlukan dalam proses produksi untuk menjamin ketersediaan oksigen didalam air akuarium. Taufan s Fish Farm memiliki dua unit blower, masing-masing berukuran 275 watt dan 80 watt. 2. Filter Filter digunakan untuk menjaga kebersihan air didalam akuarium. Berkurangnya tingkat kebersihan air didalam akuarium dapat disebabkan oleh sisa pakan dan kotoran ikan hias. 3. Pompa Air Taufan s Fish Farm memiliki dua unit pompa air berukuran 250 watt dan 125 watt. Pompa air dengan ukuran 250 watt digunakan untuk memompa air dari sumber mata air ke dalam bak penampungan air. Selanjutnya pompa air dengan ukuran 125 watt digunakan untuk memompa air dari bak penampungan ke dalam akuarium. 31

4. Akuarium Akuarium digunakan sebagai media pembenihan dan perawatan induk ikan hias. Akuarium yang digunakan dalam proses pembenihan berukuran 100 cm x 100 cm x 20cm, sedangkan untuk perawatan induk berukuran 100 cm x 50 cm x 35 cm. 5. Selang Selang yang digunakan dalam proses pembenihan ikan hias terdiri dari tiga jenis. Adapun jenis selang yang digunakan adalah: - Selang sifon kecil, digunakan untuk membersihkan kotoran pada akuarium benih. - Selang sifon besar, digunakan untuk membersihkan kotoran pada akuarium indukan. - Selang Aerasi, digunakan untuk mengalirkan udara dari paralon menuju ke akuarium. - Selang Air, digunakan untuk mengalirkan air dari bak penampungan menuju akuarium. 6. Paralon Paralon digunakan untuk menunjang sistem instalasi air dan udara pada proses produksi. 7. Serokan Serokan mempunyai beberapa fungsi, antara lain adalah untuk mengambil ikan hias dari dalam akuarium, membersihkan sisa pakan dan sebagai tempat penampungan ikan hias untuk sementara waktu. 8. Baskom Baskom digunakan sebagai wadah dalam kegiatan penyortiran ataupun wadah sementara dalam proses pemanenan. 9. Centong Centong digunakan sebagai alat untuk mengambil ikan pada saat proses penyortiran. 10. Gayung Gayung digunakan sebagai alat untuk mengambil air dalam proses produksi. 32

11. Tabung Oksigen Tabung oksigen merupakan tempat penyimpanan oksigen yang akan digunakan pada proses pengemasan benih ikan hias air tawar. 12. Genset (5000 watt) Genset digunakan apabila terjadi pemadaman listrik. Proses produksi benih ikan hias air tawar memerlukan sumberdaya listrik secara terus menerus. Oleh karena itu genset digunakan sebagai alternatif sumberdaya listrik. 5.3 Input Produksi 1. Pakan Pakan yang digunakan pada proses pembenihan ikan hias air tawar merupakan pakan alami yaitu kutu air (daphnia sp.). Kutu air digunakan sebagai pakan utama benih ikan hias air tawar. Kutu air dibeli dari para supplier dengan harga Rp 5.000,00 per takar (240ml). Kutu air didapatakan oleh para supplier dari sungai dan selokan didaerah Cibinong dan sekitarnya. Pakan tersebut dibeli seminggu sekali dan diantar oleh supplier secara langsung. Pembayaran dilakukan secara tunai pada saat pakan tersebut sampai di tempat Taufan s Fish Farm. Dalam sekali pembelian Taufan s Fish Farm membutuhkan pakan berupa kutu air (daphnia sp.) sebanyak 60 takar. Satu takar pakan setara dengan 240 ml, sehingga dalam sekali pembelian Taufan s Fish Farm membeli sebanyak 14.400 ml. Pembelian pakan kutu air (daphnia sp.) selama kurun waktu 45 hari dilakukan sebanyak enam kali, sehingga total ketersediaan pakan kutu air (daphnia sp.) adalah sebanyak 86.400 ml, akan tetapi dalam 45 hari terjadi enam kali siklus produksi sehingga ketersediaan pakan kutu air selama periode analisis adalah sebanyak 14.400 ml. Pakan kutu air yang telah didatangkan dari supplier selanjutnya dimasukkan dalam baskom yang telah diisi air. Sebelum diberikan kepada benih ikan hias terlebih dahulu pakan tersebut dicuci. Pencucian kutu air dilakukan dengan cara menyaring kutu air dengan menggunakan kain kasa sebanyak tiga kali. Setelah melalui proses pencucian kutu air dapat diberikan kepada benih ikan hias air tawar. 33

Pada proses penyimpanan kutu air diupayakan agar tetap hidup. Pakan kutu air disimpan dalam wadah yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Hal ini dilakukan untuk memeberikan suplai oksigen dan sirkulasi air sehingga kutu air dapat bertahan hidup lebih lama. Gambar pakan kutu air yang ditempatkan dalam wadah penyimpanan dapat dilihat pada Lampiran 3. 2. Obat-Obatan Terdapat dua jenis obat yang digunakan dalam proses pembenihan ikan hias. Taufan s Fish Farm menggunakan obat jenis Enrofloxacin dan Methylene Blue. Kedua jenis obat tersebut dapat dibeli di toko yang menjual sarana produksi ikan hias. Obat jenis Enrofloxacin dan Methylene Blue dibeli sebanyak satu bulan sekali. Jumlah obat yang dibeli dalam sekali pembelian masing-masing berjumlah 1 liter. Kedua jenis obat tersebut mempunyai harga yang berbeda, adapun harga untuk obat Enrofloxacin dan Methylene Blue adalah Rp 75.000,00 dan Rp 50.000,00 per liter. Sehingga dalam 45 hari ketersediaan kedua obat tersebut adalah 3000 ml (3 liter), akan tetapi ketersediaan tersebut dibagi untuk enam siklus produksi. Jadi ketersediaan obat-obatan tersebut selama periode analisis adalah sebanyak 500 ml. 3. Induk Ikan Hias Induk merupakan input produksi utama yang digunakan untuk menghasilkan benih ikan hias. Taufan s Fish Farm memiliki beberapa jenis indukan ikan hias. Adapun jenis benih ikan hias dan jumlah yang tersedia di Taufan s Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 5. 34

Tabel 5. Jenis dan Ketersediaan Induk Ikan Hias Pada Taufan s Fish Farm No Jenis Ikan Hias Jumlah (Ekor) 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 12 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 14 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 21 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 8 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 10 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 20 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) 10 4. Tenaga Kerja Taufan s Fish Farm memiliki pekerja pada bagian produksi untuk melaksanakan kegiatan pembenihan ikan hias air tawar. Pada saat ini Taufan s Fish Farm memiliki pekerja pada bagian produksi sebanyak tiga orang. Dua orang bertugas untuk memelihara benih ikan hias air tawar dan satu pekerja bertugas untuk memelihara dan bertanggung jawab terhadap proses perkawinan induk ikan hias air tawar. Taufan s Fish Farm menerapkan jam kerja selama tujuh jam perhari dan enam hari kerja dalam seminggu. Para pekerja memulai pekerjaan pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB setiap harinya. Selain itu dalam seminggu mereka bekerja selama enam hari kerja dan libur pada hari minggu. Dengan demikian Taufa s Fish Farm mempunyai ketersediaan jam tenaga kerja sebesar 504 jam per 45 hari, akan tetapi ketersediaan tersebut dibagi untuk enam siklus produksi. Jadi dalam satu periode analisis ketersediaan tenaga kerja adalah sebesar 84 jam. 5.4 Pembenihan Ikan Hias Air Tawar Taufan s Fish Farm merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang budidaya ikan hias air tawar. Kegiatan budidaya yang dilakukan perusahaan Taufan s Fish Farm yaitu berupa pembenihan ikan hias air tawar. Kegiatan pembenihan merupakan proses produksi benih ikan hias air tawar. 35

Kegiatan pembenihan dimulai dengan melakukan pemijahan atau perkawinan indukan ikan hias air tawar hingga berakhir pada kegiatan pemanenan. Lama waktu pembenihan adalah selama 45 hari. Usaha pembenihan ikan hias air tawar pada Taufan s Fish Farm dilakukan dengan satu media budidaya yaitu akuarium yang berukuran 100 cm x 100 cm x 32 cm. Proses kegiatan pembenihan ikan hias terjadi dalam beberapa tahap kegiatan. Pembenihan dimulai dengan kegiatan pemijahan indukan ikan hias air tawar, persiapan akuarium benih ikan hias air tawar, penebaran telur ikan hias, pemberian obat, pemberian pakan, kontrol kualitas air, pemanenan dan pengepakan. Alur proses produksi benih ikan hias air tawar pada Taufan s Fish Farm secara umum dapat dilihat pada Gambar 4. Perkawinan Induk Persiapan Akuarium Benih Ikan Hias Penebaran Telur Benih Ikan Hias Pengepakan Pemanenan Perawatan Larva: 1. Pemberian Pakan 2. Pemberian Obat 3. Kontrol Kualitas Air Penetasan Telur Benih Ikan Hias Gambar 4. Alur Proses Produksi Benih Ikan Hias Air Tawar Pada Taufan s Fish Farm 5.4.1 Perkawinan Induk Ikan Hias Perkawinan induk ikan hias adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan telur-telur ikan hias. Adapun telur-telur tersebut merupakan bakal calon dari benih ikan hias. Kegiatan pemijahan pada masing-masing jenis ikan hias memiliki cara yang berbeda-beda pada setiap jenisnya. Perbedaan mendasar pada proses pemijahan pada tiap jenis induk ikan hias adalah cara perkawinannya. Pada proses perkawinan ikan hias air tawar terdapat dua metode perkawinan. Metode yang pertama yaitu perkawinan secara masal dan pasangan. 36

Perkawinan secara masal yaitu dengan cara mengawinkan induk ikan hias dalam jumlah banyak di dalam satu akuarium, sedangkan cara pasangan yaitu mengawinkan induk hias secara berpasangan (satu induk betina dan induk jantan) dalam satu akuarium. Penjelasan mengenai penggunaan induk dalam cara perkawinan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Penggunaan Induk Jantan dan Betina dalam Proses Perkawinan Perbandingan Cara Induk No Jenis Ikan Hias Perkawinan 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) Jantan (Ekor) Betina (Ekor) Total Indukan (Set) Pasangan 1 1 2 Massal 3 4 7 Massal 3 4 7 Pasangan 1 1 2 Pasangan 1 1 2 Massal 4 6 10 Pasangan 1 1 2 Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa penggunaan indukan jantan dan betina berbeda pada setiap metode perkawinan. Metode perkawinan dengan cara berpasangan membutuhkan jumlah induk yang lebih sedikit dibandingkan dengan cara perkawinan secara masal. Kombinasi penggunaan induk jantan dan betina dalam proses perkawinan tersebut merupakan kombinasi yang digunakan Taufan s Fish Farm. Gambar proses perkawinan indukan ikan hias dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah proses pemijahan selesai maka selanjutnya induk betina akan bertelur. Masing-masing jenis induk betina akan bertelur dengan jumlah yang berbeda-beda. Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk betina pada setiap jenis ikan hias dapat dilihat pada Tabel 7. 37

Tabel 7. Produksi Telur per Induk Betina Pada Setiap Jenis Ikan Hias No Jenis Ikan Hias 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) Jumlah Telur (Butir/Induk) Jumlah Induk Betina Dalam Sekali Proses Perkawinan (Ekor) Total Telur (Butir) 700 1 700 1.000 4 4.000 400 4 1600 800 1 800 600 1 600 400 6 2400 800 1 800 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa total telur yang dihasilkan merupakan perkalian dari produksi telur per indukan betina dengan total indukan betina yang digunakan dalam sekali proses perkawinan. 5.4.2 Persiapan Akuarium Pembenihan Pada Taufan s Fish Farm wadah yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran 100 cm x 100 c x 20 cm. Waktu yang digunakan tenaga kerja untuk persiapan akuarium lamanya sama untuk masing-masing jenis benih ikan hias yaitu 7,2 menit. Adapun tahap-tahap persiapan akuarium antara lain adalah: 1. Pencucian Akuarium Pencucian akuarium dilakukan untuk membersihkan kuman-kuman penyakit dan sisa-sisa kotoran yang menempel pada akuarium. Caranya adalah dengan menggosok bagian dalam akuarium dengan menggunakan busa spon dan dibilas dengan air bersih. 2. Pengisian Air Akuarium Pengisian air dilakukan sebanyak tiga per empat dari volume total akuarium. Akurium dengan ketinggian 20 cm diisi dengan air setinggi 15 cm. Pengisian air akuarium dilakukan dengan mengalirkan air dari bak penampungan air menuju akuarium dengan menggunakan selang. 38

3. Pemberian Garam dan Obat Methylene Blue Pemberian garam dan Methylene Blue dimaksudkan untuk mencegah adanya serangan jamur pada telur-telur yang akan dimasukkan kedalam akuarium. Dosis Methylene Blue dan garam masing-masing adalah 15 ml dan 250 gr per akuarium. 5.4.3 Penebaran Telur Setelah proses pemijahan selesai dilakukan maka telur-telur yang ada pada akuarium dipindahkan kedalam akuarium pembenihan. Waktu yang dibutuhkan untuk penebaran telur kedalam akuarium pada umumnya selama satu menit. Padat tebar untuk setiap jenis ikan hias pada akuarium berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun padat tebar per akuarium dari tiap jenis ikan hias dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Padat Tebar Benih Ikan Hias per Akuarium NO JENIS IKAN HIAS PADAT TEBAR (Ekor/Aquarium) 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 1.000 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 750 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 1.200 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 1.000 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 900 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 1.300 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) 1.000 Telur-telur tersebut akan menetas setelah tiga hingga lima hari. Telur yang menetas ini merupakan telur yang fertil, telur fertil ditandai dengan warna telur yang kuning cerah yang diliputi lendir. Telur yang tidak menetas (berwarna putih susu), tidak akan menetas dan akan membusuk. Telur-telur yang busuk dibersihkan dari akuarium pembenihan. Pembersihan telur busuk dilakukan dengan menggunakan selang sipon kecil, pembersihan telur-telur yang busuk dilakukan agar tidak mengganggu ikan 39

lainnya yang baru menetas. Lama waktu yang dibutuhkan oleh pekerja dalam membersihkan telur-telur busuk tersebut adalah selama tiga menit. Ikan-ikan yang telah menetas akan hidup dan berkembang pada akuarium yang sama. Lamanya waktu pemeliharaan hingga proses pemanenan adalah 45 hari untuk semua jenis benih ikan hias. 5.4.4 Pemberian Obat Pemberian obat dilakukan untuk penanggulangan penyakit yang menyerang benih ikan hias air tawar. Penyakit yang biasanya menyerang benih ikan hias air tawar pada Taufan s Fish Farm adalah penyakit bintik putih (white spot) dan penyakit velvet. Penyakit white spot disebabkan oleh adanya parasit Ichthyopthirius multifiliis, sedangkan penyakit velvet disebabkan parasit Oodinum pillularum. Pada Taufan s Fish Farm obat yang digunakan untuk kedua jenis penyakit tersebut yaitu Enrofloxacin. Pemberian obat tidak hanya dilakukan pada ikan yang terserang penyakit. Tindakan pencegahan lebih diutamakan untuk menghindari terserangnya kedua jenis penyakit tersebut. Tindakan pencegahan dilakukan dengan cara memberikan obat sebanyak dua kali selama periode produksi. Dosis obat yang diberikan adalah sebanyak 10 ml untuk satu akuarium. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pemberian obat adalah 0,2 menit. 5.4.5 Pemberian Pakan Pemberian pakan pada Taufan s Fish Farm dilakukan sebanyak dua kali sehari. Adapun pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari dengan jenis pakan berupa kutu air. Frukuensi dan kuantitas pemberian pakan ditambah menjadi tiga kali sehari pada umur benih mencapai dua minggu. Kuantitas dan frekuensi pakan yang diberikan kepada tiap jenis benih ikan hias berbeda. Penjelasan mengenai frekuensi dan kuantias pakan dapat dilihat pada Lampiran 5. 5.4.6 Kontrol Kualitas Air Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara melakukan penyiponan pada akuarium. Kegiatan penyiponan dilakukan dengan tujuan membuang kotoran dan sisa metabolisme ikan yang ada di dalam akuarium. Penyiponan dilakukan 40

dengan diikutu penggantian air sebanyak 20 hingga 30 persen dari volume air sebelum dilakukan penyiponan. Gambar kegiatan penyiponan dapat dilihat pada Lampiran 6. Kontrol kualitas air dilakukan dengan frekuensi lima hari sekali. Sehingga total kontrol kualitas air yang dilakukan selama periode produksi adalah sebanyak sembilan kali. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kontrol kualitas air adalah selama empat menit per akuarium. 5.4.7 Pemanenan Pemanenan dilakukan setelah pemeliharaan benih berlangsung selama 45 hari. Waktu untuk melakukan kegiatan pemanenan berbeda-beda antara jenis benih ikan hias. Hal ini dikarenakan jumlah produksi benih yang berbeda. Gambar kegiatan pemanenan dapat dilihat pada Lampiran 7. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemanenan pada masing-masing jenis benih ikan hias per akuarium dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Kebutuhan Waktu per Ekor Benih Ikan Hias Pada Proses Pemanenan No Jenis Benih Ikan Hias Lama Waktu (menit/akuarium) 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 20 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 15 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 25 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 25 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 25 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 25 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) 25 Kegiatan pemanenan dilakukan dalam beberapa tahap. Adapun tahaptahap tersebut antara lain: 1. Mempersiapkan peralatan panen, antara lain baskom, kain kasa, centong dan serok masing-masing satu buah. 41

2. Baskom diisi dengan air kemudian kain kasa ditempatkan diatas baskom dengan posisi sedikit tenggelam. Penggunaan kain kasa dimaksudkan untuk mempermudah pengambilan benih ikan hias dari dalam baskom. 3. Benih ikan hias diambil dari akuarium dengan menggunakan serok. Setelah proses pengambilan selesai kemudian benih ikan hias ditempatkan di dalam baskom yang telah dipersiapkan sebelumnya. 4. Benih ikan hias yang telah ditempatkan di baskom kemudian disortir dan dihitung jumlahnya sesuai dengan pesanan. 5. Setelah proses penyortiran dan penghitungan selesai, selanjutnya ikan hias masuk kedalam proses pengepakan. 5.4.8 Pengepakan Proses pengepakan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik berukuran 60 cm x 40 cm dengan tebal 0,5 mm. Cara melakukan pengepakan antara lain: 1. Mempersiapkan kantong plastik dan karet. 2. Kantong plastik diisi dengan air sebanyak empat gayung. 3. Ikan yang telah disortir dan dihitung jumlahnya kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. 4. Udara yang berada dalam kantong plastik dikeluarkan, selanjutnya kantong plastik diisi dengan oksigen setinggi kurang lebih 20 cm. 5. Langkah terakhir yaitu mengikat kantong plastik yang telah terisi air dan benih ikan hias dengan menggunakan karet. Kepadatan benih ikan hias dalam kantong plastik berbeda-beda pada setiap jenisnya. Kepadatan benih ikan hias jenis Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus Albifrons), Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri), False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus), Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre), Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) dan White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) masing-masing adalah 700 ekor, 500 ekor, 1000 ekor, 700 ekor, 600 ekor, 1000 ekor dan 700 ekor per kantong plastik. Gambar kegiatan pengepakan dapat dilihat pada Lampiran 8. 42