BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

dokumen-dokumen yang mirip
2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

I. PENDAHULUAN. 1 Sejarah Perbankan Indonesia Periode Agustus 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan yang semakin kompetitif pada industri

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya secara perlahan akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan.perekonomian suatu negara sudah sangat bergantung

I. PENDAHULUAN. dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK PATI KOTA KABUPATEN PATI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin ketat.

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW sampai dengan 2008, mengalami peningkatan sebesar 45 %. Sementara itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional, Perhimpunan bank-bank umum nasional (Perbanas)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan. Perbankan adalah salah satu sektor kunci yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam khasanah lembaga bank, sebagai pelaku bisnis dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. 49B1-9DDC-CB01AB6C60D0/19386/SejarahPerbankanPeriode pdf)

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia menyebabkan perlunya dilakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kalangan industri atau usaha. Menurut pasal 1 Undang - undang No. 4 Tahun 2003 tentang Perbankan, Bank adalah Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan utama perbankan adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya yang diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. Untuk menjaga eksistensi dan pengembangan dari suatu bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan pengelolaan manajemen bank dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Persaingan yang terjadi merupakan tantangan yang tidak bisa dihindarkan di segala bidang, termasuk di dunia perbankan. Suatu perusahaan memiliki cara yang paling tepat untuk mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan dalam memiliki tujuan untuk mendapatkan profit. Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus memperbaiki kinerja keuanggannya. kinerja keuangan merupakan

2 gambaran prestasi perusahaan dalam bidang keuangan yang terdapat pada laporan keuangan. Secara umum, menjelang krisis moneter kondisi perbankan Indonesia sudah menghadapi banyak masalah besar dan mendasar, terutama dalam menghadapi persaingan global. Masalah-masalah tersebut dapat terlihat dari kinerja keuangan perusahaan yang menurun dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan dapat dilihat pada data keuangan yang dipublikasikan. Umumnya kinerja keuangan perbankan dapat diukur dengan menggunakan satu alat alisis yaitu CAMEL Rating Sistem. CAMEL merupakan faktor yang dapat menentukan tingkat kesehatan suatu bank, karena system analisis ini menitikberatkan pada lima aspek analisis yaitu Capital (Permodalan), Assets Quality (Kualitas Aktiva Produktif), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), dan Likuidity (Likuiditas). Empat dari lima aspek tersebut masing-masing capital, assets, earning, liquidity dinilai dengan menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan. Masalah penurunan kinerja keuangan dialami juga oleh salah satu bank Bank Commonwealth. Kinerja keuangan bank ini dari tahun ke tahun mengalami penurunan sangat drastis. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.1 yang menunjukan Bank Commonwealth dari tahun 2004 sampai tahun 2007 sebelum melakukan merger. Adapun Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank dengan menggunakan ketentuan dari Bank Indonesia (BI). Standar CAR adalah 8%, standar NPL 5%, standar ROA 1,5%, dan standar LDR 85% - 110%.

3 TABEL 1.1 KINERJA KEUANGAN BANK COMMONWEALTH SEBELUM MERGER PERIODE 2004 2007 Bank CAR (%) NPL (%) ROA (%) LDR (%) 2004 32,52 Nil 0,47 9,49 2005 17,36 0,13 0,16 19,54 2006 32,52 0,26 0,10 42,12 2007 15,46 0,56 1,26 59,07 Sumber: http://www.commbank.co.id & Informasi Lainnya (diakses tanggal 13 Juni 2011) Dapat dilihat pada Tabel 1.1 dari kinerja keuangan pada Bank Commonwealth ROA-nya mengalami fluktuatif yang cenderung meningkat pada tahun 2007 sebesar 1,26% namun belum memenuhi standar yang ditentukan oleh BI yaitu 1,5%. Modal Bank Commonwealth menurun pada tahun 2007, yang dilihat pada CAR tahun 2004 sebesar 32,52% menurun pada tahun 2007 menjadi 15,46%. Maka dari itu kedua bank ini memutuskan untuk melakukan penggabungan usaha. Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan dan menjadi perusahaan yang besar serta mampu bersaing adalah melalui ekspansi baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha (business combination). Penggabungan usaha tersebut terbentuk dalam merger dan akuisisi. Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan untuk memperkuat posisi perusahaan. Sedangkan Akuisisi adalah bentuk pengambil alihan kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi sehingga mengakibatkan

4 berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi. Menurut Bansal (2000:1531) dalam jurnalnya yang berjudul the impact of mergers and acquisitions on corporate performance in India menyatakan bahwa : Banyak kasus merger dan akuisisi telah mampu menghasilkan sinergi finansial pada jangka panjang, dan biasanya hal tersebut dalam bentuk cash flow yang lebih tinggi. Kenaikan cash flow atas suatu merger dan akuisisi ini umumnya tidak berasal dari perolehan posisi monopoli dan pengurangan investasi, namun berasal dari penggunaan asset yang lebih produktif dalam menghasilkan pendapatan. Ada pula menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 1999 tentang merger, konsolidasi, dan akuisisi bank menyebutkan bahwa: Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) bank atau lebih, dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank lain tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Arti lain, merger merupakan transaksi dimana dua perusahaan sepakat untuk mengintegrasi operasi dalam basis kemitraan secara relative karena memiliki sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama bisa menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih kuat. Sedangkan menurut Mohamad Samsul (2006:69) Perusahaan yang sudah go public lebih mudah mengembangkan perusahaan melalui merger, akuisisi, dan konsolidasi, ataupun aliansi. Emiten dapat menjaga harga saham di pasar tetap berada dalam posisi yang baik apabila mampu menjaga kinerja keuangan secara terus menerus. Kinerja keuangan yang baik secara terus menerus dapat dicapai oleh manajemen yang professional. Keputusan merger mempunyai pengaruh besar dalam memperbaiki kondisi perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan terutama dalam penampilan laporan keuangan perusahaan yang pasti membesar serta meningkatkan kondisi dan posisi keuangan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini akan tampak pada

5 laporan keuangan baik berupa laba per saham, ataupun likuiditas sahamnya, terutama bagi perusahaan publik. Perbankan merupakan salah satu perusahaan yang sering melakukan merger. Hasil penggabungan (merger) tersebut diharapkan akan menghasilkan sebuah bank yang dapat memperoleh kinerja yang lebih baik lagi terutama dalam penggunaan asset dan modal maupun dalam pemanfaatan sumber daya manusia sehingga diharapkan dapat beroprasi lebih efisien dalam menjalankan bisnis perbankan di Indonesia. Berikut ini adalah data mengenai bank campuran yang telah melakukan merger di Indonesia TABEL 1.1 TOTAL ASET BANK CAMPURAN YANG TELAH MELAKUKAN MERGER PERIODE 2011 No. Nama Bank Total Aset 1. PT Bank OCBC NISP, Tbk 59,834,397 2. PT Bank DBS Indonesia 32,662,721 3. PT Bank Mizuho Indonesia 22,580,463 4. PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 21,146,919 5. PT Bank Commonwealth 15,251,347 Sumber: http://www.bi.go.id (diakses tanggal 10 Januari 2012) Pada Tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa Bank Commonwealth merupakan salah satu bank campuran yang melakukan merger yang merupakan anak perusahaan Commonwealth Bank Australia (CBA). Salah satu perusahaan publik penyedia jasa keuangan terbesar di Australia. CBA yang sejak berdiri tahun 1911 dan telah beroprasi lebih dari 90 tahun, menyediakan layanan keuangan terpadu untuk bidang ritel, komersial, super annuition, asuransi jiwa, jasa pengelolaan dana (yang terbesar di bidang ini), dan pelayanan jasa keuangan lainnya. Bank Commonwealth merupakan salah satu bank campuran yang melakukan merger yang merupakan anak perusahaan Commonwealth Bank Australia (CBA).

6 Salah satu perusahaan publik penyedia jasa keuangan terbesar di Australia. CBA yang sejak berdiri tahun 1911 dan telah beroprasi lebih dari 90 tahun, menyediakan layanan keuangan terpadu untuk bidang ritel, komersial, super annuition, asuransi jiwa, jasa pengelolaan dana (yang terbesar di bidang ini), dan pelayanan jasa keuangan lainnya. Pada awalnya CBA hadir di Indonesia dengan membuka sebuah Kantor Perwakilan pada tahun 1990. Pada tahun 1997 Bank Commonwealth Joint Venture dengan Bank Internasional Indonesia dengan nama PT BII Commonwealth didirikan untuk menyediakan jasa perbankan korporasi kepada badan usaha Indonesia dan badan usaha lainnya. Pada tahun 2000, PT BII Commonwealth mengganti namanya menjadi PT Bank Commonwealth, di mana CBA menjadi pemegang saham mayoritas. Bank Commonwealth mewarisi kekayaan pengalaman dan ketajaman menganalisa pasar beroperasi di Indonesia dengan visi perusahaan menjadi yang disegani sebagai penyedia layanan keuangan terbaik di pasar yang menjadi pilihannya. Pasar yang dituju adalah keluarga Indonesia yang mapan, usaha mereka, dan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Australia. Untuk menuju kepada visi itu, strategi perusahaan adalah memberikan rangkaian layanan terbaik secara konsisten dalam memenuhi kebutuhan keuangan nasabah secara registrasi. Seperti diberitakan, bahwa bank-bank bermodal kurang harus memenuhi ketentuan modal minimal Rp 80 miliar pada 31 Desember 2007. Untuk memenuhinya, bank tersebut bisa diakuisisi untuk ditambah modal, merger, atau disuntik modal oleh pemegang sahamnya sendiri. Proses tersebut mesti dipenuhi

7 paling lambat 31 Desember 2007. Sehingga pada awal tahun 2007 Commonwealth Bank mengajukan penawaran untuk mengambil alih mayoritas kepemilikan 83% saham Bank Artha Niaga Kencana (ANK), dan mencapai kesepakatan dengan pemilik Bank Artha Niaga Kencana. Selanjutnya Bank Artha Niaga Kencana akan merger dengan Bank Commonwealth. (Sumber:http://balancepers.com/, diakses tanggal 13 Juni 2011) Merger akan lebih menjamin pengembangan usaha Bank Artha Niaga Kencana dengan dukungan kekuatan modal, keunggulan teknologi, serta jaringan bisnis internasional yang luas yang dimiliki oleh Bank Commonwealth. Merger juga akan menciptakan sinergi, meningkatkan pertumbuhan serta memperkuat posisi bank hasil merger dalam industri perbankan lokal dan nasional. Setelah penandatanganan akta akuisisi pada tanggal 26 Juli 2007, dimulailah proses integrasi dan penyelarasan (alignment process) untuk menyiapkan Bank Artha Niaga Kencana menuju merger. Tanggal efektif merger kedua bank tersebut ditetapkan pada tanggal 31 Desember 2007, yang berarti pada tanggal tersebut, Bank Artha Niaga Kencana akan melebur ke dalam Bank Commonwealth, dan terhitung sejak tanggal 2 Januari 2008, Bank Artha Niaga Kencana akan mulai beroperasi sebagai bagian dari Bank Commonwealth. (merger) yang merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan bank tersebut. Dengan adanya merger kedua bank tersebut, diharapkan kinerja keuangan PT. Bank Commonwealth menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang dibanding sebelum melakukan merger.

8 Menurut Payamta dan Setiawan (2004:266) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia Secara umum, salah satu motivasi untuk melakukan merger adalah untuk memperoleh kesinergisitasan atau penambahan nilai. Penambahan nilai ini lebih kearah jangka panjang. Maka dari itu, ada atau tidaknya sinergisitas suatu merger tidak bisa dilihat beberepa saat setelah terjadinya merger, namun diperlukan waktu yang relatif panjang Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana kinerja keuangan Bank Commonwealth sebelum merger menjadi PT. Bank Commonwelth (periode tahun 2004-2007) dan bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT. Bank Commonwealth setelah melakukan merger (periode 2008-2011). Maka untuk mengetahui pengaruh merger terhadap kinerja keuangan, maka perlu diadakan penelitian tentang Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger (Studi Kasus Pada Laporan Keuangan PT. Bank Commonwealth Periode 2004-2011. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bank adalah seperti kondisi ekonomi secara umum dan situasi persaingan di lingkungan wilayah operasinya. Suatu perusahaan memiliki cara yang paling tepat untuk mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan dalam memiliki tujuan untuk mendapatkan profit. Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus memperbaiki kinerja keuanggannya. Salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan dan menjadi perusahaan yang besar serta mampu bersaing

9 adalah melalui penggabungan usaha. Sebab, jika tidak mereka akan kalah bersaing dan bermasalah. Merger perbankan merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan industri perbankan untuk menjamin struktur perbankan yang sehat, kuat, dan dinamis. Dengan adanya merger, diharapkan mampu meningkatkan skala ekonomi, dan mampu mengoreksi ulang dari sistem industri perbankan, sehingga selain dapat mengefeksikan kinerja perbankan kembali, situasi ini juga mampu menarik kepercayaan masyarakat dan tahap selanjutnya dapat menggerakkan perekonomian yang sempat terpuruk. (Bank Indonesia, Perbankan) Secara spesifik, kinerja keuangan disini difokuskan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan adalah dengan cara melakukan merger. merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan untuk memperkuat posisi perusahaan. Ukuran kinerja keuangan yang sering digunakan oleh analis keuangan adalah rasio keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat memberikan gambaran kepada analis tentang baik buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang dinamakan sebagai standar. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka yang menjadi tema sentral masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

10 Perbankan merupakan salah satu perusahaan yang sering melakukan merger. Dari hasil penggabungan tersebut (merger) diharapkan akan menghasilkan sebuah bank yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi terutama dalam penggunaan asset dan modal maupun dalam pemanfaatan sumber daya manusia sehingga diharapkan dapat beroprasi lebih efisien dalam menjalankan bisnis perbankan di Indonesia. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran kinerja keuangan PT Bank Commonwealth sebelum merger. 2. Bagaimana gambaran kinerja keuangan PT Bank Commonwealth sesudah merger. 3. Bagaimana kinerja keuangan PT Bank Commonwealth sebelum dengan sesudah melakukan merger. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh temuan mengenai : 1. Untuk memperoleh Informasi tentang gambaran kinerja keuangan pada PT Bank Commonwealth sebelum merger. 2. Untuk memperoleh Informasi tentang gambaran kinerja keuangan pada PT Bank Commonwealth sesudah merger. 3. Untuk memperoleh Informasi tentang perbedaan kinerja keuangan PT Bank Commonwealth sebelum dengan sesudah melakukan merger. 1.5 Kegunaan Penelitian

11 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran dan pengetahuan yang lebih luas kepada peneliti-peneliti yang akan melakukan penelitian lebih jauh tentang merger (penggabungan beberapa perusahaan/bank). 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah, khususnya sebagai dasar atau bahan pertimbangan dalam menilai dan memberikan kebijakan bagi perusahaan. Dan bagi PT. Bank Commonwealth, Khususnya di bidang keuangan dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan di masa yang akan datang.