BAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH. Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT, KREDIT MACET, DAN SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

1. Pengertian. 2. Peraturan Pembiayaan Konsumen. 3. Manfaat Pembiayaan Konsumen. PEMBIAYAAN KONSUMEN (Consumer Finance) 30-Oct-16

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB II PEMBERIAN PEMBIAYAAN DAN OBJEK JAMINAN BANK YANG DIATUR DALAM KUH PERDATA

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau untuk memenuhi keperluan dana

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

II. Tinjauan Pustaka. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Beberapa

- 4 - Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat;

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

2017, No pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum untuk pengadaan tanah dan/atau pengolahan tanah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB IV PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan sindikasi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri. Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

PERATURAN RUMAH NEGARA

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN /PMK.010/ TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

A. Paket Mitra Pelapak (PMP)

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II Landasan Teori

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. KETENTUAN UMUM

Walikota Tasikmalaya

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

No.8/ 8 /DPbS Jakarta, 1 Maret 2006

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bankbank

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH A. Pengertian SK Pegawai Negeri Sipil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara memberikan pengertian tentang Pegawai Negeri Sipil, di dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dilakukan oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dijelaskan bahwa, yang dimaksud dengan pejabat yang berwenang adalah Pejabat Pembina Kepegawaian. Pejabat Pembina Kepegawaian ada 3 (tiga) yaitu Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi, dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil mempunyai pengertian yaitu surat ketetapan yang dibuat oleh Pejabat Tata Usaha Negara yang telah dipertimbangkan berdasarkan undang-undang, menetapkan seseorang menjadi Pegawai Negeri Sipil beserta hak dan kewajiban yang melekat kepadanya. Dalam 64

65 formilnya hanya ada satu pengangkatan, akan tetapi dalam materiilnya terjadi dua pengangkatan yaitu pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pengangkatan Sebagai Pejabat. 1 Di dalam Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil tercantum pangkat dan golongan ruang, dimana pangkat merupakan kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Golongan ruang yaitu golongan gaji pokok sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang gaji Pegawai Negeri Sipil. Pangkat dan golongan ruang Pegawai Negeri Sipil menjadi dasar perhitungan bank ketika akan memberikan kredit kepada Pegawai Negeri Sipil karena menentukan jumlah gaji pokok dan tunjangan yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dikeluarkan sebagai bentuk legalitas seseorang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Dalam Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil selalu dicantumkan bahwa orang yang namanya tercantum dalam surat pengangkatan itu telah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan gaji pokok sekian dan dengan pangkat. 2 Pegawai Negeri Sipil mendapatkan hak, hak ini dibagi dalam dua jenis yaitu hak materiil dan hak non materiil, hak materiil Pegawai Negeri Sipil antara lain yaitu berupa uang atau gaji, jaminan hari tua atau uang pensiun, pakaian dinas, perawatan tunjangan cacat, dan uang duka. Sedangkan hak non materiil Pegawai 1 CST. Kansil dan Christine S.T Kansil, Modul Hukum Administrasi Negara, (Jakarta :Pradnya Paramita, 2005), h. 203. 2 Ibid., h. 202.

66 Negeri Sipil adalah pangkat, jabatan, pendidikan tambahan, dan naik banding dalam hal mendapatkan hukuman. 3 Dalam Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil disebutkan pengangkatan pertama menjadi pegawai ditetapkan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai masa percobaan. Apabila telah memenuhi syarat-syarat menurut Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku baru kemudian dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Selanjutnya dalam Pasal 16 Ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil ditegaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil setelah melalui masa percobaan sekurang-kurangnya satu tahun dan selamalamanya dua tahun. 4 Apabila Calon Pegawai Negeri Sipil tersebut lulus dalam masa percobaan maka yang bersangkutan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, kemudian diberikan Surat Keputusan Pengangakatan Pegawai Negeri Sipil atau sering disebut dengan SK 100%. Yang mana dengan dikeluarkannya SK 100%, maka diberikan pula gaji pokok seluruhnya kepada Pegawai Negeri Sipil tersebut B. Proses Pembiayaan di Bank Syariah dengan jaminan SK PNS Dalam pemberian pembiayaan pada nasabah atau cxalon penerima manfaat pembiayaan pada bank syariah, seperti lazim syarat dan prasyarat dalam pemberian pembiayaan atau kredit pada bank konvensional yaitu pada 3 Ibid, h. 202. 96. 4 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h

67 calon kreditur menidsi formulir dan menyertakan dokumen berikut 1. Slip gajih 2. Fotocopy KTP 3. Fotocopy Kartu keluarga 4. Fotocopy NPWP 5. Fotocopy Buku Nikah 6. SK Awal 7. SK Akhir Pemberian pembiayaan bagi Pegawai Negeri Sipil dengan hanya menjadikan SK PNS sebagai jaminan pada bank syariah yaitu dapat proses perjanjian kerjasama antara bank syariah dengan nasabah yang memerlukan, bahwa bank yang bersangkutan akan mendatangi langsung kantor atau lembaga dimana nasabah bekerja dengan akan melakukan negoisasi terlebih dahulu kepada pimpinan lembaga atau kantor, dengan maksud dalam proses pemberian pembiayaan tersebut pegawai atau karyawan baik PNS atau Non PNS diberikan kesempatan untuk melakukan pembiayaan di bank tersebut melalui perjanjian kerjasama secara bersama-sama dengan karyawan lain atau pegawai lain secara kolektif. 5 Nantinya kantor atau lembaga akan terikat dalam sebuah perjanjian kerjasama diamana gajih para pegawai akan dibayarkan melalui bank tersebut, dengan maksud memudahkan bagi bank untuk mengontrol pembayaran angsuran bagi para debitur. Karena biasanya dalam salah satu 5 Hasil wawancara dengan salah salah satu pegawai Bank BRI Syariah Banjarmasin, pada hari rabu tanggal 08 bulan Februari 2016, penulis juga melakukan wawancara dengan teller Bank BRI Syariah KPC Banjarbaru dihari yang sama.

68 poin perjanjian bahwa pembayaran angsuran piutang pada bank secara otomatis akan dipotong melalui gajih debitur. Pada kesepakatan itu juga nantinya para pegawai akan melangkapi semua persyaratan administrai yang diminta oleh pihak bank, kemudian ketika sudah memasuki pada aqad yang disepakati maka SK Pegawai Negiri sipil yang bersangkutan akan ditahan oleh pihak bank sebagai jaminan. Aqad yang sering digunakan dalam pemberian pembiayaan pada bank syariah adalah aqad murabahah bil wakalah, yaitu aqad pemberian kuasa perwakilan kepada nasabah untuk melakukan pembelian sutu barang yang nantinya akan dibayar oleh pihak bank dengan penambahan harga yang telah disepakati sebelumnya, atapun aqad ijarah, yang lebih spesifiknya Aqad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) adalah sewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan barang, sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. C. Prosedur Pemberian Pembiayaan Prosedur pemberian pembiayaan pada bank syariah sama dengan prosedur pemberian kredir pada bank konvensional, dimana pada mulanya pihak nasabah mengajukan permohonan kepada bank syariah, pengajuan permohonan pembiayaan tersebut dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh nasabah. Adapun isi yang harus disebutkan dalam surat permohonan

69 tersebut antara lain: 6 1. Jumlah maksimum pembiayaan yang diperlukan; 2. Tujuan penggunanaan fasilitas pembiayaan (dimana tujuan ini nantinya akan menentukan jenis pembiayaan yang diberikan); 3. Jaminan atau agunan pembiayaan. Selain diajukan permohonan tertulis juga dipersyaratkan adanya data pendukung lain yang tak kalah penting antara lain: 7 1. Anggaran dasar atau akta pendirian perusahaan berikut perubahanya; 2. Susunan pengurus dan komisaris; 3. Izin-izin dari instansi yang berwenang; 4. Data financial, data pemasaran, dan data produksi dari perusahaan calon nasabah. Permohonan tertulis dari calon nasabah berikut data pendukung tersebut di atas, merupakan bahan penilaian yang akan dilakukan oleh petugas bank secara seksama sebagaimana diwajibkan oleh Pasal 23 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Setelah diajukan permohonan tertulis kepada pihak bank, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan penyelidikan terhadap berkas pinjaman yang bertujuan untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak bank belum lengkap maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas 6 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2012),h.104.

70 tertentu nasabah tidak sanggup untuk melengkapinya maka permohonan kredit dapat dibatalkan. 8 Apabila sudah dilakukan penyelidikan terhadap berkas nasabah maka tahap selanjutnya adalah tahap wawancara I (pertama), dimana tahap ini merupakan tahap penyidikan kepada calon nasabah, untuk menyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan bank yang inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya. 9 Setelah dilakukan wawancara I (pertama) maka tahap selanjutnya adalah tahap On The Spot dimana tahap ini merupakan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil On The Spot dicocokan dengan hasil wawancara I (pertama). 10 Selanjutnya setelah dilakukan tahap On The Spot maka tahap selanjutnya dilakukan wawancara II (kedua) dimana kegiatan ini merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangankekurangan pada saat setelah dilakukan tahap On The Spot. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I (pertama) dicocokan dengan pada saat On The Spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu 8 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2002),h.117. 9 Ibid.,h.117. 10 Ibid.,h.118.

71 kebenaran. 11 Setalah berbagai tahap dilalui maka selanjutnya masuk kepada tahap terakhir yaitu tahap penerbitan surat keputusan pembiayaan, dimana jika bank menyetujui untuk memberikan pembiayaan maka surat keputusan penerbitan pembiayaan memuat materi antara lain: 12 1. Jenis pembiayaan yang diberikan; 2. Tujuan penggunaan pembiayaan; 3. Maksimum pembiayaan yang disetujui; 4. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 5. Besarnya imbalan; 6. Bagi hasil; 7. Tarif denda atas keterlambatan pembayaran pembiayaan dan angsuran pembiayaan; 8. Jenis agunan yang diberikan kepada berikut cara pengikatanya dan besarnya jumlah pengikatan; 9. Kewajiban nasabah penerima fasilitas untuk menutup asuransi atas barang- barang agunan yang insurable, dengan syarat bankers clause pada perusahaan syariah. Persetujuan bank atas permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah penerima fasilitas yang dimuat dalam surat keputusan 11 Ibid., h.118. 110. 12 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2006),h.

72 pembiayaan masih bersifat penawaran (offering letter) dari bank kepada calon nasabah penerima fasilitas yang bersangkutan. Karena itu, surat keputusan pembiayaan ini belum mengikat bank dan calon nasabah penerima bersangkutan. 13 Apabila calon nasabah penerima fasilitas menyetujui syaratsyarat yang ditawarkan oleh bank sebagaimana tercantum dalam surat keputusan pembiayaan, maka calon nasabah penerima fasilitas mengembalikan kopi surat keputusan pembiayaan setelah ditandatangani oleh yang bersangkutan di atas materai secukupnya sebagai tanda persetujuan. Selanjutnya setalah itu maka masuk pada tahap pengikatan jaminan pembiayaan, yang dimana pelaksanaan penandatanganan akta pengikatan jaminan sebagai perjanjian ikutan terhadap perjanjian pokok yaitu akad pembiayaan, dilakukan bersamaan pada saat penandatanganan akad pembiayaan. Dimana penandatanganan perjanjian pengikatan jaminan tersebut paling lambat harus dilakukan sebelum pencairan pembiayaan dilakukan. Apabila penandatanganan perjanjian jaminan mendahului akad pembiayaan maka dikhawatirkan akan menimbulkan cacat yuridis dan dapat menjadi potensial problem dikemudian hari. Namun apabila pengikatan agunan belum dilaksanakan pada saat pencairan fasilitas pembiayaan, maka fasilitas pembiayaan tersebut tidak aman (unsecured financing). 14 Setalah seluruh tahapan pemberian pembiayaan sudah dilalui sampai 13 Ibid.,h.110. 14 Ibid., h.113.

73 pada tahap pencairan pembiayaan, maka agar dana pembiayaan yang sudah disalurkan menjadi tepat sasaran, maka perlu adanya pengawasan terhadap aktivitas usaha dari nasabah penerima fasilitas oleh bank baik secara aktif seperti melakukan peninjauan setempat atas usaha nasabah penerima fasilitas pembiayaan, sedangkan pengawasan secara pasif misalnya menganalisis laporan keuangan, laporan stok barang dagangan dan laporan kegiatan usaha yang disampaikan oleh nasabah kepada bank. 15 15 Ibid., h.113.