P U T U S A Nomor 52/Pdt.G/2014/MS-Aceh N DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat banding dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara : PEMBANDING, Umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal Kabupaten Aceh Besar, dahulu sebagai Tergugat sekarang Pembanding. M e l a w a n TERBANDING, Umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan MAN, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, tempat tinggal Kabupaten Aceh Besar, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding. Mahkamah Syari yah tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar iyah Jantho, Nomor 262/Pdt.G/2013/MS-Jth, tanggal 8 Mei 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 08 Rajab 1435 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Jantho untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN Kantor Urusan Agama Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dan PPN Kantor Urusan Agama Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh; 4. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 466.000,- (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah); Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar iyah Jantho yang menyatakan bahwa pada hari Senin tanggal 19 Mei 2014, Tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Mahkamah Syar iyah tersebut di atas, permohonan banding tersebut telah pula diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 20 Mei 2014 ; Hal. 1 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh
Telah membaca memori banding yang diserahkan kepada Kepaniteraan Mahkamah Syar iyah Jantho pada tanggal 02 Juni 2014, dan telah disampaikan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 06 Juni 2014; Telah membaca kontra memori banding yang diserahkan kepada Kepaniteraan Mahkamah Syar iyah Jantho pada tanggal 20 Juni 2014, dan telah disampaikan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 25 Juni 2014; Telah pula membaca relas pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara banding kepada Tergugat/Pembanding pada tanggal 18 Juni 2014 dan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 09 Juni 2014. Tergugat/Pembanding dan Penggugat/Terbanding tidak melakukan pemeriksaan berkas banding, hal ini sesuai dengan surat keterangan Panitera Mahkamah Syar iyah Jantho tanggal 04 Juli 2014; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar iyah Aceh setelah mempelajari dan meneliti memori banding, kontra memori banding serta berkas perkara mengenai pemeriksaan perkara a quo terhadap alat-alat bukti dan saksi - saksi di tingkat pertama, Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar iyah Aceh akan menyampaikan pendapatnya terhadap apa yang dipertimbangkan dan diputus oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar iyah Jantho sebagaimana yang tertuang di dalam putusannya Nomor 262/Pdt.G/2013/MS-Jth, tanggal 8 Mei 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 08 Rajab 1435 Hijriyah sebagai berikut ; Menimbang bahwa Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya menyatakan keberatan atas putusan perkara a-quo antara lain sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Jantho tidak mengadili sesuai prosedur hukum acara telah salah menerapkan hukum atau tidak mempertimbangkan seadil-adilnya sebagaimana mestinya, yakni dalam hal : 01. Bahwa pada prinsipnya Tergugat/Pembanding tetap pada jawaban sebagaimana telah diajukan dalam jawaban saat pemeriksaan di Mahkamah Syar iyah Jantho ; 02. Bahwa inti dari jawaban dahulu perlu Tergugat/Pembanding tegaskan bahwa tidak terbukti sama sekali Tergugat/Pembanding selingkuh, demikian juga masalah keuangan tidak terbukti bahwa Tergugat /Pembanding rahasiakan, Hal. 2 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh
cuma saja karena Tergugat/Pembanding bukan PNS tentu tidak jelas berapa uang yang Tergugat/Pembanding peroleh setiap bulan; 03. Penggugat/Pembanding sudah tiga kali pulang kampung tanpa izin Tergugat/ Pembanding tapi Tergugat/Pembanding selalu menjemputnya; 04. Bahwa keterangan Saksi I, umur 37 tahun, tempat tinggal di Kabupaten Pidie, memberikan keterangan: - Bahwa Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding menikah kirakira 10 tahun yang lalu dan belum punya keturunan; - Bahwa Tergugat/Pembanding adalah suaminya; - Bahwa perselisihan mereka tidak pernah didamaikan baik pada Dinas Pendidikan maupun di Gampong untuk menyelesaikan permasalahan mereka; - Bahwa menurut penilaian saksi mereka sebaiknya dirukunkan kembali. - Bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding ribut dan tidak melihat Tergugat/Pembanding menampar Penggugat/Terbanding 05. Bahwa keterangan Saksi II, umur 50 tahun, tempat tinggal di Kabupaten Aceh Besar, memberikan keterangan: - Bahwa saksi Geuhik Gampong, kenal dengan Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sebagai warga gampong; - Mereka adalah sebagai suami isteri dan belum punya keturunan; - Menurut laporan Penggugat/Terbanding dia dengan suami sering terjadi keributan dan mereka tidak tinggal serumah lagi sejak Agustus 2013 - Menurut saksi mareka sudah tidak mungkin didamaikan lagi. 06. Bahwa karena Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Jantho tidak memberi kesempatakan kepada Tergugat/Pembanding untuk menanggapi keterangan saksi Penggugat/Terbanding maka dalam memori banding ini Tergugat/Pembanding tanggapi sbb : - Saksi I, tidak tahu ada ribut-ribut antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, saksi tersebut hanya mengetahui dari keterangan atau masukan dari Penggugat/Terbanding, ini jelas saksi de auditio sehingga tidak bisa diambil sebagai keterangan yang sah menurut hukum pembuktian; - Demikian juga saksi II, saksi inipun tidak pernah tahu ada keributan, keterangan yang diberikan di depan persidangan adalah keterangan yang telah diajarkan oleh Penggugat/Terbanding, maka jelas saksi ini juga saksi de auditio sehingga tidak bisa diambil sebagai keterangan yang sah menurut hukum pembuktian; Hal. 3 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh
07. Bahwa Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Jantho tidak mengadili sesuai dengan hukum acara, yaitu tidak pernah memberikan kesempatan kepada Tergugat/Pembanding untuk mengajukan saksi-saksi dan tidak menjelaskan bahwa Tergugat/Pembanding diberi hak atau kesempatan untuk mengajukan nota kesimpulan, demikian juga semua keterangan yang diajukan Penggugat/Terbanding, setelah saksi memberikan keterangan, tidak pernah memberi kesempatan atau konfirmasi terhadap keterangan saksi dari Penggugat/Terbanding tersebut, ternyata setelah pemeriksaan saksi Penggugat/Terbanding, minggu depan terus dibacakan putusan, Tergugat/Pembanding hanya bingung dan bengong ; 08. Bahwa dalam pertimbangannya majelis hakim hanya mengambil keterangan saksi Penggugat/Terbanding, ini jelas cara pemeriksaan persidangan yang salah, maka dengan demikian beralasan hukum agar putusan majelis hakim dalam perkara a quo harus dibatalkan dan memerintahkan Mahkamah Syar iyah Jantho untuk membuka kembali persidangan dalam perkara No. 262/Pdt-G/2013/MS-JTH dan memberi kesempatan kepada Tergugat/ Pembanding untuk mengajukan dan mendengar keterangan saksi-saksi yang diajukan Tergugat/Pembanding ; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon kepada Ketua Mahkamah Syar iyah Aceh atau Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat banding berkenan untuk memberikan pertimbangan serta memberikan putusan sebagai berikut : M E N G A D I L I - Menerima permohonan banding dari Pembanding, semula Tergugat; - Membatalkan Putusan Mahkamah Syar iyah Jantho No. 262/Pdt-G/2013/MS- JTH tanggal 08 Mei 2014 yang dimohonkan banding, DENGAN MENGADILI SENDIRI : 1. Memerintakan Mahkamah Syar iyah Jantho untuk membuka kembali persidangan dalam perkara No. 262/Pdt-G/2013/MS-JTH dan memberi kesempatan kepada Tergugat/Pembanding untuk mengajukan dan mendengar keterangan saksi-saksi yang diajukan Tergugat/Pembanding ; 2. Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini; Menimbang bahwa Penggugat/Terbanding dalam kontra memori bandingnya menyatakan menerima putusan Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Jantho, karena putusannya sudah benar dan mohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh untuk menguatkan putusan tersebut; Menimbang bahwa terhadap keberatan tersebut, Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh akan mempertimbangkan sebagai berikut : Hal. 4 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh
Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara sidang tanggal 17 April 2014 Ketua Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar iyah Jantho telah menanyakan pada Tergugat/Pembanding apakah saudara Tegugat/Pembanding sudah siap mengajukan pembuktian, maka dijawab oleh Tergugat/Pembanding tidak, saya tidak mengajukan pembuktian dan mohon putusan. Berdasarkan berita acara sidang tersebut maka alasan yang dikemukakan oleh Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya tidak benar dan tidak beralasan, oleh karenanya memori banding Tergugat/Pembanding harus ditolak ; Menimbang, bahwa dalam perkara a quo posisi kasus dapat diringkaskan bahwa Penggugat/Terbanding mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat/ Pembanding yang didasarkan pada Pasal 19 huruf (f) PP Nomor 9 tahun 1975 yaitu antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat/Pembanding baik dalam jawaban, duplik maupun dalam memori bandingnya menjelaskan antara lain sebagai berikut : - Bahwa dalam perkawinan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding yang sudah mencapai 18 tahun belum mempunyai keturunan (anak); - Bahwa Penggugat/Terbanding sudah tiga kali pulang ke kampung tanpa izin Tergugat/Pembanding, namun Tergugat/Pembanding tetap menjemputnya; - Bahwa pada bulan Agustus 2013 Penggugat melarikan diri dari rumah tanpa sepengetahuan Tergugat/Pembanding sampai sekarang belum tahu apa penyebabnya Penggugat/Terbanding melarikan diri dari Tergugat/Pembanding, dan sampai sekarang tidak ada pihak keluarga yang mengantar kembali Penggugat/Terbanding kepada Tergugat/Pembanding; - Bahwa Tergugat/Pembanding mengakui bahwa ianya sudah kawin lagi dengan seorang perempuan; Menimbang, bahwa keterangan para saksi Penggugat/Terbanding menjelaskan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding tidak harmonis dan sering terjadi percekcokan, akibatnya Penggugat/Terbanding pada bulan Agustus 2013 pergi meninggalkan Tergugat/Pembanding pulang kerumah orang tuanya; Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat/ Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah diupayakan damai melalui mediasi serta juga didamaikan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Hal. 5 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh
Syar iyah Jantho selama proses persidangan berlangsung, namun usaha damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa perselisihan tersebut selain telah diupayakan damai, juga ternyata antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sudah pisah tempat tinggal lebih kurang selama satu tahun yaitu sejak Agustus 2013 sampai dengan saat sekarang ini. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah pecah sedemikian rupa tanpa perlu dipersoalkan lagi siapa penyebabnya, sehingga tujuan perkawinan tidak mungkin lagi dicapai sebagaimana dikehendaki dalam Surat Ar- Rum Ayat 21, dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Menimbang, bahwa berpisahnya tempat tinggal yang sudah mencapai satu tahun antara Pengugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding membuktikan telah terjadi perselisihan antara keduanya. Putusan Mahkamah Agung Nomor 1354K/Pdt/2000, tanggal 08 September 2003 menyatakan bahwa Suami isteri yang telah pisah ranjang atau berpisah tempat tinggal dan tidak saling memperdulikan lagi, sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun dalam rumah tangga, dapat dijadikan alasan untuk mengabulkan gugatan perceraian. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding Mahkamah Syar iyah Aceh menilai bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat/ Terbanding sudah terbukti dan alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat/Terbanding telah sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka oleh karenanya putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar iyah Jantho Nomor 262/Pdt.G/2013/MS-Jth, tanggal 8 Mei 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 08 Rajab 1435 Hijriyah sudah cukup alasan untuk dikuatkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, secara ex officio Panitera berkewajiban untuk mengirimkan salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding serta kepada Pegawai Pencatat Nikah ditempat perkawinan dilangsungkan guna dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk bidang perkawinan, sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pembanding yang jumlahnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini; Hal. 6 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh
Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Syara yang berhubungan dengan perkara ini; M E N G A D I L I Menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding ; Menguatkan putusan Mahkamah Syar iyah Jantho Nomor 262/Pdt.G/2013/ MS- Jth, tanggal 08 Mei 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 08 Rajab 1435 Hijriyah ; Membebankan Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan 1435 Hijriyah, oleh kami Drs. H. Abd Mannan Hasyim,S.H.,M.H., Ketua Majelis Dra. Hj. Yuniar A. Hanafiah, S.H., dan Drs. H. Muhtadi, MH., Hakim-hakim Anggota dan diucapkan oleh Ketua tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 24 Juli 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 26 Ramadhan 1435 Hijriyah dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan Abd. Latif, SH., MH., sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. HAKIM ANGGOTA I Dra. Hj. YUNIAR A. HANAFIAH, S.H. Perincian biaya perkara : 1. Materai Rp. 6.000,- 2. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 3. Biaya Leges Rp. 3.000,- 4. Biaya Proses Rp. 136.000,- Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) KETUA MAJELIS Drs. H. ABD MANNAN HASYIM, S.H., M.H. PANITERA PENGGANTI ABD. LATIF, SH., MH Untuk Salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 05 Agustus 2014. HAKIM ANGGOTA II Drs. H. MUHTADI, M.H. WAKIL PANITERA MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH dto AZHAR A, S.H. Hal. 7 dari 7 hal. SalPut. No 52 /Pdt.G/2014/MS-Aceh