P U T U S A N Nomor 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. menjatuhkan putusan dalam perkaranya antara :

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh dalam persidangan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkaranya antara : PEMBANDING, Umur 47 tahun, Agama Islam, Pendidikan S 1, pekerjaan Jualan, Tempat tinggal di Kabupaten Bireuen, dahulu Tergugat sekarang Pembanding. L A W A N TERBANDING, Umur 39 tahun, Agama Islam, Pendidikan D III, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Tempat tinggal Kabupaten Bireuen, dahulu Penggugat sekarang Terbanding. Mahkamah Syar iyah Aceh tersebut. Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding. TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan Mahkamah Syar'iyah Bireuen Nomor : 16/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Mei 2013 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1434 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian. 2. Menjatuhkan talak 1 (satu) ba in sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING). Hal. 1 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

2 3. Menetapkan dua orang anak bernama : 1. ANAK 2, umur 10 tahun, dan 2. ANAK 3, umur 8 tahun berada di bawah hadhanah Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah tiga orang anak minimal sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) setiap bulannya sampai ketiga anak tersebut dewasa dan mampu berdiri sendiri. 5. Menghukumm Tergugat untuk membayar emas mahar milik Penggugat berupa 10 mayam emas murni. 6. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Bireuen untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN/KUA Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu. 7. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (empar ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); 8. Menyatakan tidak dapat menerima selain dan selebihnya. Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar iyah Bireuen bahwa Pembanding pada tanggal 10 Juni 2013 telah mengajukan banding atas putusan Mahkamah Syar iyah Bireuen Nomor : 16/Pdt.G/2013/MS-Bir, tanggal 27 Mei 2013 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1434 H. permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya/terbanding pada tanggal 12 Juni Telah membaca memori banding yang diajukan oleh Tergugat /Pembanding dan kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat /Terbanding, memori banding dan kontra memori banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya masing-masing. Hal. 2 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

3 TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan Undang-undang, maka permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding telah meneliti dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding berupa salinan putusan Mahkamah Syar iyah Bireuen Nomor 16/Pdt.G/2013/MS-Bir, tanggal 27 Mei 2013 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1434 H. berita acara persidangan dan surat-surat lainnya, maka Majelis Hakim Tingkat Banding telah menemukan fakta sebagai berikut : - Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah mendamaikan Penggugat /Terbanding dan Tergugat/Pembanding tetapi tidak berhasil dan telah dilakukan mediasi tetapi gagal sebagaimana laporan mediator. - Bahwa pada sidang jawab menjawab Tergugat/Pembanding telah memberikan jawaban tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut : - Hak Asuh Anak. Mohon anak pertama ANAK 1, 12 tahun ditetapkan dalam asuhan Tergugat/Pembanding mengingat dia anak pertama yang membutuhkan bimbingan yang baik dan terarah untuk masa depan dan akan menjadi bimbingan dan panutan kedua adiknya. - Biaya Hidup Anak. Bahwa Tergugat/Pembanding sebagai orang tua berkewajiban membimbing dan menafkahi anak-anak, namun karena Tergugat /Pembanding tidak mempunyai penghasilan yang tetap setiap bulan, maka mohon jangan ditetapkan berapa besar/nilai tapi menurut kemampuan Tergugat. Hal. 3 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

4 - Pinjaman uang mahar/maskawin. Bahwa Tergugat/Pembanding tidak merasa punya utang maskawin/mahar pada Penggugat karena mahar seberat 10 mayam emas murni dijual seharga Rp ,- digunakan untuk biaya sewa rumah atas kebijakan bersama dan kerelaan Penggugat/Terbanding. - Sisa utang pada BRI. Bahwa pada tanggal 9 Oktober 2009 antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding mengajukan penambahan plafon kredit ke BRI Cabang Bireuen sebesar Rp ,- (delapan puluh juta rupiah), tapi yang diterima tidak sebesar itu karena dikurangi sisa pinjaman (out standing) yang lama dan Tergugat/Pembanding lupa jumlahnya. - Bahwa Penggugat/Terbanding telah meneguhkan dalil gugatannya dengan mengajukan bukti tertulis bukti P.1 sampai dengan P.4 dan bukti 2 (dua) orang saksi. - Bahwa Tergugat untuk meneguhkan dalil bantahannya telah mengajukan bukti 2 (dua) orang saksi. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Penggugat/Terbanding menggugat cerai Tergugat/Pembanding dengan dalil dan alasan karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, puncak perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding telah berpisah tempat tidur/pisah ranjang sejak tahun Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah memberikan pertimbangan hukum dan pendapat dalam putusannya dengan mengacu pada pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dan dalil hukum syar i lainnya, pertimbangan Hal. 4 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

5 dan pendapat tersebut dinilai telah tepat dan benar, maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengambilnya menjadi pertimbangan dan pendapat sendiri. Menimbang, bahwa meskipun tidak semua poin dari alasan gugatan Penggugat/Terbanding dipertimbangkan, namun Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa fakta hukum yang telah terbukti di persidangan, telah cukup sebagai indikator kuat terwujudnya maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, oleh karenanya gugatan Penggugat/Terbanding harus dinyatakan terbukti. Menimbang, bahwa sesuai dengan yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 273/K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menyatakan bahwa cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama/berpisah tempat tidur, salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain merupakan fakta yang cukup untuk alasan perceraian, lagi pula gugatan Penggugat/Terbanding telah dinyatakan terbukti, maka dengan demikian gugatan Penggugat/Terbanding patut dikabulkan. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka keberatan Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya harus dikesampingkan. Menimbang, bahwa mengenai amar putusan tentang pemeliharaan /hadlanah anak harus diperbaiki dengan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 105 huruf b Kompilasi Hukum Islam, anak yang berumur di atas 12 tahun diserahkan kepada anak untuk menentukan pilihannya sendiri apakah akan ikut dengan bapak atau ibu dengan cara anak tersebut didengar keterangannya di muka persidangan. Hal. 5 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

6 Menimbang, bahwa dari Berita Acara Sidang tidak didapat penjelasan bahwa anak telah dihadapkan ke muka persidangan dan didengar keterangannya. Menimbang, bahwa dari fakta yang ditemukan dalam persidangan dari keterangan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, bahwa anak pertama bernama ANAK 1, umur 12 tahun berada di Pondok Pesantren yang semua kebutuhan serta biaya hidupnya dan sekolahnya ditanggung oleh Penggugat/Terbanding serta anak tersebut kalau pulang juga ke rumah ibunya. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat status anak tidak boleh dalam keadaan mengambang (status quo) tanpa penetapan berada di bawah asuhan siapa, oleh karena itu fakta tersebut di atas harus diartikan bahwa anak pada hekekatnya telah menentukan pilihan ikut dengan ibunya (Penggugat/Terbanding), sehingga karenanya ditetapkan bahwa anak pertama bernama Muhammad Shafri berada di bawah asuhan/hadlanah Penggugat/Terbanding sebagai ibunya. Menimbang, bahwa mengenai amar putusan yang menghukum Tergugat/Pembanding membayar 10 mayam emas juga harus diperbaiki dengan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa dari bukti P.2 diketahui bahwa mahar/maskawin ketika pernikahan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding adalah 20 mayam emas dan sudah dibayar tunai. Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah salah menafsirkan ketentuan Pasal 30 dan Pasal 32 Kompilasi Hukum Islam dengan menghukum Tergugat/Pembanding untuk membayar 10 mayam emas murni dengan alasan bahwa hutang tersebut masih ada kaitannya dengan mahar dalam perkawinan yang wajib dilunasi. Hal. 6 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

7 Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 bahwa maskawin Tergugat/Pembanding ketika menikah dengan Penggugat/Terbanding adalah 20 mayam emas murni dan telah dibayar lunas, sehingga penggunaan kembali 10 mayam emas murni maskawin tersebut untuk keperluan bersama Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding membayar kontrakan rumah tidak termasuk kepada hutang yang ada kaitannya dengan mahar dalam perkawinan sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas serta dengan memperhatikan keberatan Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya, Majelis Hakim Tingkat Banding menyatakan menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk menghukum Tergugat/Pembanding mengembalikan 10 mayam emas murni. Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat/Terbanding atas hutang di BRI yang harus dibayar oleh Tergugat/Pembanding sesuai dengan yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karenanya segala pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama diambil alih sebagai pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka putusan Mahkamah Syar iyah Bireuen Nomor 16/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Mei 2013 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1434 H. harus dikuatkan dengan memperbaiki amar putusan sebagaimana disebutkan di bawah ini. Hal. 7 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

8 Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang No. 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang No. 50 tahun 2009 seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini ditingkat banding dibebankan kepada Pembanding dahulu Tergugat. Mengingat Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI Menyatakan bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/ Pembanding dapat diterima. Memperbaiki putusan Mahkamah Syar iyah Bireuen Nomor : 16/Pdt.G/2013/MS Bir, tanggal 27 Mei 2013 M. bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1434 H sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. 2. Menjatuhkan talak satu Bain Shugro Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING). 3. Menetapkan ketiga orang anak bernama : 1. ANAK 1, umur 12 tahun, 2. ANAK 1, umur 10 tahun dan 3. ANAK 3, umur 8 tahun berada dibawah hadhanah Penggugat. 4. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah tiga orang anak pada angka 3 di atas minimal sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) setiap bulannya sampai ketiga anak tersebut dewasa dan mampu berdiri sendirti. 5. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar iyah Bireuen untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum Hal. 8 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

9 tetap kepada PPN/KUA Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu. 6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). 7. Menyatakan menolak dan tidak dapat menerima selain dan selebihnya; Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian dijatuhkan putusan ini dalam permusyawaratann Majelis Hakim Mahkamah Syar iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2013 M. bertepatan dengan tanggal 09 Shafar 1434 H. oleh kami Drs. H. Abd. Hamid Pulungan, SH., MH sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Firdaus HM, SH., MH dan Drs. Ahmad Dimyati. AR masing-masing sebagai Hakim Anggota serta Nyak Widin, SH., MH sebagai Panitera Pengganti yang dibacakan pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2013 M bertepatan dengan tanggal 16 Shafar 1434 H. dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan tidak dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota, dto Drs. H. Firdaus HM, SH., MH. Ketua Majelis, dto Drs. H. Abd. Hamid Pulungan, SH. MH. dto Drs. Ahmad Dimyati. AR Panitera Pengganti, dto Nyak Widin, SH., MH Perincian Biaya Banding : 1. Biaya Materai : Rp , 2. Biaya Redaksi : Rp ,- Hal. 9 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh

10 3. Biaya Leges : Rp ,- 4. Biaya Proses : Rp ,- J u m l a h : Rp , (seratus lima puluh ribu rupiah) Hal. 10 dari 10 hal. Putusan No. 87/Pdt.G/2013/MS-Aceh