BAB VI PENUTUP DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sesuatu yang bersifat biologis dan fisik, tetapi semata juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual pranikah kerap menjadi sorotan, khususnya di kalangan para

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses kehidupan manusia mengalami tahap-tahap perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB I PENDAHULUAN. survey BKKBN tahun 2010 terdapat 52 % remaja kota medan sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja Kota Surakarta

PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia. Tahap ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku remaja dalam pergaulan saat ini. Berbagai informasi mampu di

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyesuaian diri manusia. Pada saat manusia belum dapat menyesuaikan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekonomi. Remaja akan mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sikap permisif tersebut lebih ditunjukkan secara terbuka dikarenakan pengaruh

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah seksualitas merupakan salah satu topik yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktivitas seksual remaja juga cenderung meningkat baik dari segi kuanitas

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN A SKALA UJI COBA A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh,

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. remaja ini terbagi di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 5, SMA Mataram, SMA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab IV maka ada beberapa hal yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

Lampiran I. Permohonan Menjadi Responden. Dengan Hormat,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan.

(e) Uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp ,- (64,8%) dan sisanya (35,3%) lebih dari Rp per bulan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

I. PENDAHULUAN. Pembinaan dan pengembangan generasi muda terus-menerus ditingkatkan sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. seks mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan seksnya, mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja mengalami perkembangan begitu pesat, baik secara fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. data BkkbN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang potensial adalah generasi mudanya. Tarigan (2006:1)

menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat mengisi berbagai posisi di masyarakat. Remaja diharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan dalam dua bentuk yang berbeda, baik. secara fisik maupun psikis, yang kemudian diberi sebutan sebagai

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 40

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai 19 tahun. Istilah pubertas juga selalu menunjukan bahwa seseorang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistik (BPS) Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan. Bahkan hubungan seksual yang sewajarnya dilakukan oleh

PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah normanorma,

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk modernitas bagi sebagian remaja. Pengaruh informasi global (paparan media

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

RESILIENSI PADA WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH. Disusun Oleh: Anggi Putri Pratiwi Hidayat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat (Sarwono, 2001)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan tersebut menjungjung tinggi moralitas berdasarkan norma-norma

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP DAN SARAN A. Kesimpulan Berdsarkan hasil analisis pengumpulan data yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi pada ketiga subjek, maka ketiga subjek mahasiswa yang melakukan hubungan seks pranikah adalah sebagai berikut: 1. Subjek melakukan hubungan seks pranikah penyebabnya karena pergaulan bebas, Media informasi, Pengetahuan, Orang tua. Pergaulan bebas yaitu melakukan hubungan seks pranikah karena sayang, nyaman. Makna seks sebagai rasa makin sayang. Media informasi menjadi sarana untuk mengenal film porno dari pasangan dan teman. Seks dengan pasangan semakin sayang. Kurangnya pengetahuan tentang seks sejak dini, bahkan sejak kecil mengakibatkan perilaku seks pranikah saat ini. Faktor orang tua mempengaruhi perilaku seks pranikah sebab orang tua terlalu protektif sejak kecil, sehingga ketika bebas kos, melakukan hubungan seksual dan norma agama penting, tetapi tidak menjadi jaminan, karena pengaruh pergaulan bebas. 168

169 2. Proses Situasi dan Kondisi seperti waktu, tempat dan kondisi sangat mempengaruhi perilaku seks pranikah. Waktu yang mendukung disaat subjek berduaan dengan pacar dapat mengakibatkan seks pranikah, tempat melakukan hubungan seksual pranikah di kosan atau lebih sering di rumah pacar karena sekarang tinggal serumah bersama pacar. Kondisi yang mendukung kos-kosan subjek yang bebas karena tidak ada pengawasan dari penjaga kos-kosan dan pemilik kosan, jauh dari pengawasan orang tua, dan orang tua pacar yang mengijinkan subjek tinggal satu rumah dengan pacar. 3. Proses Pendorong indikasi dorongan dari pasangan, motivasi melakukan, conditioning berciuman pengaruh melakukan hubungan seks pranikah. Pasangan sering melakukan dorongan seperti sikap laki-laki cukup agresif, maka dari itu lebih bisa menghasut dan merayu sehingga untuk melakukan hubungan seks pranikah. Motivasi melakukan hubungan seks pranikah ialah mau sama mau tidak ada paksaan, ada perasaan cinta dan kasih sayang pasangan kekasih. conditioning berciuman yaitu dilakukan ciuman untuk menambah rasa sayangpasangan kekasih, serta melakukan hubungan seks pranikah karena merasa sayang dan nyaman. 169

170 4. Dampak Psikologis yang terjadi akibat perilaku seks pranikah adalah pada awalnya subjek memandang hal tersebut sebagai sebuah penyesalan, kesenangan sesaat tetapi kemudian belanjut menjadi ketagihan. Dampak sosial yang terjadi adalah support teman dekat, orang tua untuk melanjutkan hidup dan tegar akibat dari perilaku seks pranikah. 5. Subjek mau melakukan hubungan seks pra nikah karena rasa sayang kepada pasangan, merasa nyaman dan untuk membuktikan perasaan cinta, secara fisik maupun psikologis kepada pasangannya. B. Saran 1. Bagi Subjek Peneliti a. Faktor Internal - Bagi subjek sebaiknya dapat mengontrol emosi dan tidak mengedepankan kesenangan sesaat. - Bagi subjek sebaiknya dapat melakukan kontrol diri lebih baik dan tidak semata melakukan hubungan seks karena rayuan dan rasa cinta semata. 170

171 - Subjek hendaknya dapat berpikir lebih jernih dan berpikir panjang dari segi moral, dan demi masa depan subjek dan kehormatan orang tua serta keluarga. - Pentingnya pengetahuan tentang seks sejak dini, bahkan sejak kecil dari orang tua maupun pendidikan formal, serta landasan Iman yang kuat dan nilai moral tinggi supaya terhindar dari perilaku seks pranikah. b. Faktor External -Meningkatkan kontrol diri dan dilandasi iman, serta jangan hiraukan rayuan gombal pasangan atas dasar cinta dan sayang - Yakinlah jika pasangan subjek benar-benar menyayangi dan mencinta pasti akan menjaga keperawanan sampai menjadi pasangan suami istri, bukan melakukan hubungan seks pranikah. 2. Bagi Masyarakat Peneliti berharap masyarakat lebih peduli, tegas, dan waspada terhadap pergaulan seks pranikah di kalangan remaja. Peran orangtua sangat penting untuk memantau, memberikan pengetahuan seks sejak kecil, landasan iman/agama dan nilai moralitas yang tinggi, serta peduli dan memantau pergaulan remaja agar terhindar dari perilaku seks 171

172 pranikah dan terhindar dari kesenangan yang semu serta penyesalan hidup. Pentingnya Remaja melakukan kontrol diri, menjaga diri dengan baik, tidak terpengaruh tipudaya laki-laki, dan pandai memilah pergaulan dimanapun berada, mengutamakan iman dan orangtua agar terhindar dari perilaku seks pranikah. 172