BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo adalah kabupaten sekaligus kota yang terletak di Propinsi Jawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan konsep awal Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

URUSAN DESENTRALISASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tanggal 29 Mei 2006 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadi sejarah

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019

BAB 4 ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PBB DAN TINJAUAN PERANAN PBB SEBAGAI PAJAK DAERAH

BUPATI SIDOARJO KEPUTUSAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 188/ / /2012 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI PROFIL DAERAH KABUPATEN SIDOARJO BERBASIS WEB

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 63 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2014

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Petunjuk Pelaksanaan Pemutakhiran Data Kemiskinan Daerah (DKD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENDAPATAN ASLI DAERAH, PAJAK DAERAH DAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN SIDOARJO

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

Gambar 1. Kawasan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo

2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Sidoarjo Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

Latar Belakang. Perikanan merupakan salah satu Sector unggulan di Sidoarjo.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi kesenian tradisional

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN SKRIPSI

DAMPAK PERTUMBUHAN INDUSTRI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 31 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia saat ini. Data dan informasi yang diperlukan tentu harus mudah

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

NO. UNIT KERJA JML HONORER KECAMATAN 2 SDN BAKUNG PRINGGODANI 2 KEC. BALONGBENDO 1 BALONGBENDO 3 SDN JABARAN KEC. BALONGBENDO 1 BALONGBENDO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SIDOARJO (Sebelum dan Sesudah Terjadi Semburan Lumpur Lapindo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri kecil dan menengah merupakan kelompok industri yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya laut(model Ekonometrika Perikanan Indonesia).

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI CINDERAMATA DAN MAKANAN OLEH-OLEH DI KABUPATEN MAGELANG TUGAS AKHIR TKP Oleh: RINAWATI NUZULA L2D

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Naisbitt dalam bukunya Global Paradox yakni bahwa where once. usaha lainnya (http;//pariwisata.jogja.go.id).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP, SMA DAN SMK NEGERI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

ANALISIS DAYA DUKUNG WILAYAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (Studi Kasus Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kepariwisataan di Kota Surabaya. KBS merupakan satu-satunya

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO NOMOR 1776/PDT.G/2011/PA.SDA DAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Sidoarjo adalah kabupaten sekaligus kota yang terletak di Propinsi Jawa Timur. Secara geografis, berbatasan dengan kota Surabaya, Gresik, Selat Madura, Pasuruan, dan Mojokerto serta mempunyai 18 kecamatan yang mendukung dalam pengolahan hasil industri dan perikanan yakni Kecamatan Prambon, Krembung, Porong, Jabon, Candi, Tulangan, Wonoayu, Sukodono, Sedati, Krian, Sedati, Balongbendo, Taman, Tarik, Tanggulangin, Buduran, Gedangan, Waru dan Sidoarjo. Kini Kabupaten tersebut dikenal dengan kawasan industri, perikanan dan pertanian. Gambar 1.1 Grafik Sektor yang paling banyak Menyerap Tenaga Kerja. (Sumber: Sensus Ekonomi 2006 Kabupaten Sidoarjo Hasil Update SE 2006 Tahun 2008) 1

Kawasan tersebut mempunyai potensi unggulan yang khas dari Sidoarjo. Potensi unggulan ini dapat dikembangkan dan mempunyai daya saing di pasaran baik dari ciri-cirinya yang khas, kualitas maupun harganya. Potensi unggulan di daerah Sidoarjo mencakup beberapa sektor, diantaranya sektor perikanan dan kelautan antara lain udang, bandeng, teri, kepiting, tawes, remis/kupang, pari, rebon, kerang (Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo, 2006-2012), sektor dari hasil industri kecil dan kerajinan antara lain tas, koper, sepatu sandal, batik, border dan anyaman bambu (Agus, 2009: 1-5). Sidoarjo juga terkenal dengan makanan khasnya yakni Bandeng Asap dan Kerupuk Udang yang banyak diminati oleh masyarakat ketika berkunjung ke Sidoarjo. Selain itu juga terdapat industri kecil yang memproduksi krupuk, petis kupang, terasi, krupuk rambak. Oleh karena itu, Sidoarjo dikenal dengan Kota Petis. Saat ini, perkembangan ekonomi dan industri sektor pertanian, perikanan dan sektor perdagangan mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi pada sektor industri pengolahan mengalami penurunan. Pada tahun 2008 kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 46,04% sedangkan pada tahun 2009 sebesar 45,18%. Hal ini diakibatkan oleh adanya masalah krisis global yang telah melanda sektor industri. (Disperindag kabupaten Sidoarjo, 2010: 6). Penyebab berkurangnya prosentasi industri di Sidoarjo adalah bencana alam lumpur panas di kecamatan Porong yang telah menimbulkan banyak kerugian khususnya di bidang perekonomian. Bencana tersebut berakibat pada tidak berfungsinya jalan tol pada ruas jalan porong-gempol yang merupakan urat nadi 2

perekonomian dan merupakan jalur akses transportasi serta terendamnya bangunan pabrik/industri dan lahan usaha mikro. Hal itu telah mengakibatkan dampak yang luar biasa diantaranya meningkatnya pembiayaan distribusi hasil produksi industri, menurunnya produktivitas usaha di sektor industri dan perdagangan. (Disperindag kabupaten Sidoarjo, 2010: 6). Adapun masalah lain yakni keberadaan potensi unggulan yang ada saat ini masih berpencar di berbagai kecamatan seperti sentra industri kerajinan tas dan koper berada di kecamatan Tanggulangin, sentra industri sandal berada di kecamatan Waru dan sentra industri sepatu berada di kecamatan Gedangan, Krian, Buduran, Balungbendo, Tanggulangin, serta sentra industri kerupuk berada di kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Jabon, Prambon, Krembung, dan Krian. (Agus, 2009: 1-5) Gambar 1.2 Kajian Eksternal Terbentuknya Kegiatan Potensial Kabupaten Sidoarjo (Sumber: Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kawasan [RDTRK] Kecamatan Buduran Sidoarjo Tahun 2009-2010) 3

Meskipun demikian, Sidoarjo tetap mengembangkan potensi tersebut. Mengandalkan potensi yang ada tidaklah cukup untuk menjadikan kabupaten Sidoarjo sebagai daerah tujuan wisata. Menyadari betapa pentingnya pengembangan potensi industri pariwisata dalam peningkatan ekonomi seperti halnya kesejahteraan penduduk khususnya masyarakat Sidoarjo, maka pemerintah kota Sidoarjo berupaya untuk mengembangkan proyek dengan menetapkan fasilitas-fasilitas dan infrastruktur berskala internasional. Maka dari itu, diperlukan solusi yang menjawab masalah yang ada. Salah satu diantaranya diperlukannya suatu tempat yang dapat menampung hasil kerajinan dan kuliner di Sidoarjo yang dapat menarik masyarakat baik dalam maupun luar kota. Tempat tersebut bernama Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo yang bertujuan membantu menyalurkan sebagian dari hasil potensi pariwisata industri kecil yang ada seperti sentra kerajinan dan kuliner dengan tidak mematikan potensi industri kecil tersebut. Seperti halnya dalam firman Allah swt. yang menyebutkan bahwa membagikan sebagian rizki lebih baik daripada dinikmati sendiri, seperti yang tertulis dalam al-qur an surat Faathir (35):29, yang artinya: šχθã_ötƒ ZπuŠÏΡŸξtãuρ #uå öνßγ uζø%y u $ ϑïβ (#θà)x Ρr&uρ nο4θn= Á9$# (#θãβ$s%r&uρ «!$# = tgï. šχθè= Gtƒ t Ï%!$# βî) u θç7s? 9Zοt pgïb menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (QS. Faathir[35]:29) 4

Maksud dari arti ayat tersebut bahwa membantu menyalurkan hasil dagangan mereka lebih baik daripada berdagang sendiri, sehingga dapat meringankan beban mereka baik dengan cara diam-diam maupun terang-terangan meskipun dagangan mereka tidak rugi. Diharapkan dengan adanya Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner ini dapat bermanfaat dan berguna bagi mereka yang berada di dalam maupun luar kota Sidoarjo. Sebuah rancangan diperlukan dalam penataan rancangan Pusat perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo. Penataan rancangan tersebut diharapkan dapat menciptakan suatu ciri khas tersendiri dalam merancang Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo. 1.1.2 Latar Belakang Pemilihan Tema Untuk pemilihan tema berawal dari sebuah firman Allah swt. yang menyebutkan bahwasanya banyak bentukan-bentukan di muka bumi ini yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan, seperti yang tertulis dalam al-qur an surat Al-Infithaar (82):7-8, yang artinya: št7.u u!$x $ Β;οu θß¹ Äd r& þ Îû y7s9y yèsù y71 θ sù y7s)n=yz Ï%!$# yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu serta menjadikan susunan tubuhmu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS. Al-Infithaar [82]:7-8) Hal tersebut menjelaskan bahwa Allah swt. telah menciptakan makhluk hidup dengan susunan bentuk tubuh yang seimbang sesuai dengan karakternya. Allah swt. membuat bentuk tubuh manusia itu sesuka-nya sendiri, ada yang 5

tinggi, ada yang rendah, ada yang gemuk dan ada yang kurus. Wama kulit pun tidak sama. Sehingga 10 orang bersaudara, satu ayah satu ibu, berbeda wajahnya, berbeda suaranya dan berbeda pula masing-masing sidik jarinya, tidak ada yang sama dan tidak pula sedikit pun masuk kekuasaan manusia buat menentukan bakat atau bawaan dari masing-masing manusia. Maka dari itu, kesimpulan dari surat tersebut bahwa manusia dibuat dalam bentuk rupa dan karakteristik yang berbedabeda dengan struktur yang sama dan seimbang. Demikian pula rancangan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo yang diambil dari bentuk dan karakteristik ikan bandeng dan udang sesuai dengan logo kota Sidoarjo di bawah. Gambar 1.3 Icon pada Logo Kota Sidoarjo: Ikan Bandeng dan Udang (Sumber: Hasil Survei, 2010) Pengaplikasian bentuk dan karakteristik ikan bandeng dan udang ke dalam bangunan akan menggunakan metafora kombinasi sebagai tema rancangan. Metafora kombinasi merupakan metafora yang menjelaskan tentang suatu konsep, ide sekaligus karakteristik yang digunakan sebagai identitas rancangan bangunan. Dengan demikian para pengguna dapat melihat bentuk arsitektur yang khas dan menunjukkan identitas sekaligus potensi kota Sidoarjo. 6

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo dengan tema metafora kombinasi? 2. Bagaimana mewujudkan rancangan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo yang terintegrasi dengan keislaman? 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam merancang Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo adalah sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan yang dapat diberikan melalui rancangan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo, sebagai berikut: a. Untuk merancang Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo dengan tema metafora kombinasi. b. Untuk mewujudkan rancangan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo dengan kandungan integrasi keislaman. 1.3.2 Manfaat Adapun manfaat yang dapat diberikan melalui rancangan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo, berikut manfaat yang ditujukan: a. Untuk penulis Manfaat perancangan untuk penulis adalah: 7

(1). Menambah pengetahuan tentang rancangan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas yang berada di suatu daerah. (2). Menambah pengetahuan mengenai segala sesuatu tentang kekayaan potensi yang dimiliki oleh Sidoarjo yang wajib untuk dilestarikan. b. Untuk masyarakat Manfaat perancangan untuk masyarakat adalah: (1). Memberikan tempat sebagai sarana pengenalan hasil kerajinan dan kuliner sebagai sarana pengenalan produk industri yang khas dari daerah Sidoarjo guna menarik para wisatawan baik dalam maupun luar kota. (2). Sebagai tempat santai dan hiburan. c. Untuk wisatawan Manfaat perancangan untuk wisatawan adalah: (1). Memberikan kemudahan dalam mendapatkan hasil kerajinan dan kuliner yang khas guna untuk mengenal produk dari daerah. (2). Sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan, makan, dan berbelanja dengan suasana baru. d. Untuk pemerintah kabupaten Sidoarjo Manfaat perancangan untuk pemerintah kabupaten Sidoarjo adalah: (1). Adanya aset wisata Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo yang dapat mendatangkan devisa daerah. 8

(2). Adanya aset wisata Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo yang dapat meningkatkan produk lokal serta memberdayakan potensi ekonomi Sidoarjo. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang tujuannya untuk menghindari meluasnya pembahasan dalam studi ini maka diberikan beberapa batasan lingkup penelitian yang meliputi: 1. Perancangan bangunan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner merupakan kumpulan jual-beli dari hasil kerajinan dan makanan yang khas dari beberapa industri rumah tangga di Sidoarjo. 2. Penerapan tema metafora kombinasi pada obyek bangunan Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas Sidoarjo dengan menekankan karakteristik serta bentuk ikan bandeng dan udang yang merupakan icon Kota Sidoarjo. 9