BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh manusia dan termasuk salah satu bahan pangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB 2 PRODUK DAN JASA

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara dengan konsumsi ikan sebesar 34 kilogram per

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

I. PENDAHULUAN. hanya bisa didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Rasyid, 2003;

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

Fransiska Victoria P ( ) Steffy Marcella F ( )

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani menjadi sangat penting karena mengandung asam-asam amino

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

Transkripsi:

17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan protein hewani yang tinggi dan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan gizi tenyata telah meninggkatkan permintaan akan daging. Beberapa alternative daging yang dapat memenuhi kebutuhan akan protein hewani adalah daging sapi dan daging kambing. Tidak hanya sekedar untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani, daging dipandang sebagai sumber utama lemak terutama asam lemak jenuh dalam makanan yang telah terlibat dalam penyakit seperti berbagai kanker dan jantung koroner di negara-negara maju (Wood, 2002). Menurut Correa (2011) daging sapi memiliki kandungan lemak total dan kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging kambing. Daging sapi memiliki 7,9 g lemak dan 73,1 mg kolesterol dalam 85,05 g daging, sementara daging kambing memiliki 2,6 g lemak dan 63,8 mg kolesterol dalam 85,05 g daging. Komposisi asam lemak pada daging hewan tergantung pada jumlah lemak dalam otot hewan (Wood, 2007).Tidak hanya daging saja, mayarakat juga banyak mengkonsumsi jeroan sapi maupun kambing. Jeroan adalah bagian-bagian dalam tubuh (hewan) yang sudah dijagal atau biasanya disebut bagian kecuali otot dan tulang. Jeroan sendiri terdiri dari berbagai bagian, yaitu hati, jantung, ginjal, lidah, usus, dan otak. Secara umum, jeroan mengandung banyak zat gizi, di antaranya, protein, lemak, vitamin, mineral. Salah satu jenis jeroan adalah otak. Konsumsi olahan jerohan otak sapi dan otak kambing sudah menjadi hal yang familiar dalam masyarakat Indonesia dan dunia. Bagi para penggemar makanan jerohan, otak sapi

18 dan otak kambing merupakan salah satu bagian paling nikmat untuk dimakan karena teksturnya yang lembut dengan rasa gurih. Lemak otak didominasi oleh kolesterol, fosfolipid dan kaya akan asam lemak jenuh (Hardoko, 1998). Kolesterol merupakan sterol utama dalam jaringan manusia dan merupakan substansi lemak khas hasil metabolisme yang banyak ditemukan di dalam darah serta cairan empedu (Fradson, 1993). Kolesterol dalam tubuh berupa kolesterol eksogen (yang berasal dari makanan) sebesar 25 % dan kolesterol endogen (dibentuk oleh sel-sel tubuh) sebesar 75 %. (Girindra, 1988; Baron, 1991; Naim, 1992). Menurut Almatsier (2001), batas anjuran konsumsi kolesterol dalam makanan adalah 300 mg/hari. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait tentang komposisi asam lemak dan kolesterol pada daging yaitu pada udang ronggeng (Manurung, 2009); pada daging kijing (Prasastyane, 2009); kandungan asam haemolitik pada otak kuda (Morton, et al., 1950); kandungan asam lemak dalam berbagai makanan hewani yang menggunakan sampel daging ayam, daging sapi dan daging babi (Saidin, 2000) dan perbandingan asam lemak pada daging ikan mujahir (Manurung, 2013). Beberapa penelitian tersebut menjelaskan bahwa pada setiap sampel memiliki komposisi dan kadar asam lemak serta kolesterol yang berbeda-beda. Menurut Guslina (2007), otak merupakan salah satu hasil ikutan ternak yang memiliki kadar lemak yang cukup tinggi, komponen terbesar lemak otak adalah fosfolipida yang memiliki gugus polar (fosfat) dan gugus non polar (lipid). Setianingrum, (2011) telah melakukan validasi metode analisis kolesterol dengan HPLC-ELSD pada matriks sampel telur ayam. Kemudian Wijaksani (2002) mengungkapkan bahwa analisis lemak dan asam lemak dapat dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatography (GC) dan analisis kolesterol menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penetapan komposisi kolesterol dan asam lemak bebas

19 pada otak sapi dan otak kambing. Penetapan komposisi asam lemak bebas akan dilakukan menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) dan kolesterol secara High Performance Liquid Chromatography (HPLC). 1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perbedaan komposisi asam lemak pada otak sapi dan otak kambing yang dianalisis dengan GC-MS. 2. Berapa perbedaan kadar kolesterol pada otak sapi dan otak kambing yang dianalisis dengan menggunakan HPLC. 1.3 Batasan Masalah Pada penelitian ini, permasalahan dibatasi pada: 1. Otak sapi dan otak kambing yang digunakan sebagai sampel diperoleh dari pasar tradisional Aksara, Medan. 2. Minyak otak sapi dan otak kambing yang digunakan diperoleh dari proses sokletasi dengan menggunakan pelarut kloroform 3. Metil ester diperoleh melalui reaksi esterifikasi antara minyak otak sapi dan otak kambing dengan metanol dengan menggunakan katalis H 2 SO 4 (p) yang kadarnya dianalisis dengan menggunakan GC-MS. 4. Saponifikasi minyak otak sapi dan otak kambing dilakukan dengan penambahan KOH-alkohol untuk analisis kandungan kolesterol dengan menggunakan HPLC. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perbedaan komposisi asam lemak pada otak sapi dan otak kambing dengan GC-MS.

20 2. Mengetahui kadar kolesterol pada otak sapi dan otak kambing dengan HPLC. 1.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan kadar asam lemak dan kolesterol pada otak sapi dan otak kambing. Diharapkan bahwa kandungan asam lemak dan kolesterol pada otak sapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan otak kambing. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi perbandingan komposisi asam lemak dan kandungan kolesterol pada otak sapi dan otak kambing. 2. Sebagai sumber informasi mengenai komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh pada otak sapi dan otak kambing. 1.7 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA USU dan analisis GC-MS dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik Jakarta dan HPLC dilakukan di Laboratorium PT. Angler Bio. ChemLab. 1.8 Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Otak sapi dan otak kambing diperoleh dari pasar tradisional Aksara, Medan. Otak sapi dan otak kambing dikeringkan kemudian dihaluskan lalu di soxhlet dengan menggunakan pelarut kloroform agar diperoleh minyak otak sapi dan otak kambing. Pembuatan metil ester asam lemak dengan mereaksikan minyak dari otak sapi dan otak kambing dengan metanol menggunakan katalis H 2 SO 4 pekat pada kondisi refluks. Saponifikasi minyak otak sapi dan otak kambing dengan menggunakan

21 KOH-alkohol. Analisis perbandingan komposisi asam lemak dan kolesterol pada otak sapi dan otak kambing dilakukan melalui pendekatan struktur dengan metode GC-MS dan HPLC.