BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

III. METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kejadian terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Menurut Kurt Lewin (dalam Kunandar 2008:42), penelitian tindakan adalah suatu

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-1 SMP NEGERI 5 PENAJAM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Sokaraja dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Karakteristik Subyek Penelitian, c) Variabel yang Diselidiki, d) Rencana

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN THINK PAIR AND SHARE ( TPS )

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

Imro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan class room action research

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama. dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar, sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama (Arikunto, 2007:3). Penelitian ini akan dilakukan untuk menguji cobakan suatu strategi pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif model think pair share (TPS) apakah dapat meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas VIII A SMP PGRI I Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Dalam penerapan model pembelajaran TPS ini peneliti berusaha untuk mengkaji hubungan sebab akibat dan mencari pengaruh yang terjadi dalam pelaksanaan model pembelajaran TPS terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa.

38 B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 yaitu bulan Juli sampai dengan Agustus. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VIII A SMP PGRI I Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.A SMP PGRI I Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 31 peserta didik terdiri dari 12 perempuan dan 19 laki-laki. Dengan latar belakang berasal dari ekonomi keluarga hampir 99% menengah kebawah dan berada di daerah pedesaan. Dan sebagian besar peserta didik yang masuk ke SMP PGRI I Gadingrejo prestasinya rendah. 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah proses peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata

39 pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). D. Operasional Penelitian 1. Pembelajaran dengan model TPS ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran tipetps diharapkan siswa aktif maka dapat berakibat ingatan siswa mengenai apa yang dipelajarinya akan lebih lama. Lyman dalam buku Nurhadi (2004), mengemukakan bahwa metode TPS mampu mengubah asumsi bahwa metode diskusi perlu diselenggarakan dalam seting kelompok kelas secara keseluruhan 2. Peningkatan aktivitas belajar dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah perubahan serangkain kegiatan yang diperoleh siswa selama pembelajaran berlangsung (on task, dan menurunnya aktivitas kegiatan yang tidak sesuai dengan pembelajaran (off task). Ukuran peningkatannya adalah lebih dari 75% aktifitas on task dilaksanakan oleh siswa dan kurang 5% aktifitas off task dilakukan oleh siswa.

40 E. Prosedur Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat siklus. Prosedur kerja dalam penelitian ini dirancang dalam siklus- siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yang harus dijalani, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan a. Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah b. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar c. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar d. Memilih bahan pelajaran yang sesuai e. Menentukan skenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan menerapkan model pembelajaran TPS f. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan g. Menyusun lembar kerja siswa h. Mengembangkan format evaluasi i. Mengembangkan format observasi pembelajaran.

41 2. Pelaksanaan A. Pendahuluan a. Apresepsi Guru membuka pertemuan dengan salam, memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas b. Motivasi 1. Penjajagan kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan pertanyaan 2. Guru menyampaikan kopetensi yang indin dicapai dan 3. Guru menginformasikan model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu TPS B. Kegiatan inti 1. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan pertanyaan dengan soal latihan dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) 2. Siswa diminta untuk mengerjakan soal secara mandiri untuk beberapa saat (tahap thinking) 3. Siswa mendiskusikan hasil pemikirannya sendiri dengan pasangannya, sehingga didapatkan jawaban soal yang merupakan hasil diskusi dalam pasangan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan berbagi dengan kelompoknya (tahap

42 pairing) 4. Guru menginformasikan siswa untuk bergabung kekelompok inti sesuai yang sudah di bentuk sebelumnya yang beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat kepandaian yang heterogen 5. Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya didepan kelas, diikuti dengan kelompok lain yang memperoleh hasil yang berbeda sehingga terjadi proses berbagi pada diskusi kelas (tahap sharing). 6. Bersama siswa guru membahas jawaban-jawaban dan menarik kesimpulan. C. Penutup a. Bersama siswa membuat rangkuman materi yang sudah dipelajari b. Guru memberikan post tes atau umpan balik c. Guru menutup pelajaran. 3. Pengamatan Dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan yang dilaksanakan yaitu guru bersama kolaburator mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam bekerja kelompok. Observasi dilakukan dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan untuk mengumpulkan data.

43 A. Pengamatan terhadap Siswa Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar. Aspek yang diamati meliputi: 1. Perhatian terhadap penjelasan guru 2. Keantusiasan dalam mengerjakan tugas 3. Mengajukan pertanyaan 4. Menjawab pertanyaan/ mengemukakan pendapat 5. Hubungan kerjasama antar siswa dalam diskusi 6. Memperhatikan penjelasan kelompok lain 7. Mencatat hal-hal penting. B. Pengamatan terhadap Guru Pengamatan dilakukan oleh guru mitra untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola kelas. Aspek yang diamati adalah: 1. Pendahuluan a. Membuka pelajaran b. Menumbuhkan motivasi.

44 2. Kegiatan Inti a. Penguasaan materi b. Membimbing siswa dalam diskusi c. Membimbing siswa dalam mengajukan pertanyaan d. Membimbing siswa untuk menyampaikan ide-ide e. Memberi kesempatan pada siswa e. Menarik kesimpulan hasil diskusi. 3. Penutup a. Bersama siswa membuat rangkuman materi pelajaran b.melaksanakan pos tes/umpan balik c. Mengakhiri pelajaran. 4. Refleksi Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. Analisis dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaburasi untuk perbaikan dan digunakan sebagai dasar

45 pelaksanaan siklus selanjutnya. Rangkaian rencana penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar I. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1. Model penelitian tindakan (Arikunto, 2006:16)

46 F. Data Penelitian Data penelitian dalam pembelajaran adalah data sekunder (data yang diperoleh dari selain subyek) yang digunakan untuk menilai aktivitas guru dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi kisi observasi aktivitas guru NO Jenis Aktifitas Skor 1 2 3 4 5 A. Pendahuluan 1 Membuka Pelajaran 2 Menumbuhkan motivasi belajar B. Kegiatan Inti 3 Penguasaan materi 4 Membimbing siswa dalam diskusi 5 Membimbing siswa dalam mengajukan pertanyaan. 6 Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan. 7 Membimbing siswa untuk menyampaikan ide-ide 8 Memberi kesempatan pada siswa 9 Menarik kesimpulan hasil diskusi C. Penutup 10 Bersama siswa membuat rangkuman 11 Melaksanakan Pos tes/unpan balik 12 Mengakhiri Pelajaran JUMLAH Presentasi kerja guru Kategori kerja guru Keterangan : 1. Sangat tidak aktif 2. Tidak aktif 3. Kurang aktif 4. Aktif 5. Sangat aktif

47 Data aktivitas belajar siswa yang sesuai dengan pembelajaran adalah data primer (data yang berasal dari subyek) yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar yang sesuai dengan pembelajaran. Kisi-kisi observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Aktifitas Belajar Siswa NO NAMA PESERTA Aspek yang Diamati Skor DIDIK 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan: 1. Perhatian terhadap penjelasan guru. 2. Keantusiasan mengerjakan tugas. 3. Mengajukan pertanyaan 4. Menjawab pertanyaan/mengemukakan pendapat 5. Hubungan kerjasama antar siswa.dalam diskusi 6. Memperhatikan penjelasan kelompok lain 7. Mencatat hal-hal penting Skor: 1 : Sangat tidak aktif 2 : Tidak aktif 3 : Kurang aktif 4 : Aktif 5 : Sangat aktif

48 G. Teknik Pengumpulan Data Salah satu cara untuk melengkapi penelitian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap yang nantinya dapat mendukung keberhasilan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan teknik sebagai berikut: 1. Observasi Peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan berdasarkan skenario model pembelajaran yang telah dipersiapkan. 2. Tes Tes disajikan dalam bentuk diskusi antar kelompok, untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk mengetahui hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat dari jumlah poin-poin yang diperoleh setiap anggota kelompok. 3. Dokumentasi Teknik dekomentasi digunakan untuk mendapatkan data-data primer yang berupa data jumlah siswa, foto aktifitas pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar penilaian.

49 H. Teknik Analisa Data Untuk menganalisis data yang diperoleh maka peneliti akan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari data aktivitas siswa, dimana siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Dalam hal ini, data kualitatif menggunakan metode focus group discussion, dimana setiap kelompok diberi pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti sesuai dengan materi yang diberikan. Setiap siswa diamati aktivitasnya secara klaksikal dalam setiap pertemuan dangan memberi skor pada lembar observasi yang telah disediakan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Indikator siswa dikatakan aktif jika lebih dari atau sama dengan 75% frekuensi yang ditetapkan per-indikator dilakukan siswa. Setelah selesai diobservasi dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan siswa, lalu dipresentasikan. Menentukan persentase aktivitas yang dilakukan siswa dengan menggunakan rumus F P = -------- X 100% N Keterangan: P : Angka persentase F Frekuensi aktivitas siswa N : Jumlah individu (Sudijono: 1996)

50 1. 81-100% adalah aktivitas siswa sangat baik 2. 61-80% adalah aktivitas siswa baik 3. 41-60% adalah aktivitas siswa cukup 4. 21-40% adalah aktivitas siswa kurang 5. 0-20% adalah aktivitas siswa kurang sekali I. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas belajar sisa (on task) dimana 75% dari seluruh siswa mencapai indikator yang ditentukan.