BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian lapangan (Field Research) keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan status suatu gejala dari obyek penelitian. Penelitian korelasional menerangkan sejauh mana dua variabel atau lebih berkorelasi. Penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel yang diteliti dan apabila ada seberapa eratkah pengaruh antara variabel tersebut. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan korelasi sebab akibat yaitu antara keadaan pertama dan keadaan kedua terdapat hubungan sebab akibat, atau keadaan pertama diperkirakan menjadi penyebab yang kedua atau keadaan pertama berpengaruh terhadap keadaan yang kedua (Margono, 2010: 27). Penelitian ini bermaksud menguji pengaruh supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Dengan model pengaruh parsial maupun simultan penelitian ini dapat dirancang dengan menggunakan paradigma sebagai berikut : 47

48 X 1 R Y X 2 Gambar 3.1. Paradigma Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat. Keterangan : X 1 = Supervisi oleh pengawas satuan pendidikan X 2 = Kepemimpinan kepala sekolah Y =Kinerja guru R =Koefisien korelasi Ganda Paradigma pengaruh secara parsial penelitian ini dirancang sebagai berikut : 1) Pengaruh X 1 terhadap Y, dan 2) Pengaruh X 2 terhadap Y. Sedangkan paradigma simultan menggambarkan pengaruh secara bersama-sama antara kedua variabel bebas (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel terikat (Y). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh supervisi akademik dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Maret, April, Mei, Juni 2015.

49 3.3.Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Agar lebih jelas perhatikan tabel berikut : Tabel 3.1. Sekolah dan Jumlah guru di SMP Muhammadiyah Kabupaten Kendal No Nama Sekolah Jumlah Guru 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. SMP Muhammadiyah 1 Weleri SMP Muhammadiyah 2 Boja SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo SMP Muhammadiyah 5 Kendal SMP Muhammadiyah 6 Cepiring SMP Muhammadiyah 7 Caruban SMP Muhammadiyah 8 Rowosari SMP Muhammadiyah 9 Plantungan 22 26 23 39 20 20 20 20 20 Jumlah 230 2. Sampel Penelitian Dalam penelitian ini karena ada 9 SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal, maka setiap sekolah ada yang mewakili secara proporsional (sebanding) baik berdasarkan jumlah maupun jenjang pendidikan. Adapun pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (Riduwan,2007: 65) N n = ------------- 1 + Nd² dimana : n = jumlah sampel N= jumlah populasi=230 responden d 2 =Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95% )

Dengan jumlah populasi sebanyak sekitar 230 orang dan margin error 10% maka ditetapkan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 230 n = ------------------- = 69.70 70 1 + 230 (0,1)² Besarnya proporsi sampel adalah (70 / 230) x 100% = 30,4% 50 3.4.Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu supervisi akademik pengawas satuan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Dari ketiga variabel tersebut ditentukan variabel independennya yaitu supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) sedangkan variabel dependennya adalah kinerja guru (Y). 3.5.Teknik Pengambilan Data Dalam penelitian ini ada dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2010: 137) sumber data primer yaitu sumber yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan memberikan perangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini dipilih karena penulis telah mengetahui

51 variabel yang akan diukur serta mengetahui apa yang bisa diharapkan dari responden. Adapun kuesioner yang digunakan berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup yaitu kuesioner yang telah tersedia jawabannya dan responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia. 3.6.Instrumen Penelitian Menurut Margono (2010: 155) instrumen penelitian adalah sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan ada tiga macam yaitu 1) instrumen untuk mengukur variabel supervisi akademik, 2) instrumen untuk mengukur variabel kepemimpinan kepala sekolah, 3) instrumen untuk mengukur variabel kinerja guru. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket / kuesioner. Untuk mengukur setiap butir instrumen ini adalah dengan menggunakan rating scale (skala bertingkat) yaitu skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Margono,2010: 160). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan lima skala, seperti dalam tabel berikut : Tabel 3.3. Skala Likert Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan No. Keterangan Skor 1. STS (Sangat Tidak Setuju) 1

52 2. TS (Tidak Setuju) 2 3. N (Netral) 3 4. S (Setuju) 4 5. SS (Sangat Setuju) 5 Tabel 3.4. Skala Likert Kepemimpinan Kepala Sekolah No. Keterangan Skor 1. STB (Sangat Tidak Baik) 1 2. TB (Tidak Baik ) 2 3. N (Netral) 3 4. B (Baik) 4 5. SB (Sangat Baik) 5 Tabel 3.5. Skala Likert Kinerja Guru No. Keterangan Skor 1. STB (Sangat Tidak Baik) 1 2. TB (Tidak Baik ) 2 3. N (Netral) 3 4. B (Baik) 4 5. SB (Sangat Baik) 5

53 3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner disebarkan dalam penelitian, kuesioner tersebut diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Maksud uji validitas dan realibilitas alat ukur adalah agar nantinya didapat data yang representatif dalam penelitian. Instrumen uji validitas dan realibilitas dilakukan di sekolah yang tidak menjadi tempat penelitian yaitu SMP Nurul Islami Semarang dan SMP Askabul Kahfi Semarang. 3.7.1.Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. ( Arikunto, 2010: 212) Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation ( Arikunto, 2010: 213). Keterangan : : koefisien korelasi skor item dan skor total

54 : banyaknya responden : jumlah skor item : jumlah skor total : jumlah perkalian skor item dengan skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan dibandingkan dengan dengan taraf kesalahan 5% jika maka instrumen tersebut dikatakan valid. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Pada kasus ini jumlah sampel ( N ) = 35 dan alpha = 0,05 diperoleh r tabel = 0,334. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Hasil pengujian validitas menggunakan program Microsoft Office Excel untuk variabel kinerja guru (Y), supervisi akademik (X 1 ) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) dapat dikatakan valid karena r hitung > r tabel. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 2. 3.7.2.Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang sudah dinyatakan valid. Menurut Arikunto (2010: 221) suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen itu memberikan hasil yang relatif sama meskipun

55 digunakan untuk mengukur berulang kali, bahwa suatu skala instrumen dianggap reliabel, dapat dipercaya, bila secara konsisten memberi hasil yang sama jika diterapkan pada sampel yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan demikian reliabilitas suatu instrumen merupakan syarat dalam proses pengumpulan data, sehingga dapat secara konsisten memberi hasil yang sama meskipun digunakan berulang kali pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas instrumen menggunakan teori Cronbach Alpha (Arikunto, 2010: 238). Suatu variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60, yang rumusnya sebagai berikut : Keterangan : : reliabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varian butir : varians total 3.8. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan ( X 1 ). Uji validitas instrumen supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dan menggunakan rumus korelasi r tiap butir. Selanjutnya nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai product moment. Jika nilai

56 r hitung > r tabel product moment maka butir pertanyaan dinyatakan valid, dan sebaliknya. Dalam penelitian ini, instrumen supervisi akademik pengawas satuan pendidikan ( X 1 ) diujicobakan kepada 35 responden. Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ), dari 55 butir pertanyaan, 53 butir dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334 dan 2 butir pertanyaan tidak valid yaitu nomor 11 dan 36 karena nilai r hitung < r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334. Hasil analisis validitas selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3. Dengan demikian 53 butir pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya diberi nomor 1 sampai dengan 53 dan digunakan untuk instrumen penelitian dalam mengukur variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan pada sampel penelitian sebanyak 70 responden. 2. Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X 2 ). Uji validitas instrumen kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dan menggunakan rumus korelasi r tiap butir. Selanjutnya nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai product moment. Jika nilai r hitung > r tabel product moment maka butir pertanyaan dinyatakan valid, dan sebaliknya. Dalam penelitian ini, instrumen kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) diujicobakan kepada 35 responden. Berdasarkan hasil analisis uji

validitas variabel kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ), dari 40 butir pertanyaan, 34 butir pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai r hitung > 57 r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334 dan 6 butir pertanyaan tidak valid yaitu nomor 16, 21, 26, 29, 30, 34 karena nilai r hitung < r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334. Hasil analisis validitas selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3. Dengan demikian 34 butir pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya diberi nomor 1 sampai dengan 34 dan digunakan untuk instrumen penelitian dalam mengukur variabel kepemimpinan kepala sekolah pada sampel penelitian sebanyak 70 responden. 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru ( Y ). Uji validitas instrumen kinerja guru (Y) dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total dan menggunakan rumus korelasi r tiap butir. Selanjutnya nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai product moment. Jika nilai r hitung > r tabel product moment maka butir pertanyaan dinyatakan valid, dan sebaliknya. Dalam penelitian ini, instrumen kinerja guru ( Y ) diujicobakan kepada 35 responden. Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel kinerja guru (Y), dari 40 butir pertanyaan, 39 butir dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334 dan 1 butir pertanyaan tidak valid yaitu nomor 7 karena nilai r hitung < r tabel product moment dengan N = 35 yaitu 0,334. Hasil analisis validitas selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 3.

58 Dengan demikian 39 butir pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya diberi nomor 1 sampai dengan 39 dan digunakan untuk instrumen penelitian dalam mengukur variabel kinerja guru ( Y ) pada sampel penelitian sebanyak 70 responden. 4. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen supervisi akademik pengawas satuan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, dan kinerja guru menggunakan cronbach alpha. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dengan program SPSS for Windows Release 16 diperoleh data seperti pada tabel 3.6 berikut : Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian. Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Supervisi Akademik ( X1) 0,9681 Reliabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X2) 0,9431 Reliabel Kinerja Guru ( Y ) 0,9511 Reliabel Dari hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa ketiga instrumen di atas adalah reliabel, karena nilai dari semua instrumen tersebut lebih besar 0,60. Dengan demikian ketiga instrumen di atas dapat dijadikan instrumen penelitian untuk memperoleh data pada sampel penelitian sebanyak 70 responden. Untuk perhitungannya dapat di lihat pada lampiran 3.

59 3.9. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket/kuesioner yang berupa pertanyaan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan atau pun pernyataan dengan skala penskoran 1 sampai dengan 5. Skor 1 untuk pilihan jawaban yang kurang diharapkan dan skor 5 untuk pilihan jawaban yang paling diharapkan dan angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang menyangkut supervisi akademik (variabel X 1 ), kepemimpinan kepala sekolah (Variabel X 2 ) dan kinerja guru (Y). Adapun sebagai responden dalam penelitian ini adalah guru dan diisi menurut persepsi guru berdasarkan kondisi nyata yang ada di lingkungan sekolah masing-masing. Tabel 3.7. Penjabaran Variabel dan Indikator Penelitian NO VARIABEL SUB INDIKATOR SUMBER ITEM VARIABEL DATA 1 SUPERVISI AKADEMIK Program jadwal supervisi dan Tujuan dan prinsip supervisi 1. Perencanaan Supervsi 2. Pelaksanaan Supervisi 3. Persiapan Supervisi 4. Meningkatkan kualitas pembelajaran 5. Meningkatkan kemampuan mengajar 6. Meningkatkan kinerja guru. GURU 1 3 4-6 7 9 GURU 10 12 13-15 16 18 Hubungan Guru dengan supervisor 1. Pembimbing pembuatan RPP 2. Pembimbing pelaksanaan GURU 19 21 22-24

Bimbingan dalam supervisi Prosedur Pelaksanaan supervisi Bantuan dalam memecahkan masalah strategi belajar. 3. Pembimbing menentukan metode mengajar. 4. Menjalin hubungan kekeluargaan 1. Membimbing pembuatan RPP 2. Membimbing pelaksanaan strategi belajar. 3. Membimbing menentukan tujuan pengajaran. 4. Menjalin hubungan kekeluargaan 1. Pelaksanaan supervisi sesuai prosedur 1. Memecahkan masalah pembuatan perangkat. 60 25-27 28 30 31 33 34-36 37-39 40 42 43 45 46 49 Hasil Supervisi 1. Hasil supervisi dapat meningkatkan kinerja guru. 2 Mengkomunikasikan hasil catatan supervisi. 50 52 53 55 2. Kepemimpi nan Kepala Sekolah Memiliki kepribadian yang kuat Memahami kondisi anak buah dengan baik Berperilaku jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, berjiwa besar, dapat mengendalikan emosi dan sebagai panutan. Memahami kondisi guru, memahami kondisi karyawan, memahami kondisi siswa, mempunyai program/upaya untuk memperbaiki kesejahteraan guru/karyawan dan mendengar, menerima GURU 1-7 GURU 8 15

Memiliki visi dan memahami misi sekolah Kamampuan mengambil keputusan Kemampuan berkomunikasi Kemampuan meningkatkan kualitas dan ketrampilan guru Kemampuan mengorganisasi dan mengkoordinasi aktivitasaktivitas yang lebih efisien Kemampuan memperkaya kurikulum usul/kritik/saran dari guru,karyawan dan siswa. Memiliki visi tentang sekolah yang dipimpinnya dan memahami misi yang diembannya. Mampu mengambil keputusan bersama warga sekolah, mampu mengambil keputusan untuk urusan intern sekolah dan mampu mengambil keputusan urusan ekstern sekolah. Mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik kepada guru dan tenaga kependidikan lainnya, mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dengan baik kepada siswa dan pengurus OSIS serta mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat dan orang tua siswa. Mampu memberikan metode metode yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas dan ketrampilan guru Mampu menempatkan guru sesuai dengan tugas dan bidangnya. Mampu memperkaya dan mengembangkan kurikulum sehingga kompetensi guru berkembang 61 GURU 16 17 GURU 18 21 GURU 21-25 GURU 26-29 GURU 30-34 GURU 35-37

62 3. Kinerja Guru Kemampuan merestrukturisasi bagian organisasi dan mendesain ulang peran dan tanggung jawab kepemimpinan. Kemampuan guru dalam merencanakan program pembelajaran. Mampu merestrukturisasi dan mendesain ulang peran dan tanggung jawab kepemimpinan kepala sekolah. 1. Dapat menyusun rencana pembelajaran (RP). 2. Merencanakan materi/bahan pembelajaran,peng gunaan metode dan alat/media pembelajaran. 3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran. 4. Merencanakan penilaian hasil belajar siswa. GURU 38-40 GURU 1 10 Ketrampilan guru dalam melaksanakan program pembelajaran 1. Terampil membuka dan menutup pembelajaran. 2. Dapat mengelola materi pembelajaran. 3. Terampil memilih dan menggunakan multimetode dan multimedia pembelajaran. 4. Terampil membimbing dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. 5. Terampil memotivasi dan memberi penguatan atau reinforcement GURU 11 20 Kemampuan guru melaksanakan evaluasi 1. Mampu menyusun prosedur, jenis, dan kriteria penilaian sesuai GURU 21 30

63 pembelajaran Kemampuan melakukan hubungan pribadi dalam proses belajar mengajar. pedoman. 2. Terampil melakukan penilaian selama proses pembelajaran. 3. Melakukan penilaian( ulangan harian ) 4. Mampu menganalisis dan mengolah hasil penilaian. 1. Mampu membantu dan melatih kemandirian siswa. 2. Membimbing belajar siswa penuh kasih sayang. 3. Menunjukan semangat dan kegairahan dalam mengajar. 4. Dapat berkomunikasi lancar dan jelas dengan siswa dalam PBM. GURU 31-40 3.10. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian digunakan one sample kolmogorov smirnov test dengan menggunakan fasilitas program SPSS for Window Release 16. Kriteria

64 uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih besar dengan tingkat α yang ditentukan maka variabel mengikuti distribusi normal. Dalam hal lainnya tidak berdistribusi normal ( Muhidin, 2007: 83). 2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi yang digunakan untuk membandingkan dua buah peubah bebas (X 1 dan X 2 ). Kriteria uji yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran yang homogen apabila nilai F hitung < F tabel dengan α tertentu dan dk 1 = (n-1) dan dk 2 = (n 2-1), dalam hal lainnya distribusi tidak homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan fasilitas program SPSS for Window Release 16. Kriteria uji, apabila nilai r probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan tingkat α yang ditentukan maka skor-skor menyebar secara homogen. Dalam hal lainnya tidak homogen ( Muhidin, 2007: 89). 3. Uji Linieritas Hubungan Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat merupakan hubungan yang linier atau tidak. Untuk mengetahui linier atau tidak dapat dilakukan dengan melihat

pada angka Deviation From Linearity. Jika Deviation From Linearity lebih besar dari 0,05 (> 0,05), berarti mempunyai hubungan linier. 65 4. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas diterapkan untuk analisis regresi ganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independent variable. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolineritas. Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan komputer dengan fasilitas program SPSS for Window Release 16. Kriteria yang digunakan adalah jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 maka dikatakan tidak terjadi multikolonieritas. (Ghozali, 2006:95). 5. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

66 3.11. Teknik Analisis Data Teknik analisis data ini adalah suatu teknik yang dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut : 3.11.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun secara teratur agar lebih mudah dimengerti. Data dari setiap variabel dianalisis dengan analisis deskriptif untuk menentukan nilai rata-rata dan nilai simpangan baku. Kemudian data penelitian dikelompokkan menjadi sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik dengan kriteria : a. Sangat Kurang b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Sangat Baik Rumus kategori tersebut disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan skor terendah dan skor tertinggi b. Menghitung range dengan cara skor tertinggi - skor terendah. c. Menghitung panjang kelas dengan cara range dibagi dengan banyaknya klasifikasi yaitu 5. 3.11.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi Uji prasyarat analisis regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

67 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan kedua variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas data digunakan one sample kolmogorov smirnov test. Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih besar dengan tingkat α yang ditentukan maka variabel mengikuti distribusi normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk menguji linieritas antara variabel X 1 dengan Y dan X 2 dengan Y. Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan dengan tingkat α yang ditentukan maka distribusi berpola linier. 3.11.3. Uji Hipotesis a. Uji Regresi Sederhana Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel predictor (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel kriterium (Y). Untuk menguji pengaruh masing-masing predictor (X 1 dan X 2 ) dengan kriterium (Y) dianalisis dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16.Uji regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mencari model persamaan regresi linier sederhana. Persamaan umumnya adalah:

68 Y = a + bx Dimana : a : konstanta b : koefisien regresi untuk X ( Sudjana, 2005 : 310) 2. Mencari Signifikansi Model Untuk mencari signifikansi model dengan mencari nilai F melalui tabel ANOVA. Menentukan nilai F dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16. 3. Mencari kekuatan hubungan Untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan analisis korelasi. Jika garis regresi untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka derajat hubungan akan dinyatakan dengan r dan biasa sekumpulan data dilakukan dengan uji korelasi product moment. Uji korelasi product moment dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara masing-masing variabel bebas (X 1 dan X 2 ) dengan variabel terikat (Y). Rumus korelasi product moment berikut : Keterangan : : koefisien korelasi skor item dan skor total : banyaknya responden : jumlah skor item : jumlah skor total

69 : jumlah perkalian skor item dengan skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total Uji korelasi product moment dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Window Release 16. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dengan Y dan variabel X 2 dengan Y. 4. Mencari koefisien determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Menentukan besarnya nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16. b. Uji Regresi Ganda Analisis regresi ganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis 3. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mencari model persamaan regresi linier ganda Analisis regresi ganda dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel bebas supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) jika terjadi perubahan dan pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y). Oleh karena itu perlu mengetahui model hubungan melalui keadaan garis regresinya, persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

70 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan : Y = Nilai yang diprediksi a = konstanta X 1 = Supervisi akademik pengawas satuan pendidikan X 2 = Kepemimpinan Kepala Sekolah b 1 = koefisien regresi X 1 b 2 = koefisien regresi X 2 2. Mencari signifikansi model Untuk mencari kekuatan hubungan antara variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) digunakan analisis korelasi ganda. Rumus analisis korelasi ganda adalah sebagai berikut : = Dimana : : korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y : korelasi antara X 1 dan Y : korelasi antara X 2 dan Y : korelasi antara X 1 dan X 2 ( Sugiyono, 2008: 233)

Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda adalah dengan uji F. Menentukan uji F secara manual dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut: R 2 / k F = ------------------- (1-R 2 ) / (n-k-1) Keterangan: R = Koefisien korelasi berganda K = banyaknya variabel bebas n = jumlah data F = nilai F hitung (Sugiyono, 2008: 235) Dasar pengambilan keputusan berdasarkan F hitung > F tabel. Jika angka 71 F hitung > F tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan variabel X 2 secara bersama-sama dengan Y. 3. Mencari koefisien determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Menentukan besarnya nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS for Window Release 16.