Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

dokumen-dokumen yang mirip
Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kecerdasan. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Tema Parenting : (MengasahKecerdasan) SERI BACAAN PARENTING ORANG TUA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kecerdasan. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Tema Parenting : (Mengasah Kemampuan Berbahasa) SERI BACAAN ORANG TUA TANDA PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 4 TAHUN

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 0-2 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Keterampilan Bergerak ANAK USIA 4-6 TAHUN SERI BACAAN ORANG TUA

Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 0 2 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

SERI BACAAN ORANG TUA. Mengasah Keterampilan Bergerak ANAK USIA 2-4 TAHUN. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

Mengasah Kecerdasan. di Usia 0-2 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

SERI BACAAN ORANG TUA. Mengasah Keterampilan Bergerak ANAK USIA 0-2 TAHUN. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

SERI BACAAN ORANG TUA

DISIPLIN PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

Sukses Mengasuh Anak. Usia 3 6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Komunikasi Orang Tua. dan Pengaruhnya Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

dengan penuh hormat. rumah. mata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

BAB II TINJAUAN TEORI. Peranan ibu sangat banyak, peranan ibu sebagai istri dan ibu dari anak

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang anak sejak lahir tentu sejatinya membutuhkan kasih sayang yang

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan

DEFENISI Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di b

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang ditandai oleh sikap mengerutkan tubuh untuk menghindari kontak dengan orang lain yang masih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Indonesia, Fasli Jalal (Harian

IMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kematangan Sosial Emosional Anak. (1) Perkembangan, proses pencapai kemasakan/usia masak, (2) proses

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Coakley (dalam Lerner dkk, 1998) kadang menimbulkan terjadinya benturan antara

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap

LANGKAH EFEKTIF MENDISPLINKAN ANAK USIA TK & SD

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi yang berpengaruh pada bidang-bidang

PERSEPEKTIF PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PERLINDUNGAN DIRI ANAK Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum, S.Psi., M.A.

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dimana kedua aspek tersebut terjadi secara bersama-sama. Sebagai makhluk

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG TUNA DAKSA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.

TUMBUH KEMBANG ANAK. Mei Vita Cahya Ningsih. Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Standar Kompetensi Lulusan. Bahasa Arab

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

MATERI 7 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

Khanti Sebagai Kekuatan Mendidik Bagi Guru TK. Wiska Wijaya NIM Masa usia dini anak merupakan masa keemasan (golden ages), usia 0-8

Transkripsi:

15 SERI BACAAN ORANG TUA Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara Tahun 2011 Tidak Diperjualbelikan

Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun Ilman Saputra, SH Alzena Masykouri, M. Psi

4 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

PENTINGNYA MEMEHAMI PERKEMBANGAN ANAK Tak terasa, saat ini anak sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke lingkungan yang baru, yaitu lingkungan sekolah. Ini adalah momen berharga bagi anak karena ia akan memasuki dunia baru yang sangat menarik, juga bagi ibu ayah karena bayinya sudah menjelma menjadi individu yang mandiri dan aktif dalam berbagai kegiatan. Jika anak sudah mempersiapkan diri untuk menjadi manusia pembelajar, maka ia tidak akan mengalami kesulitan memasuki dunia sekolah. Meskipun ada beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi, anak akan dapat mengatasinya. Asal anak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari ibu bapak untuk mengatasi perubahan besar di dalam hidupnya ini. Buku berseri ini bertujuan agar ibu-bapak dapat memahami aspek perkembangan anak di enam tahun pertama Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 5

kehidupannya. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan ibu-bapak dapat menyediakan lingkungan yang lebih baik dan menemani anak dalam mengembangkan kemampuannya. Ada empat aspek perkembangan anak yang dibahas dalam serial buku ini, yaitu: aspek gerakan kasar dan gerakan halus, bahasa, kecerdasan, dan sosial-emosi. Setiap aspek perkembangan anak memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemahaman yang menyeluruh dan seimbang akan lebih berguna dibandingkan hanya terpusat pada satu aspek saja. Buku ini akan membahas mengenai aspek sosial emosi untuk anak usia 4 sampai 6 tahun. Di usia ini, anak sudah menunjukkan kemandiriannya dalam semua kegiatannya. Anak pun menunjukkan karakter, kekuatan, dan kelemahannya sebagai individu. Demikian juga dengan pola interaksinya. Ia tidak lagi bergantung kepada ibu-bapak. Anak sudah menjelma menjadi sosok yang berusaha mengatur segala sesuatunya secara mandiri. Penting diingat oleh ibu-bapak, tujuan utama memahami tahap perkembangan anak adalah agar sebagai orangtua dapat melakukan perangsangan secara berdaya guna. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berbagai cara yang bervariasi agar tujuan perangsangan tercapai. Untuk itu, ibu-bapak dituntut memiliki banyak ide dalam menciptakan berbagai kegiatan yang mampu merangsang perkembangan anak. Contoh kegiatan yang ada di dalam buku ini dapat dikembangkan sesuai dengan keadaan masing-masing anak. Kegiatan itu juga mampu memberikan perangsangan pada beberapa aspek dan bermanfaat bagi perkembangan kemampuan anak. 6 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

Di dalam pembahasan mengenai aspek sosial emosi, buku ini akan memberikan contoh perangsangan dan kemampuan yang dapat dikuasai anak pada usia tertentu. Penjelasan tersebut tidak bersifat kaku atau suatu keharusan. Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik dan hasil dari perangsangan dapat berbeda antar anak. Hindari memaksa anak melakukan kegiatan yang barangkali belum dikuasainya. Apalagi membandingkan dengan anak lain yang seusia dengan anaknya. Bila anak belum dapat melakukan kegiatan perangsangan atau terlihat belum tertarik, cobalah lagi beberapa kali dengan diberi rentang waktu. Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 7

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI PADA USIA 4 6 TAHUN Karakter yang ditunjukkan oleh anak makin terlihat pada usia ini. Ibu bapak akan makin menyadari dan memahami kepribadian anak yang sebenarnya. Hal penting yang harus diingat adalah ibu bapak bukan harus mengubah kepribadian anak. Ibu bapak hendaknya membantu anak untuk menyesuaikan sikapnya dengan lingkungan yang dihadapi. Contohnya, menjadi anak yang memiliki keinginan kuat adalah sikap yang positif. Namun, bila semua keinginannya harus dipenuhi tanpa pandang situasi, tentu membuat orang lain merasa tidak nyaman. Anak harus belajar mengelola keinginannya agar tetap sesuai dengan keinginannya dan tidak membuat orang lain terganggu. Ini berarti ibu dan bapak harus menerima anak apa adanya. Terimalah anak dengan semua keunikan yang ada 8 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

pada dirinya sehingga ia menjadi seorang yang istimewa. Mengubah kepribadian bukanlah suatu perkara mudah, tetapi membantu anak untuk dapat mengembangkan kekuatan atau sisi positifnya akan jauh lebih memungkinkan. Anak membutuhkan dukungan dan panduan ibu dan bapak untuk memenuhi potensi sosial emosinya, bukan keberatan atau kritikan. Kebutuhan dasarnya untuk dicintai dan dihargai oleh ibu dan bapaknya masih sangat kuat. Ia ingin merasa diterima oleh ibu-bapak. Ibu-bapak mungkin berpendapat bahwa anaknya adalah luar biasa. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi anak karena merupakan dasar bagi harga diri dan percaya dirinya. Perasaan ini didapatkan anak dari reaksi yang mereka dapatkan dari lingkunganya. Itulah sebabnya jika hasil gambar anak dianggap jelek, misalnya, maka ia akan merasa sedih atau marah. Anak ingin dihargai. Kelak perasaan akan kemampuan yang dimiliki ini akan sangat berguna ketika anak memasuki lingkungan sekolah. Anak yang percaya diri dan memiliki pengetahuan mengenai kemampuan dirinya akan memasuki sekolah dengan rasa senang. Sebaliknya, anak yang ragu-ragu biasanya akan merasa khawatir dan ketakutan akan apa yang terjadi di kelas. Di usia ini, pola pertemanan dan hubungan anak sudah lebih stabil. Anak sudah memahami adanya aturan, tidak hanya ketika bermain, tetapi juga dalam perilakunya di rumah. Anak ingin agar perilakunya dapat diterima oleh ibu dan bapak. Coba amati, anak menjadi lebih luwes berinteraksi bersama orang dewasa lain dan dapat bercakap-cakap lebih panjang Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 9

denganibu-bapaknya. Hubungannya bersama teman-teman, baik di sekolah atau di lingkungan rumah, sangat penting. Anak belajar memahami dirinya sendiri, keterampilan sosial dan pertemanannya berkembang dari interaksi bersama teman-teman sebayanya. Jika anak mengajak teman-temannya untuk bermain bersama di rumah, ajak anak untuk merencanakan secara garis besar permainan apa saja yang akan mereka lakukan. Salah satu topik yang berkaitan dengan sosial emosi adalah disiplin. Ibu-bapak harus ingat bahwa tujuan dari disiplin bukan untuk mengendalikan anak, tetapi untuk mengajarkan kepadanya mengenai aturan yang harus dilakukan. Ketika berdiskusi dengan anak mengenai perilakunya, jelaskan alasan dari aturan yang sudah ibu-bapak tetapkan. Misalnya, pergi tidur jam 8 malam agar anak bangun pagi dengan segar. Anak sudah cukup memahami alasan-alasan dari semua aturan yang ada. Anak pun akan mengikuti aturan dengan senang hati. 10 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

PERANGSANGAN SOSIAL EMOSI USIA 4 5 TAHUN Ibu bapak dapat membantu anak untuk menjadi pemikir yang mandiri, tidak selalu mengikuti kata-kata temannya tanpa memiliki ide sendiri. Ibu-bapak dapat mengembangkan karakter ini dengan melibatkan anak dalam pilihan yang sederhana. Misal, memilih mainan yang ingin dimainkan, pakaian yang ingin dikenakan, atau penganan apa yang ingin dimakannya. Tentu saja, ini bukan berarti ibubapak harus setuju dengan semua pilihannya. Setidaknya, ibubapak memberikan kesempatan bagi anak untuk menentukan keputusannya sendiri. Teknik lain yang dapat digunakan agar anak dapat merencanakan kegiatannya adalah memberikan keluwesan pada kegiatan rutinitasnya. Rutinitas harian sangat penting bagi anak. Namun, orangtua dapat mempertimbangkan ketika Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 11

anak mampu memberikan alasan untuk mengatur rutinitasnya secara berbeda. Misalnya, ketika sore hari, biasanya anak harus mandi sore terlebih dahulu sebelum boleh bermain sepeda di luar rumah. Suatu hari, ia mengajukan usul untuk mandi setelah bermain sepeda. Alasannya, agar tubuhnya menjadi lebih bersih dan segar setelah bermain. Anak akan sangat bahagia dan terlatih percaya dirinya jika ibu-bapak memberikan kebebasan dalam menentukan pilihan. Beri kesempatan pada anak untuk menentukan pakaian yang akan dikenakan atau makanan yang akan anak bawa ke sekolah. Dengan demikian anak akan berlatih untuk mengambil keputusan dan teguh dengan pilihannya. Jika keputusan yang diambil bertentangan dengan ibu-bapak, jangan khawatir. Minta anak untuk menjelaskan alasannya. Dengan melakukan dialog, ibu-bapak melatih anak untuk berpikir. Rasa percaya dirinya akan meningkat bila anak menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Bimbingan dari ibu-bapak sebagai orangtua akan sangat membantu anak mengarahkan pola pikirnya dan melakukan pertimbangan terhadap segala pilihan yang ada. Kegiatan yang dapat dilakukan: Berlatih mengenalkan diri. Latihan ini dapat dilakukan di rumah, bisa dengan menggunakan mainan (main purapura) atau bermain drama. Ibu-bapak dapat ikut serta bermain bersama anak. Ajarkan pada anak kalimat sederhana seperti, Hai, namaku Iwan. Kita main bersama yuk? Cobalah dengan beberapa situasi berbeda. Tugas penting ibu-bapak, memberikan kesempatan pada 12 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

anak untuk melatih kemampuannya di situasi yang sebenarnya. Dukung keinginannya. Anak pasti memiliki keinginan yang disampaikan kepada ibu-bapaknya. Bila anak mengatakan ingin mainan tertentu, bantu anak untuk menabung agar dapat membeli mainan yang diinginkan. Bila anak mengatakan ingin menjadi pelari yang cepat, ibu-bapak dapat mendukung keinginannya dengan rutin berlatih di pagi atau sore hari. Selain itu, berikan makanan tambahan agar anak tumbuh sehat. Apa pun yang ibu-bapak lakukan untuk mendukung keinginannya akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Bantu anak agar lebih bersemangat untuk meraih tujuannya. Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 13

PERANGSANGAN SOSIAL EMOSI USIA 5 6 TAHUN Jika ibu-bapak membandingkan perkembangan sosial emosi anak dengan tahapan usia sebelumnya, akan terlihat bahwa saat ini anak tampak matang. Anak lebih percaya diri, punya banyak teman, bisa bercakap-cakap dengan orang dewasa secara nyaman, dan dipenuhi oleh semangat dan antusiasme. Di usia ini pula seharusnya anak sudah dapat untuk mengatur dirinya sendiri. Misalnya, mengenakan dan melepas pakaiannya sendiri, mencuci tangan, membersihkan diri di kamar mandi, dan bahkan merapikan pakaiannya. Kegiatan bantu diri yang ditampilkan oleh anak juga akan berkembang menjadi kemampuan makan sendiri dan membereskan peralatan yang telah digunakan. Kegiatan kemandirian seperti itu sangat penting bagi anak 14 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

untuk persiapannya dalam memasuki sekolah. Bukan tidak mungkin, nanti di sekolah anak harus berganti baju setelah berolahraga, misalnya. Anak juga harus mempersiapkan buku-bukunya untuk kegiatan di sekolah pagi harinya. Ajak anak untuk membicarakan mengenai sekolah. Ibubapak akan mendengar bagaimana pandangannya mengenai sekolah. Cobalah untuk membayangkan kegiatan apa saja yang menjadi tantangan bagi anak, misalnya bertemu dengan teman baru atau bertanya kepada guru. Lakukan latihan mengenai aktivitas tersebut sehingga ia menjadi percaya diri ketika memasuki ruangan kelas. Usahakan untuk tidak membuatnya cemas dengan segala larangan dan pesan-pesan. Buatlah semua aktivitas ini menyenangkan bagi anak. Ibu-bapak juga dapat mengenalkan anak pada temanteman yang juga akan pergi ke sekolah yang sama. Dengan demikian anak tidak akan merasa terlalu asing karena sudah ada anak yang dikenalnya. Kegiatan yang dapat dilakukan: Kunjungi sekolah yang baru bersama anak. Jika ibubapak sudah memilihkan sekolah yang sesuai dengan anak, ajak anak untuk mengunjungi calon sekolahnya. Ia dapat melihat semua fasilitas yang ada dan juga bertemu dengan calon gurunya. Anak pun akan melihat bagaimana siswa-siswa di sekolah itu berhubungan dan merasakan suasana penuh keriangan di sekolah. Kemandirian. Pada usia ini harusnya anak sudah dapat melaksanakan kegiatan bantu dirinya secara mandiri. Ia sudah dapat melepas dan mengenakan pakaian, juga Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 15

bertanggung jawab terhadap barang-barang pribadinya. Beri kesempatan anak untuk berlatih agar kegiatan yang dilakukannya menjadi sempurna. Latih anak untuk bersikap asertif, bukan agresif. Anak harus dapat mempertahankan pendapat atau sikapnya tanpa melakukan kekerasan. Jelaskan bahwa ia dapat mengatakan, tidak pada orang lain dengan tetap tenang. Lakukan latihan-latihan agar anak dapat melakukannya dengan tepat. Ibu-bapak hendaknya dapat memberikan contoh bersikap tenang dan tidak menunjukkan ketidaksetujuan ibu- bapak dengan cara kekerasan. 16 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

PESAN UNTUK IBU-BAPAK Dengan lingkungan pergaulan yang makin luas, saat ini anak sudah tampil dengan kemampuannya sendiri dan tidak lagi bergantung pada ibu-bapak. Jika ibubapak memiliki kepercayaan pada kemampuan anak, maka ia akan mengembangkan rasa percaya dirinya dalam melakukan setiap kegiatannya. Hasilnya pun akan optimal karena dengan kepercayaan dirinya anak dapat berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik untuk kepuasan dirinya. Kondisi ini tentu saja akan memberikan dampak pada perkembangan aspek psikologis anak yang lain. Ia tidak akan segan untuk belajar berbagai hal yang baru karena yakin akan kemampuannya. Terkadang, anak merasa cemas akan kegiatan yang akan dilaksanakannya di sekolah. Bayangan mengenai kegiatan belajar mengajar yang tidak menyenangkan seringkali membuat anak enggan untuk ke sekolah. Untuk itu tumbuhkan Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 17

keyakinan anak bahwa ia akan baik-bak saja. Jelaskan bahwa sekolah akan sangat menyenangkan dan anak akan dapat mengikuti semua aktivitas di sekolah. Bantu anak untuk mengembangkan sikap positif di sekolah agar ia bersemnagat dan percaya diri. 18 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

Daftar Istilah 1. Antusiame adalah minat besar terhadap sesuatu. Sumber Bacaan : Beyond Toddlerdom : Keeping five to twelve year olds on the rails, oleh Vermilion C, Penerbit : Green, Tahun 2000 Bright Start oleh R. C. Woolfson, Penerbit : Hamlyn, Tahun 2003 Child Development and Education, oleh Teresa M. McDevitt dan Jeanne Ellis Ormrod, Penerbit : Merril Prentice Hall, Tahun 2002 Guide to Understanding Your Child : Healthy Development from Birth to Adolescence, oleh Linda. C Mayes dan Donald J. Cohen, Penerbit : Little Brown, Tahun 2002. Teach Your Child : How to discover and enhance your child s potential oleh Mirriam Stoppard, Penerbit : Kindersley, Tahun 2001. Your Childs s Development : from birth to adolescence, oleh Richard Lansdown. Marjorie Walker, Penerbit : Frances Lincoln, Tahun 1996. Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun 19

20 Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011