RENCANA STRATEGIS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI TAHUN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA)

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN ANGGARAN JL. DARMA PRAJA NO. 01 GUNUNG TINGGI BATULCIN KAL-SEL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KAB. HSS TAHUN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI TAHUN 2016-2021 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI Alamat : Jl. Dharma Praja No.03 Gunung Tinggi Telp. (0518) 6076002 Fax. (0518) 6076003 Kode Pos 72171 Batulicin Kalimantan Selatan 2

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu periode tahun 2016 2021 dapat diselesaikan. Renstra ini merupakan perencanaan pembangunan yang memuat programprogram strategis dari seluruh perencanaan yang akan dilakukan periode 2016 2021, yang disusun melalui identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh sesuai kondisi sektor pertambangan dan energi, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Renstra ini dimaksudkan sebagai panduan penyusunan rencana program/kegiatan tahunan sektor pertambangan dan energi serta mendukung kesinmbungan dan konsistensi pelaksanaan program kegiatan selama lima tahun ke depan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Renstra ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu kritik dan saran serta masukan sangat diharapkan guna penyempurnaan Renstra ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga Renstra ini dapat diselesaikan tepat waktu. Semoga Renstra ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan khususnya sektor energi dan sumberdaya mineral di Kabupaten Tanah Bumbu. Batulicin, 31 Mei 2016 Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu Ir.H.R.DWIDJONO, PHS Pembina Utama Muda NIP. 19581101 198911 1 002 3

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR... TAHUN 2016 KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 6 1.4. Sistematika Penulisan... 7 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi 10 A. Sekretariat... 11 B. Bidang Pengembangan Wilayah Pertambangan... 14 C. Bidang Pembinaan Usaha Pertambangan Umum... 16 D. Bidang Energi Dan Kelistrikan... 18 2.2. Sumber Daya Dinas Pertambangan dan Energi... 21 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi... 26 2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi... 31 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi... 32 3.2. Telahaan Visi, Misi Dan Program Bupati Dan Wakil Bupati Tanah Bumbu Periode Tahun 2011-2015... 35 4

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Dan Renstra Propinsi... 36 3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 37 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis... 38 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Dan Misi Dinas Pertambangan dan Energi... 39 4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertambangan dan Energi 40 4.3. Strategi Dan Kebijakan... 42 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF... 48 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... 55 BAB VII PENUTUP... 57 5

DAFTAR TABEL Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi... 20 Tabel 1.2 Kekuatan Sumber Daya Manusia Kualifikasi PNS... 22 Tabel 1.3 Jumlah dan Kualifikasi Sumber Daya Manusia Non PNS... 23 Tabel 1.4 Kuantitas Aset... 24 Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Tahun 2011 2015...27 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertambangan Dan Energi Tahun 2006 2010 dan 2011 2013...28 Tabel 2.3 Evaluasi Terhadap Hasil Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Periode Pelaksanaan 2011 2013...29 Tabel 2.4 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran...... 30 Tabel 4.1 Tujuan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Tahun 2011-2015... 45 Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bumbu Tahun 2011-2015... 51 Tabel 6.1 Indikator yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011 s/d 2015... 56 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masingmasing daerah sesuai dinamika pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional. Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu bersama-sama dengan para pejabat struktural dan staf Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu menyusun Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang pertambangan dan energi berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Kab. Tanah Bumbu. 1.2 Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Kabupaten Tanah Bumbu mencakup: Pertambangan dan Energi 7

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Kab. Tanah Bumbu Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744); Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupatern/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Neg ara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran 8

Negara Republik Indonesia Nomor 4815); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 1.3 Maksud dan Tujuan Secara garis besar maksud dan tujuan Renstra SKPD minimal mencakup: Acuan dalam melaksanakan rencana pembangunan Pedoman dalam menyusun Renja SKPD Acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja SKPD Kontrak kinerja antara Kepala SKPD dengan Bupati (jika dibutuhkan) 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu 2016-2021 ini terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010 yaitu: BAB I Pendahuluan mencakup: Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan Bab II Gambaran Pelayanan SKPD mencakup: Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja 9

Pelayanan SKPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup: Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra K/L, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD dan Penentuan Isu-isu Strategis Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan mencakup: Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII Kaidah Pelaksanaan 10

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Kedudukan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu diatur dalam Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 21 Tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja unsur-unsur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu. Tugas pokok Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang pertambangan dan energi serta tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Daerah. Adapun uraian tugas Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu adalah : a. Menetapkan kebijakan teknis bidang Pertambangan dan Energi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. b. Menetapkan Program Kerja Dinas Pertambangan dan Energi sesuai dengan kebijakan teknis dinas. c. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan proses kegiatan penataan wilayah, usaha pertambangan, pengawasan pertambangan dan energi. d. Mengendalikan pengelolaan kegiatan ketatausahaan. e. Membina dan mengkoordinasikan pengelolaan unit kerja pelaksana teknis. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Untuk melaksanakan tugas di bidang pertambangan dan energi, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu memiliki fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertambangan dan energi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan pengembangan wilayah pertambangan. 11

c. Pembinaan teknis dan pengawasan pembinaan usaha pertambangan umum. d. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan energi dan kelistrikan. e. Pemberian perizinan dan pelayanan umum. f. Pengelolaan urusan ketatausahaan. g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertambangan dan Energi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi diatas maka harus didukung dengan unsur-unsur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu yang terdiri dari : A. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja dinas, keuangan, umum dan kepegawaian, keprotokolan, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada semua unsur organisasi. Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pengumpulan dan pengelolaan data serta penyusunan program kerja dan rencana kegiatan dinas. 2. Pengelolaan urusan keuangan. 3. Pengelolaan urusan kepegawaian. 4. Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan. 5. Pengelolaan surat menyurat, kehumasan dan protokol. 6. Pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan. Unsur-unsur Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan surat menyurat, penggandaan, rumah tangga dan perlengkapan, keprotokolan dan kehumasan serta menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan kepegawaian. 12

Penjabaran tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kerja tahunan; b. melaksanakan kegiatan surat menyurat, pengetikan dan penggandaan; c. menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit (RKBU dan RTBU); d. melaksanakan urusan pengadaan dan urusan rumah tangga yang berkenaan dengan penyediaan sarana alat kantor dan keperluan kantor; e. melaksanakan penataan administrasi pendistribusian sarana alat kantor dan keperluan alat kantor terhadap unsur-unsur organisasi unit; f. menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan barang/aset unit; g. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas, akomodasi tamu, humas dan keprotokolan; h. melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi bazzetting, formasi, DUK, data pegawai dan rekapitulasi absensi pegawai; i. menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian meliputi pengusulan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program dan rencana kerja, laporan kegiatan Dinas dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Keuangan Dinas. Penjabaran tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data; b. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun program rencana kerja dinas pertambangan dan energi; 13

c. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis serta laporan Akuntabilitas Dinas Pertambangan dan Energi; d. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) sebagai bahan Rapat Koordinasi Pembangunan (RAKORBANG) dan Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)/Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN); e. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran tidak langsung Dinas Pertambangan dan Energi; f. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana pendapatan Dinas Pertambangan dan Energi; g. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi pembayaran belanja Dinas Pertambangan dan Energi; h. Menyiapkan bahan dan membuat pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran; i. Melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan sebagai bahan perhitungan anggaran; j. Menyiapkan dan menyusun laporan keuangan dan memelihara dokumen / arsip administrasi keuangan; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; c. Sub Bagian Evaluasi Dokumentasi dan Pelaporan Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data dalam rangka pelaksanaan kegiatan evaluasi, pendokumentasian dan pelaporan kegiatan unsur-unsur organisasi pelaksanaan dinas daerah. Penjabaran tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program evaluasi pengembangan kinerja kegiatan dan rencana kerja Dinas Pertambangan dan Energi; b. Menyiapkan bahan dalam rangka melaksanakan program evaluasi pengembangan kinerja kegiatan dan rencana kerja Dinas Pertambangan dan Energi; 14

c. Menyiapkan bahan dalam rangka evaluasi terhadap sistem pelaksanaan kegiatan; d. Menyiapkan bahan dalam rangka pemantauan pelaksanaan tata naskah dan tata kearsipan agar diperoleh surat menyurat dan kearsipan/dokumentasi yang benar, tertib, dan rapi sesuai dengan petunjuk ketentuan yang berlaku; e. Menghimpun dan menyiapkan bahan untuk mendokumentasikan hasil kegiatan administrasi keuangan, kepegawaian maupun kegiatan masing-masing bidang; f. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan pelaksanaan tugas untuk dilaporkan kepada atasan atau satuan kerja yang membutuhkan laporan pengembangan kinerja SKPD; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. B. Bidang Pengembangan Wilayah Pertambangan Bidang Pengembangan Wilayah Pertambangan mempunyai tugas melaksanakan penyelidikan umum, pemetaan geologi teknik, hidrogeologi, geologi, tata lingkungan dan eksplorasi dalam rangka inventarisasi dan pengembangan potensi sumber daya mineral untuk pengembangan wilayah pertambangan. Bidang Pengembangan Wilayah Pertambangan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pembinaan dan koordinasi penyelidikan umum, pemetaan geologi dan sumber daya mineral dalam rangka pengembangan wilayah pertambangan. 2. Pembinaan dan koordinasi penyiapan wilayah pertambangan dan pengawasan lingkungan pertambangan dalam rangka perencanaan tata ruang, data pengelolaan sistem informasi geologi. 3. Pembinaan dan koordinasi eksplorasi endapan bahan galian dalam rangka pengkajian dan pengembangan sumber daya mineral. 4. Pembinaan dan koordinasi penyelidikan, pemetaan geologi teknik, geologi tata lingkungan dan hidrologi untuk menunjang 15

pengambangan wilayah pertambangan serta melaksanakan penyelidikan gerakan tanah, geolostrik dan bencana alam geologi. Unsur-unsur Bidang Pengembangan Wilayah Pertambangan terdiri dari : a. Seksi Pengembangan Geologi dan Sumber Daya Mineral Mempunyai tugas melakukan inventarisasi pengkajian dan pengembangan sumber daya mineral, melakukan penyelidikan, pemetaan hidrogeologi serta bimbingan teknis pengembangan air bawah tanah dan sumur. Seksi Pengembangan Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyajikan bahan penyusunan program pengkajian dan pengembangan sumber daya mineral, pembinaan penyelidikan umum dan pemetaan bahan galian serta wilayah pertambangan; b. Menyajikan bahan dalam penyusunan petunjuk teknis penyelidikan umum, eksplorasi pendahuluan, pemetaan bahan galian serta wilayah pertambangan; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan inventarisasi, penyelidikan umum, eksplorasi pendahuluan pemetaan bahan galian serta wilayah pertambangan; d. Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi pendahuluan pemetaan bahan galian serta wilayah pertambangan; e. Melaksanakan evaluasi dan analisa pelaksanaan kegiatan inventarisasi penyelidikan umum, eksplorasi pendahuluan pemetaan bahan galian serta wilayah pertambangan; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. b. Seksi Penyiapan Wilayah Pertambangan dan Tata Lingkungan Mempunyai tugas melaksanakan penyelidikan umum, eksplorasi pendahuluan, pemetaa dalam proses pemberian izin serta pengelolaan sistem informasi geologi dan mengupayakan penanggulangan bahaya kerusakan lingkungan. Seksi Penyiapan Wilayah Pertambangan dan Tata Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut : 16

a. Menyajikan bahan penyusunan program tentang pengelolaan dan analisa data pelaksanaan kegiatan pemetaan topografi dan geologi lingkungan, konservasi wilayah, perencanaan tata ruang dan pengelolaan sistem informasi geologi; b. Menyajikan bahan petunjuk teknis dan pembinaan pemetaan topografi dan geologi lingkungan, konservasi wilayah, perencanaan tata ruang dan pengelolaan sistem informasi geologi; c. Melaksanakan kegiatan pemetaan topografi dan geologi lingkungan, konservasi wilayah, perencanaan tata ruang dan pengelolaan sistem informasi geologi; d. Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan topografi dan geologi lingkungan, konservasi wilayah, perencanaan tata ruang dan pengelolaan sistem informasi geologi; e. Menyiapkan bahan evaluasi dan analisa pelaksanaan kegiatan pemetaan topografi dan geologi lingkungan, konservasi wilayah, perencanaan tata ruang dan pengelolaan sistem informasi geologi; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. C. Bidang Pembinaan Usaha Pertambangan Umum Bidang Pembinaan Usaha Pertambangan Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pemberian izin usaha kegiatan penyelidikan mum, eksplorasi dan eksploitasi pertambangan umum, pemanfaatan air bawah tanah, analisis data statistik pertambangan dan pengawasan pelaksanaannya. Bidang Pembinaan Usaha Pertambangan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pengelolaan perizinan usaha kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dibidang pertambangan umum. 2. Penyediaan dukungan pengembangan dan pemanfaatan air bawah tanah dan sumur bor. 3. Pengkoordinasian pelaksanaan analisis dan statistik data pertambangan. 4. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan usaha pertambangan. 17

Unsur-unsur Bidang Pembinaan Usaha Pertambangan Umum terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Pertambangan Mempunyai tugas melaksanakan pemberian izin usaha kegiatan pertambangan, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan bimbingan di bidang pertambangan. Seksi Bimbingan Pertambangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyajikan bahan penyusunan program pelaksanaan kegiatan perizinan kuasa pertambangan, eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan pertambangan; b. Menyajikan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan kegiatan perizinan kuasa pertambangan; c. Menyiapkan bahan kegiatan proses dan analisa pelaksanaan kegiatan pemberian perizinan kuasa pertambangan; d. Melaksanakan evaluasi dan analisa pelaksanaan kegiatan pemberian perizinan kuasa pertambangan; e. Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan pemberian perizinan kuasa pertambangan; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. b. Seksi Pengawasan Pertambangan Mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanakan usaha pertambangan dan lingkungan pertambangan. Seksi Pengawasan Pertambangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyajikan bahan penyusunan program mengolah dan menganalisa data pengawasan, evaluasi pelaksanaan usaha pertambangan dan lingkungan pertambangan; b. Menyajikan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan kegiatan pengawasan, evaluasi pelaksanaan usaha pertambangan; c. Menyiapkan bahan pelaksana kegiatan pengawasan, evaluasi pelaksanaan usaha pertambangan; d. Menyiapkan bahan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan usaha pertambangan dan lingkungan pertambangan; 18

e. Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan pertambangan; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. D. Bidang Energi Dan Kelistrikan Bidang Energi dan Kelistrikan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi perizinan dan pengawasan usaha inti listrik, energi non migas serta pengembangan migas, listrik dan energi. Bidang Energi dan Kelistrikan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pembinaan koordinasi dan pemberian izin usaha inti listrik dalam kabupaten. 2. Pembinaan dan pengelolaan usaha non migas. 3. Penyediaan dukungan pengembangan migas, listrik dan energi. 4. Pengawasan pelaksanaan usaha listrik, energi non migas dan energi. Unsur-unsur Bidang Energi dan Kelistrikan terdiri dari : a. Seksi Energi Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan serta pengembangan usaha migas, non migas dan energi serta pengawasan pelaksanaannya. Seksi Energi mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyajikan bahan penyusunan program mengolah dan menganalisa data perizinan dan pengawasan pengelolaan, pengembangan usaha migas, non migas dan energi; b. Menyajikan bahan dalam rangka penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan pengawasan, pengelolaan, pengembangan usaha migas, non migas dan energi; c. Menyiapkan bahan kegiatan pembinaan pengawasan, pengelolaan, pengembangan usaha migas, non migas dan energi; d. Menyiapkan bahan evaluasi dan analisa pelaksanaan kegiatan pembinaan pengawasan, pengelolaan, pengembangan usaha migas, non migas dan energi; 19

e. Menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan pengawasan, pengelolaan, pengembangan usaha migas, non migas dan energi; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas b. Seksi Kelistrikan Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi bimbingan pelayanan usaha kelistrikan dan pemberian izin usaha inti listrik serta distribusi dalam wilayah Kabupaten serta pengawasan pelaksanaannya. Uraian tugas unsur ini adalah sebagai berikut : a. Menyajikan bahan penyusunan data pembinaan dan izin usaha kelistrikan; b. Menyajikan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan usaha ketenagalistrikan dan distribusi dalam wilayah kabupaten; c. Menyiapkan bahan kegiatan pembinaan pemberian izin usaha ketenagalistrikan serta distribusi dalam wilayah kabupaten; d. Menyiapkan bahan evaluasi dan analisa pelaksanaan kegiatan pembinaan izin usaha ketenagalistrikan serta distribusi dalam wilayah kabupaten; e. Menyiapkan bahan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan perizinan usaha ketenagalistrikan dan distribusi dalam wilayah kabupaten; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 20

GAMBAR 1 STRUKTUR ORGANISASI 21

2.2 Sumber Daya SKPD Dalam melaksanakan kegiatannya saat ini, organisasi dinas didukung oleh 59 (lima puluh sembilan) orang dengan rincian 45 (empat puluh lima) orang PNS dan 14 (empat belas) orang Non PNS. Adapun keadaan pegawai di lingkungan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan penempatan pegawai PNS dan non PNS pada Dinas Pertambangan dan Energi adalah: Kepala Dinas : 1 orang Sekretariat : 21 orang Bidang Pengembangan Wilayah Pertambangan : 10 orang Bidang Pertambangan Umum : 19 orang Bidang Energi dan Kelistrikan : 8 orang Jumlah : 59 orang b. Berdasarkan golongan, terdiri dari : Golongan IV : 2 orang Golongan III : 20 orang Golongan II : 21 orang Golongan I : 2 orang Jumlah : 45 orang c. Berdasarkan klasifikasi latar belakang pendidikan keteknisan/bidang keilmuan terdiri dari : Pegawai Teknis : 38 orang Pegawai Non Teknis : 21 orang Formasi kepegawaian dapat dilihat pada tabel berikut : 22

Tabel 1.2: Kekuatan Sumber Daya Manusia Kualifikasi PNS No Uraian Jumlah (1) (2) (3) 1 Kualifikasi a. Tingkat Pendidikan 1 SD 2 2 SMP 0 3 SLTA 11 4 D3 14 5 S1 16 6 S2 2 b. Masa Kerja 1 0-5 thn 20 2 6-10 thn 15 3 11-15 thn 4 4 16-20 thn 3 5 >21 thn 3 c. Pangkat/Golongan Ruang 1 Gol I 2 2 Gol II 21 3 Gol III 20 4 Gol IV 2 d. Usia 1 18-25 thn 2 2 26-30 thn 11 3 31-40 thn 24 4 41-50 thn 5 5 >50 thn 3 e. Jenis Kelamin 1 Laki-laki 33 2 Perempuan 12 Tabel 1.3 : Jumlah dan Kualifikasi Sumber Daya Manusia Non PNS No Uraian Jumlah (1) (2) (3) 1 Kualifikasi a. Tingkat Pendidikan 1 SD 0 2 SMP 0 3 SLTA 8 4 D1 5 D3 3 6 S1 3 b. Masa Kerja 1 0-5 thn 10 2 6-10 thn 4 c. Jenis Kelamin 1 Laki-laki 10 2 Perempuan 4 23

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi Pengukuran tingkat pencapaian kinerja Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan perbandingan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja periode sebelumnya, hingga didapatkan Rasio Capaian Kinerja pada tahun yang bersangkutan. Rincian tingkat pencapaian kinerja sesuai tugas dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 24

Tabel 2.1 25

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu akan di analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan dalam tabel 2.2. 26

Tabel 2.2 27

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1 Tantangan a. Kesadaran para pelaku tambang yang masih kurang terhadap pengendalian lingkungan pertambangan. b. Kegiatan sektor pertambangan yang belum sesuai dengan kaidah-kaidah pertambangan dan berwawasan lingkungan (good mining practice) c. Data informasi Sumber Daya Mineral dan Energi belum cukup lengkap dan belum termanfaatkan sebagai sumber pengembangan ekonomi daerah dan pasokan kebutuhan bagi masyarakat. d. Potensi energi alternatif yang belum teridentifikasi dan termanfaatkan 2.4.2 Peluang a. Banyak lahan yang belum dimanfaatkan. b. Potensi hasil pertambangan dan energi yang cukup tinggi. c. Kebutuhan hasil pertambangan dan energi yang masih cukup tinggi. d. Komitmen yang kuat dari pemerintah dalam hal pembangunan sektor pertambangan dan energi. e. Terbukanya peluang investasi untuk hasil-hasil sektor pertambangan dan energi. f. Tersedianya volume tenaga kerja yang cukup banyak g. Tersedianya stakeholders yang turut serta mendukung pembangunan sektor pertambangan dan energi. h. Kerjasama dengan investor lebih terbuka dari sektor pertambangan i. Penyerapan tenaga kerja cukup tinggi 28

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada Bab ini akan dijelaskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahan yang ada pada SKPD. Penelaahan dan penentuan isu-isu strategis dilakukan berdasarkan sistematika berikut ini: 3.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 2021, maka visi dan misi dalam RPJMD adalah: Visi: TERWUJUDNYA KABUPATEN TANAH BUMBU SEBAGAI POROS MARITIM UTAMA SERTA PUSAT PERDAGANGAN, INDUSTRI, DAN PARIWISATA DI KALIMANTAN BERBASIS PADA KEUNGGULAN LOKAL DAN POTENSI STRATEGIS DAERAH MENUJU TANAH BUMBU YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERINTELEKTUAL TINGGI (MARDANI) Penjabaran makna dari visi Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut: Maju mengandung makna: Menuju masyarakat yang memiliki pondasi ekonomi, sosial dan budaya lokal yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, daerah dan nasional maupun global. Sejahtera mengandung makna : Masyarakat dapat menikmati hasil-hasil pembangunan secara merata, adil dan berkesinambungan dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, serta kehidupan sosial budaya yang harmonis lahir maupun bathin. Berintelektual tinggi mengandung makna : Pembangunan manusia seutuhnya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam rangka mewujudkan Visi maka disusun Misi yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan. Rumusan misi disusun untuk 29

memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata. 2. Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal di tengah arus regional dan nasional. 3. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan. 4. Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal. 5. Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang baik, efektif dan bersih. Berdasarkan pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2021, maka Dinas Pertambangan dan Energi akan mendukung pelaksanaan misi kedua dan ketiga sebagai bentuk tanggung jawab mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam 5 (lima) tahun ke depan. Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka Dinas Pertambangan dan Energi menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut pada tabel 3.1. 30

Visi: No Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utama serta Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan berbasis pada keunggulan lokal dan potensi strategis daerah menuju Tanah Bumbu yang maju, sejahtera dan berintelektual tinggi Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 Misi kedua: Meningkatkan kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bagi pelaku industri guna menopang daya saing masyarakat lokal di tengah arus regional dan nasional Program: Misi ketiga : Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan SDE yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal untuk menghadirkan kesejahteraan Program: Terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Letak geografis Peningkatan pendapatan daerah melalui sektor pertambangan 31

3.2 Telaahan Renstra Kementerian dan SKPD Provinsi Berdasarkan Renstra Provinsi Kalimantan Selatan, maka Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Selatan adalah: Visi KALSEL MAPAN (MANDIRI DAN TERDEPAN) LEBIH SEJAHTERA, BERKEADILAN, MANDIRI DAN BERDAYA SAING Misi Provinsi Kalimantan Selatan adalah: 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas dan Terampil 2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik 3. Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal 4. Mengembangkan Infrastruktur wilayah yang Mendukung Percepatan, Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya 5. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis Sumber Daya Lokal dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan dengan sasaran jangka menengah adalah: 1. Terwujudnya data potensi sumber daya geologi 2. Terwujudnya pelayanan teknis perijinan pertambangan 3. Terlaksananya pengelolaan lingkungan dan pemantauan CSR 4. Berkurangnya aktifitas PETI di Kalimantan Selatan 5. Terwujudnya pemanfaatan energi alternatif 6. Terwujudnya pendistribusian bahan bakar 7. Terwujudnya efisiensi pemanfaatan energi 8. Terwujudnya pelayanan teknis dalam rangka penerbitan perijinan biofuel 9. Terwujudnya pembangunan sumber daya listrik 10. Terwujudnya peningkatan rasio elektrifikasi 11. Terwujudnya pelayanan teknis perijinan ketenagalistrikan 32

12. Terpenuhinya peralatan laboratorium yang memadai 13. Terpeliharanya peralatan laboratorium 14. Terpenuhinya SDM yang berkompetensi 15. Terwujudnya pemutakhiran data sistem informasi geografis bidang pertambangan, energi dan sumber daya mineral 16. Tersedia dan terpelihara jenis peralatan eksplorasi dan perpetaan yang dapat mengikuti perkembangan zaman Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L dapat dilihat pada tabel 3.2. 33

Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Sebagai Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Terwujudnya data potensi sumberdaya geologi 2 3 Terwujudnya pelayanan teknis perijinan pertambangan Terlaksananya pengelolaan lingkungan dan pemantauan CSR Berkurangnya aktifitas PETI di Kalimantan 4 Selatan 5 Terwujudnya pemanfaatan energi alternatif 6 Terwujudnya pendistribusian bahan bakar 7 Terwujudnya efisiensi pemanfaatan energi 8 Terwujudnya pelayanan teknis dalam rangka penerbitan perijinan biofuel 9 Terwujudnya pembangunan sumber daya listrik 10 Terwujudnya peningkatan rasio elektrifikasi 11 12 Terwujudnya peralatan laboratorium yang memadai Terpenuhinya peralatan laboratorium yang memadai 13 Terpeliharanya peralatan laboratorium 14 Terpenuhinya SDM yang berkompetensi 15 16 Terwujudnya pemutakhiran data sistem informasi geografis bidang pertambangan, energi dan sumber daya mineral Tersedianya dan terpelihara jenis peralatan eksplorasi dan perpetaan yang dapat mengikuti perkembangan zaman Terbitnya Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 Letak geografis Kewenangan berpindah ke provinsi Letak geografis Perlunya data potensi sumber daya geologi Pengelolaan 34

3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Selanjutnya dibawah ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan disajikan dalam tabel 3.3. Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Kawasan peruntukan pertambangan sudah diakomodir dalam Raperda Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014-2034 Tidak ada 3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Berdasarkan gambaran pelayanan SKPD pada Bab II, Kajian terhadap Visi Misi Bupati terpilih, Kajian terhadap Renstra SKPD Provinsi, Kajian terhadap RTRW, maka berikut adalah permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil analisa kondisi internal maupun eksternal adalah sebagai berikut: 1. Adanya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia teknis terlatih yang sesuai kebutuhan. Keterbatasan SDM pada Dinas Pertambangan dan Energi membuat kegiatan inventarisasi bahan galian dan energi serta pembinaan pertambangan kurang maksimal. 35

3. Masih ada kegiatan usaha pertambangan yang belum sesuai dengan kaidah-kaidah pertambangan Seiring dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional serta adanya kemajuan teknologi sekarang ini. Usaha pertambangan nasional tidak lepas dari keadaan diatas. Adanya kenaikan permintaan dan harga komoditi serta kemajuan teknnologi yang maju, maka mineral yang tadinya tidak ekonomis menjadi ekonomis untuk diusahakan. Keadaan tersebut di respon dunia usaha pertambangan nasional maupun Kabupaten Tanah Bumbu khususnya dengan meningkatkan produksi atau meningkatkan status Kuasa Pertambangannya menjadi Izin Usaha Pertambangan Produksi / Operasi Produksi. Kondisi pelaku usaha tambang semakin menjadi sorotan, terutama terhadap kelola lingkungan dan K3L, karena usaha pertambangan selalu diidentikkan dengan kerusakan lingkungan. Di satu sisi para pelaku usaha tambang masih banyak yang kurang memperhatikan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungannya sehingga pengelolaannya tidak maksimal. Keadaan ini menuntut keseriusan dan optimasi dalam pengawasan dan pembinaan tambang, sehingga dibutuhkan frekwensi yang lebih banyak pembinaan dan pengawasan tambang. 4. Masih ada kegiatan usaha pertambangan belum maksimal memberdayakan masyarakat Penerapan program Community Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan pertambangan belum menyentuh kepada masyarakat sekitar tambang dan masyarakat Tanah Bumbu pada umumnya. Sehingga program CSR lebih banyak kepada pembayaran fee saja pada perorangan, sehingga tidak mempunyai daya ungkit ekonomi. 5. Masih ada potensi sumber bahan galian yang masih belum terinventarisir dan termanfaatkan dengan baik Masih ada potensi bahan galian yang belum teridentifikasi, sehingga hanya komoditi tertentu saja yang optimum. Sehingga efek peningkatan 36

pendapatan daerahpun juga belum maksimal. Disatu sisi potensi bahan galian karena belum ada mengakibatkan, daerah tidak dapat menarik investor untuk komoditi lain. 6. Masih ada Pemegang Ijin Usaha Pertambangan yang kurang taat terhadap Kewajiban Pembayaran Sebagian besar pemegang Ijin Usaha Pertambangan belum tertib administrasi dan keuangan dalam hal melaksanakan kewajiban pembayaran kepada Kas Negara dan Kas Daerah seperti pembayaran Retribusi Daerah, Iuran Tetap, Royalti dan Sumbangan Pihak Ke-3, serta Dana Jaminan Kesungguhan dan Dana Jaminan Reklamasi. 7. Masih ada energi alternatif yang belum teridentifikasi dan termanfaatkan Potensi energi alternatif untuk energi yang berkelanjutan belum teridentifikasi, jadi ketergantungan terhadap energi yang bersumber dari fosil masih tinggi 8. Masih adanya desa yang belum teraliri listrik. 37

Tabel 3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD 38

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Berdasarkan pada gambaran pelayanan SKPD; visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, sasaran jangka menengah pada Renstra SKPD Provinsi, implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan identifikasi masalah tersebut diatas, selanjutnya diidentifikasi isu strategis sebagai berikut: 1. Adanya pengelolaan kegiatan pertambangan yang dilaksanakan belum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku 2. Masih adanya pemegang Ijin Usaha Pertambangan yang belum melakukan reklamasi sedangkan aktifitas penambangannya sudah tidak ada lagi 3. Masih adanya desa yang belum teraliri listrik 4. Masih adanya pemanfaatan energi listrik yang tidak sesuai dengan ketentuan Perudangan-undangan yang berlaku 5. Potensi energi alternatif belum terindentifikasi dan termanfaatkan 39

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Dinas Pertambangan dan Energi (DISTAMBEN) harus memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMD Kab. Tanah Bumbu 2016-2021 dan pelaksanaan tugas-tugas lainnya dari Bupati. Kualitas rencana pembangunan tersebut dilihat dari: 1) adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur; 2) adanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar-daerah, antar-ruang, antarwaktu, dan antar-fungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah; 3) adanya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; serta 4) integrasi (keterkaitan) dan konsistensi antara pencapaian tujuan pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD) dengan tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik di tingkat pusat (Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ Renstra SKPD). Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tugastugas lainnya dari Bupati dilihat dari sejauh mana tugas-tugas tersebut dimanfaatkan oleh Bupati. Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka berarti DISTAMBEN telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian, target, sasaran, misi dan visi RPJMD 2016-2021. Apabila keseluruhan hal tersebut dapat terpenuhi, maka DISTAMBEN telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian, target, sasaran, misi dan visi RPJMD 2016-2021 dimana secara tidak langsung juga turut mendukung pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu. Oleh karena itu, dirumuskan Visi DISTAMBEN yaitu: TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERORIENTASI PADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 40

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk 5 (lima) buah misi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DISTAMBEN adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kompetensi aparatur dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sumber daya pertambangan dan energi 2. Mewujudkan kegiatan usaha pertambangan yang sesuai dengan kaidahkaidah pertambangan dan berwawasan lingkungan 3. Meningkatkan kualitas data dan informasi sumber daya mineral dan energi untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengembangan ekonomi daerah 4. Meningkatkan kesadaran pengusaha tambang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) pertambangan 5. Penyediaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan rasio elektrifikasi Misi adalah cara atau strategi untuk mewujudkan visi melalui langkahlangkah strategis yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi. Guna mewujudkan visi DISTAMBEN, maka disusunlah misi yang kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai Visi DISTAMBEN. DISTAMBEN harus mampu menjadi sebuah lembaga pemerintahan yang terkelola dengan baik. Baik dari sisi pemberdayaan sumber daya internal, pemanfaatan fasilitas dan kewenangan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DISTAMBEN Kabupaten Tanah Bumbu 4.2.1 Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing misi. Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di 41

atas, DISTAMBEN menetapkan 5 (lima) tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sumber daya pertambangan dan energi 2. Meningkatkan kegiatan usaha pertambangan di daerah yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 3. Menyediakan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta geologi tata lingkungan terkini (up to date) 4. Mewujudkan kepedulian pengusaha pertambangan terhadap masyarakat sekitar tambang 5. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan rasio elektrifikasi 4.2.2 Sasaran Untuk memastikan pencapaian tujuan sesuai yang diharapkan, maka sasaran Jangka Menengah DISTAMBEN dijabarkan sebagai berikut: 1. Sasaran dari tujuan pertama: Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sumber daya pertambangan dan energi adalah: Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pembinaan dan pengawasan pertambangan dan energi 2. Sasaran dari tujuan kedua: Meningkatkan kegiatan usaha pertambangan di daerah yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku adalah: Terciptanya pertambangan yang Good Mining Practice 3. Sasaran dari tujuan ketiga: Menyediakan data dan informasi potensi sumber daya mineral dan energi serta geologi tata lingkungan terkini (up to date) adalah: Tersedianya data dan informasi potensi sumber daya mineral dan energi serta geologi tata lingkungan yang dapat dimanfaatkan 42

4. Sasaran dari tujuan keempat: Mewujudkan kepedulian pengusaha pertambangan terhadap masyarakat sekitar tambang adalah: Meningkatkan kepedulian pengusaha tambang terhadap masyarakat sekitar tambang dengan melaksanakan CSR ( Corporate Social Responsibility) 5. Sasaran dari tujuan kelima: Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan rasio elektrifikasi adalah: Memfasilitasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta meningkatnya rasio elektrifikasi Berikut rumusan rangkaian pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD sebagaimana dihasilkan pada tahapan Perumusan Tujuan dan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah SKPD yang dapat dilihat pada tabel 4.1. 43

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD 44

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Visi dan misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas tentang upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi dan arah kebijakan. 4.3.1 Strategi 1. Strategi dari tujuan pertama: Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sumber daya pertambangan dan energi adalah: Mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang pertambangan dan energi Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur 2. Strategi dari tujuan kedua: Mewujudkan usaha pertambangan daerah yang berwawasan lingkungan, K3 serta pertambangan yang baik dan benar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku adalah: Peningkatan pembinaan dan pengawasan terhadap setiap usaha pertambangan 3. Strategi dari tujuan ketiga: Meningkatkan kualitas data informasi potensi sumber daya mineral dan geologi tata lingkungan adalah: Melaksanakan kegiatan inventarisasi sumber daya mineral dan energi 4. Strategi dari tujuan keempat: Meningkatkan kepedulian pengusaha pertambangan terhadap masyarakat sekitar tambang adalah: Melaksanakan pembinaan bagi pengusaha pertambangan tentang program CSR ( Corporate Social Responsibility) pertambangan 5. Strategi dari tujuan kelima: Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta meningkatnya rasio elektrifikasi adalah: 45

Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta meningkatnya rasio elektrifikasi. 4.3.2 KebiJakan 1. Kebijakan dari tujuan pertama: Meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sumber daya pertambangan dan energi adalah: Meningkatkan alokasi dana untuk diklat, sarana dan prasarana Meningkatkan disiplin aparatur 2. Kebijakan dari tujuan kedua: Mewujudkan usaha pertambangan daerah yang berwawasan lingkungan, K3 serta pertambangan yang baik dan benar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku adalah: Melaksanakan kegiatan usaha pertambangan dan energi sesuai dengan prinsip Good Mining Practice 3. Kebijakan dari tujuan ketiga: Meningkatkan kualitas data informasi potensi sumber daya mineral dan geologi tata lingkungan adalah: Inventarisasi data sumber daya mineral dan energi yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi daerah Kabupaten Tanah Bumbu 4. Kebijakan dari tujuan keempat: Meningkatkan kepedulian pengusaha pertambangan terhadap masyarakat sekitar tambang adalah: Mewujudkan kepedulian pengusaha pertambangan terhadap masyarakat sekitar dengan program CSR ( Corporate Social Responsibility) 5. Kebijakan dari tujuan kelima: Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku serta meningkatnya rasio elektrifikasi adalah: Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi alternative dan ketenagalistrikan yang sesuai ketentuan 46