TWO CYCLE MOMENT DISTRIBUTION (TCMD)

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 3 PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL

Outline TM. XXII : METODE CROSS. TKS 4008 Analisis Struktur I 11/24/2014. Metode Distribusi Momen

METODE SLOPE DEFLECTION

4/3/2012. Pilar. Lantai Kendaraan. Pondasi. /Abutment. Gelagar Memanjang. Tumpuan. Gelagar melintang. Gelagar induk

Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Mekanika Rekayasa III

Susunan Beban Hidup untuk Penentuan Momen Rencana

Metode Distribusi Momen

APLIKASI KOMPUTER DALAM KONSTRUKSI

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG EMPAT LANTAI TAHAN GEMPA

BAB II METODE KEKAKUAN

KATA PENGANTAR. karunia-nya kepada saya sebagai penulis, sehingga tersusunya makalah momen

Jl. Banyumas Wonosobo

Perhitungan Struktur Bab IV

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

TUGAS MAHASISWA TENTANG

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR PELAT SLAB BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG EMPAT LANTAI TAHAN GEMPA

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Distribusi Momen

E. PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER 3. PERENCANAAN TRAP TRIBUN DIMENSI

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

1. Rencanakan Tulangan Lentur (D19) dan Geser (Ø =8 mm) balok dengan pembebanan sbb : A B C 6 m 6 m

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SWALAYAN RAMAI SEMARANG ( Structure Design of RAMAI Supermarket, Semarang )

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Permasalahan utama yang dihadapi dalam perencanaan gedung bertingkat tinggi

MODUL 4 STRUKTUR BAJA 1. S e s i 1 Batang Tekan (Compression Member) Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 2

Karya Ilmiah Penelitian

TEKNIK PEMBESIAN PELAT BETON

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR UNIVERSITAS TERBUKA PROYEK GEDUNG KANTOR UPBJJ JELETUNG - JAMBI

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Gambar 6.1 Gaya-gaya yang Bekerja pada Tembok Penahan Tanah Pintu Pengambilan

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN 11 ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI

TATA CARA PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN GANTUNG UNTUK PEJALAN KAKI

BAB I SLOPE DEFLECTION

PERHITUNGAN BEBAN JALUR DESAIN

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Desain struktur merupakan salali satu bagian dari proses perencanan

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

4. Perhitungan dimensi Kuda-kuda

4. Perhitungan dimensi Kuda-kuda

3.4.5 Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) Beban Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung (F i )

Modul SAP2000 Ver.7.42

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Modifikasi itu dapat dilakukan dengan mengubah suatu profil baja standard menjadi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Permasalahan Yang Akan Diteliti 7

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

Persamaan Tiga Momen

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

Pertemuan XII,XIII,XIV,XV VI. Metode Distribusi Momen (Cross) VI.1 Uraian Umum Metode Distribusi Momen

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB V PONDASI DANGKAL

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB V DESAIN STRUKTUR ATAS

STRUKTUR STATIS TAK TENTU

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

BAB II STUDI LITERATUR

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )


TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS BETON BERTULANG GEDUNG ELLIPS DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK)

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

A. IDEALISASI STRUKTUR RANGKA ATAP (TRUSS)

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Distribusi Momen

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2.1.1 Penelitian Sugeng Siswali dan Nurhayanto Penelitian Akbar Han Susanto dan Dezy Patwoko 8

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

Transkripsi:

TWO CYCLE MOMENT DISTRIBUTION (TCMD) Mdul4 Metde seperti Crss, Kani, Takabeya, dll., memerlukan waktu yang lama dan perhitungan yang panjang, walaupun dapat dipakai untuk menghitung berbagai bentuk prtal. Metde TCMD adalah metde praktis, cepat, dan cukup teliti untuk mendapatkan mmen maksimum dari bentuk pembebanan yang memberikan kemungkinan yang paling berbahaya. Seperti diketahui beban vertikal yang bekerja pada suatu bangunan terdiri dari beban mati (berat sendiri bangunan) dan beban hidup. Beban mati selalu ada setiap saat, sedangkan beban hidup selalu berubah bisa ada atau tidak. Mmen suatu tumpuan atau lapangan, tidak selalu dalam keadaan maksimum bila pemebebanan penuh sepanjang balk, tapi akan maksimum untuk suatu pla pembebanan tertentu, yang disebut pembebanan papan catur. A B C D Gambar 1. Balk menerus yang dibebani pada satu bentang saja Perhatikan balk menerus yang dibebani pada satu bentang saja (Gambar 1). Terlihat mmen tumpuan selangseling negatip dan psitip dititik C, D, dst. Ini berarti kemungkinan pembebanan agar menghasilkan Mtump maksimum, bebannya harus selangseling (pla papan catur), yaitu seperti Gambar 2. Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 1

Mdul4 A B C D E F G a. Kemungkinan M Tump(D) maksimum A B C D E F b. Kemungkinan MLap maksimum Gambar 2. Balk menerus yang dibebani pla papan catur Dasar perhitungan TCMD adalah Metde Crss, dengan hanya meninjau balknya saja, dan mengabaikan pergyangan. Agar pergyangan suatu prtal dapat diabaikan harus dipenuhi syaratsyarat, sbb.: 1. Jumlah bentang minimum 3 bentang 2. Panjang bentang yang berbatasan hanya bleh berbeda maksimum 1/3 bentang terpanjang. Selanjutnya stepstep perhitungan secara umum seperti cara Crss, yaitu: 1. Menghitung mmen primer 2. Menghitung Kefisien Distribusi () 3. Mencari mmen tumpuan dan mmen lapangan maksimum dengan cara TCMD, yaitu dengan melakukan perataan mmen hanya 2 siklus saja. Pembebanan TCMD adalah pembebanan papan catur, dimana beban hidup diletakkan pada bentangbentang yang akan menghasilkan keadaan mmen maksimum. Oleh sebab itu mmen primer dibedakan atas: 1. Mmen primer akibat Beban Mati (M DL) 2. Mmen primer akibat Beban Hidup (M LL) 3. Mmen primer akibat Beban Ttal (M TL) Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 2

Mdul4 LANGKAH PERHITUNGAN METODE TCMD: 1. Hitung Mmen Primer (M ) Mmen Primer pada Tumpuan dan Lapangan Akibat Beban Mati (M DL) Akibat Beban Hidup (M LL) Akibat Beban Ttal (M TL = M DL M LL) 2. Hitung Kefisien Distribusi () Kndisi ujung batang: JepitJepit: K 4 EI L SendiJepit: 3 EI K L Jumlah kefisien distribusi pada suatu titik kumpul selalu sama dengan 1 1A 1B 1 3. Hitung mmen tumpuan dan mmen lapangan maksimum dengan perataan mmen hanya 2 siklus saja Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 3

Mdul4 PERATAAN MOMEN TERDIRI DARI: PERHITUNGAN MOMEN TUMPUAN MAKSIMUM 1. Induksi Mmen Kefisien Induksi = 0,50 2. Distribusi Mmen menurut Kefisien Induksi A B C TITIK A B C Kef. Induksi 0,50 0,50 Kef. Distribusi AB BA BC CB M DL M DL(AB) M DL(BA) M DL(BC) M DL(CB) M TL M TL(AB) M TL(BA) M TL(BC) M TL(CB) Induksi MiBA MiAB MiCB MiBC Jumlah MJLH(AB) MJLH(BA) MJLH(BC) MJLH(CB) Distribusi MDist(AB) MDist(BA) MDist(BC) MDist(CB) MTump. Max MAkhir (AB) MAkhir (BA) MAkhir (BC) MAkhir (CB) Keterangan: 1 MiBA BA M M 2 DL BC TLBA 1 MiAB AB M 2 TL AB MJLH MDist MDist MAkhir TL AB AB MJLH AB AB M MiBA AB BA BA M JLHBA MJLHBC AB MJLHAB MDistAB Catatan: Mmen Primer adalah mmen titik, maka mmen akhir adalah juga mmen titik, sehingga untuk desain yang dipakai adalah mmen batang. Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 4

Mdul4 PERHITUNGAN MOMEN LAPANGAN MAKSIMUM Akibat dari induksi mmen maka akan berpengaruh pada mmen lapangan. 1,0 M Mi 2 A B C TITIK A B C Kef. Induksi 0,50 0,50 Kef. Distribusi AB BA BC CB M DL M DL(AB) M DL(BA) M DL(BA) M DL(CB) M TL M TL(AB) M L(AB) M TL(BA) M TL(BA) M L(BC) M TL(CB) Induksi MiBA MiAB MiCB MiBC M Kiri MAB MBC M Kanan MBA MCB MLap. Max ML(AB) ML(BC) Keterangan: 1,0 MAB 2 AB 1,0 M AB BA 2 MiBA MiBA Catatan: Mmen Primer adalah mmen titik, maka mmen akhir adalah juga mmen titik, sehingga untuk desain yang dipakai adalah mmen batang. ML AB MAB MBA M LAB Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 5

Mdul4 REDUKSI MOMEN DESAIN Mmenmmen akhir yang diperleh adalah mmen di as klm, sehingga mmenmmen tersebut perlu direduksi, karena seharusnya mmen yang diambil adalah mmen pada tepi klm. Adapun besarnya reduksi tersebut adalah sebagai berikut: Untuk Mmen Tumpuan: M Tump 1 Q a 3 MdTump MTump MTump Untuk Mmen Lapangan: M Lap 1 Q a 6 MdLap MLap MLap Dimana: Q 1 L 2 ttal ttal = Beban merata ttal a = Ukuran klm dalam arah mmen yang ditinjau L = Bentang dalam arah mmen yang ditinjau PENGGUNAAN TCMD PADA METODE PORTAL EKIVALEN Untuk menggunakan TCMD pada perhitungan Metde Prtal Ekivalen, dapat mengikuti langkahlangkah sbb.: 1. Menghitung mmen primer (M ) 2. Menghitung kekakuan balk dan klm ekivalen menurut Metde Prtal Ekivalen 3. Menghitung kefisien distribusi () 4. Lakukan perataan mmen menurut Metde TCMD 5. Menghitung mmen tumpuan dan lapangan maksimum 6. Membagi mmen tumpuan dan lapangan ke jalur klm dan jalur tengah menurut Metde Prtal Ekivalen 7. Setelah pembagian dilakukan, dapat dihitung penulangan balk, dan pelat. Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 6

Mdul4 Cnth Sal 1: ANALISA PORTAL METODE TCMD 400 400 PLL F2 G2 H2 I2 J2 PDL F G H I J F1 G1 H1 I1 J1 400 500 400 400 LL DL BALOK: KOLOM: b = 20 cm c2 = 40 cm H FF1 = 400 cm h FG = h HI = h IJ = 40 cm a = c1 = 40 cm H FF2 = 400 cm h GH = 50 cm KFF1 = 533.33 E KGG1 = 533.333 E KHH1 = 533.333 E KII1 = 533.33 E KFF2 = 533.33 E KGG2 = 533.333 E KHH2 = 533.333 E KII2 = 533.33 E KFG = 266.67 E KFG = 266.667 E KGH = 416.667 E KIH = 266.67 E KGH = 416.667 E KHI = 266.667 E KIJ = 266.67 E KJJ1 = 533.33 E Beban FG, HI, IJ: Beban GH: Beban GH: KJJ2 = 533.33 E DL = 0.30 t/m' DL = 0.35 t/m' P DL = 0.80 t KJI = 266.67 E LL = 0.25 t/m' LL = 0.30 t/m' P LL = 0.70 t TL = 0.55 t/m' TL = 0.65 t/m' P TL = 1.50 t L FG = 400 cm L GH = 500 cm L HI = 400 cm L IJ = 400 cm KOEFISIEN INDUKSI 0.50 0.50 0.50 0.50 KOEFISIEN DISTRIBUSI () 0.200 0.152 0.238 0.238 0.152 0.167 0.167 0.200 M DL 0.400 0.400 1.229 1.229 0.400 0.400 0.400 0.400 M TL 0.733 0.733 2.292 2.292 0.733 0.733 0.733 0.733 INDUKSI 0.038 0.073 0.225 0.225 0.028 0.038 0.073 0.028 JUMLAH 0.696 0.807 2.517 2.517 0.761 0.696 0.807 0.761 DISTRIBUSI 0.139 0.261 0.407 0.418 0.268 0.019 0.019 0.152 MOMEN TUMPUAN MAX 0.556 1.067 2.110 2.099 1.029 0.714 0.788 0.609 KOEFISIEN INDUKSI 0.5 0.5 0.5 0.5 KOEFISIEN DISTRIBUSI () 0.200 0.152 0.238 0.238 0.152 0.167 0.167 0.200 M DL 0.400 0.400 1.229 1.229 0.400 0.400 0.400 0.400 M TL 0.733 0.367 0.733 2.292 1.615 2.292 0.733 0.367 0.733 0.733 0.367 0.733 INDUKSI 0.038 0.073 0.225 0.225 0.028 0.038 0.073 0.028 M KIRI 0.023 0.139 0.016 0.043 M KANAN 0.042 0.139 0.022 0.017 MOMEN LAPANGAN MAX 0.386 1.893 0.361 0.426 KESIMPULAN : FG GF GH HG HI IH IJ JI GAYA LINTANG (Q) 1.100 1.100 5.125 5.125 1.100 1.100 1.100 1.100 MOMEN TEORITIS (Kg.m) 0.556 0.386 1.067 2.110 1.893 2.099 1.029 0.361 0.714 0.788 0.426 0.609 REDUKSI : TUMPUAN (1/3 x Q x a) 0.15 0.1467 0.683 0.683 0.147 0.147 0.147 0.147 LAPANGAN (1/6 x Q x a) 0.073 0.342 0.073 0.073 MOMEN DESIGN (Kg.m) 0.410 0.921 1.426 1.415 0.882 0.567 0.641 0.462 0.313 1.552 0.287 0.353 0.410 0.313 0.921 1.426 1.415 F G H 0.882 0.567 0.287 0.641 I 0.353 0.462 J 1.552 Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 7

Mdul4 Cnth Sal 2: ANALISA PORTAL METODE TCMD 4,5 m 7,0 m A2 B2 C2 D2 A B C D A1 B1 C1 D1 7,0 m 5,0 m 7,0 m LL DL KAA1 = 1157 E KBB1 = 1162 E KCC1 = 1162 E KAA2 = 1800 E KBB2 = 1808 E KCC2 = 1808 E KAB = 4935 E KAB = 4935 E KBC = 6909 E KBC = 6909 E KCD = 4935 E KDD1 = 1157 E DL = 4497.6 kg/m a = c1 = 0.4 m KDD2 = 1800 E LL = 2400 kg/m KCD = 4935 E TL = 6897.6 kg/m LAB = 7.00 m LBC = 5.00 m LCD = 7.00 m KOEFISIEN INDUKSI 0.5 0.5 0.5 KOEFISIEN DISTRIBUSI () 0.625 0.333 0.466 0.466 0.333 0.625 M DL 18365 18365 9370 9370 18365.2 18365 M TL 28165 28165 14370 14370 28165.2 28165 INDUKSI 3131 8806 932 932 8806 3131 JUMLAH 31296 36971 13438 13438 36971 31296 DISTRIBUSI 19570 7840 10975 10975 7840 19570 MOMEN TUMPUAN MAX 11726 29132 24414 24414 29132 11726 LAB = 7.0 m LBC = 5.0 m LCD = 7.0 m KOEFISIEN INDUKSI 0.5 0.5 0.5 KOEFISIEN DISTRIBUSI () 0.625 0.333 0.466 0.466 0.333 0.625 M DL 18365 18365 9370 9370 18365 18365 M TL 28165 14083 28165 14370 7185 14370 28165 14083 28165 INDUKSI 3131 8806 932 932 8806 3131 M KIRI 2544 683 5870 M KANAN 5870 683 2544 MOMEN LAPANGAN MAX 22497 5819 22497 KESIMPULAN : AB BA BC CB CD DC GAYA LINTANG (Q) 24141.6 24141.6 17244 17244 24141.6 24141.6 MOMEN TEORITIS (Kg.m) 11726 22497 29132 24414 5819 24414 29132 22497 11726 REDUKSI : TUMPUAN (1/3 x Q x a) 3218.88 3218.88 2299.2 2299.2 3218.88 3218.88 LAPANGAN (1/6 x Q x a) 1609.44 1149.6 1609.44 8507 25913 22115 22115 25913 8507 MOMEN DESIGN (Kg.m) 20887 4669 20887 25913 25913 8507 22115 22115 A B C 4669 8507 D 20887 20887 Struktur Betn Bertulang II Metde Tw Cycle Mment Distributin(TCMD) 8