BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

*ANALISIS KORELASI* { }

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Teknik Pembelajaran Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment and Satisfaction)

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

Data dan Metode Pengolahan Data

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

Gambar 4.3. Gambar 44

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

II. KINEMATIKA PARTIKEL

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Apil Mei 2012. Pembeian pelakuan yaitu beupa Model Pembelajaan Koopeatif tipe GI dan tipe NHT. Kegiatan belaja mengaja disesuaikan dengan silabus, RPP dan LKS yang telah dibuat. Jadwal kegiatan penelitian sepeti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaan Kelompok NHT No Hai / Tanggal Uaian Kegiatan 1. Sabtu, 28 Apil 2012 2. Sabtu, 5 Mei 2012 3. Senin, 7 Mei 2012 a. Pekenalan dengan siswa b. Membeikan petest Kegiatan pembelajaan I pada kelas VIID (Model Pembelajaan Koopeatif tipe NHT) dengan matei sudut (jenis-jenis sudut) Kegiatan pembelajaan II pada kelas VIID (Model Pembelajaan Koopeatif tipe NHT) dengan matei sudut (jika dua gais sejaja dipotong oleh gais lain) 4. Sabtu, 12 Mei 2012 Membeikan posttest Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pembelajaan Kelompok GI No Hai / Tanggal Uaian Kegiatan 1. Sabtu, 28 Apil 2012 a. Pekenalan dengan siswa b. Membeikan petest 2. Sabtu, 5 Mei 2012 Kegiatan pembelajaan I pada kelas VIIE (Model Pembelajaan Koopeatif tipe GI) dengan matei sudut (jenis-jenis sudut) 3. Selasa, 8 Mei 2012 Kegiatan pembelajaan II pada kelas VIIE (Model Pembelajaan Koopeatif tipe GI) dengan matei sudut (jika dua gais sejaja dipotong oleh gais lain) 4. Selasa, 12 Mei 2012 Membeikan posttest 23

B. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ekspeimen, yang betujuan untuk meneliti pengauh dai suatu pelakuan tetentu tehadap gejala suatu kelompok lain yang sama tetapi dibeikan pelakuan yang bebeda. Penelitian ini membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok ekspeimen, yaitu kelompok petama adalah kelompok ekspeimen yang menggunakan model pembelajaan koopeatif tipe NHT dan kelompok ekpeimen kedua adalah kelompok yang menggunakan model pembelajaan koopeatif tipe GI. 2. Desain Penelitian Desain penelitian ini meupakan Two Goup, Petest Posttest design dengan menggunakan pola ancangan sepeti beikut: Desain Penelitian Kelompok Petest Pelakuan Posttest Kelompok GI O 1 X 1 O 2 Kelompok NHT O 1 X 2 O 2 eangan : O 1 : Petest X 1 : Pelakuan dengan pembelajaan koopeatif tipe GI X 2 : Pelakuan dengan pembelajaan koopeatif tipe NHT O 2 : Posttest Dalam desain ini obsevasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah ekspeimen. Obsevasi dilakukan sebelum ekspeimen (O 1 ) disebut petest dan obsevasi sesudah ekspeimen (O 2 ) disebut posttest. Pebedaan antaa O 1 dan O 2 diasumsikan meupakan efek dai pelakuan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluuh siswa kelas VII, SMP N 10 Salatiga tahun ajaan 2011/2012 yang mempunyai lata belakang sama yaitu menggunakan pembelajaan ceamah. 24

2. Sampel Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling. Sampel diambil secaa acak tanpa mempehatikan stata yang ada dalam populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII D dengan jumlah siswa 31 oang dan kelas VII E dengan jumlah siswa 29 oang. D. Vaiabel Penelitian Vaiabel dalam penelitian ini ada dua yaitu vaiabel bebas dan vaiabel teikat. Vaiabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaan yang menggunakan model pembelajaan koopeatif tipe GI pada matei Sudut di kelas VII E; pembelajaan dengan menggunakan model pembelajaan koopeatif tipe NHT pada matei sudut di kelas VII D. Vaiabel teikat dalam penelitian ini adalah hasil belaja siswa yang beupa sko tes akhi pada matei Sudut. E. Definisi Opeasional Vaiabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua vaiabel yang tedii dai Model Pembelajaan Koopeatif dan hasil belaja siswa kelas VII SMP N 10 Salatiga Tahun ajaan 2011/2012. 1. Model Pembelajaan Koopeatif Model Pembelajaan Koopeatif menunjuk pada bemacammacam model pembelajaan yang memungkinkan siswa bekeja dalam kelompok kecil untuk saling membantu, bediskusi, saling membei agumentasi, saling menilai pengetahuan yang dimiliki sekaang dan mengisi kesenjangan pemahaman diantaa siswa (Slavin dalam Koyan: 2003) 2. Model Pembelajaan Koopeatif tipe GI Pembelajaan dengan tipe GI dimulai dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guu menyajikan bebeapa pemasalahan melalui lemba keja siswa dan siswa meencanakan tugas yang akan meeka pelajai. Langkah selanjutnya adalah siswa bediskusi untuk mengumpulkan infomasi, menganalisis data dan membuat kesimpulan, setelah itu adalah penyusunan lapoan hasil diskusi. 25

Langkah beikutnya adalah pesentasi hasil diskusi, setelah diskusi selesai siswa dibeikan latihan soal sebagai evaluasi pembelajaan. 3. Model Pembelajaan Koopeatif tipe NHT Kegiatan pembelajaan pada tipe NHT bisa bejalan dengan baik jika melalui langkah-langkah sebagai beikut : a. Peseta didik dibagi dalam kelompok, setiap peseta didik dalam setiap kelompok mendapat nomo, b. Guu membeikan tugas dan masing-masing kelompok mengejakan, c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang bena dan memastikan setiap kelompok dapat mengejakannya atau mengetahui jawabannya. d. Guu memanggil salah satu nomo siswa dengan nomo yang dipanggil melapokan hasil diskusi, e. Tanggapan dai teman yang lain, kemudian guu menunjukkan nomo yang lain, f. Kesimpulan. 4. Hasil belaja Hasil belaja siswa dalam penelitian ini dilihat dai aspek kognitif yaitu nilai yang dipeoleh melalui petest yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan nilai tes akhi atau posttest setelah dilaksanakan pembelajaan dengan menggunakan Model Pembelajaan Koopeatif tipe GI dan tipe NHT. F. Teknik Pengumpulan Data Dai penelitian ini dipeoleh data beupa sko hasil belaja matematika siswa yang dieoleh melalui tes hasil belaja matematika pada matei gais dan sudut. Adapun uutan dalam pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai beikut: 1. Melakukan obsevasi untuk menentukan kelas-kelas yang akan menjadi kelompok NHT dan kelompok GI, 2. Membeikkan petest sebagai tes kemampuan awal tentang himpunan, 3. Membeikan teatment kepada kelas yang dijadikan subyek penelitian yaitu pelakuan dengan model pembelajaan koopeatif tipe NHT dan tipe GI pada pembahasan gais dan sudut, 26

4. Membeikan posttest sebagai kemampuan akhi setelah pembeian pelakuan kepada kelas yang menjadi subyek penelitian, 5. Menilai hasil tes yang dipeoleh oleh kedua kelompok. G. Instumen Penelitian Instumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk menguku hasil belaja siswa. Instumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belaja matematika siswa yaitu tes yang digunakan untuk menguku sejauh mana siswa menguasai matei yang telah dibeikan. Tes hasil belaja ini dalam bentuk tes objektif atau dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 4 option dengan sko yang menjawab bena adalah 1 dan 0 untuk jawaban yang salah. Tes hasil belaja matematika dibeikan sebelum dan sesudah siswa mempelajai matei dengan pembelajaan koopeatif tipe GI dan tipe NHT pada kelasnya masing-masing. Soal tes yang digunakan tebagi atas 2 macam, yaitu : 1. Instumen Petest Instumen petest ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum meneima matei sudut. Bahan tes untuk petest adalah matei himpunan yang sebelumnya sudah diajakan oleh guu kelas tesebut dan tedii dai 30 item soal bebentuk pilihan ganda. Kisi-kisi petest telihat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Buti Soal Petest Untuk Menguku Tes Hasil Belaja Matematika Siswa KD No. Soal Jumlah Menyebutkan anggota dan Memahmi bukan anggota himpunan 4, 18 2 pengetian, notasi Menyatakan notasi himpunan seta himpunan 10, 28 2 penyajiannya Mengenal himpunan kosong dan notasinya 3 1 Menentukan himpunan 2, 8, 11, 16, 27, bagian dai suatu 29, 30 himpunan 7 Menentukan banyak Memahami konsep himpunan bagin suatu 1, 23 2 himpunan bagian himpunan Mengenal pengetian himpunan semesta, seta dapat menyebutkan anggotanya 9, 13 2 27

KD No. Soal Jumlah Menjelaskan pengetian Melakukan opeasi iisan dan gabungan dua 5, 24 2 iisan, gbungan, himpunan kuang, dan Menjelaskan kuang suatu komplemen pada himpunan dai himpunn 7, 25 2 himpunan lainnya Menyajikan gabungan atau Menyajikan iisan dua himpunan 15, 17, 21 3 himpunan dengan dengan diagam venn diagam venn Menyajikan komplemen 20 1 suatu himpunan Menggunakan Menyelesaikan masalah konsep himpunan dengan menggunakan 6, 12, 14, 19, 22, 6 dalam pemecahan diagam venn dan konsep 26 masalah himpunan 2. Instumen Posttest Instumen posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapatkan pelakuan yaitu Model Pembelajaan Koopeatif tipe GI mupun tipe NHT. Posttest tedii dai 30 soal yang beupa pilihan ganda yang disusun secaa acak. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Posttest Untuk Menguku Tes Hasil Belaja Matematika Siswa KD No. Soal Jumlah Menjelaskan kedudukan dua gais yang sejaja 5,12 2 Mengenal sudut dan 3, 17, 19, 4 satuan sudut 24 Menentukan 2, 4, 8, 10, hubungan antaa dua 11, 20, 22, gais, seta besa dan Hubungan anta sudut 11 23, 25, 26, jenis sudut 30 Memahami sifat-sifat sudut yang tebentuk jika dua gais bepotongan atau dua gais sejaja bepotongan dengan gais lain Menjelaskan pebedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul, eflek) Menemukan sifat sudut jika dua gais sejaja dipotong gais ketiga (gais lain) Menggunakan sifat-sifat sudut dan gais untuk menyelesaikan soal 28 1, 7, 9, 15, 21, 27, 29 7 14, 16 2 6, 13, 18, 28 H. Validitas dan Reliabilitas Instumen Data dalam sebuah penelitian meupakan yang tepenting kaena data befungsi sebagai alat pembuktian hipotesis yang 4

bepean didalam hasil penelitian. Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tesebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan keajegannya atau eliabilitasnya (Sudjana, 2010:12). 1. Validitas Instumen Validitas item (buti soal) dihitung untuk mengetahui sebeapa jauh hubungan antaa jawaban suatu buti soal dengan sko total yang telah ditetapkan. Uji validitas item yaitu dengan mengkoelasikan item dengan total yang dikoelasikan dengan butinya (coected item total coelation). Untuk menentukan validitas item digunakan kiteia dai Sugiyono (2009:126) yang menyatakan bahwa kiteia soal dikatakan valid, jika nilai hitung > 0,3. Uji coba petest dilaksanakan di SMP N 5 Salatiga pada tanggal 11 Apil 2012. Fomula yang digunakan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Peason Poduct Moment, dan pehitungan yang dilakukan menggunakan aplikasi SPSS vesi 16. Hasil Uji coba petest dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil uji coba validitas buti soal Petest di SMP N 5 Salatiga 29 Soal 1.622 Valid Soal 16.304 Valid Soal 2.651 Valid Soal 17.429 Valid Soal 3.445 Valid Soal 18.691 Valid Soal 4.870 Valid Soal 19.487 Valid Soal 5.413 Valid Soal 20.774 Valid Soal 6.369 Valid Soal 21.631 Valid Soal 7.147 Tidak valid Soal 22.671 Valid Soal 8.607 Valid Soal 23.629 Valid Soal 9.852 Valid Soal 24.272 Tidak valid Soal 10.369 Valid Soal 25.565 Valid Soal 11.226 Tidak valid Soal 26.751 Valid Soal 12.870 Valid Soal 27.694 Valid Soal 13.367 Valid Soal 28.169 Tidak valid Soal 14.446 Valid Soal 29.432 Valid Soal 15.952 Valid Soal 30.137 Tidak valid Bedasakan Tabel 3.5 telihat bahwa dai 30 soal, ada 25 soal yang dinyatakan valid dan 5 soal yang dinyatakan gugu yaitu soal no 7, 11, 24, 28, dan 30. Buti soal yang dinyatakan gugu

kemudian dihapus dan selanjutnya diuji validitas untuk 25 soal. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel beikut: 30 Soal 1.635 Valid Soal 16.219 Tidak Valid Soal 2.685 Valid Soal 17.456 Valid Soal 3.437 Valid Soal 18.652 Valid Soal 4.862 Valid Soal 19.512 Valid Soal 5.404 Valid Soal 20.733 Valid Soal 6.449 Valid Soal 21.643 Valid Soal 8.629 valid Soal 22.638 Valid Soal 9.871 Valid Soal 23.642 Valid Soal 10.449 Valid Soal 25.593 Valid Soal 12.880 Valid Soal 26.790 Valid Soal 13.381 Valid Soal 27.684 Valid Soal 14.478 Valid Soal 29.389 Valid Soal 15.939 Valid Bedasakan tabel diatas tenyata masih ada soal yang dinyatakan gugu yaitu soal no 16, maka dai itu pelu diadakan uji validitas setelah penghapusan soal no 16 dan hasilnya sebagai beikut: Soal 1.634 Valid Soal 15.933 Valid Soal 2.691 Valid Soal 17.471 Valid Soal 3.428 Valid Soal 18.641 Valid Soal 4.860 Valid Soal 19.512 Valid Soal 5.391 Valid Soal 20.710 Valid Soal 6.475 Valid Soal 21.641 Valid Soal 8.633 valid Soal 22.624 Valid Soal 9.869 Valid Soal 23.645 Valid Soal 10.475 Valid Soal 25.604 Valid Soal 12.879 Valid Soal 26.800 Valid Soal 13.391 Valid Soal 27.678 Valid Soal 14.481 Valid Soal 29.388 Valid Bedasakan Tabel diatas telihat bahwa dai 24 soal dinyatakan valid. Hasil analisis tesebut menunjukkan bahwa instumen layak digunakan menguku vaiabel penelitian. Uji validitas instumen posttest dilaksanakan di SMP N 5 Salatiga pada tanggal 13 Apil 2012 dan hasil uji coba posttest dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Validitas Buti Soal Posttest di SMP N 5 Salatiga Soal 1.430 Valid Soal 16.545 Valid Soal 2.580 Valid Soal 17.193 Tidak Valid

31 Soal 3.571 Valid Soal 18.560 Valid Soal 4.589 Valid Soal 19.330 Valid Soal 5.183 Tidak Valid Soal 20.459 Valid Soal 6.601 Valid Soal 21.567 Valid Soal 7.260 Tidak valid Soal 22.385 Valid Soal 8.536 Valid Soal 23.251 Tidak Valid Soal 9.317 Valid Soal 24.498 Valid Soal 10.588 Valid Soal 25.529 Valid Soal 11.179 Tidak valid Soal 26.590 Valid Soal 12.605 Valid Soal 27.450 Valid Soal 13.554 Valid Soal 28.541 Valid Soal 14.543 Valid Soal 29.240 Tidak Valid Soal 15.340 Valid Soal 30.567 Valid Bedasakan Tabel 3.6 telihat bahwa dai 30 soal, ada 24 soal yang dinyatakan valid dan 6 soal yang dinyatakan gugu yaitu soal no 5, 7, 11, 17, 23, dan 29. Buti soal yang dinyatakan gugu kemudian dihapus dan selanjutnya diuji validitas untuk 24 soal. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel beikut: Soal 1.410 Valid Soal 16.523 Valid Soal 2.573 Valid Soal 18.577 Valid Soal 3.588 Valid Soal 19.321 Valid Soal 4.584 Valid Soal 20.462 Valid Soal 6.575 Valid Soal 21.592 Valid Soal 8.533 Valid Soal 22.413 Valid Soal 9.281 Tidak valid Soal 24.533 Valid Soal 10.538 Valid Soal 25.528 Valid Soal 12.602 Valid Soal 26.588 Valid Soal 13.596 Valid Soal 27.431 Valid Soal 14.567 Valid Soal 28.535 Valid Soal 15.348 Valid Soal 30.549 Valid Bedasakan tabel diatas tenyata masih ada soal yang dinyatakan gugu yaitu soal no 9, maka dai itu pelu diadakan uji validitas setelah penghapusan soal no 9 dan hasilnya sebagai beikut: Soal 1.411 Valid Soal 18.571 Valid Soal 2.579 Valid Soal 19.316 Valid Soal 3.586 Valid Soal 20.468 Valid Soal 4.590 Valid Soal 21.593 Valid Soal 6.573 Valid Soal 22.421 Valid Soal 8.541 Valid Soal 24.551 Valid Soal 10.506 valid Soal 25.517 Valid

Soal 12.615 Valid Soal 26.597 Valid Soal 13.584 Valid Soal 27.446 Valid Soal 14.575 Valid Soal 28.528 Valid Soal 15.341 Valid Soal 30.538 Valid Soal 16.522 Valid Bedasakan Tabel diatas telihat bahwa dai 23 soal dinyatakan valid. Hasil analisis tesebut menunjukkan bahwa instumen layak digunakan untuk menguku vaiabel penelitian. 2. Reliabilitas Menuut Kountu (2004) suatu instumen dikatakan eliabel bila instumen tesebut konsisten dalam membeikan penilaian atas apa yang diuku. Hasil penelitian yang dibeikan oleh instumen haus konsisten membeikan jaminan bahwa instumen tesebut dapat dipecaya. Ukuan dai pengukuan ditampilkan dalam koefisien elibilitas, yaitu ukuan yang menyatakan keajegan suatu instumen tes. Untuk menguku eliabilitas dalam penelitian ini digunakan umus alpha conbach untuk mengestimesi eliabilitas instumen. Kiteia untuk menentukan besanya koefisian menggunakan pedoman dai Sudijono (2008:209) yang menyatakan bahwa 0.70 beati tes hasil belaja memiliki nilai eliabilitas yang tinggi, sedangkan untuk < 0.70 beati tes hasil belaja belum memiliki nilai eliabilitas yang tinggi. Uji eliabilitas dihitung menggunakan SPSS vesi 16. Koefisien eliabilitas instumen petest sebesa 0,943, sedangkan untuk instumen posttest sebesa 0,907. I. Tingkat Kesukaan Buti-buti item tes hasil belaja dapat dinyatakan sebagai buti-buti item yang baik, apabila buti-buti item tesebut tidak telalu suka dan tidak pula telalu mudah dengan kata lain deajad kesukaan item itu adalah sedang atau cukup (Sudijono, 2008:370). Angka indek kesukaan item dapat dipeoleh dengan menggunakan umus yang dikemukakan oleh Du Bois dalam Sudijono (2008: 372) sebagai beikut : 32

dimana : P N p P = N p N = Poposi / angka indek kesukaan item = banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul tehadap buti item yang besangkutan N = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belaja. Adapun kiteia indek kesukaan soal mengacu pada batasan yang dibeikan oleh Witheington dalam Sudijono (2008 : 373) sebagai beikut: Besanya P Kuang dai 0,25 0,25 0,75 Lebih dai 0,75 Intepetasi Telalu suka Cukup (sedang) Telalu mudah Bedasakan pehitungan dengan umus diatas dai 30 soal petest tedapat 27 soal yang temasuk dalam kiteia cukup (sedang) dan 3 soal yang temasuk dalam kiteia telalu mudah, sedangkan dai 30 soal posttest tenyata 29 soal temasuk dalam kiteia soal yang cukup (sedang) dan 1 soal beada pada kategoi telalu suka. Hasil pehitungan tingkat kesukaan selengkapnya dapat dilihat pada lampian. J. Daya Pembeda Buti Soal Daya pembeda buti soal adalah kemampuan suatu buti item tes hasil belaja untuk dapat membedakan antaa testee yang bekemampuan tinggi, dengan testee yang bekemampuan endah demikian upa sehingga sebagian besa testee yang memiliki kemampun tinggi untuk menjawab buti tesebut lebih banyak yang menjawab betul, sementaa testee yang kemampuannya endah untuk menjawab buti item tesebut sebagian besa tidak dapat menjawab item dengan betul (Sudijono, 2008: 385). Adapun umus yang digunakan untuk menguji daya pembeda buti soal adalah sebagai beikut : dimana : D B A D = B A J A B B J B : angka indek diskiminasi item : banyaknya testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul buti 33

item yang besangkutan B B : banyaknya testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan betul buti item yang besangkutan J A : jumlah testee yang temasuk dalam kelompok atas J B : jumlah testee yang temasuk dalam kelompok bawah Indek diskiminasi daya pembeda dapat dikatahui dai klaifikasi sebagai beikut: (D) Klaifikasi Intepetasi Kuang dai 0,20 Poo Buti item yang besangkutan daya pembedanya lemah sekali, dianggap tidak memiliki daya pembeda yang baik 0,20 0,40 0,40 0,70 0,70 1,00 Satisfactoy Good Exellent Buti item yang besangkutan telah memiliki daya pembeda yang cukup Buti item yang besangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik Buti item yang besangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali Betanda negatif - Buti item yang yang besangkutan daya pembedanya negative (jelek sekali) Bedasakan pehitungan dengan umus diatas dai 30 soal petest tedapat 4 soal yang dianggap tidak memiliki daya pembeda yang baik, 4 soal yang temasuk dalam kiteia yang memiliki daya pembeda yang cukup, 15 soal yang temasuk dalam kiteia yang memiliki daya pembeda yang baik dan 7 soal memiliki daya pembeda yang baik sekali, sedangkan dai 30 soal posttest tedapat 2 soal yang temasuk dalam kiteia yang memiliki daya pembeda yang cukup, 21 soal yang temasuk dalam kiteia yang memiliki daya pembeda yang baik dan 7 soal memiliki daya pembeda yang baik sekali. Hasil pehitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada lampian. K. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu analisis tahap awal yang meupakan analisis untuk 34

menyelidiki kesamaan dua kelompok sebelum dibei pelakuan dan analisis tahap akhi yang meupakan analisis untuk menguji hipotesis. 1. Analisis tahap awal Uji pasyaat dilakukan sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji pasyaat analisis tesebut meliputi uji nomalitas. Uji nomalitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui data dai masingmasing Kelompok GI dan Kelompok NHT beasal dai populasi yang bedistibusi nomal atau tidak. Dikatakan bedistibusi nomal apabila signifikansi > 0.05. Untuk kepeluan ini digunakan uji Kolmogoov-Sminov (K-S). Pengolahan uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS vesi 16. 2. Analisis tahap akhi Pada tahap ini dilakukan setelah semua data yang dipelukan tekumpul. Data hasil tes dianalisis dengan melakukan uji pasyaat analisis yaitu uji nomalitas yang kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk mengetahui pebedaan hasil belaja yang dibeikan tipe GI dan tipe NHT digunakan uji-t (independent sample t test). Pehitungan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS vesi 16. Analisis data penelitian betujuan untuk mengetahui hasil akhi penelitian, apakah H 0 yang diteima atau ditolak. Secaa statistik hipotesis dinyatakan sebagai beikut: H 0 μ 1 = μ 2 H 1 μ 1 μ 2 μ 1 : hasil belaja matematika siswa yang diaja melalui model pembelajaan koopeatif tipe NHT μ 2 : hasil belaja matematika siswa yang diaja melalui model pembelajaan koopeatif tipe GI Taaf signifikansi α = 0,05. Untuk menguji hipotesis dengan caa melihat nilai signifikansi dalam tabel independent-sample t test. Penghitungan dilakukan dengan SPSS vesi 16. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka H 0 diteima yang beati tidak tedapat pebedaan hasil belaja siswa setelah dibei pelakuan. 35