BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK (PTK

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada komunikasi siswa dengan guru saja, tetapi adanya interaksi siswa dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Oleh : INDAH WULANDARI A

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Juwana Kabupaten Pati. Di desa Langgenharjo sebenarnya terdapat dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

Oleh : OKTIK VIKA SARI A

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERINTEGRASI PADA MODEL PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 24 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

QUICK ON. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: CV Wacana Prima, 2007), hlm 4.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB III MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN

Ervina Yulias Veva Universitas Sebelas Maret Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mega Astuti Sutaryono 1), Rita P. Khotimah 2) 1),2) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kata Kunci: pemecahan masalah; PISA; Problem Based Learning

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan desain penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana guru sebagai pelaku tindakan dan peneliti yang mengamati tentang kegiatan di dalam kelas. Menurut Burns (dalam Ishak Abdulhak dan Ugi Suprayogi, 2011:91-92) penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya melalui kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktis, dan orang awam. Penelitian ini dilakukan dengan proses kerja kolaborasi antara peneliti dan guru matematika. Selain itu peneliti juga berkerjasama dengan guru matematika dan kepala sekolah. Penelitian ini ditandai dengan adanya perbaikan yang berkala sehingga tercapai tujuan penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Filial Pulutan, Nogosari Boyolali, dukuh Randualas Rt 7 Rw 1, desa Pulutan, kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali. Peneliti mengadakan penelitian dengan pertimbangan bahwa sekolah ini memiliki tingkat komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah yang rendah. Selain belum adanya penelitian yang sama, dekatnya jarak sekolah dengan tempat tinggal sehingga efisien waktu dan transportasi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Adapun tahapan-tahapan penelitiannya sebagai berikut : 23

24 Jadwal Kegiatan Perencanaan Nov. Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penelitian Bulan pelaksanaan tahun ajaran 2014/2015 Des. Jan. Feb. Mar. April. Mei. Juni. Juli. Aug. Sept. Pelaksanaan Analisis Data Pelaporan C. Subyek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti adalah guru matematika yang bertindak sebagai subyek yang memberikan tindakan. Seluruh siswa kelas VII/A MTsNegeriFilial Pulutan, Boyolali sebagai objek yang menerima tindakan. Siswa tersebut berjumlah 25 siswa, terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Peneliti berkolaborasi dengan mitra guru matematika sebagai observer. D. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang ketrampilan siswa dalam memecahkan permasalahan matematika dan komunikasi matematik dalam proses pembelajaran, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di kelas. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi : 1. Informan atau nara sumber yaitu guru matematika dan siswa kelas VII/A MTsNegeriFilial Pulutan, Boyolali; 2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran matematika dan aktivitas lain yang berkaitan;

25 3. Dokumen atau arsip, antara lain berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, dan buku penilaian. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pokok a. Metode Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui adanya perubahan tingkah laku tindakan belajar siswa yaitu peningkatan komunikasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pembelajaran berbasis masalah. b. Metode Tes Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII/A MTs Negeri Filial Pulutan, Boyolali. 2. Metode Bantu a. Catatan Lapangan Catatan lapangan terdiri dari dua suku kata, yakni catatan dan lapangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata catatan mengandung arti hasil pencatatatan, peringatan. Sedangkan kata lapangan sebagai bentuk kata benda mengandung tiga arti, yakni tempat atau tanah yang luas (biasanya rata), alun-alun, medan, tempat pertandingan (bulutangkis, bola voli, bola basket), atau bidang (pekerjaan, pengetahuan, dan sebagainya). Catatan lapangan secara bahasa berarti hasil mencatat suatu bidang pengetahuan. Dalam penelitian ini catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka untuk mengumpulkan data dan refleksi terhadap pembelajaran dalam kelas. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran di kelas.

26 b. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data keadaan siswa selama proses pembelajaran. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model Problem Based Learning (PBL), buku-buku, arsip atau catatan. c. Wawancara Wawancara dilakuan peneliti untuk memperoleh informasi yang tidak didapatkan oleh peneliti dalam observasi. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru matematika dan siswa kelas VII/A MTs Negeri Filial Pulutan, Boyolali. F. Pengembangan Instrumen Menurut Arikunto (dalam Esti Ismawati, 2011:89) instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah di olah. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar observasi Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan yang digunakan untuk mengukur tingkat komunikasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini juga digunakan sebagai bahan refleksi siklus berikutnya. 2. Soal tes Soal tes digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII/A MTsNegeriFilial Pulutan, Boyolali. Soal tes dalam penelitian ini menggunakan bentuk uraian. 3. Blangko catatan lapangan

27 Lembar catatan lapangan berisi tentang semua peristiwa yang terjadi, apa yang dilihat, didengar dan segala apa yang diamati di lapangan yang tidak tercantum dalam pedoman observasi. 4. Alat dokumentasi Ada berbagai dokumen yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan dalam penelitian, dokumen atau arsip dalam penelitian ini dapat berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, dan foto proses tindakan penelitian. 5. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan dan untuk mengetahui ada tidaknya hambatan pada proses pembelajaran. G. Keabsahan Data Keabsahan data dilakukan dengan cara observasi secara terus menerus, kemudian triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Observasi dilakukan terus mnerus dalam proses pembelajaran berlangsung. Sugiyono (2007: 83), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi digunakan sebagai pengecekan dan membandingkan data yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan metode alur. Langkah-langkah metode alur meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

28 1. Reduksi Data Proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Kemudian dikaji untuk dibuat rangkuman. Berdasarkan rangkuman peneliti melaksanakan reduksi data yang kegiatan mencakup unsur-unsur sebagai berikut: a. Memilih data atas dasar relevansi b. Menuyusun data dalam satuan-satuan jenis c. Memfokuskan penyederhanaan dan mentransfer dari data kasar ke catatan lapangan 2. Penyajian data Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel maupun grafik. Melalui penyajian data tersebut maka dapat tersusun hubungan yang mudah dipahami kemudian ditarik kesimpulan. Peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna. 3. Verifikasi data Verifikasi data dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dalam penelitian ini verifikasi data dilakukan pada setiap tindakan yang pada akhirnya menjadi kesimpulan.tingkat peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah siswa diamati berdasarkan indikator pencapaian yang telah ditetapkan.jika seluruh indikator terpenuhi dan meningkat hingga putaran terakhir, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa dengan pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan I. Indikator Kinerja Indikator penelitian penerapan pembelajaran berbasis masalahuntuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecehan masalah matematika siswa kelas VII/A MTs Negeri Filial Pulutan, Boyolali tahun ajaran 2014/2015 disajikan pada tabel berikut.

29 1. Indikator pencepaian kemampuan komunikasi matematis a. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis dengan berbicara70%; b. Kemampuan dalam mengevaluasi ide-ide matematis secara lisan dan tulisan 70%; c. Kemampuan dalam menyatakan situasi ke dalam model matematika 70%. 2. Indikator pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika a. Kemampuan memahami masalah 69,43% b. Kemampuan merencanakan penyelesaian 52,43% a. Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana 41,86% b. Kemampuan melakukan pengecekan terhadap semua langkah 39,14%. J. Prosedur Penelitian 1. Dialog Awal Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan dialog awal antara penelitian dengan guru matematika kelas VII/A MTs Negeri Filial Pulutan, Boyolali. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendiskusikan mengenai permasalahan yang dihadapi guru saat proses pembelajaran metematika terutama yang berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selain itu peneliti dan guru matematika telah sepakat bahwa kelas VII/A akan digunakan sebagai kelas penelitian, dan berdikusi dan menyatukan gagasan untuk membahas masalah dan cara peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan pembelajaran berbasis masalah. 2. Perencanaan Tindakan Kelas Tindakan kelas dari hasil dialog awal yang telah diputuskan dan disepakati bersama diharapkan ada peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII/A MTs Negeri Filial Pulutan, Boyolali. Selanjutnya disusun langkah-langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri:

30 a. Memperbaiki kompetensi material guru Setiap guru pasti mempunyai permasalahan sendiri dalam pembelajaran, maka lebih baiknya guru mengajukan masalah kemudian peneliti membantu mencari solusi masalah itu atau peneliti mengamati guru dalam kegiatan pembelajaran melakukan suatu kesalahan kemudian memberikan masukan. b. Identifikasi masalah dan penyebabnya Peningkatan komunikasi dan pemecahan masalah matematika akan lebih terarah bila kegiatan yang dikerjakan guru matematika menggambarkan keadaan nyata yang dihadapi siswa. Selain itu, peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika akan lebih baik jika guru tidak hanya menjelaskan materi saja tetapi siswa diberi kesempatan untuk berfikir dan mencari solusi sendiri sesuai dengan pemikiran dari masingmasing siswa sehingga siswa akan lebih paham dan mengerti dan sehingga siswa akan lebih bervariatif didalam menyelesaikan suatu persoalan matematika. c. Perencanaan solusi masalah Tindakan dikembangkan berdasarkan akar penyebab masalah, yaitu menerapkan pelaksanaan tindakan pembelajaran matematika dengan tepat. Solusi masalah yang akan diterapkan adalah dengan pembelajaran berbasis masalah. 3. Pelaksanaan tindakan Tindakan dilaksankan berdasarkan perencanaan, namun tindakan tidak mutlak dilakukan oleh rencana. Tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi dalam situasi nyata. Oleh karena itu, rencana tindakan harus bersifat sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada sebagai upaya perbaikan. 4. Observasi Observasi dengan cara mengamati hasil dan dampak dari tindakan yang dikenakan terhadap siswa. Saat observasi dilakukan, observer atau

31 peneliti mengamati proses pembelajaran dan menyimpulkan data mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi kelas. Observasi ini dilaksanakan dengan menyesuaikan jam pelajaran kelas VII/A. 5. Refleksi Dalam kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru matematika. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan untuk merenungkan kembali hal-hal tindakan yang dilakukan guru dan perilaku siswa baik pada siklus I siklus II, maupun siklus III. Kegiatan refleksi pada intinya mengidentifikasi: 1) hal-hal yang sudah sesuai atau benar, 2) hal-hal yang belum sesuai atau belum benar, 3) akar penyebab belum selesai atau belum benar, dan 4) alternatif tindakan selanjutnya. Reflesi pada siklus I dilakukan setelah pelaksanaan tindakan siklus I selesai. Refleksi siklus II dilaksanakan setelah tindakan siklus II selesai. Refleksi siklus III dilaksanakan setelah tindakan siklus III selesai. 6. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengkaji hasil dari perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap pelaksanaan penelitian. Evaluasi dilakukan melalui berbagai penemuan dan bukti-bukti dari berbagai peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang terjadi setelah diberikan tindakan yaitu diterapkannya pembelajaran aktif dengan pembelajaran berbasis masalah pada kelas VII/A MTs Negeri Filial Pulutan, Boyolali. 7. Penyimpulan Pada tahap penyimpulan, hasil refleksi kemudian diverifikasi dan disimpulkan. Verifikasi dan kesimpulan berkaitan dengan tindakan guru dalam pembelajaran matematika dengan pembelajaran berbasis masalah. Perubahan perilaku siswa yang berkaitan dengan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematik

32 Langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus pembelajaran matematika diilustrasikan dalam siklus berikut : Dialog Awal Siklus I Evaluasi Perencanaan I Tindakan I dan Observasi Tindakan I Refleksi I Pengertian dan Pemahaman Siklus II Evaluasi Perencanaan Terevisi Tindakan II dan Observasi Tindakan II Refleksi II Pengertian dan Pemahaman Dan seterusnya sesuai alokasi waktu tahapan yang direncanakan Gambar 3.1 Siklus Pelaksanaan Penelitian (Sutama, 2011)