SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARYA ILMIAH SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasinya. Seseorang yang kaya dengan kosa kata akan mudah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan, maupun gambar. Semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I. PENDAHULUAN. Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nadia Keti Dwiguna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Intelektual dan Penulisan Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran bahasa Indonesia saat ini cenderung kurang baik. Semua itu karena kurangnya minat baca siswa. Seperti yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan

Peta Kompetensi Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi/BING4212/4 sks Bahasa Indonesia Tatabahasa dan Komposisi /BING4212

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diisyaratkan pada sebuah sistem simbol (Santrock, 2011:187). Menurut Vygotsky

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan produktif yang sangat diperlukan khususnya di bidang pendidikan. Dengan. memaparkan, bahkan mempengaruhi orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan data dan pembahasan data penelitian mengenai analisis kesalahan berbahasa terhadap karangan eksposisi berbahasa Jawa siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Bentuk kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karangan eksposisi berbahasa Jawa siswa dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu kesalahan pada tataran ejaan, diksi/kata, dan kalimat. Frekuensi kesalahan pada tataran ejaan sebesar 50,92%, kesalahan pada tataran diksi/kata sebesar 33,60%, dan kesalahan berbahasa pada tataran kalimat adalah sebesar 15,48%. Frekuensi kesalahan berbahasa terbesar adalah kesalahan berbahasa pada tataran ejaan. 2. Faktor penyebab kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi berbahasa Jawa siswa meliputi: kurangnya contoh dari guru, penguasaan kaidah bahasa Jawa siswa yang kurang memadai, adanya pengaruh bahasa ibu, kurangnya latihan menulis karangan berbahasa Jawa, kurangnya waktu menulis karangan, dan siswa kurang teliti ketika membuat karangan. 3. Adapun upaya yang dilakukan guru dan siswa untuk mengurangi kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi berbahasa Jawa diantaranya: memberi contoh terlebih dahulu, meningkatkan penguasaan kompetensi kaidah bahasa Jawa siswa, meningkatkan penggunaan bahasa Jawa Krama di kehidupan sehari-hari, memperbanyak latihan menulis atau mengarang karangan berbahasa Jawa, memberi waktu yang cukup kepada siswa saat membuat karangan, serta menerapkan teknik koreksi yang tepat. Diharapkan dengan upaya tersebut, kesalahan berbahasa pada karangan eksposisi bahasa Jawa siswa pada pembelajaran selanjutnya dapat dihindari. commit to user 144

145 B. IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini memiliki implikasi terhadap kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Jawa baik di kelas maupun di luar kelas. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa frekuensi kesalahan berbahasa terbesar dalam karangan eksposisi berbahasa Jawa siswa kelas XI SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015 adalah kesalahan berbahasa pada tataran ejaan. Diketahuinya kesalahan tersebut memberi langkah bagi guru dan siswa untuk meningkatkan penguasaan tentang tata bahasa dan kaidah bahasa Jawa yang baik dan benar khususnya pada kaidah penulisan ejaan berbahasa Jawa dengan cara rajin membaca buku berbahasa Jawa. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa yang terbanyak kedua yaitu kesalahan pada tataran kata. Kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara guru hendaknya sering memberi latihan atau gladhen kepada siswa sebagai langkah meningkatkan penguasaan kata berbahasa Jawa mereka. Adapun kesalahan berbahasa yang terakhir yaitu kesalahan pada tataran kalimat. Oleh karena adanya kesalahan kalimat tersebut, guru dan siswa hendaknya saling berinteraksi secara komunikatif saat pembelajaran atau di luar jam pelajaran dengan menggunakan bahasa Jawa Krama. Guru dan siswa secara tidak langsung berkesempatan aktif menganalisis dan membenarkan saat kesalahan berbahasa terjadi. Hal tersebut akan berpengaruh pula pada penguasaan siswa tentang kaidah bahasa Jawa Krama pada ragam tulis, sehingga dapat membantu siswa menghasilkan karangan yang berkualitas di pembelajaran selanjutnya. Kesalahan berbahasa yang terjadi dalam karangan eksposisi bahasa Jawa siswa tentunya disebabkan oleh beberapa faktor baik dari siswa, guru, maupun lingkungan sekitar. Penyebab tersebut dapat dikurangi dan diatasi dengan beberapa upaya yang hendaknya dilakukan guru dan siswa baik saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Kurangnya contoh dari guru dapat diatasi dengan jalan guru memberi commit contoh user terlebih dahulu sebelum memberi

146 tugas pada siswa. Faktor penguasaan kaidah bahasa Jawa siswa yang kurang memadai juga dapat diatasi dengan cara siswa harus rajin membaca buku yang berkaitan dengan kaidah bahasa Jawa guna meningkatkan penguasaan kaidah bahasa Jawa mereka. Adanya pengaruh bahasa ibu diatasi dengan meningkatkan penggunaan bahasa Jawa Krama siswa di kehidupan sehari-hari. Kurangnya latihan menulis karangan berbahasa Jawa pada siswa dapat diatasi dengan cara siswa memperbanyak latihan menulis atau mengarang karangan berbahasa Jawa, bukan hanya saat diberi tugas saja tetapi bisa di luar jam pelajaran. Selain kurangnya latihan, kurangnya waktu menulis karangan juga diatasi dengan cara guru sebaiknya memberi waktu yang cukup kepada siswa saat membuat karangan. Adapun siswa yang kurang teliti ketika membuat karangan dapat diatasi dengan cara menerapkan teknik koreksi yang tepat. Salah satu teknik koreksi yang tepat yaitu teknik peer corection (koreksi antar teman), walaupun dalam hal ini guru wajib mengoreksi ulang karangan siswa. Dengan demikian, melalui upaya-upaya tersebut diharapkan keterampilan menulis siswa baik mengarang eksposisi berbahasa Jawa maupun mengarang secara umum dapat ditingkatkan. Melalui temuan penelitian ini diharapkan tidak hanya dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mengarang karangan eksposisi berbahasa Jawa tetapi juga sebagai salah satu langkah pengembangan dan pembinaan bahasa Jawa di sekolah. Selain itu, penelitian ini dapat membuka wawasan yang berkaitan dengan analisis kesalahan berbahasa Jawa, khususnya berdasarkan taksonomi kategori linguistik serta membuka peluang dilakukannya penelitian lain yang sejenis tentang kesalahan penulisan karangan berbahasa Jawa beserta faktor penyebab dan upaya penanggulangannya. Pemaparan hasil penelitian yang meliputi jenis-jenis tataran kesalahan berbahasa, faktor penyebab, dan upaya mengatasinya dapat menambah pengetahuan siswa dan selanjutnya commit to siswa user akan lebih berhati-hati dalam

147 mengarang. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai contoh konkret bahwa penguasaan kaidah bahasa Jawa merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh penulis (pengarang) dalam pembelajaran bahasa Jawa. Dengan demikian, baik penulis (siswa) maupun guru diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang kebahasaan serta memahami penerapan kaidah bahasa Jawa yang baik dan benar. Selama proses pembelajaran, guru hendaknya tetap memperhatikan kaidah bahasa Jawa yang baik dan benar. Pada proses pelaksanaan pembelajaran selanjutnya, hendaknya menggunakan pendekatan komunikatif sehingga baik guru maupun siswa berkesempatan untuk aktif dalam menganalisis dan membahas kesalahan berbahasa dalam karangan. Adapun untuk tahap evaluasinya, akan sangat baik jika penilaian yang digunakan lebih objektif. Dengan demikian, melalui tahapan-tahapan tersebut mulai dari perencanaan hingga evaluasi dan pemberian feedback diharapkan keterampilan menulis siswa baik mengarang eksposisi berbahasa Jawa maupun mengarang secara umum dapat ditingkatkan. Hal tersebut harus menjadi perhatian bersama, karena menulis merupakan kegiatan yang berkelanjutan baik di dunia pendidikan maupun dunia kerja. C. SARAN Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka saran dari peneliti sebagai berikut. 1. Saran untuk Siswa Kesalahan berbahasa dalam tataran ejaan, diksi/kata, dan kalimat dapat dicegah supaya tidak terjadi lagi, untuk itu siswa hendaknya: a. Memperluas pengetahuan tentang tata bahasa dan pemakaian bahasa Jawa yang sesuai kaidah. Untuk memperluas pengetahuan tentang penggunaan ejaan, diksi, maupun kalimat, siswa dapat mencari dengan cara membaca berbagai sumber pustaka baik sumber buku atau sumber dari internet commit yang to terkait user sebagai acuan.

148 b. Menulis tidak hanya sekedar menuangkan bahasa lisan ke dalam ragam tulisan. Oleh karena itu, dalam tata penulisan, pemilihan kata, dan penyusunan kalimat yang digunakan juga harus diperhatikan dan diteliti dengan baik, agar ketika orang lain membacanya tidak menimbulkan persepsi lain. c. Jika siswa belum paham atau mengalami kesulitan saat menulis, hendaknya siswa bertanya kepada guru yang bersangkutan agar lebih paham dan jelas. d. Meningkatkan frekuensi latihan menulis/mengarang karangan berbahasa Jawa sehingga siswa lebih mampu dalam menyusun berbagai karangan berbahasa Jawa berdasarkan sifat, isi, maupun tujuannya dengan sedikit kesalahan berbahasa. 2. Saran untuk Guru Pembelajaran menulis atau mengarang dapat dikatakan berhasil jika sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, untuk itu guru bahasa Jawa hendaknya: a. Memberikan pengetahuan tentang kaidah pemakaian bahasa Jawa yang baik dan benar kepada siswa di setiap proses pembelajaran bahasa Jawa khususnya di saat sebelum mengarang karangan eksposisi berbahasa Jawa. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis. b. Guru hendaknya dapat menyesuaikan waktu pembelajaran dengan tepat sebagai upaya memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk membuat karangan yang baik dan benar sehingga kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa siswa dapat diatasi. c. Penerapan teknik koreksi yang tepat sangat perlu diterapkan guru sebagai sarana melatih keaktifan siswa. Selain itu, adanya umpan balik dari guru juga sangat perlu sehingga siswa dan guru bersamasama dapat mengoreksi dan membenarkan kesalahan berbahasa Jawa yang ada. commit to user

149 d. Guru sebagai pilar teladan berbahasa Jawa yang baik dan benar bagi siswanya hendaknya senantiasa memperluas kosa kata dan selalu memberi contoh terkait dengan penggunaan bahasa Jawa yang baik dan benar baik secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, siswa pun akan termotivasi untuk menulis karangan yang baik pula. 3. Saran untuk Sekolah Keberhasilan pembelajaran bahasa Jawa juga bergantung pada pihak sekolah. Maka pihak sekolah hendaknya: a. Menyediakan sumber pustaka yang memadai seperti kamus bahasa Jawa Baoesastra, buku-buku seputar karang-mengarang, EYD, media massa, dan sebagainya. Buku-buku tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai sumber acuan dan dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya dalam mengarang. b. Kelengkapan media pembelajaran lain selain buku, misalnya e-book, artikel online, dan internet juga perlu ditingkatkan lagi. c. Pihak sekolah beserta Dinas Pendidikan setempat diharapkan bekerja sama mengadakan berbagai kegiatan perlombaan yang berkaitan dengan menulis karangan berbahasa Jawa, sehingga siswa akan termotivasi untuk berlatih menulis karangan bahasa Jawa yang baik dan benar. d. Pihak sekolah dalam setiap menerbitkan pengumuman maupun suratsurat lain berbahasa Jawa di sekolah sebaiknya juga tetap menerapkan dan memperhatikan penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa Jawa. Dengan demikian, menunjukkan bahwa pihak sekolah pun juga bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Jawa di sekolah. commit to user