BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu survey yang dilakukan oleh World Heatlh. Organization (WHO) dilaporkan bahwa lebih dari 80%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

BAB 1 : PENDAHULUAN. jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki aktivitas antibakteri dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang masyarakat disebabkan oleh berbagai miroba (Sintia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. merupakan bentuk pengobatan tertua di dunia. Setiap budaya di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih banyak dibandingkan dengan Negara maju. Indonesia dengan kasus

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperti bakteri, virus, riketsia, jamur, dan protozoa (Gibson, 1996). Badan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010).

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Propolis adalah campuran dari sejumlah lilin lebah dan resin yang

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN. Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pseudomonas adalah bakteri oportunistik patogen pada manusia, spesies

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pernapasan bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit, radang tenggorokan,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab kematian satu juta orang di negara berkembang terutama terjadi

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional, dan belum banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2010). Namun, sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. negara berkembang seperti Indonesia (Stella et al, 2012). S. typhii adalah bakteri

minyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternatif lain pengobatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta pemulihan kesehatan. Hal ini disebabkan karena tanaman banyak

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. adalah infeksi. Sekitar lima puluh tiga juta kematian

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Farthing, et al., 2008). Prevalensi diare pada anak usia 1 4 tahun. dengan kelompok usia lainnya (Rosari,et al., 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

bahan-bahan alami (Nascimento dkk., 2000).

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013).

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan bahan baku obat tradisional tersebut tersebar hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja

antihelmintik, dan lain-lain (Absor, 2006). Komponen aktif yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan global. yang utama. Penyakit infeksi ini menyerang jutaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan, terdapat

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. air besar) lebih dari biasanya atau tiga kali sehari (World Health

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama perawatan saluran akar ialah menghilangkan bakteri yang invasi

BAB I PENDAHULUAN. melanda peradaban manusia selama berabad-abad (Pelczar dan Chan, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting khususnya di negara berkembang (Kemenkes, 2011). Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan ancaman yang besar untuk umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aggregatibacter Actinomycetemcomitans adalah bakteri gram negatif, nonmotile,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai alternatif pengganti obat masih sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun demikian pada

I. PENDAHULUAN. penyakit menemui kesulitan akibat terjadinya resistensi mikrobia terhadap antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Streptococcus sanguis merupakan bakteri kokus gram positif dan ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008). Tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara dan di

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan menambah bahan tertentu(rachmawati & Triyana, 2008).

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. baik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Tanaman obat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang banyak ditumbuhi. berbagai jenis tanaman herbal. Potensi obat herbal atau

ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN UJI ANTIMIKROBA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI JAMUR ENDOFIT TUMBUHAN BRATAWALI (Tinospora crispa) SKRIPSI

BAB 1 P ENDAHULUAN. irasional dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri yaitu menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap terjadinya resistensi akibat pemakaian yang irasional

BAB I PENDAHULUAN UKDW. S.Thypi. Diperkirakan angka kejadian ini adalah kasus per

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat

Transkripsi:

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu survey yang dilakukan oleh World Heatlh Organization (WHO) dilaporkan bahwa lebih dari 80% populasi dunia masih bergantung dengan berbagai macam jenis pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit (Priya, 2002). Eksplorasi dari kandungan kimia pada tanaman dapat menyediakan dasar untuk perkembangan obat-obatan. Dari sekitar 250.000-400.000 spesies tanaman, hanya 6% yang baru dipelajari tentang aktivitas biologis dan sekitar 15% yang sudah dilakukan investigasi secara fitokimia (Cragg,1997). Ada beberapa alasan mengapa orang memilih pengobatan herbal yaitu peningkatan status kesehatan setelah penggunaan obat herbal, biaya yang murah, obat-obatan sintetik yang tidak tersedia di pedalaman (Soni, 2011). Pengobatan natural yang berasal dari tumbuhtumbuhan telah terbukti aman dan memiliki efek samping yang relatif kecil. Pengobatan yang bertemakan herbal menjadi popular beberapa tahun terakhir. Tumbuhan sangat kaya akan zat metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis beberapa diantaranya adalah

14 flavonoids, fenol, alkaloid, saponin, dan cyanogenik glikosida (Shahidi, 2008). Tanaman srikaya dipercaya mempunyai banyak khasiat antara lain sebagai antikanker, antiinflamasi dan antibakterial. Secara tradisional tanaman srikaya digunakan untuk pengobatan epilepsi, disentri, permasalahan jantung, infeksi cacing, konstipasi, infeksi bakteri, demam dan ulser. Buah srikaya sebagai agen antibakterial dapat menjadi terobosan terbaru apabila terbukti dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri (Yoganarasman, 2000). Penelitian secara in vitro untuk mengetahui efek suatu produk alami seperti tanaman dan buah-buahan mulai populer sejak beberapa tahun yang lalu. Ini merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui efek dari suatu zat terhadap bakteri tertentu. Escherichia coli bertanggung jawab atas 90% dari 7 juta kasus penyebab cystitis dan 250 ribu kasus pyelonefritis yang terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Infeksi saluran kemih lebih sering diderita oleh wanita, 40% dari wanita setidaknya pernah sekali mengalami penyakit ini selama hidupnya. Escherichia coli merupakan flora normal yang hidup didalam saluran intestinal dan merupakan bakteri penyebab infeksi

15 oportunis. Infeksi ini bisa terjadi bila seseorang mengalami penurunan kondisi kesehatan. (Kanneth,2004). Staphylococcus aureus menjadi salah satu penyebab utama infeksi di rumah sakit dan komunitas pada

16 negara-negara maju dan berkembang (Nickerson, 2009). Penularan bakteri ini terjadi karena infeksi silang dari pasien ke pasien ataupun petugas kesehatan ke pasien yang berada di rumah sakit. Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang berhabitat di nares anterior dan kulit pada manusia. Wabah yang ada pada masyarakat biasanya dikarenakan kondisi kebersihan lingkunan yang kurang baik dan terjadi transmisi dari satu individu ke individu lain. Berbeda dengan orgnisme yang lain, Staphylococcus aureus dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang kering pada waktu lama, sebagai contoh terjadinya infeksi pada kulit yang berulang bisa terjadi dikarenakan penggunaan pakaian yang terkontaminasi oleh pus dari infeksi sebelumnya (Kanneth, 2004). Staphylococcus aureus merupakan agen infeksi oportunis sehingga pada individu yang mengalami penurunan kesehatan mempunyai risiko untuk terinfeksi oleh bakteri ini (Mainous, 2006). Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011), Indonesia menduduki peringkat ke-8 dari 27 negara dengan beban tinggi kekebalan obat terhadap kuman Multidrug Resistance (MDR) di dunia berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2009. Menurut data dari European Centre for Disease Prevention and Control tahun 2012, selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dalam resistensi antibiotik dan MDR pada

17 bakteri gram negative seperti Klebsiella pneumonia dan Escherichia coli. Penggunaan antibiotik tidak rasional dalam kasus infeksi saluran pernapasan akut mencapai 94 persen dan diare 87 persen. Sebaliknya untuk penyakit yang membutuhkan antibiotik namun hanya 20 persen yang mendapatkan antibiotik. Hasil penelitian lain yang dilakukan di 56 puskesmas di 3 kawasan di Aceh tahun 2010 menunjukkan, 60 persen anak tidak membutuhkan diresepkan antibiotik. Penggunaan antibiotik secara irasional akan menimbulkan resistensi terhadap bakteri penyebab infeksi. Sehingga dibutuhkan adanya pengobatan alternatif untuk penanganan pengobatan infeksi bakteri. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat aktivitas antibakteri dari ekstrak air buah srikaya terhadap bakteri Staphylococcus aureus? 2. Apakah terdapat aktivitas antibakteri dari ekstrak air buah srikaya terhadap bakteri Escherichia coli?

18 1.3.Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak air buah srikaya terhadap bakteri Staphylococcus aureus. 2. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak air buah srikaya terhadap bakteri Escherichia coli. 1.4. Keaslian Penelitian Vidyasagar (2012) melakukan penelitian mengenai perbandingan aktivitas antimikrobial pada ekstrak methanol dari akar, daun, dan kotiledon tanaman srikaya (Annona squamosa l). Penelitian menggunakan metode difusi pada sumuran agar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antimikroba pada ekstrak akar daun dan kotiledon terhadap empat jenis jamur yaitu Trichopyton rubrum, Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Candida albicans dan tiga jenis bakteri Bacillus subtilis, Escherichia coli, Serratia marcurs. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ektrak methanol pada akar, daun maupun kotiledon menunjukkan aktivias antimikroba terhadap jamur dan bakteri. Penelitan yang dilakukan oleh Maria dan Hapsari (2013) mengenai pengaruh perasan daun tanaman srikaya terhadap daya hambat pertumbuhan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima konsentrasi uji

19 yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasilnya perasan daun srikaya mampu memberikan hambatan pertumbuhan terhadap baktri Escherichia coli dan peningkatan konsentrasi perasam memberikan daya hambat yang lebih kuat. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Sebagai studi awal tentang ekstrak air dari buah srikaya sebagai agen antibakteri. 2. Memberikan pengetahuan kepada masaryakat tentang kegunaan dari ekstrak buah srikaya.