II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pemenuhan Fungsi Ekonomi Keluarga. strategi adalah cara terbaik untuk mencapai baberapa sasaran dan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap manusia hidup mempunyai cara-cara tersendiri dalam memperoleh kehidupannya. Pola

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah yang dilakukan umat muslim dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB V PENUTUP. pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA. motor, dan alat tangkap atau sebagai manajer. ikan. Status nelayan tersebut adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

TINJAUAN PUSTAKA. Orang tua menurut I.P. Simanjuntak adalah ayah dan ibu dari anak-anaknya.

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. karena keluarga adalah tempat belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Islami. Pernikahan Dalam Islam

LAMPIRAN LAMPIRAN. Contoh Program Amalan Ketika Keluar Masturoh Contoh Lembar Tasykil

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT

Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. sebelmunya tentang pandangan Jama ah Tablig tentang Keluarga Sakinah dalam

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

I. PENDAHULUAN. sehingga manusia baik perseorangan maupun sebagai anggota kelompok selalu

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

- Fungsi reproduksi : saluran untuk melanjutkan keturunan (fungsi esensial). b. Memperhatikan ketercukupan kebutuhan psikologis dan kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan melangsungkan Perkawinan manusia dapat mempertahankan

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Lingkungan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Aunur Rohim Faqih, Bimbingan Konseling dalam Islam, UII Pres, Yogyakarta, 2001, hlm. 70 2

BAB 3 PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN DAKWAH JAMA AH TABLIGH INDONESIA. Pada bab ini, pemaparan mengenai konsep pemikiran dan metode dakwah

BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI. Syeikh Abu Bakar Jabir al-jazairi ialah seorang ulama Madinah yang cukup terkenal,

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

Takwa dan Keutamaannya

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

BAB I PENDAHULUAN. Lestari, 2012:1). Selain itu menurut Data Susenas (dalam Lestari, 2012:1) dilakukan oleh orang terdekat, termasuk keluarga.

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

Mendidik Anak dengan Tauhid

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGI. Proposal Disertasi : Oleh H. Arifuddin

Oleh: Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pemenuhan Fungsi Ekonomi Keluarga 1. Pengertian Strategi Menurut Fisher (2001) bahwa strategi adalah serangkaian langkah yang terkait secara logis ke arah tujuan Anda, yang dapat Anda uji dan ubah sesuai dengan perkembangan situasinya. Teori ini diperjelas oleh Harry Waluyo (1994) bahwa strategi adalah cara terbaik untuk mencapai baberapa sasaran dan untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki, dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat terstruktur. Menurut Anharudin (2006) bahwa strategi dapat dikatakan efektif jika hasil yang dicapai seperti yang diinginkan. Keputusan strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik potensial. Menurut Harry Waluyo (1994) ada beberapa macam strategi utama yaitu, strategi

9 pangan/konsumsi, strategi pekerjaan/pendapatan, strategi tempat tinggal dan strategi untuk kesehatan serta pendidikan anak-anak. Menurut Abdulsyani (2005: 149) secara umum strategi dapat diartikan sebagai siasat, manajerialism, atau cara yang dipakai sehubungan dengan upaya pencapaian suatu tujuan dengan konsekuensi tertentu. Menurut Ali Moertopo (Abdulsyani, 2005: 149) bahwa strategi pada hakekatnya berarti hal-hal yang berkenaan dengan cara dan usaha menguasai dan mendayagunakan segala sumber daya suatu masyarakat, suatu bangsa untuk mencapai tujuannya. Setiap anggota jamaah tabligh mempunyai strategi yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya ketika mereka ingin melakukan khuruj. Hal ini dapat dilihat dari status ekonomi anggota jamaah tabligh dan lamanya waktu khuruj. 2. Pengertian Keluarga Pembicaraan mengenai keluarga akan dibatasi pada keluarga batih. Menurut Soejono Soekanto (2004:22) keluarga batih terdiri dari suami/ayah, istri/ibu dan anak-anak yang belum menikah. Lazimnya dikatakan bahwa keluarga batih merupakan unit pergaulan hidup yang terkecil dalam masyarakat. Sebab, di samping keluarga batih terdapat pula unit-unit pergaulan hidup lainnya, misalnya, keluarga luas (extended family), komunitas (community) dan lain sebagainya. Sebagai unit pergaulan hidup yang terkecil dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan tertentu. Peranan-peranan tertentu itu adalah, sebagai berikut:

10 1. Keluarga batih berperanan sebagai pelindung bagi pelindung bagi pribadipribadi yang menjadi anggota, dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah tersebut. 2. Keluarga batih merupakan unit sosial-ekonomis yang secara materil memenuhi kebutuhan angota-anggotanya. 3. Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan hidup. 4. Keluarga batih merupakan wadah di mana manusia mengalami proses sosialisasi awal, yakni suatu proses di mana manusia mempelajari dan mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dari penyajian beberapa peranan di atas, nyatalah betapa pentingnya keluarga batih terutama bagi perkembangan kepribadian seseorang. Gangguan pada pertumbuhan kepribadian seseorang mungkin disebabkan pecahnya kehidupan keluarga batih secara fisik maupun mental. Pecahnya kehidupan keluarga bisa saja berakibat pada keluarga jamaah tabligh apabila ketika sang suami/ayah melakukan khuruj tidak meninggalkan nafkah lahir maupun batin kepada anggotanya. Sebaliknya, gangguan tersebut pula dapat diredam apabila sang suami/ayah memberikan strategi khusus yang dapat mensejahterakan anggota keluarganya. 3. Pemenuhan Fungsi Keluarga Menurut Abu Ahmadi (dalam Hendi Suhendi, 2001: 44) bahwa setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga yang ada didalamnya memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang hanya dilakukan dalam keluarga inilah

11 yang disebut fungsi. Jadi fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga. Fungsi di sini mengacu pada peran individu dalam mengetahui yang pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban. Mengetahui fungsi keluarga sangat penting sebab dari sinilah terukur dan terbaca sosok keluarga yang ideal dan harmonis. Munculnya krisis dalam rumah tangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga. Fungsi keluarga terdiri dari fungsi biologis, fungsi pendidikan, fungsi keagamaan, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi anak, fungsi rekreatif, fungsi ekonomis. Sementara itu, dalam tulisan Horton dan Hunt, fungsi keluarga meliputi, fungsi pengaturan seksual, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi penentuan status, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi. Diantara semua fungsi tersebut telah bergeser dan berubah menjadi fungsi biologis, fungsi sosialisasi anak, fungsi afeksi, fungsi pendidikan, fungsi keagamaan, fungsi perlindungan, fungsi rekreatif, fungsi ekonomi, dan fungsi penentuan status. a. Fungsi Ekonomi Keluarga Menurut Michailhuda (2009), kata ekonomi dibentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan. Jadi kata aslinya adalah ilmu atau pedoman-pedoman untuk mengatur rumah tangga.

12 Jelas bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran. Sedangkan kemakmuran itu merupakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas. Jadi untuk dapat mencapai kemakmuran adalah harus berusaha semaksimal mungkin, sehingga keperluan hidupnya dapat terpenuhi. Menurut Muhammad Saufi (2008) bahwa pada dasarnya manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacammacam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi atau banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. 1. Macam-macam kebutuhan manusia a. Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya. Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan. b. Kebutuhan Sekunder atau tambahan Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi

13 c. Kebutuhan Tersier atau kemewahan Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain yaitu faktor ekonomi, faktor lingkungan sosial budaya, faktor fisik, dan faktor pendidikan. Tidak semua kebutuhan terpenuhi maka manusia mencari pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya. Di dalam mengalokasikan sumber daya dan barang sebagai alat pemuas kebutuhan harus dilakukan secermat mungkin agar pengalokasian tersebut dapat memenuhi kebutuhan, baik vertikal maupun horizontal. Di dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok yang dihadapi seseorang untuk memenuhi kebutuhan adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas dan agar seseorang dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka harus menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.

14 Adapun keluarga diintisarikan pengertiannya sebagai wadah yang sangat penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimasa anak-anak menjadi anggotanya. Keluarga merupakan tempat untuk menjadikan sosialisasi kehidupan anak-anak dan terdapat fungsi-fungsi lainnya yang harus dipenuhi seperti fungsi kasih sayang, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, fungsi perlindungan, fungsi rekreasi, fungsi status keluarga, dan fungsi agama. Kemudian dari uraian di atas, maka ekonomi keluarga dapat diartikan yaitu suatu usaha dari keluarga meliputi ayah, ibu dan anak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk juga biaya keperluan anak bersekolah. D. Tinjauan Tentang Jamaah Tabligh 1. Pengertian Jamaah Tabligh Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazary, Guru Besar di Masjid Nabawy dan Universitas Madinah Al Munawarah Saudi Arabia (dalam Ghulam Mustafa Hasan, 1997: 6) mengatakan: Setiap kerja besar dan penting, baik yang berpengaruh positif maupun negatif, terwujudnya dan kemunculannya tentu ada factor dan alas an tertentu yang mendorongnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong tumbuhnya Jama ah ini adalah karena umat Islam di sebagian besar Negara telah ditimpa kebodohan, kefasikan, kerusakan, dan sebagainya. Faktor terpenting yang mendorong munculnya Jamaah Tabligh adalah karena umat Islam benar-benar telah meniru (tingkah laku) jahiliyah. Bahkan di banyak Negara, peniruan mereka telah hamper menyeluruh. Sungguh inilah kerusakan dalam akidah, kebodohan dalam ibadah, kesesatan berfikir dan penyakit jiwa yang telah menimpa umat Islam di Negaranegara Islam pada umumnya dan di negeri India pada khususnya. Sehingga, karena umat Islam ditimpah kebodohan tentang Islam dan syariatnya, mereka kembali pada penyempah terhadap dunia. Dalam suasana kehancuran ini, tumbuhlah Jamaah Tabligh yang diharapkan dapat menyelamatkan siapa saja yang dikehendaki Allah SWT, dari kebodoohan tentang Islam dan syariatnya, sehingga ia mengetahui, beramal dan selamat serta mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan. Sebab tidak ada keselamatan, kesempurnaan dan kebahagiaan tanpa ilmu tentang Islam dan syariatnya baik lahir maupun batin.

15 Majalah Hidayah edisi 37, Agustus 2004 menyebutkan bahwa JT adalah suatu gerakan Islam akar rumput yang paling penting di dunia muslim masa kini. Gerakan ini muncul pada tahun 1926 dengan kegiatan dakwah di Mewat, Delhi dibawah kepemimpinan ulama sufi, Muhammad Ilyas Rahmatullah alaih (1885-1944). Jamaah tabligh di anak benua India-Pakistan sering disebut dengan bermacam-macam sebutan, seperti jama ah (kelompok), tahrik (gerakan), nizham (sistem), tanzhim (organisasi) dan tahrik al-iman. Kemunculan jamaah tabligh untuk membangkitkan kembali keimanan dan menegaskan ulang identitas agama serta budaya muslim. WAMY dalam bukunya Gerakan Keagamaan dan Pemikiran (2003: 74) menyatakan bahwa jamaah tabligh (JT) adalah sebuah yang dakwahnya berpijak kepada penyampaian mengenai keutamaan-keutamaan ajaran Islam kepada setiap orang yang dapat dijangkau. Menurut Maulana Muhammad Zakariya Kandhalawi dalam Kitab Fadhail Amal (2001: 828) menyatakan bahwa jamaah adalah sekelompok orang atau rombongan yang memiliki pikiran yang sama, maksud serta usaha yang sama pula. Sedangkan jamaah tabligh artinya penyampaian ajaran Islam. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, disimpulkan bahwa jamaah tabligh adalah sekelompok orang atau rombongan yang memiliki pikir yang sama, maksud dan tujuan sama yang bertujuan untuk memperbaiki diri dan umat Islam kembali kepada keadaan sebagaimana keadaanya para sahabat Radhiallah anhum ajma in.

16 2. Pengertian Khuruj Salah satu metode dakwah jamaah tabligh adalah Khuruj. Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjid- masjid. Sebelum melakukan khuruj, jamaah tabligh harus mendapatkan izin dari keluarga. Jamaah tabligh tidak dapat melakukan khuruj apabila tidak mendapatkan izin dari keluarganya, tetapi adapula jamaah yang tidak mendapatkan izin dari keluarganya pergi khuruj karena terlalu bersemangat beribadah. Akibatnya keluarga mengalami kegoncangan. Seperti yang disampaikan oleh Muhammad Muslihudin, syuro jamaah tabligh Indonesia (dalam Suara Hidayatullah, 06/XII/Oktober 1999) bahwa: Setiap pembagian tugas atau komando yang jelas, setiap akan melakukan pekerjaan dilakukan musyawarah. Saudara-saudara kita yang pergi khuruj ada datanya lengkap, termasuk posisi perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Ketika suatu saat keluarganya ada kepentingan, itu bisa dihubungi. Adapun waktu keluar (khuruj) adalah 3 hari, 7 hari, 40 hari, 3 bulan, bahkan hingga 1 tahun. Asumsinya ialah dalam waktu 30 hari bekerja mencari dunia harus mengupayakan 3 hari bagi jamaah ini dikhususkan hanya untuk Allah saja. Orang yang telah khuruj kemudian disebut Karkun. Menurut Muhammad Qosim At Timori (Husni, 2004:63) bahwa untuk keluar di jalan Allah (khuruj fii sabilillah) bagi jamaah laki-laki ada nisabnya yaitu: 1. Empat bulan dalam seumur hidup, minimal sekali, 2. Empat puluh hari setiap tahunnya, 3. Tiga hari setiap bulannya,

17 4. Dua kali jaulah (berkunjung) setiap minggu, sekali di masjid sendiri dan sekali di masjid yang belum ada jaulahnya. 5. Dua kali ta lim setiap hari sekali di masjid dan sekali di rumah. Khuruj dilakukan secara berkelompok antara 10 hingga 15 orang dengan mengunjungi daerah-daerah sesuai sasaran yang telah ditentukan. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid, meramaikannya dengan mengajak masyarakat sekitar untuk cinta pada dakwah, mengajak untuk sholat berjamaah. Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan ta lim (membaca hadist atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumahrumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, Karkuzari (memberi laporan harian pada Amir), dan musyarwarah. Dalam khuruj dipimpin oleh seorang Amir (pemimpin). Orang khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj. Tapi para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan langsung mengkuti kegiatan sepulang kerja. Aktivitas markas regional adalah sama, khuruj, namun biasanya hanya menangani khuruj dalam jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka juga mengadakan malam Ijtima (berkumpul), dimana dalam Ijtima akan diisi dengan bayan (ceramah agama) oleh para aulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj disana, dan juga ta lim wa ta alum.

18 F. Kerangka Pemikiran Aktivitas khuruj membuat jamaah tabligh harus meninggalkan keluarga untuk beberapa waktu. Hal tersebut dapat mengakibatkan ketimpangan di dalam keluarga terutama bagi keadaan ekonomi dan perkembangan kepribadian seseorang dalam keluarga. Menurut Soekanto (1990) bahwa dalam kehidupan masyarakat di manapun juga, keluarga merupakan unit terkecil yang peranannya sangat besar. Peranan yang sangat besar itu disebabkan oleh karena keluarga (yakni keluarga batih) mempunyai fungsi yang sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut William J. Goode (2004: 2) mengatakan bahwa suatu keluarga maupun masyarakat tidak akan bertahan jika kebutuhannya yang bermacam-macam tidak dipenuhi, seperti umpamanya produksi dan pembagian makanan, perlindungan terhadap yang muda dan tua, yang sakit dan yang mengandung, persaaan hukum, pengembangan generasi muda dalam kehidupan sosial, dan lain sebagainya. Keutuhan orang tua (ayah, ibu) dalam sebuah keluarga sangat dibutuhkan untuk mengembangkan produktifitas ekonomi rumah tangga dan mendapatkan suatu jaminan akan ketentraman jiwa. Melalui teori fungsional dan struktural, keluarga dianggap memiliki bagian yang terdiri atas ayah, ibu, anak dan anggota keluarga lainnya. Tiap-tiap anggota keluarga memliki fungsi masing-masing. Fungsi keluarga tersebut membawa konsekuensi tertentu bagi anggota keluarga dan bagi keluarga secara keseluruhan. Beberapa konsep yang bisa dalam mengkaji keluarga melalui struktur, fungsi, status dan peranan. Kata struktur sering dianalogikan dengan tubuh. Disini struktur berarti suatu perangkat yang saling berhubungan,

19 diantaranya unit-unit menjadi bagian dari tubuh yang bersangkutan. Hubungan antara suatu struktur dan struktur lainnya sangat erat. Apabila bagian dari struktur itu terganggu, maka struktur pada bagian lainnya pun terganggu pula. Misalnya, keluarga adalah struktur yang memiliki bagian yang saling berhubungan. Ayah adalah salah satu bagian dari struktur keluarga. Jangankan ayah sudah meninggal, ayah tidak mampu untuk menafkahi keluarga saja maka beberapa fungsi dalam keluarga akan terganggu. Kehidupan keluarga yang kurang serasi bukanlah semata-mata terjadi oleh karena ayah dan ibu hidup terpisah, akan tetapi justru menyangkut keadaan dimana salah satu anggota keluarga tidak berfungsi, sehingga tidak memenuhi peranan yang diharapkan darinya. Oleh karena itu, bahwa setiap anggota jamaah tabligh harus membuat strategi untuk memenuhi fungsi keluarganya tersebut. Setiap jamaah tabligh mempunyai kondisi kehidupan (sosial-ekonomi) dan waktu lama khuruj yang berbeda-beda. Maka dari itu mereka akan mempunyai strategi yang berbeda pula dalam mengelola keluarganya. Dengan beragamnya informasi yang diperoleh dari informan maka akan melengkapi hasil penelitian ini. Masingmasing jamaah tabligh akan memiliki berbagai macam strategi mengelola keluarganya tergantung pada aspek kehidupannya. Mengelola keluarga bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Disini para jamaah tabligh dituntut untuk mengelola sejumlah uang yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari, membiayai pendidikan anak, tagihan-tagihan, tabungan hingga dana untuk keperluan peribadatan, rekreasi dan sumbangan-sumbangan lainnya.

20 F. Skema Kerangka Pemikiran Khuruj 3 hari, 7 hari, 11 hari, 40 hari, 3 bulan, 4 bulan, dll Pemenuhan Fungsi Ekonomi Keluarga Masalah Ekonomi Pelaksanaan Pekerjaan Biaya Khuruj Strategi Pemenuhan Fungsi Ekonomi