BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang

KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASKA STROKE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

( ) Perguruan Tinggi lulus / tidak lulus, semester

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PROBABILITAS BAYES DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN KEJIWAAN BIPOLAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

Aku Keguguran Medio Februari 1995 Medio Maret 1995

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

2.1 Lampiran Kuesioner SKALA NILAI DEPRESI DARI HAMILTON HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP TOTAL ATAU SEMENTARA

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN. tidur (initial insomnia)

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

RESUME JURNAL HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO, 2011).

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, merasa gagal

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB III TINJAUAN KASUS

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

Transkripsi:

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 BAB 1 PSIKIATRI KLINIK A. Pertanyaan untuk persiapan dokter muda 1. Seorang pasien sering mengeluh tidak bisa tidur, sehingga pada pagi hari mengantuk tetapi juga tidak bisa tidur, sehingga kinerjanya terganggu. Pertanyaan : Apa saja yang harus diajukan untuk menentukan penyebab tidak bisa tidur tersebut? Bagaimana penatalksanaan selanjutnya? 2. Seorang pasien dengan penyakit fisik yang kronik dan harus minum obat jangka panjang dengan segala efek sampingnya (mis. OATB) tampak tidak bersemangat meneruskan terapinya. Pertanyaan: Apa yang harus dianjurkan untuk menentukan kondisi kesehatan jiwanya? Bagaimana penatalaksaaan selanjutnya? 3. Seorang mahasiswa sering menderita epigastric pain mengeluh tidak teratur makannya; atau seorang manajer sering mengeluh sakit kepala dan pada pemeriksaan didapatkan hipertensi. Pertanyaan: Apa yang harus dianjurkan untuk mengungkap faktor psikologis yang mendasarinya? Bagaimana penatalaksaannya? 4. Ada pasien yang dirawat di bangsal dengan riwayat demam lebih dari satu minggu yang menunjukkan gejala kebingungan, merasa melihat bayangan yang menakutkan dan berteriak-teriak. Pemeriksaan 17

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada penunjang apakah yang perlu dilakukan? Bagaimana membedakan apakah gejala kejiwaan dan gejala fisik yang muncul adalah merupakan dua kondisi yang berdiri sendiri-sendiri yang muncul bersamaan atau merupakan dua kondisi yang berhubungan atau merupakan sebab akibat? Bagaimana penatalaksanaan gangguan ini? 5. Pasien mengeluh mulai sering lupa, terutama lupa akan hal-hal yang baru saja terjadi, misalnya sudah diberi sarapan oleh menantunya tetapi mengatakan belum. Gejala-gejala gangguan apakah ini? Gejala lain apakah yang harus anda cari? Pemeriksaan penunjang apa yang perlu anda lakukan? Bagaimana membedakan apakah gejala ini disebabkan karena proses psikologis atau dilatarbelakangi proses organik? Penatalaksanaan kasus seperti ini bagaimana? 6. Pasien menunjukkan gejala kurus, tidak mau makan, lebih suka berkumpul dengan kelompok sebaya daripada menyelesaikan tugasnya. Di lengannya terdapat bekas-bekas tusukan yang berwarna kehitaman. Gejala gangguan apakah ini? Pemeriksaan lainnya apakah yang perlu anda lakukan? Bagaimana memdekan gejala ini apakah disebabkan karena kondisi fisik atau karena psikologis atau saling berhubungan? Bagaimana penatalaksanaannya? 7. Jika pasien menunjukkan sikap tubuh yang aneh, mendengar suarasuara di telinganya;lebih suka menyendiri dan melamun. Gejala gangguan apa ini? Gejala lain apa lagi yang harus Anda cari, yang biasanya menyertai dua gejala di depan? Bagaimana penatalaksanaannya? 8. Pasien datang dalam keadaan tangan terborgol dan dikawal oleh polisi. Keluarga melaporkan bahwa pasien tiba-tiba mengamuk dan menyerang siapa saja yang dijumpai. Akan anda apakan pasien ini? 9. Seorang pasien kelihatan berseri-seri, merasa sangat optimis, banyak bicara dengan topik meloncat-loncat dan kebutuhan tidurnyapun berkurang. Gejala apakah ini? Bagaimana penatalaksanaannya? 18 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 10. Pasien mengeluh sakit kepala, sakit perut, nyeri seluruh tubuh, sulit tidur, berkurangnya nafsu makan, merasa lemah, merasa bersalah, tidak bahagia; gejala gangguan apa itu? Apa yang harus Anda lakukan pada pasien tersebut? Apa yang harus Anda lakukan pada keluarganya? 11. Hampir tiap menghadapi situasi yang tidak dikehendaki tubuh jadi kaku atau pasien semaput, gejala gangguan apa ini? Apa yang harus Anda lakukan pada pasien dengan gejala tersebut? Apa yang harus Anda lakukan pada keluarganya? 12. Seorang wanita merasa kehidupan perkawinannya tidak bahagia, bahkan dia mau menuntut cerai dari suaminya. Permasalahannya adalah bahwa setiap kali berhubungan seksual isterinya tidak pernah mendapatkan kepuasan karena suaminya cepat selesai. Apa yang akan anda lakukan pada pasangan ini? 13. Seorang anak perempuan usia sudah 5 tahun tetapi masih belum mampu berbicara seperti anak sebayanya. Penampilannya spesifik, wajahnya khas, dan lidah menjulur ke luar. Bagaimana upaya promosi, prevensi, kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan ini? 14. Seorang anak selalu tampak banyak gerak, bahkan di ruang praktek dokter sekalipun. Sampai ibunya kewalahan menghadapinya. Gejala lain apa yang perlu anda cari? Bagaimana penatalaksanaannya? 15. Seorang penderita pada umumnya tenang, tetapi sering secara tibatiba dia mengamuk dan sehabis itu dia tidak menyadari apa yang baru saja dilakukannya. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan? Bagaimana penatalaksanaannya? 19

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada B. Algoritme kasus, contoh Skema 1. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama insomnia Insomnia Adanya penyakit organis yang mendasari Faktor lingkungan yang mengganggu (kebisingan, banyak nyamuk, dsb) Atasi faktor organik Insomnia karena psikogenik Atasi faktor lingkungan Tentukan bentuk Insomnia Insomnia initial Insomnia medial Bangun dini hari Kebutuhan tidur pendek Lain nya Gangguan cemas Depresi Gangguan bipolar maniak? 20 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 Skema 2. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama keluhan fisik yang berulang yang tidak diketemukan dasar organik Keluhan fisik berulang (mis. sakit kepala, nyeri otot, epigastric pain, dsb Faktor organik mendasari Cari permasalahan psikologis yang mendasari Atasi faktor organik Kecemasan Depresi 21

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Skema 3. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama mudah lupa (PPDGJ III): Keterangan Skema 1. Menegakkan diagnosis dengan gejala utama mudah lupa: 1. Tentukan terlebih dahulu apakah ada gangguan mental organik yang kemungkinan sebagai penyebabnya 2. Selanjutnya dicari adanya gejala lainnya, dst. 22 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 Skema 4. Penatalaksanaan gangguan penggunaan tembakau 23

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Skema 5. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama perubahan tingkah laku / penampilan / sikap (PPDGJ III): Adanya perubahan tingkah laku / penampilan / sikap lebih suka menyendiri Mudah marah tanpa sebab yang jelas Bicara susah dipahami tingkah laku aneh - Mudah curiga - merasa dikejarkejar, merasa mau dibunuh sehingga bersembunyi - merasa paling hebat - banyak bicara, topik meloncatloncat susah dipahami -mood meningkat - meniru kata2 - atau membisu - stereotipy - fleksibilitas cerea - stupor - pembicaraan dengan susunan kata kacau, - tingkah laku bizar - deteriorasi - halusinasi - Bicara pelan, suara lemah - muka tampak sedih - waham berdosa - halusinasi Gangguan waham Gangguan Bipolar katatonia skizofrenia Episode depresi berat dengan cirri psikotik 24 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 Skema 6. Skema Penatalaksanaan Psikiatrik Percobaan Bunuh Diri (misal dengan perlukaan pergelangan tangan) 25

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Skema 7. Penatalaksanaan Keadaan Gaduh Gelisah 26 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 Skema 8. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama sedih (PPDGJ III): Keterangan Skema 8: Menegakkan diagnosis dengan gejala utama sedih 1. Apabila menjumpai pasien yang tampak sedih, terlebih dulu diperiksa apakah terdapat gejala yang mengarah adanya gejala medis umum, jika ya ikuti algoritma untuk pasien dengan gejala sedih yang disertai adanya gejala medis umum. 2. Jika tidak didapatkan gejala yang mengarah adanya gangguan medis umum pakailah algoritma untuk pasien dengan gejala sedih yang tidak disertai adanya gejala medis umum. 27

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Skema 9. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama cemas (PPDGJ III): Keterangan Skema 9. Menegakkan diagnosis dengan gejala utama cemas 1. Pada pasien yang menunjukkan kecemasan perlu dicari kemungkinan adanya gejala lainnya, gejala lainnya ini bisa berupa gejala otonomik 2. Pasien dengan kecemasan dan gejala otonomik ini dicari lagi gejala lainnya, yang bisa berupa gejala depresi 3. dan seterusnya. 28 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 Skema 10. Skema penatalaksanaan gangguan seksual pada laki-laki: 29

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Skema 11. Skema penegakan diagnosis gejala gangguan perkembangan intelektual & penatalaksanaannya: Pada anak: - Kelambatan perkembangan: berjalan, berbicara, buang air kecil, buang air besar. - Kesulitan dalam menyelesaikan tugas sekolah sesuai dengan kemampuan anak lain yang sebaya. Pada remaja: - Kesulitan bergaul dengan sebaya. - Kadang-kadang disertai perilaku seksual yang tidak sesuai. Pada dewasa: - Kesulitan dalam melaksanakan tugas sehari-hari: misalnya memasak, membersihkan rumah. - Problem yang berkaitan dengan perkembangan kematangan sosial: menikah, mencari pekerjaan, mengasuh anak. Timbul sebelum 18 tahun Timbul sesudah 18 tahun - Lakukan Test Intelegensia - Jika IQ < 70 : Retardasi Mental (F 70) - Periksa kemungkinan penyebab - Kalau perlu konsultasi spesialis - Rencana Pelatihan & Pendidikan - Kalau perlu bisa diberikan terapi spesifik sesuai keadaan 30 Edisi 2010

Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 Skema 12. Skema penegakan diagnosis gejala mengompol & penatalaksanaannya: Anak sering mengompol Ada gangguan fisik Tidak ada gangguan fisik Usia kurang dari 5 tahun Usia 6 tahun atau lebih - Mengompol di celana atau di tempat tidur secara berulang - minimal 2 x sebulan pada anak usia 5 tahun dan - minimal 1 x sebulan pada anak usia 6 tahun atau lebih = Eneuresis Fungsional (F.98.8) - Yakinkan bahwa mengompol tidak disengaja dilakukan oleh anak - Hindarkan hukuman dan omelan - Latih anak untuk bertanggung jawab (misalnya mengganti baju atau sprei yang basah kena ompol). - Saat dia tidak mengompol, beri hadiah pujian dan dorong agar anak lebih berhasil. - Tenangkan dan temani bila anak takut ke kamar mandi. - Latih untuk meningkatkan pengendalian kandung kencing pada saat bangun (misalnya menahan keinginan untuk kencing secara bertahap yang semakin hari semakin lama. - Latih untuk menghentikan kencing pada saat setengah jalan 31

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Skema 13. Skema penegakan diagnosis gejala dengan perubahan tingkah laku lainnya yang bersifat paroxismal dan periodik serta penata laksanaannya. Pasien tiba-tiba menyerang dan gejala ini timbul berulang-ulang - Di antara dua periode serangan tidak didapatkan gejala sama sekali - Pasien tidak ingat adanya gejala tersebut - Atau terjadi kehilangan atau terjadi perubahan kesadaran yang berulang - Di antara dua periode serangan tetap didapatkan gejala walaupun mungkin gejala tersebut tidak sehebat pada waktu serangan - Lakukan pemeriksaan EEG - jika hasil EEG menunjang adanya epilepsi Kelola seperti pengelolaan gejala gaduh gelisah - Informasikan bahwa serangan ini dapat dicegah dengan pengobatan teratur. - Hindari tempat yang dapat membahayakan mis: dekat air, api, atau mesin - Hindari sinar kelap-kelip - Berikan obat anti epilepsi Jika ada perbaikan terapi bisa diteruskan Jika tidak ada perbaikan sebaiknya penderita dirujuk ke rumah sakit 32 Edisi 2010