BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB V PENUTUP. yang ditandai dengan tingginya derajat kepuasan hidup serta gairah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Dimana metode

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN. mengenai komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai faktor dan bentuk motivasi berobat pada penderita diabetes mellitus.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

2015 INTERAKSI SOSIAL KELUARGA YANG SELURUH ANGGOTANYA TUNARUNGU

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI. Nama : Donna Ayu Anggraeny. Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 24 Juli 1993

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dan dibesarkan sehingga seringkali anak memiliki arti penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Abdi dalem merupakan orang yang mengabdi pada Keraton, pengabdian abdi

BAB I PENDAHULUAN. Kristen. Setiap gereja Kristen memiliki persyaratan tersendiri untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang membutuhkan perangkat empirik untuk mengindai secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB III METODE PENELITIAN. dideskripsikan untuk menghasilkan gambaran yang mendalam dan terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibicarakan, karena akibat negatif yang sangat mengkhawatirkan yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Subjective Well-Being. kebermaknaan ( contentment). Beberapa peneliti menggunakan istilah well-being

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang -

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan seperti firman Allah dalam Qur`an Surat Al- Baqarah ayat 36

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA

BAB III PROFIL INFORMAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai temuan data yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Urbanisasi merupakan salah satu gejala yang banyak menarik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. terdapat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Dalam pasal 1 ayat 1

BAB III DESKRIPSI TENTANG PERKAWINAN DI MASA IDDAH DI DESA SEDAYULAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran Hasil Wawancara No Informan Wawancara

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. (Dalam literatur Moleong, 2009) menurut Bogdan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah

DAFTAR ISI PERNYATAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya, miskin, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, maupun perempuan, mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia

BAB II PROFIL INFORMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap pasangan yang telah menikah tentu saja tidak ingin terpisahkan baik

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Tulislah 2 keberhasilan atau prestasi yang anda banggakan dalam hidup.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

para1). BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Natasha Ghaida Husna, 2013

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

NUSHU<ZNYA ISTRI KARENA KURANGNYA NAFKAH DARI SUAMI DI

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih selama dua bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir pada awal bulan januari 2016. Adapun waktu penelitian ini dihitung sejak proses pencarian subjek penelitian hingga disusunnya laporan hasil penelitian ini secara bertahap. Waktu penelitian ini adalah waktu efektif. Setiap tahapan yang terjadi tidak berjalan secara mutlak, namun bisa diselingi dengan tahap selanjutnya demi efektivitas waktu tanpa mengurangi esensi dari penelitian itu sendiri. Penelitian ini tidak lepas dari adanya kendala yang terjadi selama proses penelitian. Kendala yang ditemui pada penelitian ini diantaranya yang tersulit adalah negosiasi atau proses tawar menawar antara subyek penelitian dengan peneliti dimana semua subjek meminta agar waktu wawancara tidak terlalu lama dan menyesuaikan dengan waktu subjek atau informan itu sendiri serta disebarkan pada berita media dan juga orang lain. Namun setelah diberikan penjelasan bahwa seluruh identitas subyek penelitian akan dirahasiakan sepenuhnya oleh peneliti maka subyek mengizinkan hasil wawancaranya diproses ke

48 dalam hasil penelitian dan kemudian subjek mengisi informed consent sebagai bukti kerelaan subjek untuk digali informasi tentang diri subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bernama Muklisanah (M) ditinggal oleh suaminya bekerja keluar negeri sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) kurang lebih selama 10 tahun. Memiliki tiga orang anak. Anak pertamanya laki-laki yang sudah menyelesaikan pendidikan tingkat S1 di salah satu Universitas negeri di Surabaya yang sekarang sudah bekerja dan tinggal di daerah Sidoarjo. Dia mengontrak rumah untuk tinggal bersama istri dan anaknya. Anak yang kedua laki-laki juga sudah menyelesaikan pendidikan tingkat S1 di salah satu Universitas negeri di Surabaya dan sekarang sudah bekerja sebagai guru di sekolah menengah atas di Surabaya. Dan yang ketiga anak terakhir perempuan yang sekarang masi mondok di salah satu pesantren di Lamongan, yang setelah mondok akan melanjutkan pendidikan tingkat S1 juga. Sedangkan sumber data pendukung yaitu anak informan ZA (anak subjek) dan MA (ketua RT). ZA (anak subjek) adalah anak pertama subjek yang sekarang sudah berkeluarga dan tinggal bersama istri dan anaknya di kota. Anak subjek sangat tahu tentang kondisi subjek pada waktu suami subjek sedang bekerja diluar negeri karena tinggal serumah.

49 Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap yang pertama adalah penentuan karakteristik dan status subjek penelitian. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana makna bahagia pada istri seorang TKI. Dalam hal penentuan karakteristik dan status subyek, pada awalnya peneliti menemukan karakteristik yang berbeda sebelum dan sesudah terjalin kedekatan subjek dengan peneliti. Namun setelah dikaji lebih mendalam melalui teori serta serta pendekatan diri peneliti terhadap semua subjek, akhirnya disusunlah kriteria untuk subjek penelitian berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam Bab III. Tahap kedua adalah tahap pengumpulan data yang berupa wawancara langsung disertai dengan observasi. Namun sebelum tahap ini dilakukan, terlebih dahulu disusun sebuah pedoman wawancara yang menjaga agar penggalian data ini tetap fokus pada data-data yang ingin diungkap. Pedoman wawancara tersebut tidak berlaku mutlak, namun menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Adapun proses pengambilan data untuk penelitian ini dapat diadministrasikan sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Pengambilan data Identitas Tempat Waktu Kegiatan M Gresik 19 Desember 2016 Wawancara

50 (Subjek) ZA Surabaya 20 Desember 2016 Wawancara (Anak Subjek) AM Gresik 19 Desember 2016 Wawancara (Ketua RT) Tahap yang ketiga adalah penulisan transkrip wawancara. Untuk keefektifan waktu, penulisan transkrip wawancara tidak menunggu semua wawancara semua subjek selesai. Namun penulisan transkrip wawancara dilakukan sesegera mungkin setelah proses wawancara seorang subjek, asalkan tidak mengganggu proses wawancara yang lain. Setelah semua hasil wawancara telah ditulis dalam bentuk transkrip, maka kepada transkrip-transkrip wawancara tersebut dilakukan koding. Setelah koding ini selesai barulah bisa dilakukan analisis terhadap penelitian yaitu mengkategorikan data - data yang relevan dengan fokus masalah yang telah peneliti tetapkan. Data mana yang dapat dikategorikan sebagai jawaban dari bagaimana makna bahagia pada istri seorang TKI. Serta data mana yang dapat dikategorikan sebagai jawaban dari bagaimana makna bahagia pada istri seorang TKI telah dijelaskan pada Bab III.

51 2. Hasil Penelitian A. Deskripsi Hasil Temuan Maka selanjutnya akan dipaparkan riwayat kasus subyek penelitian sebagai berikut: a. Profil Subjek Nama (inisial) : M Usia : 45 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Deskripsi : Penelitian ini pada subyek dilakukan sebanyak tiga kali yaitu satu kali di rumah subjek, satu kali di rumah kontrakan anak subjek, dan terakhir di rumah Pak RT desa subjek tinggal. Suami subjek memilih bekerja di luar negeri dikarenakan susahnya mencari pekerjaan yang layak ditengah tengah himpitan ekonomi keluarga. Jaman dulu udah susah mas cari kerja. Apalagi ijasah SMA dan kebutuhan keluarga juga kurang. (M191215.2) dan Cari keja disini susah apalagi ijasah bapak ya gak mumpuni buat cari kerjaan yang bisa mencukupi kami sekeluarga. (ZA201215.2) Awal suami subjek bekerja di luar negeri saat bertemu dengan kawan lama dan ditawari bekerja di negeri orang sepertinya. Namun karena tidak ada pilihan lain suaminya meninggalkan keluarga demi

52 mencukupi kebutuhan mereka dan pada akhirnya bertahan kurang lebih sepuluh tahun di negeri orang. Dari teman sekolahnya dulu yang juga seorang TKI. ( M191215.3), Ya sedih, khawatir, pikiran tidak tenang intinya kepikiran terus namanya suami saya ya saya ingin bekerja di dekat-dekat saja tapi gimana lagi tanggung jawab suami untuk menafkahi kami. ( M191215.4), dan Kira-kira sepuluh tahun jadi bekerja diluar negeri. Di Arab tiga taun, di Brunai empat tahun dan di Malaysia tiga tahunan. ( M191215.1) b. Kepuasan Hidup Keputusan suami subjek bekerja di negeri orang membuahkan hasil yang menyenangkan bagi subjek terutama akan prioritas subjek yaitu menyekolahkan anak anak di jenjang pendidikan setinggi mungkin. Sudah lebih-lebih, anak saya yang laki-laki dua-duanya sudah lulus S1, anak saya yang perempuan sekarang mondok di pesantren. Meskipun rumah tidak menjadi bagus seperti rumah para tetangga, tujuannya hanya anak saya bisa sekolah tinggi dulu, tercukupi seharihari dan di tabung sedikit-sedikit. (M191215.6) Namun disisi lain subjek tidak terlalu mengharakan kehadiran suami selama kebutuhan keluarga dan pendidikan anak terpenuhi semua. (Tersenyum) Ya kalau urusan seperti itu penting tidak penting.

53 Namanya suami istri kan pasti butuh seperti itu tapi yang saya inginkan itu. Ada bapak saja disini itu sudah cukup menemani hari-harinya itu loh. Saya sudah tidak kepikiran pada waktu bapak kerja di luar negeri, saya cuma berfikir bagaimana melihat anak-anak saya seneng, bisa bayar sekolah, bisa membeli jajan seperti teman-temannya. ( M141215.7) Pencapaian tertinggi bagi subjek ialah pendidikan anak. Bagi dirinya tidak terlalu mempermasalahkan suami asalkan kebutuhan anak terutama pendidikan tercukupi. Nomor satu niatnya kan buat biaya sekolah anak. Alhamdulillah anak saya dua yang laki-laki bisa kuliah sampai lulus. Sekarang tinggal anak saya yang perempuan masih mondok di pesantren sudah sekolah tingkat SMA. ( M191215.14) c. Gairah Positif Subjek tidak terpengaruh akan media tentang pemberitaan tentang tenaga kerja Indonesia mendapatkan perlakuan yang kurang menyenagkan dari atasan sebab takut bila buah hati mereka ikut cemas. Maka dari itu ia hanya selalu berdoa dengan sang Maha Kuasa. Saya pasrahkan kepada Allah dek. Kalau saya kepikiran nanti kasihan anak anak juga ikut kepikiran.(m191215.13)

54 Meskipun subjek acapkali merasa kesepian.ia merasa bahagia dikelilingi dengan lingkungan yang rukun. Sehingga subjek seringkali lupa dengan kondisinya hidup tanpa suami dengan mengikuti kegiatan positif di kampung. Selain mengusir kesepian dengan cara tersebut, subjek juga menghubungi buah hatinya yang berada di luar kota. Disini warganya guyub dan kompak dek, saya sering ikut kegiatan ibu pkk dan pengajian rutin tiap seminggu sekali di masjid kampung. (M191215.15), Senang lah bisa membantu tetangga kalau misalnya ada acara pernikahan, khitanan saya biasanya ikut membantu senang bisa berkumpul dengan tetangga lainnya bercandaan ya itu yang bisa membuat saya agak lupa dengan kesepian saya kalau tidak ada suami di rumah."( M141215.16), Ibu M itu orangnya ramah mas. Setiap orang yang ketemu dia selalu disapa meski beda gang rumah. Selain itu juga aktif ikut kegiatan pkk dan pengajian. ( AM191215.3), dan Setahuku ibu selalu ikut kegiatan yang dilaksanakan ibu pkk dan pengajian. Kadang juga telpon ke anak anaknya waktu kita tidak ada di rumah terutama adik sebab dia mondok. ( ZA151215.8). B. Keabsahan Data Dalam penelitian ini hanya menggunakan triangulasi sumber, yakni menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2011). Untuk menguji keabsahan data yang di dapat maka data yang diperoleh oleh subyek dengan menggunakan teknik wawancara akan di cek kebenarannya

55 menggunakan significant other atau orang lain yang dipercaya oleh subyek yang diteliti sebagai informan. Dalam hal ini peneliti bermaksud mengecek kembali dengan wawancara. Keabsahan data yang diperoleh dapat dibuktikan dengan beberapa hasil wawancara subjek sekunder ZA (anak subjek) dan AM (Ketua RT) yang saling mendukung dan berkaitan dengan hasil wawancara subjek primer M (subjek). Subjek tidak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya saat awal suami memutuskan untuk bekerja di luar negeri demi memenuhi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. Hal ini dibenarkan hasil wawancara anak subjek. Awalnya sih tidak senang karena jauh dari suami serta bingung biaya kebutuhan saya dan anak anak. Namun lamban laun hingga saat ini ya seneng sebab suami selalu tidak lupa mengirim uang untuk kebutuhan kami.(m191215.10), dan Awalnya gak setuju karena saat itu adik masih kecil tapi tidak ada pilihan lagi. Bapak cuman ada link yang bisa diterima kerja disana.(za201215.3). Selama suami bekerja di luar negeri dalam menghadapi rasa kesepian subjek aktif dalam kegiatan PKK dan pengajian yang diadakan di kampung. Disini warganya guyub dan kompak dek, saya sering ikut kegiatan ibu pkk dan pengajian rutin tiap seminggu sekali di masjid kampung.(m191215.15), dan Setahuku ibu selalu ikut kegiatan yang

56 dilaksanakan ibu pkk dan pengajian. Kadang juga telpon ke anak anaknya waktu kita tidak ada di rumah terutama adik sebab dia mondok.(za201215.8). Saat ini subjek sudah merasa bahagia karena suami yang bekerja di luar negeri akan segera pulang dan biaya kuliah anak terakhirnya perempuan yang masih mondok sudah tersedia. Alhamdulillah sudah, suami saya juga setelah ini pulang karena kontrak kerjanya sudah habis, anak-anak saya juga sudah selesai kuliahnya dan sudah bekerja juga di Surabaya, anak saya laki-laki yang pertama juga sudah menikah, anak laki-laki yang kedua juga sekarang mengajar di sekolah, ya tinggal yang perempuan masih mondok. Tabungan buat kuliahnya juga sudah ada. Alhamdulillah saya sudah bahagia sekarang.(m191215.18), dan sepertinya sudah, ibu kelihatan lebih gembira saat tahu kontrak kerja bapak mau habis dan pulang lagi ke rumah. Tabungan kuliah buat adek yang masih mondok juga sudah ada, jadi ibu sekarang sudah tenang dan bisa dikatakan bahagia.(za201215.9).

57 C. Hasil Analisis Data Untuk dapat lebih memahami makna bahagia menurut ibu M dapat dicermati dalam table berikut : Tabel 2. Analisa Data Dimensi makna bahagia M Kepuasan Hidup Subjek merasa merasa sangat tercukupi dari hasil suaminya yang bekerja di negeri orang karena dapat memenuhi kebetuhanya serta anakanaknya mereka Gairah Positif Meski subjek hidup sendiri tanpa suami, ia mampu melakukan hal yang positif serta tidak terpengaruh dari segala macam informasi media tentang tenaga kerja Indonesia

58 Berdasarkan fokus penelitian yang ingin diungkap dalam penelitian ini, yakni bagaimana makna bahagia menurut istri TKI (Tenaga Kerja Indonesia).tabel diatas bisa dijelaskan sebagai berikut : a. Kepuasan Hidup Subjek merasa puas dengan jerih paya suaminnya yang sedang membanting tulang di negeri orang karena dapat memenuhi kebetuhanya serta buah hati mereka. Sudah lebih-lebih, anak saya yang laki-laki dua-duanya sudah lulus S1, anak saya yang perempuan sekarang mondok di pesantren. Meskipun rumah tidak menjadi bagus seperti rumah para tetangga, tujuannya hanya anak saya bisa sekolah tinggi dulu, tercukupi seharihari dan di tabung sedikit-sedikit. (M191215.6) b. Gairah Positif Meski subjek hidup sendiri tanpa suami, ia mampu melakukan hal yang positif serta tidak terpengaruh dari segala macam informasi media tentang tenaga kerja indonesia. Saya pasrahkan kepada Allah dek. Kalau saya kepikiran nanti kasihan anak anak juga ikut kepikiran.(m191215.13), Disini warganya guyub dan kompak dek, saya sering ikut kegiatan ibu pkk dan pengajian rutin tiap seminggu sekali di masjid kampung. (M141215.15), Senang lah bisa membantu tetangga kalau misalnya

59 ada acara pernikahan, khitanan saya biasanya ikut membantu senang bisa berkumpul dengan tetangga lainnya bercandaan ya itu yang bisa membuat saya agak lupa dengan kesepian saya kalau tidak ada suami di rumah."( M141215.16), Ibu M itu orangnya ramah loh mas. Setiap orang yang ketemu dia selalu disapa meski beda gang rumah. Selain itu juga aktif ikut kegiatan pkk dan pengajian. ( AM191215.3), dan Setahuku ibu selalu ikut kegiatan yang dilaksanakan ibu pkk dan pengajian. Kadang juga telpon ke anak anaknya waktu kita tidak ada di rumah terutama adik sebab dia mondok. ( ZA201215.8) 3. Pembahasan Kebahagiaan dalam aspek psikologi sering dikaitkan dengan well-being atau kesejahteraan, menurut Ryan dan Deci (2001) tradisi well-being meliputi pendekatan hedonic dan pendekatan Eudaimonic. Pendekatan Hedonic menyatakan bahwa tujuan hidup adalah untuk mencapai kebahagiaan, kesenangan, mendapatkan kenikmatan serta terhindar dari rasa sakit, dalam penelitian tersebut banyak digunakan pemikiran mengenai Subjective Well being dimana Subjective Well being menyangkut tiga komponen yaitu kepuasan hidup, adanya gairah yang positif, dan tidak adanya gairah negatif di dalam membentuk suatu kebahagiaan. Subjective Well being meliputi pengalaman individu yang dipengaruhi oleh kesehatan, kenyamanan, kebijakan dan kebahagiaan yang di alami oleh individu tersebut( dalam Diener 1984).

60 Dalam kasus subjek mampu menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dengan baik meskipun ia hidup sendiri membesarkan buah hatinya tanpa suami yang sedang membanting tulang di negeri orang lain. Namun dapat menunjukan kebahagiaanya yang menurut Diener terbagi menjadi dua dimensi yaitu : 1. Kepuasan Hidup Secara garis besar, Subjek merasa merasa sangat tercukupi dari hasil suaminya yang bekerja di negeri orang karena dapat memenuhi kebetuhanya serta anak-anaknya mereka. 2. Gairah Positif Meski subjek hidup sendiri tanpa suami, ia mampu melakukan hal yang positif serta tidak terpengaruh dari segala macam informasi media tentang tenaga kerja indonesia. Adapun beberapa faktor faktor yang mempengaruhi kebahagaiian yang dialami subjek, yaitu : 1. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis dalam hal ini adalah uang. Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara kebahagiaan dan uang. Umumnya penelitian yang dilakukan dengan cara membandingkan kebahagiaan antara orang yang tinggal di Negara kaya dan orang yang tinggal di Negara miskin. Perbandingan lintas-

61 negara sulit untuk dijelaskan karena negar yang lebih kaya juga memiliki angka buta huruf yang lebih rendah, tingkat kesehatan yang lebih baik, pendidikan yang lebih tinggi, kebebasan yang lebih luas dan barang materil nyang lebih banyak. Seligman (2005) menjelaskan bahwa di Negara yang ssangat miskin, kaya berarti bisa lebih bahagia. Namun di Negara yang lebih makmur dimana hamper semua orang memperoleh kebutuhan dasar, peningkatan kekayaan tidak begitu berdampak pada kebahagiaan. Seligman (2005), manyimpulkan penilaian seseorang terhadap uang akan mempengaruhi kebahagiaannya lebih daripada uang itu sendiri. Dalam kasus ini, subjek merasa bahagia bila masalah himpitan ekonomi dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kurung waktu sepuluh tahun suaminya membanting tulang di negeri orang, kondisi ekonomi keluarga subjek sudah membaik. Hal ini ditujukan dengan kepuasaanya mampu memberikan pendidikan untuk buah hatinya setinggi mungkin.