PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

dokumen-dokumen yang mirip
PerancanganMekanisme UjiKarakteristikSistem Kemudi

Analisa Kinematik secara spatial untuk Rack and pinion pada Kendaraan hybrid roda 3 Sapujagad 2

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

PERANCANGAN INTERFACING DAN SOFTWARE PEMBACAAN DATA MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA)

Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Oleh : Michael.P.O.F Manalu NRP : Dosen Pembimbing : Dr Unggul Wasiwitono, ST, M.Eng

Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI GOKAR LISTRIK

Kata kunci: understeer, oversteer.

dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tan δ 2 = a/r + s (2.2)

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

Analisis dan Pengujian Stabilitas Saat Kondisi Berbelok pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga sebagai Alat Bantu Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014)

STUDI PERFORMANSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) E120

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir

Tugas Akhir TM

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

PARAMETER SUDUT BELOK RODA PADA KENDARAAN DENGAN SISTEM KEMUDI EMPAT RODA

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

Analisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6

RANCANG BANGUN KURSI RODA YANG BISA NAIK TANGGA

ANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

Bidang Studi Desain. Rian Kurniawan. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 PENENTUAN REGION SKID-NON SKID (2WS) TYPE MODEL KENDARAAN REAR WHEEL DRIVE (RWD)

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

Rancang Bangun Kendaraan Roda Empat Bermotor Bagi Penyandang Cacat Kaki Dengan Penggerak Motor Stasioner

NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

Latar Belakang. Pemanfaatan Energi Gerak Berjalan Sebagai Alternatif Energi. Energi Gerak Berjalan yang Belum Banyak Termanfaatkan.

BAB III ANALISIS KASUS

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pemodelan Gerak Belok Steady State dan Transient pada Kendaraan Empat Roda

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam.

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

Pengujian Ketelitian Pada Flexible Fixture Tanpa Beban Pemesinan

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

Perancangan dan Proses Pembuatan Inner Door Panel Mobil Pick Up Multiguna

Simulasi Sederhana tentang Energy Harvesting pada Sistem Suspensi

ANALISA DYNAMIC OF HANDLING KENDARAAN REVERSE TRIKE DITINJAU DARI PERGESERAN CENTRE OF GRAVITY (CG) SKRIPSI

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

INFOMATEK Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 DESAIN & PEMBUATAN PROTOTIPE LIGHT BUGGY

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

RANCANG BANGUN STRUKTUR RANGKA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI

BAB III BAHAN DAN METODE

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

Perancangan dan Pembuatan Alat Pengencang dan Pembuka Mur Roda Kendaraan

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN KURSI RODA BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN RUANG GERAK PENGGUNA. Oleh : ANGGA ARYA PRADANA DEKA RAMADHAN

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

PERENCANAAN CHASSIS MOBIL URBAN LISTRIK SATU PENUMPANG

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Transkripsi:

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI Mochammad Reza Pahlevi, Unggul Wasiwitono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: unggul@me.its.ac.id 1 ABSTRAK-- Sistem kemudi adalah sistem yang berfungsi mengatur arah dan membelokkan kendaraan. Pada dasarnya sistem kemudi haruslah memenuhi prinsip ackerman. Agar sistem kemudi yang dibuat dapat memenuhi prinsip ackerman diperlukan pengujian. Mekanisme uji sistem kemudi adalah alat yang digunakan untuk mengetahui karaktristik sistem kemudi. Perancangan mekanisme uji pada makalah ini merupakan perancangan alat uji dengan skala 1 : 1 atau digunakan untuk menguji system kemudi kendaraan sebenarnya. Perancangan mekanisme ini menggunakan software tertentu dengan permodelan tiga dimensi. Setiap dimensi komponen dan properti material yang digunakan disesuaikan dengan kondisi riilnya Alat ini dirancang dengan memperhitungkan beban maksimal yang terjadi saat kendaraan mengangkut beban maksimal dengan besarnya widthtrack antara 1300mm 1600mm. Dengan menggunakan mekanisme slot, posisi steering rack dapat diubah sesuai kebutuhan. Sehingga alat ini dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik sudut belok yang terjadi akibat perubahan posisi steering rack, perubahan widthtrack dan perubahan beban. Mekanisme uji karaktristik sistem kemudi ini mampu mengukur sudut belok yang terjadi dan mengetahui pengaruh perubahan posisi posisi steering gear dan perubahan besarnya beban terhadap sudut belok ackerman pada sistem kemudi sehingga didapatkan desain sistem kemudi yang ideal. Kata Kunci : Perancangan, Sistem Kemudi, Mekanisme uji Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk mengembangkan produk teknologi yang lebih baik dari sebelumnya. dunia otomotif khususnya mobil terdapat banyak sistem yang bekerja. Sistem-sistem tersebut bekerja saling berkaitan antara satu dengan yang lain, dan salah satunya adalah sistem kemudi. Tipe dari sistem kemudi mobil ini bermacam macam tergantung dari jenis kendaraan serta desain dari produsen mobil. Desain dari sistem kemudi ini menentukan tingkat keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Karena pada sekarang ini banyak mobil mobil modern yang mempunyai ban lebar dengan tekanan yang rendah, sehingga mengakibatkan bidang singgung ban dengan permukaan jalan semakin besar, hal ini juga mempengaruhi tenaga yang akan dibutuhkan saat memutar sistem kemudi menjadi bertambah. Pada sistem kemudi tipe rack dan pinion, usaha memutar kemudi dapat dikurangi dengan memperbesar perbandingan gigi (gear ratio) pada sistem kemudi, tetapi ini akan mengakibatkan usaha untuk memutar roda kemudi semakin besar pada saat kendaraan berbelok, terutama pada belokan tajam. Oleh karena itu, analisa dinamis pada steering diperlukan agar diperoleh desain yang sesuai dengan yang dibutuhkan.untuk mengembangkan sistem kemudi yang sesuai dengan permintaan perlu dilakukan pengujian baik secara langsung pada kendaraan maupun melalui pengujian laboratorium. Sebuah tren yang penting di industri adalah dengan memanfaatkan lebih dalam ruangan tes laboratorium berbasis peralatan. Pengujian di laboratorium memungkinkan untuk kontrol yang lebih besar di setiap percobaan. Pada artikel ini akan dibahas tentang proses perancangan mekanisme uji karakteristik sistem kemudi yang aplikasinya akan digunakan untuk mengetahui karakteristik sudut belok dari sistem kemudi kendaraan. Artikel ini disusun dengan menitikberatkan proses perancangan mekanisme uji karakteristik sistem kemudi dan pembuatan alat peraga sistm kemudi. Pada artikel ini akan dibahas mengenai tahap-tahap penelitian yang ada pada bagian II. Pada bagian III, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai prinsip kerja mekanisme dan kajian terdahulu yang menjadi acuan dalam perancangan. mekanisme uji karakteristik sistem kemudi hasil rancangan penulis akan dibahas pada bagian IV. Bagian V adalah kesimpulan dan saran. II. URAIAN PENELITIAN A. Tahap Perancangan Awal Pada tahap ini, terlebih dahulu dilakukan perencanaan model mekanisme yang sesuai. Model mekanisme nantinya mempunyai tuntutan dapat mengetahui karakter sudut belok yang terjadi pada sistem kemudi kendaraan roda empat. Tahap pemodelan dilakukan dengan aplikasi komputer tertentu, sehingga data yang dihasilkan dapat mewakili kondisi riilnya. B. Tahap Perhitungan Pada tahapan ini dilakukan analisa secara teoritis dari mekanisme uji karakteristik sistem kemudi, terutama perhitungan gaya-gaya yang terjadi. Setelah melakukan tahap perhitungan, rancangan awal yang telah dipilih ditinjau ulang dan diberikan ukuran serta material yang tepat.

2 C. Tahap Analisa Data dan Hasil Setelah melakukan tahap perhitungan, maka didapat hasil data berupa stress maksimum yang terjadi pada tiap komponen. Berdasarkan data tersebut, dilakukan perubahan-perubahan yang diperlukan pada tiap komponen agar mampu mengatasi stress yang terjadi. D. Tahap Perancangan Akhir Komponen yang telah dirancang masing-masing akan dievaluasi dengan ditinjau proses manufaktur atau proses permesinan. Hal ini yang mendasari aktifitas ini adalah apakah komponen yang ada mampu dimanufaktur dengan teknologi yang tersedia. Hasil akhir dari proses permesinan pembuatan komponen adalah proses perakitan semua komponen baik yang telah mengalami proses permesinan maupun komponen-komponen yang sudah standar. III. DASAR TEORI Tujuan utama perancangan mekanisme uji karakteristik sistem kemudi adalah untuk merancang mekanisme yang dapat mengukur sudut belok yang terjadi pada sistem kemudi dengan melakukan beberapa perubahan parameter, diantaranya perubahan besarnya beban dan perubahan posisi steering gear. Namun sebelum melakukan perancangan terlebih dahulu dibuat permodelan dari sistem kemudi untuk mengetahui gaya yang bekerja. Gaya-gaya tersebut yang nantinya menjdi dasar dalam perancangan mekanime uji sistem kemudi. Gambar 1. Gaya pada sistem kemudi (sumber : Daryoush Safarzadeh Steer by Switch System Design For Vehicles ) Nilai w didapat dari gaya tumpuan pada tiap roda dimana dalam perancangan ini berdasarkan dinas perhubungan untuk kendaraan jenis pick up mempunyai jenis berat yang di izinkan (JBI) seberat 3 ton. sehingga, ketika mendapat beban penuh sekitar 3 ton maka pusat gravity akan berpusat pada titik tengah dari panjang antara roda depan dan roda belakang. perhitungan manjadi seperti di bawah ini. Sehingga gaya yang di tumpu tiap roda depan adalah 0.5 W f = 7357.5N dengan angka keamanan sebesar 1,45. Dan besarnya gaya yang dibutuhkan untuk membelokkan roda depan dapat diketahui melalui. Dimana : w = 10668,375 N ; µ = 0,2 ; B= 0,07m ; E= 0,12m sehingga Maka gaya untuk membelokkan roda F w = T w /r k = /0.1 = N IV. DESAIN DARI MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI Komponen utama dari mekanisme uji karakteritik ini adalah sistem kemudi, sistem pengatur beban, mekanisme slot, sensor beban, sensor sudut, sensor torsi dan frame. Pengatur beban yang terhubung dengan sensor beban digunakan sebagai pengganti massa kendaraan dan dapat memberikan beban hingga 750 kg. Mekanisme slot digunakan untuk mengatur posisi steering gear. Untuk mengetahui besarnya torsi yang dibutuhkan dalam memutar kemudi, terlebih dahulu mencari besarnya torsi untuk membelokkan ban. µ Gambar 2. Hubungan antara µ dan E/B (sumber : Parker Hannifin Corporation) Gambar 3. Desain mekanisme uji karakteristik sistem kemudi

3 Frame merupakan konstruksi yang digunakan sebagai base pemasangan komponen-komponen. Frame dibuat rigid dan dikunci menggunakan baut pada lantai untuk meminimalkan gangguan berupa getaran lain dan defleksi yang tidak dibutuhkan saat pengujian. Cara kerja dari mekanisme uji karakteristik dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar 5. Alat peraga sistem kemudi Gambar 4. Cara kerja mekanisme uji dari skema di atas dapat dilihat langkah-langkah pengambilan data. Data pengukuran didapat dengan cara memutar roda kemudi dimana pengaruh perubahan beban dan posisi steering gear menjadi parameter dalam pengujian sistem kemudi ini. Sinyal yang keluar dari sensor kemudian akan diolah oleh hardware arduino, hasil pengolahan sinyal akan ditampilkan oleh komputer berupa angka yang menunjukan besarnya sudut belok, torsi pada kemudi dan beban yang digunakan. Proses kerja dimulai dengan memasang sistem kemudi, kemudian memastikan posisi mula pada sensor sudut menunjukkan angka nol. Setelah pada kedua roda ban diberi beban dengan memutar baut pada sistem pengatur beban. Besarnya beban akan diukur oleh sensor beban dan dapat dilihat melalui komputer. Langkah terakhir adalah memutar roda kemudi untuk mengetahui sudut belok yang terjadi serta besarnya torsi yang dibutuhkan untuk memutar roda kemudi yang akan diperlihatkan melalui komputer. Selain perancangan mekanisme uji sistem kemudi, pembuatan alat peraga sistem kemudi juga dilakukan hal ini bertujuan agar dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempelajari kinematika gerak belok dari sistem kemudi. Alat peraga ini dibuat dengan skala 1 : 2 dan dapat mempresentasikan sudut belok kendaraan. Dimana posisi poros menjadi parameter pengaruh terhadap sudut belok yang terjadi. Gambar 6. Tampak atas alat peraga sistem kemudi V. ANALISA PERAGA SISTEM KEMUDI Untuk mempermudah dalam mempelajari karakteristik sudut belok pada sistem kemudi dapat digunakan alat peraga. Pada alat peraga sistem kemudi dilakukan pengukuran sudut belok yang terjadi ketika poros tengah digeser. Pada pengukuran pertama dilakukan ketika shaft berada pada posisi nol (datum), dilanjutkan pengukuran kedua dimana posisi shaft dinaikkan 1cm kearah Y dan pengukuran ketiga pada posisi shaft berada ditarik ke belakang sebesar 1cm pada sumbu Z. Hasil dari pengukuran dapat dilihat sebagai berikut No Tabel 1. Pengukuran sudut belok pada alat peraga Pergeser an (mm) Posisi Datum Posisi shaft pada sumbu Y+1cm Posisi shaft pada sumbu Z+1cm luar Sudu t luar luar 1 5 0 5 0 6 0 5 0 5 0 5 0 4 0 2 10 0 10 0 11 0 10 0 10 0 11 0 8 0 3 15 0 15 0 16 0 15 0 15 0 15 0 14 0 4 20 0 20 0 22 0 20 0 20 0 19 0 19 0 5 25 0 24 0 28 0 25 0 30 0 26 0 28 0 6 30 0 30 0 35 0 30 0 39 0 31 0 34 0 7 35 0 34 0 45 0 36 0 44 0 37 0 41 0 8 40 0 39 0 59 0

4 pada sistem kemudi, panjang dari kendaraan dapat mempengaruhi sudut belok kendaraan dimana hal ini terlihat pada rumus kondisi gerak belok ideal (ackerman). Dimana : = luar = W = lebar track l = wheelbase / jarak antara sumbu depan roda dengan sumbu belakang roda berdasarkan rumus di atas dengan memasukkan perbandingan antara widthtrack dengan wheelbase kendaraan dimana perbandingan pada jenis MPV sekitar 0,6 maka didapatkan hasil perhitungan kondisi ackerman seperti pada tabel 4.6 Tabel 2 hasil perhitungan dengan perbandingan W/l = 0,6 No Posisi Posisi shaft pada sumbu Posisi shaft Datum Y+1cm pada sumbu Z+1cm luar luar luar (δo) 1 5.275 5.275 4.1745 2 11.155 11.155 8.726 3 17.707 17.707 16.341 4 24.969 24.969 21.979 5 31.279 32.921 31.279 6 41.455 41.455 37.982 7 48.569 52.174 46.775 8 57.588 Sehingga efek dari w/l terhadap kondisi ackerman dapat dilihat sebagai berikut. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat hasil pengukuran menunjukkan karakteristik yang berbeda dengan kondisi ackerman (ideal). Pada posisi datum perbedaan yang signifikan terjadi saat sudur luar sebesar 29 0 dimana tren dari datum menjauhi tren ackerman, begitu juga dengan posisi Y+1 dan Z+1 perbedaan dimulai sudut luar sebesar 10 0 namun tren kedaunya selalu mendekati/ sejajar dengan tren ackerman. Hal ini dikarenakan proses pengukuran dilakukan secara manual dengan ketelitian sebesar 1 0 sedangkan hasil ackerman menggunakan perhitungan rumus ackerman selain itu juga untuk membuat alat peraga sistem kemudi yang mempresentasikan ackerman dengan sempurna sangatlah sulit. VI. KESIMPULAN Dari proses perancangan alat mekanisme uji karakteristik sistem kemudi dapat disimpulkan sebagai berikut : A. Mekanisme Uji Karakteristik 1. Mekanisme uji karakterisitik ini dapat mengukur sudut belok pada kendaraan dengan skala sebenarnya dengan width track antara 1300mm- 1600mm dengan beban maksimum sebesar 750 kg. 2. Mekanisme uji karakteristik ini dirancang agar dapat digunakan untuk mengukur pengaruh perpindahan posisi steering gear terhadap sudut belok sehingga hasilnya dapat dijadikan dasar dalam penempatan steering gear yang tepat pada kendaraan. 3. Hasil dari pengukuran Mekanisme uji karakteristik ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang sistem kemudi. B. Alat Peraga Sistem Kemudi 1. Alat peraga sistem kemudi digunakan untuk mengukur karakterisitik sudut belok akibat pengaruh perubahan posisi poros. DAFTAR PUSTAKA [1]. Sutantra, I.N. dan Sampurno, Bambang. 2010. Teknologi Otomotif Edisi Kedua. Surabaya : Guna Widya. [2]. Safarzadeh, Daryoush. Sulaiman, Shamsuddin. dkk 2011.Steer by Switch System Design For Vehicles. Malaysia. University of Putra Malaysia. [3]. Kamble, Naresh. dan Saha.S.K 2005.Developing a Virtual Prototype of a Rack and Pinion Steering System. India. Indian Institut of technology. [4]. Ayyash,Akram. Kharoubi, Ahmad. and Yacoobi, Liela. Autonomous Steering for an SAE Vehicle.Dearborn. The university of Michigan. [5]. R. Bagley, Matthew. 2005. Modeling an Automobile Steering System Using Axiomatic

5 Design s Design Matrix and the Design Structure Matrix. Cambrige. Massachusetts Institute of Technology. [6]. http://www.abott-mf.com [7]. Bastian, T. Harmes. 2012. Analisa Kinematika Dan Sintesa Mekanisme Sistem Kemudi Kendaraan Multiguna. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.