PERBANDINGAN PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) ANTARA PEMBERIAN PAKAN CACING SUTRA DENGAN PAKAN PELET SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Lele (Clarias) merupakan salah satu dari berbagai jenis ikan yang sudah banyak

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pertumbuhan rata rata panjang dan berat mutlak lele sangkuriang

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

BAB I PENDAHULUAN. komoditas unggulan, serta mempunyai prospek pasar yang baik. Beberapa kelebihan

II. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

ARTIFICIAL SUBSTRATES INCREASED SURVIVAL AND GROWTH OF HYBRID CATFISH (Clarias gariepinus and C. macrocephalus)

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

Pengaruh Ketinggian Air yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo ( Clarias gariepinus). Lele dumbo merupakan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ikan lele dumbo merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di air

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

PENGARUH KETINGGIAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUPBENIH IKAN LELE SANGKURIANG

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Alumni Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal, 2) Dosen Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal,

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Variasi Dosis Tepung Ikan Gabus Terhadap Pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

BAB III BAHAN DAN METODE

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE OLEH KELOMPOK: MINA TANI NUSANTARA

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETERNAK LELE DESA TAMBAKMAS MELALUI BUDIDAYA CACING SUTERA (Tubifex sp) DENGAN SISTEM NAMPAN BERTINGKAT

I. PENDAHULUAN. Jawa. Budidaya lele berkembang pesat karena permintaan pasar yang tinggi,

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

BAB I PENDAHULUAN. Prospek perikanan dan budidaya sidat memiliki peluang baik untuk

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

PENGARUH KOMBINASI PAKAN ALAMI DENGAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) RICKY AMANTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

Pengaruh Padat Penebaran Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan sumber utama untuk

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

BAB III BAHAN DAN METODE

ini bisa dilakukan di medan yang tidak memungkinkan untuk II. Budidaya Ikan tele di Kolam Terpal Kolam terpal

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

1.Abstrak. 2.Isi/jenis

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PEMBERIAN PAKAN PELET DAN CACING SUTERA PADA PEMELIHARAAN BENIH IKAN HIAS NEMO

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Ikan Lele (Clarias batrachus) Organik

TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN BUDIDAYA LELE SISTIM BIOFLOK UNTUK DAERAH LAHAN SEMPIT DAN KEKURANGAN AIR

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

GRANT OF SILK WORMS FEED (Tubifex sp) AND GOLDEN SNAIL (Pomacea canaliculata, L) ON GOING CONCERN AND GROWTH OF SEED GOLDFISH KOI (Cyprinus carpio, L)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya lele dumbo tergolong mudah dan pertumbuhannya relatif cepat.

LAPORAN PENGANTAR ILMU EKONOMI PEMANFAATAN BUDIDAYA KEONG SAWAH SEBAGAI PAKAN IKAN. Disusun Oleh : 1. Abdul Kholid ( )

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

PEMANFAATAN TANAMAN AZOLLA SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN (EKTRA FEEDING) Oleh : Ir. Indah Retnowati

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

I. PENDAHULUAN. adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy) (Khaeruman dan Amri, 2003).

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memilih sumber makanan. Salah satu zat yang diperlukan bagi. mengkonsumsi daging, ikan dan kacang-kacangan.

BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk konsumsi adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

Transkripsi:

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) ANTARA PEMBERIAN PAKAN CACING SUTRA DENGAN PAKAN PELET SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Yuda Krisnando Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E_mail: yudhantara91@yahoo.com Abstract: The purpose of the research were to determine differences in seed growth sangkuriang catfish (Clarias sp) between feeding silk worms (Tubifex) with feed pellets ando determine which of the treatments produced seed growth sangkuriang catfish (Clarias sp) the greater of feeding silk worms (Tubifex) and feed pellets. The research was conducted in Iringmulyo Metro East, Metro City, on July 1 until August 19, 013. Samples at each of the two treatments was 50 sangkuriang fry catfish (Clarias sp). Data were analyzed by using the formula t test to analysis the equality of two on average. To test the equality of two average gained 8.5 thit > tdaf.00 at significance level α = 0.05, so thit > tdaf, then reject H0, which means there is a real difference in the growth of the seed length sangkuriang catfish (Clarias sp) between nutrients obtained from food hair worms (Tubifex) with feed pellets. Sangkuriang seed catfish (Clarias sp) with a source of nutrients feed hair worms (Tubifex) with a source of nutrients feed pellets can be used as an alternative learning objects on the growth and development material. Kata kunci: cacing sutra, pelet, pertumbuhan lele sangkuriang. Lele merupakan salah satu ikan tawar yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Ikan lele yang banyak di budidayakan mulai dari lele lokal biasa, lele dumbo, dan hingga saat ini yang mulai di budidayakan oleh para pembudidaya di bidang perikanan adalah lele Sangkuriang. Hal ini tak lepas dari keistimewaan lele yang dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi. Selain itu, teknologi budidaya lele mudah dikuasai dan pemasarannya tidak sulit. Lele merupakan jenis ikan yang harga jualnya cukup murah. Sehingga ikan ini bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Konsumen tetap usaha pembesaran lele yaitu para pedagang ikan di pasar, yang mengambil stok dagangannya dari para pengusaha pembesaran lele. Semakin meningkatnya permintaan ikan konsumsi tersebut maka 1

terdapat peluang bagi para petani ikan untuk memenuhi permintaan ikan konsumsi tersebut. Salah satu komoditi perikanan yang dapat menjawab tantangan ini adalah budidaya ikan lele sangkuriang. Ikan lele sangkuriang (Clarias sp) merupakan jenis ikan konsumsi yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan. Kebutuhan benih ikan lele yang sedemikian besar hanya untuk satu desa tentunya akan semakin besar jika digabungkan dengan wilayah lainnya, dan hal ini memberikan peluang usaha besar bagi usaha pembenihan ikan lele. Menurut Mahyuddin (011:13) dari tinjauan budidaya, lele termasuk ikan yang memiliki pertumbuhan cepat dengan padat penebaran tinggi (150-400 ekor/m 3 air). Lele dapat dipelihara di lahan terbatas dan sempit serta mampu hidup di air tergenang. Kolam seluas 15 m dengan kedalaman air minimal 10 cm bisa ditebar benih lele sebanyak 6000 ekor. Dari tinjauan tersebut dapat dipahami bahwa budi daya ikan lele dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggunakan lahan yang luas, dengan kata lain lahan terbatas bukan suatu kendala untuk mengkembangbiakan ikan lele sangkuriang (Clarias sp). Namun dari semua keunggulankeunggulan dari ikan lele yang terurai diatas terdapat permasalahan yang dialami oleh para pembudidaya ikan lele yaitu memperoleh benih ikan lele sangkuriang yang terbilang masih cukup sulit, dikarenakan keterbatasan benih ikan lele di daerah dan persebaran ikan lele ini masih terbatas pada lingkup daerah pulau jawa sehingga untuk pulaupulau lain di Indonesia masih cukup sulit serta lamanya waktu pembesaran benih lele sangkuriang. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk menciptakan solusi permasalahan benih ikan lele di daerah yang sulit benih ikan lele sangkuriang. Sehingga untuk kedepannya para pembudidaya bisa mendapatkan benih ikan lele sangkuriang ini dengan mudah karena dalam pendederan benih lebih cepat untuk mencapai ukuran pembesaran. Pendederan atau pembudidayaan benih ikan lele sangkuriang ini menggunakan pakan alami dan pakan buatan yang dimana pakan alami diperoleh dari cacing sutra, alasan menggunakan cacing sutra dikarenakan tinggi akan protein, lemak, dan karbohidrat. Sedangkan pakan buatan yang dipakai yaitu pelet. Alasan peneliti menggunakan pakan pelet dengan pakan cacing sutra yaitu dikarenakan para pembudidaya yang terbiasa menggunakan pakan pelet, sehingga peneliti tidak meninggalkan kebiasaan pembudidaya supaya dari kebiasaan pemberian pakan dapat dibandingakan dengan hipotesis peneliti, yang dimana hipotesis peneliti cenderung pada lebih cepatnya sangkuriang menggunakan pakan cacing sutra. Selain itu alasanya adalah supaya terjadi pergantian penggunakan pakan buatan ke penggunaan pakan alami, yang di mana sekarang ini pakan alami berupa cacing sutra sudah mulai mudah di dapatkan dan harga dari pakan alami ini juga terbilang sangat terjangkau. Sehingga peneliti melakukan penelitian ini agar terjadi penerapan pada kegiatan budidaya benih ikan lele di kalangan pembudidaya diberbagai tempat.

METODE Dalam rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dua perlakuan. Untuk mengetahui sangkuriang (Clarias sp), yang menjadi objek penelitian adalah pertumbuhan panjang benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sangkuriang (Clarias sp) antara pemberian pakan cacing sutra (Tubifex) dengan pakan pelet, untuk mengetahui perlakuan yang menghasilkan sangkuriang (Clarias sp) yang lebih cepat antara pemberian pakan cacing sutra (Tubifex) dengan pakan pelet, untuk mengetahui desain sumber belajar yang dapat dikembangkan dari hasil penelitian. Parameter penelitian hanya sebatas pada pertumbuhannya yang dapat dilihat pada panjang tubuh benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp), berat tubuh benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp), dan diameter tubuh benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp). Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 1 Juli sampai 19 Agustus 013. Pengambilan data dilaksanakan setiap 10 hari sekali untuk mengukur panjang tubuh, berat tubuh, dan diameter tubuh benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp). A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan seluruh data yang harus diperhatikan dalam suatu lingkup dan waktu yang sama yang telah ditentukan. Menurut Arikunto (006: 130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) berjumlah 100 ekor diperoleh dari pemijah yang terdapat dibedeng 1 D, sedangkan pakan cacing rambut diperoleh dari peternak yang berada dibedeng 5, serta pakan pelet diperoleh dari toko abadi pakan yang berada di komplek pasar kota Metro.. Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Arikunto (006: 134) menyatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlahnya subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 0-5%. Maka pada penelitian ini yang dijadikan sampel yaitu 100. Benih lele sangkuriang yang diberi pakan pelet sebanyak 50 ekor dan benih lele sangkuriang yang diberi paka cacing sutra berjumlah 50 ekor. Sedangkan ukuran dari benih lele yang dijadikan sampel berukuran 3 cm. B. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan. Bahan yang digunakan a. Terpal dan bambu a. Benih Lele sangkuriang b. Timbangan b. Air c. Penggaris c. Cacing sutra 3

d. Alat tulis d. Pakan pelet e. Ember C. Prosedur Kerja 1. Prosedur Kerja Menyiapkan media kolam terpal sederhana yang masing-masing berukuran 50 cm dan tinggi 50 cm sebagai tempat pembesaran benih. Mengisi kolam tersebut dengan air kurang lebih 5 cm. Setelah itu menebarkan bibit benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) sekitar 50-60 ekor.. Pemeliharaan Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) Pemeliharaan benih ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) tidak terlalu sulit, yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakannya. Berikan pakan secukup mungkin atau tidak berlebihan. Air diganti minggu sekali dengan air yang baru/bersih. 3. Perlakuan Pemberian pakan berlangsung setiap hari yaitu cara pemberian pakan ditaburkan secara merata disetiap sisi atau bagian kolam agar setiap ikan memiliki peluang yang sama dalam mendapatkan pakan. Frekuensi pemberian pakan pada pembesaran lele secara intensif yaitu 3-4 kali dalam sehari, jadwal pemberian pakan pada pagi hari sekitar pukul 08.00, siang hari pukul 1-13.00, sore hari pukul 17.00, dan malam hari pukul 1.00. Hentikan pemberian pakan ketika lele tidak memakan pakan yang diberikan. (Mahyuddin, 011:56). D. Pengumpulan Data 1. Panjang tubuh, berat, dan diameter tubuh benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) dihitung secara manual. Perhitungan dilakukan setiap 10 hari sekali.. Panjang tubuh diukur dengan penggaris mulai dari ujung kepala sampai ujung ekor benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp). Pengukuran dilakukan setiap 10 hari sekali. 3. Berat tubuh benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) dilakukan dengan menimbang. 4. Diameter tubuh ikan lele sangkuriang (Clarias sp) diukur dengan penggaris. HASIL Berdasarkan data pertumbuhan yang diperoleh dari keduat perlakuan memiliki beberapa kecenderungan. Pertumbuhan berat benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) (gram), panjang benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) (cm), dan diameter benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) (cm). Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Dari hasil deskripsi statistik di atas, untuk berat benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) yang diberikan pakan cacing sutra berat keseluruhan sebanyak 335.9 gram, rata-rata berat keseluruhan 6,71 gram. Sedangkan untuk berat benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) yang diberikan pakan pelet

berat keseluruhan sebanyak 17.3 gram, rata-rata berat keseluruhan 3.45 gram. Adapun diagram pertumbuhan diameter tubuh benih dapat dilihat pada Gambar. Dari data di atas didapatkan hasil akhir dari penelitian diameter tubuh benih ikan lele sangkuriang pada perlakuan yang menggunakan pakan cacing sutra sebesar 1,014 cm, sedangkan pada perlakuan penggunaan pakan pelet didapatkan hasil diameter tubuh benih ikan lele sangkuriang sebesar 0,0774 cm. Adapun diagram pertumbuhan panjangnya dapat dilihat pada Gambar 3. Berat benih (gr) 8 6 4 0 6.71 3.45 A B Jumlah Perlakuan A.Pemberian pakan cacing sutra B.Pemberian pakan pelet Gambar 1. Diagram Pertumbuhan Berat Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) pada Perlakuan. Diameter Axis Title benih (cm) 1.5 1 0.5 0 A B Jumlah Perlakuan Ulangan I Ulangan II Ulangan III A. Pemberian pakan cacing sutra B. Pemberian pakan pelet Gambar. Diagram Pertumbuhan Diameter Benih Ikan Lele Sangkuriang pada Perlakuan dan 3 kali ulangan.

Panjang benih (cm) 10 5 0 A B Jumlah Perlakuan Ulangan I Ulangan II Ulangan III A. Pemberian pakan cacing sutra B. Pemberian pakan pelet Gambar 3. Diagram Pertumbuhan Panjang Benih Ikan Lele Sangkuriang pada Perlakuan dan 3 Kali Ulangan. Berdasarkan hasil deskripsi statistik di atas, untuk panjang benih ikan lele sangkuriang yang diberikan pakan cacing sutra didapatkan panjang keseluruhan yaitu 369, cm, rata-rata panjang keseluruhan 7,384 cm. Untuk panjang ikan lele sangkuriang yang diberikan pakan pelet panjang keseluruhan benih 305,7 cm, rata-rata panjang keseluruhan benih 6,114 cm. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, data yang diperoleh dari panjang tubuh benih ikan lele sangkuriang pada dua perlakuan. Setelah dilakukan pengukuran maka diketahui perbedaan panjang dari masing-masing perlakuan, yaitu panjang benih ikan lele sangkuriang yang paling panjang adalah pada perlakuan pemberian pakan cacing sutra. Sedangkan data berat ikan lele sangkuriang yang terdiri dari dua perlakuan ditemukan juga perbedaan. Hal ini diperkuat dengan hasil uji statistik yang menunjukkan F hit >F daf (pada taraf signifikasi 5%) yang berarti hipotesis ada pengaruh pada salah satu perlakuan (A) terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang dari pada perlakuan (B) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa (pada taraf signifikasi 5%) Ada perbedaan nyata berat ikan lele sangkuriang dari pemberian pakan cacing sutra.adanya perbedaan nyata berat ikan lele sangkuriang dari perlakuan dan 3 kali ulangantidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan pada masing-masing pemberian pakan. Begitu juga pada ukuran diameter tubuh benih ikan lele sangkuriang sudah jelas terlihat perbedaan ukuran dari perlakuan yang diberikan dan perlakuan yang yang berpengaruh besar yaitu perlakuan A atau pemberian pakan cacing sutra. Perbedaan pertrumbuhan tersebut disebabkan oleh kandungan nutrisi pakan yang diberikan pada benih ikan lele sangkuriang. Dari pemberian pakan cacing sutra tersebutlah akan mempengaruhi pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang yang berbeda sehingga akan terlihat pertumbuhan yang paling baik dari perlakuan pemberian pakan pelet yang digunakan dalam penelitian. Pakan merupakan kebutuhan utama dalam pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang. Selain makanan

juga dapat dipengaruhi dengan perubahan suhu, kandungan oksigen, ph, atau sifat air yang lain akan sangat mudah menyebabkan stres. Hal yang terpenting dalam adalah kebutuhan pakan dalam setiap harinya. Menurut Najiyanti (199:9) menyatakan bahwa ikan lele sangkuriang membutuhkan makanan 3-5% dari berat lele keseluruhan. Jika memberikan pakan secara berlebihan maka hanya akan menyebabkan air kolam menjadi keruh dan mengurangi kandungan oksigen yang ada dalam air tersebut. Hal tersebut dikarenakan banyaknya mikroorganisme yang ada di kolam akibat kotorankotoran dalam kolam, salah satunya adalah pakan pelet yang tidak dimakan oleh ikan lele sangkuriang tersebut. Pakan yang sering digunakan dalam budidaya ikan lele ataupun pembenihan ikan lele adalah pelet, cacing sutra hanya diberikan ketika benih berumur 5 hari sampai dengan umur 1 hari seterusnya benih sudah diberikan pakan pelet, dari faktor pemberian pakan ini peneliti menarik hipotesis pakan pelet mengahambat pertumbuhan benih untuk siap tebar, oleh karena itu peneliti menggunakan perbandingan pemberian pakan cacing sutra dan pakan pelet dalam penelitian untuk mendapatkan hasil benih yang cepat siap tebar atau tanam dalam kolam. Mengetahui kebutuhan makanan ikan lele sangkuriang dalam setiap harinya yaitu 3%, 4%, dan 5%, maka, peneliti menggunakan teknik pemberian pakan dengan melihat kebutuhan pakan ikan lele tersebut dalam setiap harinya. Menurut Suseno (004: 45) bahwa pelet adalah pakan tambahan yang dicetak dalam bentuk butiran sebesar pil dan diberikan untuk ikan dalam tahap pembesaran. Formulasi pelet ada bermacam-macam tergantung dari bahan dasarnya. Dengan kata lain pelet merupakan pakan buatan yang terdiri dari berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan oleh pertumbuhan ikan lele sangkuriang. Menurut Najiyanti (199:9) kandungan gizi yang terdapat pada pelet antara lain protein 5%, lemak 10-5%, karbohidrat 10-0%, serta vitamin dan mineral 1%. Sedangkan Menurut Alex (011:19) cacing sutra (Tubifex), sering juga disebut cacing rambut atau cacing darah, merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidup berkoloni di perairan yang kaya akan bahan organik. Di dalam tubuh cacing sutra terkandung 57% protein, 13% lemak, dan 10% karbohidrat yang oleh karena itu merupakan pakan ikan yang baik, tidak terkecuali ikan yang dipelihara manusia seperti lele atau ikan hias. Kriteria kualitas pakan adalah kandungan proteinnya. Semakin tinggi kandungan proteinnya, kualitas pakan juga semakin bagus. Akan tetapi nutrisi lain seperti karbohidrat juga dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan lele sangkuriang. Pakan yang kandungan energinya atau karbohidratnya kurang akan menyebabkan ikan menggunakan sebagian protein sebagai sumber energi, sehingga bagian protein yang digunakan untuk pertumbuhan menjadi berkurang. Dengan kata lain jika benih ikan lele sangkuriang kekurangan karbohidrat maka akan menghambat pertumbuhan ikan lele tersebut. Maka peneliti membandingkan pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang berbeda antara

yang berkandungan protein tinggi dan yang berkandungan protein rendah. Pakan cacing sutra memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 57 %, selain itu juga cacing sutra mudah untuk dimakan oleh benih ikan lele,sehingga dari kandungan protein dalam cacing sutra dapat memacu pertumbuhan ikan lele sangkuriang menjadi cepat. Berdasarkan proses penelitian ini, kedua perlakuan mendapatkan jenis benih ikan lele sangkuriang yang sama, dan ukuran yang sama. Dari kedua perlakuan diberikan benih yang sama, perlakuan pertama yang disimbolkan dengan (A) yaitu perlakuan yang diberikan pakan cacing sutra sedangkan perlakuan kedua disimbolkan dengan (B) diberikan pakan pelet. Pada penelitian ini terdapat perbadaan pertumbuhan pada kedua perlakuan. Pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang pada perlakuan B sangat lambat dibandingkan dengan perlakuan A. Hal itu disebabkan karena kurangnya nutrisi yang terdapat pada pelet dibandingkan dengan pakan cacing sutra. Pakan yang kandungan energinya atau karbohidratnya kurang akan menyebabkan ikan menggunakan sebagian protein sebagai sumber energi, sehingga bagian protein yang digunakan untuk pertumbuhan menjadi berkurang. Oleh sebab itu pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang pada perlakuan yang diberikan pakan pelet mengalami lambat dalam pertumbuhannya. Tabel di atas menunjukkan perbedaan yang begitu nampak dalam parameter pengukuran panjang benih ikan lele sangkuriang dalan waktu 30 hari. Rata-rata panjang benih ikan lele sangkuriang pada perlakuan yang A adalah 7,384 cm lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang B. Pada perlakuan pemberian pakan cacing sutra efek yang dihasilkan untuk pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang sangat besar, dengan kandungan gizi yang terdapat pada tubuh cacing sutra terkandung 57% protein, 13% lemak, dan 10% karbohidrat Alex (011:19). Yang oleh karena itu merupakan pakan ikan yang baik sehingga dapat memacu menjadi cepat dan maksimal. Faktor yang utama dalam penelitian ini yaitu berupa nutrisi yang berasal dari pemberian pakan cacing sutra. Pakan cacing sutra yang banyak mengandung protein dan karbohidrat serta lemak yang cukup akan memberikan pengaruh pertumbuhan pada benih ikan lele sangkuriang dalam penelitian ini karena sumber protein untuk pertumbuhan tidak berkurang untuk menutupi kekurangan nutrisi lain. Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa benih ikan lele sangkuriang (Clarias sp) yang diberi pakan cacing sutra lebih baik pertumbuhannya daripada pemberian pakan pelet. Hal tersebut diperkuat dengan uji hipotesis yang menunjukkan F hit >F daf (pada taraf signifikasi 5%). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan rata-rata sangkuriang antara nutrisi yang diperoleh dari pakan cacing sutra dan nutrisi dari pakan pelet.. Pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang yang diperoleh dari nutrisi pakan cacing sutra lebih 3

tinggi dari pada nutrisi yang diperoleh dari pakan pelet. 3. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Dalam rangka mengatasi keterbatasan benih ikan lele sangkuriang maka untuk menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang yang lebih cepat dan lebih baik sebaiknya mengunakan sumber nutrisi atau pakan berupa cacing sutra.. Bagi pendidik dapat dijadikan rujukan dalam memilih sumber belajar biologi pada konsep pertumbuhan dan perkembangan. 3. Bagi peserta didik dapat dijadikan sebagai bahan pengayaan dalam memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan. 4. Bagi pembudidaya dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan dan meningkatkan hasil produksi pembenihan. Najiyati, Sri. 199. Memelihara Lele Dumbo Di Kolam Taman. Jakarta: Penebar Swadaya. Suseno, Djoko, 004. Pengolahan Usaha Pembibitan Ikan Emas. Jakarta: Penebar Swadaya. DAFTAR RUJUKAN Alex, M, S. 011. Budidaya Berbagai Macam Cacing. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Arikunto, Suharsimi. 006. Prosedur Penelitian Suatupendekatan Praktik. Jakarta: PT. ASDI Mahasatya. Mahyuddin, Kholish. 011. Pembesaran Lele. Jakarta: Penebar Swadaya. 4