III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

I. PENDAHULUAN. Al yang terbentuk dari 2 (dua) komponen utama yakni silika ( SiO ) dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MAGNET PERMANEN BAO.(6-X)FE2O3 DARI BAHAN BAKU LIMBAH FE2O3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juni hingga Desember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

LAMPIRAN 1. Peralatan dan Bahan Penelitian

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen.

Pengaruh Penambahan Periclase (0,10,15)% terhadap Karakteristik Struktur dan Kekerasan Kordierit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

MIKROSTRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK CORDIERITE BERBASIS SILIKA SEKAM PADI DENGAN PENAMBAHAN MAGNESIUM OKSIDA (0, 20, 25, DAN 30%) (Skripsi) Oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

3 Metodologi Penelitian

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan material keramik komposit LSM-YSZ-GDC

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2014, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini mengungkapkan metode penelitian secara keseluruhan yang

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei s.d. Oktober 2015,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Karena tujuan dari

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode screen printing melalui proses :

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

Transkripsi:

24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Kimia Instrumentasi FMIPA Universitas Lampung, dan Laboratorium Gedung 42 BATAN. B. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: sekam padi, aquades, larutan KOH 5% sebagai media ekstraksi, HCl 10%, Magnesium oksida (MgO) SIGMA- ALDRICH (63093-250G-F), Alumina (Al 2 O 3 ) SIGMA-ALDRICH product of Germany (11028-500G). 2. Alat Penelitian Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kompor listri, spatula, kertas saring, ph indikator, oven, mortar dan pastel, saringan 63 μm, aluminium foil, krusibel (cawan), beaker glass, alat press hidrolik GRASEBY SPECAC, furnace Bamstead Thermolyne 48000, pengukur konduktivitas listrik, dan SEM (Scanning Electron Microscopy).

24 C. Preparasi Sampel Sebelum melakukaan preparasi, sekam padi terlebih dahulu dicuci menggunakan air panas, hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti tanah, pasir, debu, dan zat pengotor lain. Setelah pencucian, sekam padi dikeringkan dengan panas sinar matahari selama kurang lebih dua hari, dengan suhu sekitar 35 C. Pengeringan menggunakan panas matahari lebih efektif karena selain lebih penyebaran panas yang bertahap dan menyeluruh, sehingga penyerapan air ke udara merata (Harsono, 2002). Setelah kering, kemudian sekam ditimbang sebanyak 50gram sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. 1. Ekstraksi Sekam Padi Ekstraksi sekam padi bertujuan untuk mendapatkan silika terlarut (sol) dalam filtrat. Tahapan ekstraksinya yaitu, sekam yang telah bersih dan ditimbang sebanyak 50gram, dimasukkan ke dalam gelas buchner kemudian ditambahkan larutan KOH5%. Sekam yang telah direndam dalam larutan KOH 5% kemudian dididihkan selama kurang lebih 30 menit menggunakan kompor listrik dengan daya 600 watt sambil terus diaduk agar panasnya merata dan busa tidak meluap. Setelah uap panas hilang, ampas sekam dipisahkan dari ekstrak sekam untuk memperoleh filtrat silika terlarut (sol). Kemuadia filtrat sol ditutup dengan aluminium foil dan didiamkan selama kurang lebih 24 jam, proses ini disebut aging (penuaan). Setelah aging, selanjutnya meneteskan larutan HCl 10% ke dalam sol silika setetes demi setetes untuk memperoleh gel silika. Gel yang terbentuk kemudian disaring menggunakan kertas saring. Mencuci gel yang masih berwarna cokelat dengan air hangat dan pemutih hingga warna gel menjadi putih. Silika gel kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 110 C

25 selama 7 jam hingga diperoleh silika padatan. Selanjutnya menggerus silika padatan menggunakan mortar dan pastel hingga menjadi serbuk halus dan berwarna putih. Serbuk ini kemudian dikalsinasi pada suhu 110 C selama 3 jam untuk menghilangkan sisa-sisa zat yang mudah menguap (volatil). 2. Preparasi Cordierite Preparasi cordierite dilakukan dengan menggunakan metode padatan. Bahanbahan seperti MgO, Al 2 O 3, dan SiO 2 ditimbang menggunakan neraca digital dengan perbandingan mol 2:2:5 atau perbandingan berat 14:34:52wt%. Kemudian mencampur (mixing) bahan-bahan tersebut dan menggerusnya selama 3 jam hingga homogen. Setelah penggerusan, campuran ketiga bahan tersebut diayak menggunakan pengayak dengan ukuran 63μm untuk memperoleh serbuk cordierite. 3. Preparasi Paduan Cordierite-Alumina Cordierite yang telah dipreparasi, selanjutnya ditambahkan alumina dengan persentase berat 0, 20, 25, dan 30wt% dari berat total 40gram. Kemudian mencampur kedua paduan bahan tersebut dengan stirrer selama 4 jam, menggunakan alkohol sebagai media pencampurannya. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat cordierite dengan larutan alkohol. Mengeringkan filtrat dengan suhu 70 C selama 2.5 jam. Kemudian menggerus dan mengayak kembali hingga diperoleh serbuk paduan cordierite-alumina. D. Pressing Sampel uji yang masih berupa serbuk, kemudian dijadikan bentuk pellet. Sampel yang telah dipreparasi kemudian dilakukan pemadatan atau pencetakan dengan

26 alat pressing. Sampel ditimbang dengan berat masing-masing sampel sebanyak 3 gram. Sebelum dipadatkan, sampel dipanaskan pada suhu 110 C hingga benarbenar kering. Alat yang digunakan dalam proses pressing adalah penekan (hidrolik) yang besar tekanannya dapat diatur. Sampel ditekan dengan beban 5 ton. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pressing adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan sampel dan alat pressing. b. Memasukkan sampel ke dalam cetakan pressing yang berbentuk silinder. c. Mengunci alat pressing dengan memutar skrup. d. Melakukan pemompaan untuk menentukan berat beban sebesar 5 ton. e. Memutar skrup untuk membuka alat pressing. f. Memompa tuas untuk mengeluarkan pellet. E. Sintering Proses sintering dilakukan dengan menggunakan tungku pembakaran (furnace) listrik yang memiliki pengaturan suhu. Temperatur yang digunakan dalam proses sintering ini adalah 1200 C dengan kenaikan suhu 5 C per menit dan waktu tahan selama 3 jam. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses sintering adalah sebagai berikut. a. Menyiapakan sampel yang akan disintering. b. Memasukkan sampel ke dalam tungku pembakaran. c. Menghubungkan aliran listrik dengan tungku pembakaran. d. Menghidupkan tungku listrik dengan menekan saklar pada posisi ON. e. Mengatur suhu yang diinginkan yaitu 1200 C dengan waktu tahan selama 3 jam.

27 f. Mematikan tungku listrik setelah proses sintering selesai. g. Mengeluarkan sampel dari tungku pembakaran. F. Penyusutan (Shrinkage) Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran penyusutan adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan sampel sebelum dan sesudah sintering. b. Menimbang masing-masing sampel menggunakan neraca untuk mengetahui massa sampel. c. Mencatat massa sampel di mana M 0 adalah massa sebelum sintering, dan M adalah massa sesudah sintering. d. Menghitung nilai penyusutan dengan rumus: M0 M S = M0 x 100% G. Densitas dan Porositas Uji ini dapat diakukan secara bersamaan dengan langkah sebagai berikut. a. Menyiapkan sampel yang akan diuji. b. Menimbang sampel dalam keadaan kering dengan neraca digital untuk menentukan berat sampel kering (Mk). c. Sampel kering dimasukkan ke dalam beaker glass berisi air dan direbus selama 5 jam. d. Setelah perebusan selama 5 jam, sampel didiamkan selama 24 jam agar terjadi penjenuhan.

28 e. Setelah yang telah dijenuhkan kemudian dilap dengan tissue dan dilakukan penimbangan untuk memperoleh berat sampel jenuh (Mj). f. Mengikat sampel dengan benang dan melakukan penimbangan dengan sampel berada di tengah-tengah air pada gelas, untuk memperoleh berat sampel basah (Mb). g. Melakukan perhitungan densitas dan porositas dengan persamaan berikut. ρ= ε = Wk Wj Wb x ρ air Wj Wk Wj Wb 100% di mana ρ : Densitas (gr/cm 3 ) Wk Wj Wb : Berat sampel kering (di udara) (gr) : Berat Jenuh (gr) : Berat Basah (gr) ε : Porositas (%) H. Uji Konduktivitas Listrik Untuk mengetahui nilai konduktivitas listrik sampel dilakukan pengukuran konduktivitas listrik dengan metode two point probe alat LCR. Langkah-langkah pengukuran adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan sampel paduan cordierite-alumina dengan komposisi 0, 20, 25, 30wt%. b. Menyiapkan perangkat pengukuran konduktivitas listrik dengan program LCR, komputer dan LCR tester dalam kondisi hidup.

29 c. Memasang sampel yang akan diukur konduktivitas listriknya pada sample hoolder. d. Memasang kabel dari perangkat LCR tester yang terhubung langsung pada komputer dengan dua elektroda di kedua sisi sample hoolder. e. Merunning program LCR pada frekuensi listrik yang diinginkan. f. Mengambil data berupa nilai konduktivitas listrik dan grafik hubungan antara frekuensi listrik dengan konduktivitas listrik. I. Analisis Sampel Menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM)/EDS Dari masig-masing sampel dilakukan analisa menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM)/EDS yang bertujuan untuk mengetahui mikrostruktur dari bahan keramik paduan cordierite alumina dengan perbesaran 1.000, 5.000, dan 10.000X. Proses pengambilan gambar pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Menyiapkan sampel yang akan dianalisis, kemudian merekatkannya pada specimen holder. 2. Membersihkan sampel yang telah terpasang pada holder menggunakan hand blower. 3. Memasukkan sampel ke dalam mesin couting untuk melapisi permukaan sampel, berupa gold-poladium selama 4 menit, sehingga menghasilkan lapisan dengan ketebalan 200-400Å. 4. Memasukkan sampel ke dalam specimen chamber. 5. Melakukan pengamatan dan pengambilan gambar pada layar SEM dengan mengatur perbesaran yang diinginkan yaitu 1.000X, 5.000X, dan 10.000X (kali).

30 6. Menentukan spot untuk analisis EDS pada monitor SEM. 7. Pengambilan gambar SEM/EDS. Instrumen SEM/EDS dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Instrumen Scanning Microscopy Electron (SEM)/EDS

31 J. Diagram Alir Penelitian 1. Preparasi dan Ekstraksi Sekam Padi Proses ekstraksi untuk mendapatkan silika sekam padi dijelaskan melalui Gambar 4. Sekam Padi 50 gram sekam + KOH 5% Sol Silika Dicuci dan direndam air panas Dikeringkan Sinar Matahari ±2 hari Ditimbang Dipanaskan selama 30 menit Di saring Gel Silika Silika Padatan Serbuk Silika Didiamkan selama 24 jam (aging) Ditambahkan HCl 10% Dicuci dengan larutan pemutih Dikeringkan pada suhu 110 C selama 7 jam Digerus hingga halus Dikalsinasi pada 110 C selama 3 jam Gambar 4. Diagram Alir Preparasi dan Ekstraksi Sekam Padi

32 2. Preparasi Paduan Cordierite-Alumina Proses preparasi cordierite-alumina dijelaskan melalui gambar 5. MgO, Al 2 O 3, dan SiO 2 Bubuk Cordierite Filtrat Bubuk Paduan Cordierite- Alumina Hasil Ditimbang Dicampur (mixing) Digerus dan diayak dengan ukuran 63 μm Ditambahkan Alumina (0, 20, 25. dan 30%) Dicampur hingga homogen menggunakan magnetic stirrer selama 4 jam dengan media alcohol Dikeringkan pada 70 C selama 2.5 jam Digerus dan diayak dengan ukuran 63 μm Dicetak / pelleting Disintering pada 1200 C waktu tahan 3 jam Uji fisis dan karakterisasi Gambar 5. Diagram Alir Preparasi Paduan Cordierite-Alumina