Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANCA INDERA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

PELAKSANAAN TINDAKAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencoba menjawab tingkat pemahaman siswa dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Aslian Yali Kintja, Samsurizal, M. Sulaeman, dan Haerudin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Biromaru tahun 201, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Inpres Biromaru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindaan kelas. Jenis data digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah kelas V SD Inpres Biromaru dengan jumlah siswa 29 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil aktivitas guru pada siklus I diperoleh skor total rata-rata 2,3% dikategorikan sedang. Untuk aktivitas siswa diperoleh 0.3% juga dikategorikan sedang. Adapun aktivitas guru pada siklus II, diperoleh skor total rata-rata 76.9% dan dikategorikan, untuk aktivitas siswa diperoleh skor total rata-rata 98.0% juga dikategorikan. Sedangkan hasil belajar pada siklus I, diperoleh presentase daya serap klasikal 70.5% dan presentase ketuntasan belajar 68.9% adapun hasil belajar pada siklus II, mengalami peningkatan dengan presentase daya serap klasikal 93.1% dan presentase ketuntasan belajar mencapai 85.2% peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Inpres Biromaru melalui dua siklus. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V SD Inpres Biromaru. Kata Kunci: Hasil Belajar, Kooperatif Tipe Jigsaw. I. PENDAHULUAN Pelajaran IPA merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari dan dikembangkan pada berbagai tingkat pendidikan. Oleh sebab itu pembelajaran IPA merupakan sarana yang ampuh bagi siswa dengan mempelajari ilmu-ilmu lain. Melalui pembelajaran IPA siswa dapat berfikir logis secara sistimatis dan mencermati praktek kehidupan sehari-hari. Salah satu faktor penentu keberhasilan adalah kemampuan guru mengajar dengan seorang guru dituntut untuk mengembangkan strategi mengajar yang mengarah kepada keaktivan obtimal belajar siswa. Guru tidak hanya dituntut 79

untuk mampu menguasai materi pembelajaran saja akan tetapi guru harus mampu menggunakan suatu program pengajaran yang sesuai dan tepat, dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan (Umaedi dkk,2008). Secara umum, proses belajar mengajar di SD Inpres Biromaru cenderung berpusat pada guru. Akibatnya proses belajar mengajar lebih menekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran. Menurut Sidi, (2001) menyatakan bahwa siswa yang sekedar mempeoleh informasi dan kemudian hanya menghafalnya, padahal yang lebih penting dalam pembelajaran adalah bagaimana guru memberikan pengalaman berarti kepada siswa yang dapat meninggalkan bekas. Kenyatan di kelas V SD Inpres Biromaru, masih ditemukan beberapa kelemahankelemahan dalam proses pembelajaran seperti pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dan kurangnya kebiasaan berbagi informasi dengan teman sekelas. Kelemahan-kelemahan tersebut mengakibatkan hasil belajar sisswa kelas V rendah. Hal tersebut berhubungan dengan perolehan nilai rata-rata mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Inpres Biromaru dalam dua tahun terakhir relatif rendah seperti dikemukakan dalam Tabel 1.1 sebagai berikut. Tabel 1. Data Nilai Rata-rata Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Inpres Biromaru Tahun Pelajaran 2012-2013 dan 2013-201 No Tahun Pelajaran Semester 1 Semester 2 1. 2012 2013 5,55 6.25 2. 2013 201 6,23 6,58 Rendahnya perolehan nilai siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah tersebut perlu diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai, berdasarkan hal tersebut, seorang guru dituntut untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif dengan penekanan bahwa siswa yang lebih aktif dan dapat mengembangkan pengetahuannya. Salah satu model pembelajaran yang saat ini sedang berkembang adalah model kooperatif tipe Jigsaw. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini akan mengembangkan berbagai ketrampilan dasar (life skills) yang penting bagi siswa. Ketrampilan-ketrampilan tersebut meliputi pengembangan keputusan, pemecahan masalah, berpikir kritis, 80

berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar teman, kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi, dan mengatasi stress (Erik dan LeAnn, 2011). a. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Inpres Biromaru. b.tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Biromaru pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. II. METODOLOGI Seting dan Subjek Penelitian Seting dalam penelitian ini adalah siswa SD Inpres Biromaru yang berjumlah 29 orang yaitu 17 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, sedangkan objek penelitian ini siswa kelas V SD Inpres Biromaru. Teknik pengambilan sampel ini dilaksanakan dalam siklus berulang. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan tingkah laku yang ingin dicapai. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis data: Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi: - hasil belajar - Aktivitas belajar - Data hasil Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran b. Sumber data : sumber data yang diperoleh siswa dan guru. Tehnik Pengumpulan Data 1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa pada tiap akhir siklus. 81

2. Data aktivitas belajar siswa akan diambil dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh oserver. 3. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: DSI = X Y 100 % Keterangan: DSI = Daya serap individu X Y = Skor yang diperoleh siswa = Skor maksimal soal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentasi daya serap individu sekurang-kurangnya 65% (Yuyun, dkk., 2008). a. Ketuntasan Belajar Klasikal Ketuntasan belajar klasikal dianalisis sebagai berikut: KBK = N S 100 % Keterangan : N = Jumlah siswa yang tuntas S = Jumlah siswa seluruhnya KBK = Ketuntasan belajar klasikal Seluruh kelas dikatakan tuntas belajar jika persentasi klasikal sudah mencapai 75%. (Yuyun, dkk., 2008) b. Daya serap klasikal DSK DSK = P I 100 % Keterangan: P = Skor yang diperoleh siswa I = Daya Serap Klasikal = Jumlah skor maksimal soal 82

Suatu kelas dikatakan tuntas secara klasikal jika persentasi daya serap klasikal mencapai 85%. (Yuyun, dkk., 2008). Merupakan proses penampilan inti sari dari sajian dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas. Analisis data hasil observasi terhadap aktifitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh peneliti menggunakan analisis persentasi skor. Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor 1, sedang diberi skor 2, diberi skor 3, dan diberi skor. Selanjutnya dihitung persentasi rata-rata menurut rumus dari (Yuyun, dkk., 2008) sebagai berikut : Nilai rata rata = Jumlah Skor Skor Maksimal 100 % Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut : 85 % < NR <100 % : Sangat Baik 75 % < NR < 8 % : Baik 65 % < NR < 7 % : Sedang 0 % < NR < 6 % : Kurang III. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap bidang studi IPA yang telah di ajarkan, maka pada tahap pra tindakan ini peneliti memberikaan tes awal kepada para siswa sebanyak 10 butir soal berbentuk tes pilihan ganda. Hasil tersebut selengkapnya disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Analisis tes awal siswa sebelum dilaksanakan penerapanpembelajaran kooperatif tipe Jigsaw No Aspek Perolehan Hasil 1. 85 < N < 100 1 orang 2. 75 < N < 85 orang 3. 65 < N < 75 8 orang. N < 65 16 orang 5. Persentasi ketuntasan klasikal.8 % 6. Persentasi daya serap klasikal 57.6 % 7. Skor rata-rata 77.7 % 83

Berdasarkan table 2, hasil pelaksanaan tes awal yang diberikan kepada responden ternyata dari 29 orang siswa belum memahami konse Hal ini membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari daya serap siswa dimana dalam mengerjakan soal belum mencapai 85 %. Dengan demikian siswa kelas V SD Inpres Biromaru pada semester 1 belum memahami isi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Oleh karena itu, dicoba menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPA. Alam Pelaksanaan siklus I memperoleh hasil observasi aktivitas siswa berupa lembar penilaian. Observasi terhadap siswa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Dari hasil observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar didapatkan hasil seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Oservasi Aktivitas Siswa Tindakan Siklus I Aspek yang diamati Kegiata Awal - Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Pertemuan I Pertemuan II Skor Kriteria Skor Kriteria 2 Cukup 2 cukup - Mendengarkan dan memperhatikan informasi atau penjelasan guru 2 Cukup 3 - Memberikan tanggapan tentang hal yang dipelajari dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari 2 Cukup 3 Kegiatan Inti - Duduk dalam kelompok diskusinya masing-masing 1 Kurang 2 cukup - Membagikan LKS pada setiap anggota kelompoknya 2 Cukup 3 - Memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru tentang prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 1 Kurang 2 cukup - Masuk dalam kelompok diskusi, dilanjutkan dengan berdiskusi. 2 Cukup 3 Baik 8

- Menginformasikan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok ahli 1 kurang 2 cukup kekelompok asal. - Mempresentasikan hasil akhir di depan kelas 1 Kurang 2 cukup - Menanyakan hal-hal yang belum dipahami - Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hasil diskusi kelompok kecilnya 2 cukup 3 2 cukup 3 Kegiatan Akhir - Menyimpulkan hasil diskusi 2 Kurang 3 - Mencatat tugas tugas yang diberikan guru 1 Cukup 2 cukup Jumlah Skor 21 33 Skor Maksimal 52 52 Persentasi % 0.3% 63.% Keteranngan: 1=Kurang, 2= Cukup, 3= Baik, = Sangat Berdasarkan data observasi Tabel 3, masih dalam kategori kurang pada persentasi pertemuan pertama 0.3% dan pertemuan ke dua 63.% masuk kategori sedang. Kekurangan-kekurangan ini dapat di lihat pada kegiatan inti aspek ke (masuk dalam kelompok diskusi masing-masing, dilanjutkan dengan diskusi) siswa masih agak kaku dalam berdiskusi, kemudian pada kegiatan inti yaitu (mempersentasikan hasil akhir di depan kelas) saat mempersentasikan hasil diskusi siswa masih mengalami kesulitan. Tetapi pada kegiatan inti (aspek 1, 3, 5, dan 6) masih kurang. Begitu pula pada kegiatan akhir dalam hal menyimpulkan hasil diskusi, siswa belum melakukannya. Ini disebabkan karena model pembelajaran seperti ini masih asing, namun proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar karena guru terus memberi bimbingan dalam berdiskusi. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 29 dari skor maksimal 52, dengan demikian persentasi nilai rata-rata adalah 0.3%. Sedangkan untuk pertemuan kedua jumlah skor yang diperoleh 33 dari skor maksimal 52 dengan persentasi rata-rata 63.%. Adapun hasil penilaian observasi kinerja pada pertemuan 1 terlihat sedang dan pertemuan 2 terlihat. Hal ini berarti taraf keberhasilan aktivitas siswa pada tiap kali pertemuan belum mengalami peningkatan. 85

Melihat hasil belajar pada siklus I, maka direncanakan untuk melakukan tindakan siklus II. Tindakan siklus II ini, dilaksanakn dalam 2 kali pertemuan di kelas V, 1 kali pertemuan KBM dan 1 kali pertemuan tes akhir siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada tanggal 3 dan 11 Juni 201, dengan mengacu pada skenario pembelajan dengan penerapan kooperatif tipe Jigsaw dan menyajikan materi dan sub pokok bahasan pesawat sederhana. Hasil Observasi Tindakan Siklus II Observasi terhadap aktivitas siswa di kelas dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah dibuat seperti yang dilakukan pada siklus I. Adapun hasil observasi siswa terlihat pada Tabel. Tabel. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tindakan Siklus II Pertemuan I Pertemuan II aspek yang diamati Skor Kriteria Skor Kriteria Kegiatan Awal - Kesiapan siswa dalam mengikuti 3 Baik kegiatan pembelajaran - Mendengarkan dan memperhatikan 3 Baik informasi atau penjelasan guru - Memberikan tanggapan tentang hal yang dipelajari dan kaitannya dalam 3 Baik kehidupan sehari-hari Kegiatan Inti - Duduk dalam kelompok diskusinya 3 Baik masing-masing - Membagikan LKS pada setiap 3 Baik anggota kelompoknya - Memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru tentang prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 86

- Masuk dalam kelompok diskusi, dilanjutkan dengan berdiskusi. - Menginformasikan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok Ahli 3 kekolompok Asal - Mempresentasikan hasil akhir 3 Baik diskusi kelompok. - Menanyakan hal-hal yang belum dipahami - Mengerjakan tugas kelompok secara berdiskusi Kegiatan Akhir - Menyimpulkan hasil diskusi 3 Baik 3 - Mencatat tugas tugas yang diberikan guru Jumlah Skor 51 Skor Maksimal 52 52 Persentasi % 8.6% 98.0% Keterangan : 1 = Kurang, 2 = cukup, 3 =, = Berdasarkan data observasi tindakan siklus II pada Tabel diatas dapat di lihat pada kegiatan ini telah mengalami perubahan. Siswa banyak yang telah menguasai konsep pelajaran yang diajarkan melalui penerapan kooperatif tipe Jigsaw. Perubahan ini juga terjadi pada guru yang mengajarkan materi pelajaran IPA. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat perbedaan peningkatan aktivitas belajar siswa dan peningkatan nilai pada setiap siklus, hal ini disebabkan karena pada refleksi siklus I, dapat diketahui kekurangan yang ada sehingga pada perencanaan siklus II sudah dilakukan peran-peran pembelajaran agar pada siklus II nanti terjadi peningkatan aktivitas maupun ketuntasan siswa. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 21 dari skor maksimal 52, dengan demikian persentasi nilai rata-rata adalah 87

0.3%. Sedangkan untuk pertemuan kedua jumlah skor yang diperoleh 33 dari skor maksimal 52 dengan persentasi rata-rata 63.%. Adapun hasil penilaian observasi kinerja pada pertemuan 1 terlihat sedang dan pertemuan 2 terlihat. Hal ini berarti taraf keberhasilan aktivitas siswa pada tiap kali pertemuan belum mengalami peningkatan. Perubahan ini terjadi pada siklus II, sehingga ada kemajuan guru dalam hal memberi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini dapat dilihat skor diperoleh pada pertemuan pertama pada siklus II yaitu dari skor maksimal 52 dengan kriteria yaitu 8.6%, sedangkan jumlah skor untuk pertemuan kedua pada siklus II adalah 51dari skor maksimal 52 dengan kriteria yaitu 98.0%. Perlu diadakan peran dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Oleh karena itu, dilamelihat hasil siklus I yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka kukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Dengan demikian pada siklus II ini guru lebih meningkatkan kinerjanya, memperi kekurangan pada siklus I, sehingga pada siklus ini siswa semakin siap dalam menerima pelajaran, semakin memperhatikan materi yang disampaikan dan guru lebih bisa memotivasi siswa dan memberikan penghargaan serta menumbuhkan keberanian siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil oservasi tes awal daya serap klasikal yang diperoleh siswa 57.6% dan ketuntasan klasikal.8%. dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw daya serap klasikal yang diperoleh siswa mencapai 85.2% dan ketuntasan klasikal 93.1%. sehingga pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan minat belajar siswa. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajara sains siswa kelas V SD Inpres Biromaru. Hal ini terlihat dari hasil observasi guru 88

dan aktivitas siswa selama pembelajaran di mana pada siklus I masuk dalam kategori sedang yaitu pertemuan I 0.3% dan pertemuan II 63.%, dan pada siklus II meningkat yaitu pertemuan I 8.6% dan pertemuan II kategori dan pertemuan II 98.0% kategori. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada siklus I siswa yang tuntas klasikal 68.9% dengan jumlah siswa yang tuntas individu 20 orang, dan daya serap klasikal masing-masing adalah 70,6%. Pada siklus II, siswa yang tuntas individu masing-masing 27 orang, ketuntasan klasikal 93.1% dan daya serap klasikal adalah 85.2%. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan saran yaitu Guru harus memperhatikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara bertahap dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang digunakan sebagai alat ukur, sehingga guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Eric, J dan LeAnn, N, (2011). Deeper Learning 7 Strategi Luar Biasa untuk Pembelajaran yang Mendalam dan tak terlupakan. Jakarta: Ideks. Indra, D.S, (2001). Menuju Masyarakat Belajar Mengagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Paramadina dengan Logos Wacana Ilmu. Umaedi Dkk, (2008) Manejemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka. Yuyun, D. Husnul, C, dan Herawati. S, (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia Publishing. 89