KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id Undang-undang Terkait Dengan Industri Tertentu, Undangundang Anti Monopoli. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE
Pengertian Monopoli Menurut UU No.5 Bab I Pasal 1 huruf a : Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
Praktek monopoli Praktek monopoli, adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha, yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu, sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Ruang Lingkup Aturan Antimonopoli Pelaku usaha, dilarang melakukan penguasaan pasar atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan tidak sehat. Pelaku usaha, patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi atau pemasaran barang apabila:
Ruang Lingkup Aturan Antimonopoli (sambungan) Barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada subtitusinya. Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk kedalam persaingan usaha barang dan atau jasa yang sama. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha, menguasai lebih dari 50 % (lima puluh persen ) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
Tujuan Anti Monopoli a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menegah, dan pelaku usaha kecil.
Tujuan Anti Monopoli (sambungan) c. Mencegah praktek monopoli atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan pelaku usaha. d. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
UU. No.5 Tahun 1999 sebagai Regulator Persaingan Usaha Mengatur : a) Perjanjian Tertentu yang Dilarang Oleh Undang-undang. b) Penetapan Harga (Price Fixing). c) Timbulnya Diskriminasi Harga (Price Discrimination) d) Penetapan Harga Dibawah Harga Pasar atau Jual Rugi. e) Penetapan Harga Jual Kembali..
UU. No.5 Tahun 1999 sebagai Regulator Persaingan Usaha Mengatur : (sambungan) f) Perjanjian Pemboikotan (Group Boycot) g) Perjanjian Kartel. h) Perjanjian Trust i) Perjanjian Oligopsoni j) Perjanjian Integrasi Vertikal (Vertical Integration) k) Perjanjian Tertutup (Exlusive Dealing)
UU. No.5 Tahun 1999 sebagai Regulator Persaingan Usaha Mengatur : (sambungan) l) Exlusive Distribution Agreement m) Tying Agreement n) Perjanjian dengan Pihak Luar Negeri
Kegiatan Yang Dilarang Oleh Undang-undang Antimnopoli. Monopoli Monopsoni. Jual Rugi (Predatory Pricing). Kecurangan Dalam Menetapkan Biaya Produksi. Persekongkolan (Conspiracy/Collusion
Persekongkolan yang dilarang UU Antimonopoli. Persekongkolan Tender. Persekongkolan Untuk Memperoleh Rahasia Perusahaan. Persekongkolan Untuk Menghambat Pasokan Produk
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dan Penegakkan Hukum Persaingan Di Indonesia. Pemerintah membentuk Komisi Pengawasan Persaingan Usaha, yang disingkat menjadi KPPU, berdasarkan Keppres Nomor 75 Tahun 1999 Tujuannya adalah untuk mengawasi pelaksanaan UU Antimonopoli (UU No5 Tahun 1999).
Tugas dan Wewenang KPPU a) Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha yang tidak sehat. b) Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan/atau tindakan pelaku usaha, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha yang tidak sehat.
Tugas dan Wewenang KPPU (sambungan-1) c) Melakukan penilaian atas tidak adanya penyalah-gunaan posisi dominan, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha. d) Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang komisi sebagaimana diatur dalam pasal 36 UU Antimonopoli.
Tugas dan Wewenang KPPU (sambungan -2) e) Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah, yang berkaitan dengan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidaak sehat. f) Menyusun pedoman dan/atau publikasi yang berkaitan dengan UU Nomor 5 Tahun 1997. g) Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja komisi kepada presiden dan DPR.
Pasal 36 UU Antimonopoli, KPPU Diberikan Wewenang Untuk Melakukan Hal-hal Sebagai Berikut: 1. Menerima laporan dari masyarakat dan/atau dari pelaku usaha, tentang dugaan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. 2. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha, dan/atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 36 UU Antimonopoli, KPPU Diberikan Wewenang Untuk Melakukan Hal-hal Sebagai Berikut : (sambungan -1) 3. Melakukan penyelidikan dan/atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang ditemukannya sebagai komisi, atas hasil penelitianya. 4. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan/atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 36 UU Antimonopoli, KPPU Diberikan Wewenang Untuk Melakukan Hal-hal Sebagai Berikut : (sambungan -2) 5) Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan UU Antimonopoli. 6) Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, dan setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran ketentuan UU Antimonopoli.
Pasal 36 UU Antimonopoli, KPPU Diberikan Wewenang Untuk Melakukan Hal-hal Sebagai Berikut : (sambungan -3) 7. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang yang dimaksud dalam poin 5 dan 6 tersebut diatas, yang tidak bersedia memenuhi panggilan Komisi VIII DPR. 8. Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitanya dengan penyelidikan dan/atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan UU Antimonopoli.
Pasal 36 UU Antimonopoli, KPPU Diberikan Wewenang Untuk Melakukan Hal-hal Sebagai Berikut : (sambungan -4) 9. Mendapatkan meneliti, dan/atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain untuk keperluan penyelidikan dan/atau pemeriksaan. 10. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidaknya kerugian dipihak pelaku usaha lain atau masyarakat.
Pasal 36 UU Antimonopoli, KPPU Diberikan Wewenang Untuk Melakukan Hal-hal Sebagai Berikut : (sambungan -5) 11.Memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. 12.Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar Antimonopoli.
Daftar Pustaka http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/uu_1999_5.pdf https://www.academia.edu/7231490/makalah-anti-monopoli-danpersaingan-curang, http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/pengertian-fungsi-jenispasar/pengertian-ciri-ciri-pasar-oligopoli/ http://kbbi.web.id/monopoli http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/anti-monopoli-danpersaingan-usaha/, http://kmukti.blogspot.com/2011/04/undang-undang-tentang-oligopolidan.html http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian monopoli-perdagangan.html.
gxü Åt ^tá {