BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

Pola buang air besar pada anak

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Ekskresi Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Mitos & Fakta Mengenai Hidrasi Hal yang Perlu di ketahui Dokter

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat penuaan. Sesuai dengan pertambahan usia, terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Universitas Sumatera Utara

2

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkkan oleh semua makhluk hidup termasuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

2. ( ) Tidak lulus SD 3. ( ) Lulus SD 4. ( ) Lulus SLTP 5. ( ) Lulus SLTA 6. ( ) Lulus D3/S1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

Fungsi Cairan Tubuh Manusia, Gejala Dehidrasi Dan Cara Mengatasi Kehilangan Cairan Tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi produk

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini minuman isotonik sedang berkembang pesat di Indonesia pada

MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif pada pengecatan gram

Pokok Bahasan: GASTROENTEROLOGI dan HEPATOLOGI Sakit perut berulang M. Juffrie

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang telah direncanakan dan dilakukan secara berulang-ulang dengan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB I PENDAHULUAN. suatu industri minuman yang dikemas dalam kantong plastik. Minuman

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. berlebihan dan kondisi fisik yang lain dapat mengakibatkan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

TINJAUAN PUSTAKA Lansia Asupan dan Keluaran Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

RINGKASAN Herlina Gita Astuti.

KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep.An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Minum 2.1.1. Definisi Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, meliputi : 1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga 2. Air yang didistribusikan melalui tangki air 3. Air Kemasan 4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya, antara lain : 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Syarat syarat air minum adalah, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air minum juga seharusnya tidak mengandung kuman patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat

mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air (Slamet, 2004). 2.1.2. Sumber Air Minum Menurut Chandra (2007), air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut antara lain : a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun. c. Tidak berasa dan tidak berbau. d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan 2.1.3. Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan Bagi manusia air minum merupakan kebutuhan utama untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci, kakus dan dalam produksi pangan, mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan melalui air saat manusia memanfaatkannya, maka untuk memutuskan penularan penyakit tersebut diperlukan sistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik bagi manusia. Air juga digunakan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh darah yang berada disekitar alveoli. Disamping itu, transportasi zat zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air. (Slamet, 2004) Air dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan fisiologi tubuh. Air juga berguna untuk melarutkan dan mengolah sari makanan agar cepat dicerna. Komponen sel terbanyak dalam tubuh manusia

terdiri dari air, maka jika kekurangan air, sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik (Depkes RI, 2006). Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Berbagai penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia yang memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih atau air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh air. Air minum yang memenuhi kualitas maupun kuantitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. 2.2. Dehidrasi 2.2.1. Definisi Dehidrasi Dehidrasi dideskripsikan sebagai suatu keadaan keseimbangan cairan yang negatif atau terganggu yang bisa disebabkan oleh berbagai jenis penyakit (Huang et al, 2009). Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak daripada pemasukan air (input) (Suraatmaja, 2010). Cairan yang keluar biasanya disertai dengan elektrolit (Latief, dkk., 2005). Pada dehidrasi gejala yang timbul berupa rasa haus, berat badan turun, kulit bibir dan lidah kering, saliva menjadi kental. Turgor kulit dan tonus berkurang, anak menjadi apatis, gelisah kadang-kadang disertai kejang. Akhirnya timbul gejala asidosis dan renjatan dengan nadi dan jantung yang berdenyut cepat dan lemah, tekanan darah menurun, kesadaran menurun, dan pernapasan kussmaul (Latief, dkk., 2005). 2.2.2. Patogenesis Dehidrasi Dehidrasi dapat terjadi karena kemiskinan air (water depletion), kemiskinan Natrium (sodium depletion), dan water dan sodium depletion yang terjadi bersamasama. Dehidrasi primer juga dapat terjadi pada orang yang mengeluarkan peluh yang banyak,tanpa mendapatkan penggantian air, seperti pada musafir di padang

pasir, atau pada orang yang berhari-hari terapung-apung ditengah laut tanpa mendapat minum. Pada stadium permulaan water depletion, ion natrium dan chlor ikut menghilang dengan cairan tubuh, tetapi kemudian terjadi reabsorsi ion melalui tubulus ginjal yang berlebihan,sehingga cairan ekstraseluler mengandung natrium dan chlor berlebihan dan terjadi hipertoni. Hal ini menyebabkan air akan keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intraseluler dan inilah yang menimbulkan rasa haus. Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan hormon antidiuretik sehingga terjadi oligouria. Dehidrasi sekunder atau sodium depletion terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit. Istilah sodium depletion lebih sesuai daripada salt depletion untuk memberi tekanan terhadap perlunya natrium. Kekurangan intake garam biasanya tidak menimbulkan sodium depletion oleh karena ginjal, bila perlu,dapt mengatur dan menyimpan natrium. Sodium depletion sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang keras. Penyebab timbulnya dehidrasi bermacam-macam selain penyebab timbulnya dehidrasi dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu: a. Eksternal (dari luar tubuh) 1. Akibat dari berkurangnya cairan akibat panas yaitu kekurangan zat natrium, kekurangan air, atau kekurangan natrium dan air. 2. Latihan yang berlebihan yang tidak dibarengi dengan asupan minuman. 3. Sinar panas matahari yang panas. 4. Diet keras dan drastic 5. Adanya pemanas dalam ruangan. 6. Cuaca/musim yang tidak menguntungkan (terlalu dingin). 7. Ruangan ber AC, walaupun dingin tetapi kering. 8. Obat-obatan yang digunakan terlalu lama.

b. Internal (dari dalam tubuh) Sedangkan penyebab terjadinya dehidrasi yang berasal dari dalam tubuh disebabkan terjadinya penurunan kemampuan homeostatik. Secara khusus terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosterone dan penurunn respons ginjal terhadap vasopressin. Selain itu fungsi penyaringan ginjal melemah, kemampuan untuk menahan kencing menurun, demam, infeksi, diare, kurang minum, sakit, dan stamina fisik menurun. Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat: a. Normal Hal tersebut terjadi akibat pemakaian energy tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal. Misalnya, tubuh busa kehilangan sejumlah besar air dalam bentuk keringat ketika mencoba untuk mendinginkan diri.tubuh panas bisa terjadi karena bekerja dalam lingkungan yang hangat atau intens berolahraga dalam lingkungan yang panas. Jalan cepat dapt menghasilkan sampai 16 ons keringat untuk memungkinkan mendinginkan tubuh dan air yang perlu diganti. (WebMD, 2013) b. Abnormal Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah. Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tampa diimbangi pemasukan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi. Saat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organorgan tubuh lainnya. Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total. Proses terjadinya kulit wajah dehidrasi yaitu sekelompok kelenjar lemak/minyak produksinya berkurang akibatnya setiap keringat yang keluar langusn teruapkan, sehingga cairan dalam tubuh

berkurang. Muntah-muntah juga bisa menjadi penyebab hilangnya cairan dan sulit bagi seseorang untuk mengganti air dengan minum itu jika cairan yang hilang tidak dapat digantikan. Pada orang dengan diabetes gula darah menyebabkan kadar gula tumpah ke dalam air seni dan air kemudian berikut yang dapat menyebabkan dehidrasi yang signifikan.untuk alasan ini,sering kencing dan haus yang berlebihan adalah gejala awal diabetes. Diare juga bisa menjadi penyebab dehidrasi karena keluarnya sekresi saluran cerna bagian bawah banyak mengandung natrium dan kalium. (WebMD, 2013) 2.2.3. Klasifikasi Dehidrasi Dehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang yaitu: 1. Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). 2. Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter). 3. Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter.

Sedangkan penggolongan dehidrasi berdasarkan banyaknya cairan yang hilang yaitu: - Dehidrasi ringan ( < 5 %) kehilangan cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan) - Dehidrasi sedang ( 5-8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan) - Dehidrasi berat ( > 8 %) kehilangan cairan dan elektrolit dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan). 2.2.4. Tatalaksana Dehidrasi Pada tahap awal, anda masih mungkin dapat memperbaiki mild sampai moderate dehydration. Sangat penting untuk mengambil tindakan untuk mencegah dehidrasi. Untuk orang dewasa dan anak-anak diatas umur 12, jika dehidrasi terjadi sewaktu bermain atau bekerja diluar: a. Berhenti beraktivitas dan istirahat b. Segera keluar dari sinar matahari dan berbaring di tempat dingin seperti di bawah teduhan atau daerah ber-ac. c. Menopang kaki. d. Lepaskan baju ekstra. e. Minum air, jus, atau minuman olahraga untuk menggantikan cairan dan mineral. Minum 2 liter air dingin selama 2 sampai 4 jam. Minum air putih sebanyak 10 gelas dalam sehari untuk menggantikan cairan yang hilang. f. Istirahat dan santai aja untuk 24 jam dan terus minum banyak air putih. Meskipun penderita akan mulai merasa lebih baik hanya dalam beberapa jam, mungkin butuh waktu selama satu setengah hari untuk sepenuhnya menggantikan cairan yang hilang. (WebMD, 2013)

2.3. Hubungan Dehidrasi dengan Pekerja Lapangan Pekerja lapangan sangat beresiko untuk mengalami dehidrasi. Pekerja lapangan dapat melakukan kerja fisik yang intensif di kondisi hangat atau panas. Pekerja yang beresiko mengalami dehidrasi adalah pekerja luar ruangan dan pekerja di lingkungan panas seperti tukang becak, pedagang kaki lima, pekerja konstuksi, buruh dan lain-lain. Ketika melakukan pekerjaan fisik, keluaran keringat sering melebihi asupan air, menghasilkan defisit air dalam tubuh, atau dehidrasi. Pakaian pelindung juga dapat meningkatkan tingkat keringat dan peralatan keselamatan, seperti masker wajah, dapat membuat cairan minum lebih sulit. Kedua faktor ini dapat menyebabkan dehidrasi pada pekerja lapangan. Dehidrasi juga telah terbukti mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan kinerja kognitif, yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan keselamatan. (CDC, 2014)