SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN MAHASISWA CLINICAL SKILL LAB (CSL)

PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITAL

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di

PENGUKURAN KUANTITAS NYERI DASAR TEORI

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITALIA

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI CAIRAN

KONSELING PENYAKIT KARDIOVASKULAR

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Teknik Wawancara Medis Faisal Idrus

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI ANESTESI LOKAL INFILTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN KLINIK III PENGATURAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DAN OBESITAS

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

PHARMACEUTICAL CARE. DALAM PRAKTEK PROFESI KEFARMASIAN di KOMUNITAS

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI JANTUNG PARU

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

RK Jiwa minimal: 6. Diagnosa psikiatrik saat masuk 7. Riwayat psikiatrik 8. Catatan penilaian yang lengkap,termasuk keluhan pasien, komentar pasien

PENUNTUN PEMBELAJARAN

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

CLINICAL EXPOSURE BLOK NEUROPSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

KEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep

SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR:

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI BANTUAN HIDUP DASAR

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. berat sebesar 4,6 permil, artinya ada empat sampai lima penduduk dari 1000

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

IPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :

Psikoterapi Singkat Pada Pasien Dengan Kondisi Medis Umum

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2000). Untuk hasil r hitung pada penelitian dapat dilihat pada kolom Corrected

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

MANAJEMEN NYERI. No. Dokumen: Halaman: 1 dari 3. No. Revisi: 00 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Disahkan oleh DIREKTUR UTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

PANDUAN MAHASISWA CLINICAL SKILL LAB (CSL) SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI

LABOLATORIUM PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK DAN SISTEM KOORDINASI

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA Skill Lab. Sistem Neuropsikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar 2014

PENGANTAR Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan status mental, langkah selanjutnya adalah penegakkan diagnosa dan menetapkan terapi yang sesuai dengan diagnosisnya. Diagnosis psikiatrik secara multiaksial berkaitan dengan gangguan psikiarik utama, tipe /gangguan kepribadian, gangguan fisik yang menyertai, stressor psikososial dan kemampuan adaptasi pasien. Setelah diagnosis ditegakkan langkah selanjutnya adalah menentukan pengobatan yang sesuai dengan diagnosisnya. Pengobatan gangguan psikiatrik dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan buku panduan ini. Makassar, Agustus 2014 Koordinator Skill Lab.Sistem Neuropsikiatri

DIAGNOSIS DAN TERAPI SISTEM NEUROPSIKIATRI Pengertian Diagnosis merupakan tahapan yang paling menentukan dalam proses pengobatan suatu penyakit Diagnosis adalah kesimpulan yang dibuat dari hasil anamnesis dan pemeriksaan status mental. Disini dibahas bagaimana proses mendapatkan diagnosis yang tepat dan juga terapi kedokteran yang paling cocok untuk mengobati penyakit tersebut. Terapi adalah langkah-langkah atau upaya yang dilakukan untuk membantu mengatasi dan menyembuhkan pasien dengan menggunakan obat farmakologi dan non-farmakologi. Indikasi 1. Menetapkan diagnosis 2. Menentukan diagnosis banding 3. Menetapkan prognosis 4. Menentukan langkah-langkah pengobatan yang sesuai. Tujuan pembelajaran Tujuan Umum : Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu menetapkan diagnosis kerja dan langkah langkah pengobatan yang sesuai dengan diagnosis. Tujuan Khusus : Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu : 1. Menetapkan diagnosis kerja 2. Membuat diagnosis banding 3. Menentukan prognosis 4. Melakukan langkah-langkah terapi sesuai dengan diagnosisnya.

Media dan alat bantu pembelajaran : - Daftar panduan belajar diagnosis dan terapi. - Stetoskop, handscoen (sarung tangan), pipa nasogastrik - Jelly, lap, sabun dan wastafel (air mengalir) untuk simulasi mencuci tangan. - Alat tulis. - Audio-visual Metode pembelajaran : 1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar 2. Ceramah 3. Diskusi 4. Partisipasi aktif dalam skill lab. (simulasi) 5. Evaluasi melalui check list / daftar tilik dengan sistem skor DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pengantar 5 menit Pengantar 2. Bermain peran tanya & jawab 30 menit 1. mengatur posisi duduk mahasiswa 2. dua orang instruktur, 1 sebagai dokter & 1 sebagai pasien memberikan contoh bagaimana cara melakukan anamnesa lengkap. Mahasiswa menyimak/mengamati 3. memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instrukstur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting 4. kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada manikin atau probandus 5. mahasiswa dapat memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang

belum dimengerti dan instruktur menanggapinya 3. Praktek bermain peran dengan umpan balik 100 menit 1. mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 2 pasang 2. setiap pasangan berpraktek, 1 orang sebagai dokter (pemeriksa) dan 1 orang sebagai pasien secara serentak 3. mentor memberikan tema khusus atau keluhan utama kepada pasien dan selanjutnya akan ditanyakan oleh si pemeriksa (dokter) 4. mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan daftar tilik 5. setiap mahasiswa paling sedikit berlatih 1 kali

4. Curah pendapat / diskusi 15 menit Total waktu 150 menit 1. curah pendapat/diskusi : apa yang dirasakan mudah atau sulit? menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang berperan sebagai pasien. Apa yang dilakukan oleh dokter agar pasien merasa nyaman? 2. instruktur menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti DASAR DASAR TEORI. I. Ringkasan / Ikhtisar Penemuan Bermakna Ringkasan gejala-gejala mental, fisik dan laboratorium yang ditemukan, hasil tes neurologik dan psikologik, jika tersedia, termasuk obat-obatan yang digunakan pasien, dosis, lamanya. Penjelasan dari pikiran tercermin dalam penjelasan tulisan. Ketika ringkasan status mental misalnya frase pasien menjangkali halusinasi dan waham adalah tidak setepat pasien menyangkal mendengar suara atau berpikir bahwa dia ada yang mengikuti II. Diagnosis : Terdiri dari 5 aksis : Aksis 1 : Sindroma Klinik (Gg. Afektif, Skizofrenia, Gg. Cemas Menyeluruh, dll) Aksis II : Gg. Kepribadian, Retardasi Mental, dan Mekanisme Pertahanan Aksis III : Kondisi Medis Umum (Epilepsi, penyakit kardiovaskuler, Gg. Endokrin) Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan Aksis V : Global Assessment Function III. Prognosis : Pendapat mengenai kemungkinan perjalanan penyakit dimasa yang akan datang, perluasannya, dan akibat dari gangguan, faktor-faktor prognstik baik dan buruk; tujuan khusus terapi

IV. Formulasi Psikodinamika V. Rencana Pengobatan : Terapi Modalitas yang direkomendasikan, peranan dari medikasi, pasien rawat jalan atau rawat inap, kemungkinan lamanya terapi, tipe psikoterapi : individual, kelompok, keluarga; gejala atau problem yang diterapi; pengobatan awal harus langsung terhadap setiap situasi yang mengancam kehidupan seperti : resiko bunuh diri, resiko membahayakan orang lain yang membutuh perawatan psikiatrik, membahyakan diri sendiri atau orang lain merupakan alasan yang dapat diterima (secara hukum dan medis untuk dirawat diluar kemauan sendiri; pada ketiadaan kebutuhan kurungan, berbagai alternatif pengobatan rawat jalan harus disediakan setiap hari di rumah sakit, supervisi tempat tinggalnya, psikoterapi dan farmakoterapi diantara orang lain. Pada beberapa kasus rencana terapi ini harus menyertakan kejuruan dan latihan ketrampilan psikososial, bahkan masalah hukum dan kehakiman. Rencana pengobatan yang menyeluruh membutuhkan pendekatan terapi tim yang terdiri dari psikolog, pekerja sosial, perawat, terapis aktivitas dan kerja, dan berbagai profesional kesehatan mental. STRATEGI DAN CARA PELATIHAN PENUNTUN PEMBELAJARAN DIAGNOSIS DAN TERAPI (digunakan oleh Peserta) Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan mengguakan kriteria berikut : 1. Perlu perbaikan : Langkat-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak sesuai urutannya 2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar, tetapi ridak efisien 3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan dan efisien DIAGNOSIS MULTI AKSIAL.1. AKSIS I 2. AKSIS II 3. AKSIS III 4. AKSIS IV 5. AKSIS V 6. DIAGNOSIS BANDING 7. IDENTIFIKASI MASALAH 8. ORGANOBIOLOGI 9. PSIKOLOGI 10.. SOSIAL 11. PROGNOSIS 12. TERAPI 13. BIOLOGI 14. PSIKOLOGI 15. SOSIAL

EVALUASI No. Diagnosis Penilaian Keterampilan 1 2 1. Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan kriteria diagnosis multiaksial 2. Membuat diagnosis banding 3. Identifikasi kedaruratan psikiatri 4. Identifikasi masalah dibidang fisik,psikologis, sosial 5. Memoertimbangkan prognosis 6. Menentukan indikasi rujuk 7. Melakukan kunjungan rumah apabila diperlukan 8. Melakukan kerjasama konsultatif dengan sejawat lainnys 9. Memberikan terapi psikofarmaka obat-obat antipsikotik, antidepresan, anticemas, anti kolinergik, dan sedatif. 10. Memberikan psikoterapi Komentar / kesimpulan :... Rekomendasi :... Tanggal... Penguji (... )