SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2007 Permintaan masyarakat terhadap kredit baru mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,8% Hanya sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi kredit barunya di bawah target yang telah ditetapkan Pemberian kredit investasi meningkat, diindikasikan dengan angka neto tertimbang sebesar 71,3 Suku bunga kredit (rupiah) baik jenis modal kerja dan investasi pada triwulan II-2007 menunjukkan penurunan, sementara suku bunga kredit konsumsi secara rata-rata masih menunjukkan sedikit peningkatan. KONDISI TRIWULAN II-2007 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan II-2007 meningkat Secara umum permintaan masyarakat terhadap kredit baru pada triwulan II-2007 mengalami peningkatan yang diindikasikan angka neto tertimbang sebesar 92.8% (grafik 1). Meningkatnya kebutuhan pembiayaan dan penurunan suku bunga kredit merupakan faktor utama yang mendorong meningkatnya permintaan kredit baru. Peningkatan ini terutama pada jenis kredit modal kerja sementara secara sektoral terjadi pada sektor lainnya, sektor jasa dunia usaha dan sektor perdagangan. Sebagian besar permintaan kredit konsumsi berupa Credit Card dan kredit kepemilikan rumah. Dari seluruh aplikasi permohonan kredit yang diterima, sekitar 13,0% tidak disetujui oleh bank, meningkat dibandingkan triwulan lalu (11,5%). Sementara itu, mayoritas permohonan kredit baru yang disetujui merupakan kelompok nasabah baru. 120 100 (% Angka 80 60 40 20 0-20 -40 Grafik 1 Permintaan Kredit Baru I II III IV I II III IV I II 2005 2006 2007 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Metodologi Survei Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat, faksimili dan email. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih tertimbang (net balance weighted), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun atau disebut dengan istilah angka neto tertimbang (sebelumnya menggunakan istilah angka neto ) Tim Statistik Sektor Riil 1
Tabel 1 Prioritas Permintaan Kredit Baru Triwulan II-2007 No. Jenis Kredit Rincian Kredit Prioritas Tw I-2007 Prioritas Tw II-2007 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 1 1 Kredit Investasi 2 3 Kredit Konsumsi 3 2 b. Kredit Konsumsi Kartu Kredit - 1 Perumahan (KPR) 1 2 Kendaraan Bermotor 2 3 Multiguna 3 - c. Sektor Ekonomi Lainnya - 1 Jasa Dunia Usaha 3 2 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1 3 Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian 2 - d. Golongan Kredit Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) 1 1 Kredit Besar (di atas Rp 5 miliar) 3 2 Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta) 2 3 e. Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor 1 1 Kredit Ekspor 2 2 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Realisasi Kredit Baru Hanya 34,1% responden yang mengalami deviasi dalam target pemberian kredit baru Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan dalam triwulan II-2007, sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi kredit barunya di bawah target yang telah ditetapkan (dengan deviasi di atas 5%). Kondisi perekonomian yang belum membaik serta tingginya resiko usaha nasabah menjadi penyebab utama tidak tercapainya target tersebut. Sementara berdasarkan jenis penggunaan, deviasi tertinggi pada kredit modal kerja, yaitu sebesar 40,0% (tabel 2) Tabel 2 Realisasi Kredit Baru Triwulan II-2007 di Bawah Target yang Ditetapkan No. Jenis Kredit Rincian Kredit Tw I-2007 (% resp.) Tw II-2007 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 42.6 40.0 Kredit Investasi 25.5 31.1 Kredit Konsumsi 34.0 31.1 b. Kredit Konsumsi Properti/perumahan 33.3 35.6 Kendaraan bermotor 27.7 22.2 c. Sektor Ekonomi Industri Pengolahan 19.1 31.1 Perdagangan, Hotel dan Restoran 27.7 24.4 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 19.1 22.2 Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian 19.1 20.0 d. Golongan Kredit Kredit Kecil (>Rp.50 s.d 500 juta) 40.4 37.8 Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) 31.9 31.1 e Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor 29.8 26.7 Kredit Ekspor 19.1 13.3 Dalam triwulan II-2007, terdapat beberapa sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan didalam menyalurkan kreditnya dan masih relatif masih sama dengan triwulan sebelumnya, yaitu :? sektor industri pengolahan, terutama industri tekstil/garment karena responden berpendapat bahwa kebijakan pemerintah belum mendukung perkembangan industri tekstil. Selain itu, industri pengolahan plywood dan produk dari kayu, guna menghindari resiko illegal logging;? sektor bangunan (property khususnya mall) karena over supply sehingga beresiko cukup tinggi; Tim Statistik Sektor Riil 2
Pemberian Kredit Investasi Sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian kredit investasi pada triwulan II-2007 mengalami peningkatan, diindikasikan dengan angka neto tertimbang sebesar 71,3%. Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana maupun suku bunga kredit rupiah pada triwulan II-2007 menunjukkan penurunan. Suku bunga dana (cost of funds) pada triwulan II-2007 sebesar 7,14%, menurun dibandingkan triwulan I-2007 sebesar 7,79% (tabel 5). Seperti halnya penurunan suku bunga dana, rata-rata suku bunga kredit rupiah (modal kerja dan investasi) pada triwulan II-2007 juga mengalami penurunan. Sedangkan rata-rata suku bunga kredit konsumsi menunjukkan peningkatan (tabel 6). PERKIRAAN TRIWULAN III - 2007 Target Pemberian Kredit Baru Target pemberian kredit baru pada triwulan III-2007 diperkirakan meningkat Mayoritas responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru pada triwulan III-2007 masih akan meningkat, yang ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 63,0% (grafik 2). Peningkatan rasio kecukupan modal bank dan likuiditas perbankan merupakan alasan internal dari peningkatan target pemberian kredit baru pada triwulan III-2007. Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong penurunan suku bunga serta tingkat persaingan dari bank lain merupakan alasan eksternal yang mendorong peningkatan pemberian kredit baru tersebut. (%) 120 100 80 60 40 20 0-20 -40 Grafik 2 Target Pemberian Kredit Baru I II III IV I II III IV I II III (perkiraan) 2005 2006 2007 Semua Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan III-2007 diperkirakan berupa kredit modal kerja, sementara secara sektoral diperkirakan masih dominan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa dunia usaha (tabel 3). Tim Statistik Sektor Riil 3
No Jenis Kredit Rincian Kredit Tabel 3 Prioritas Target Pemberian Kredit Baru Prioritas Triwulanan Prioritas Tahun 2007 II-2007 III-2007 Hsl Survei I-07 Hsl Survei II-07 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 1 1 1 1 Kredit Investasi 2 2 2 3 Kredit Konsumsi 3 3 3 2 b. Kredit Konsumsi Perumahan (KPR) 1 1 1 1 Kendaraan Bermotor 2 2 2 2 Kredit Multiguna 3 3 3 3 c. Sektor Ekonomi Perdagangan, Hotel dan Restoran 1 1 1 1 Industri Pengolahan 2 3 2 - Jasa-jasa Dunia Usaha 3 2 3 2 Lainnya: Kredit Konsumsi, KPR, dll - - - 3 d. Golongan Kredit Kredit Besar (diatas Rp.5 miliar) 1 1 1 1 Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) 2 2 2 2 Kredit Kecil (Rp.50 s.d 500 juta) 3 3 3 3 e. Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor 1 1 1 1 Kredit Ekspor 2 2 2 2 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Sementara itu, pemberian kredit investasi baru pada triwulan III-2007 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 89,6%. Menurut responden, sektor properti, industri tekstil, industri pengolahan plywood dan produk dari kayu masih akan menjadi sektor yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya. Sumber dan Penggunaan Dana Dana pihak ketiga diperkirakan akan meningkat, diindikasikan dengan angka neto tertimbang 88,1%. Sebagaimana kondisi pada triwulan sebelumnya, mayoritas responden memperkirakan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga pada triwulan III-2007 akan mengalami peningkatan, diindikasikan dengan angka neto tertimbang 88,1%. Masih cukup menariknya tingkat suku bunga serta pemberian insentif di luar suku bunga, merupakan faktor utama yang diperkirakan akan mendorong penghimpunan dana tersebut. Sementara itu, mayoritas responden (69,6% responden) berpendapat bahwa penempatan dana dalam bentuk SBI masih akan menjadi prioritas utama seandainya terjai kelebihan likuiditas. Selain SBI, obligasi pemerintah dan fasilitas pendanaan antar bank menjadi prioritas berikutnya bagi perbankan dalam menempatkan kelebihan dananya. Tabel 4 Prioritas Penempatan Dana Bank No. Instrumen Prioritas Triwulanan Prioritas Tahun 2007 II-2007 III-2007 Hsl Survei I-07 Hsl Survei II-07 1 SBI 1 1 1 1 2 Antar Bank 2 3 2 4 3 Instrumen Moneter Lainnya (FASBI) 3 4 3 3 4 Obligasi Pemerintah 4 2 4 2 5 Surat Berharga lainnya 5 5 5 5 6 Aktiva dalam Valas 6 6 6 6 7 Penyertaan 7 7 7 7 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Tim Statistik Sektor Riil 4
Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit menunjukkan penurunan Sejalan dengan penurunan suku bunga SBI, suku bunga dana maupun suku bunga kredit juga menunjukkan penurunan dan diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III-2007. Suku bunga dana rupiah diperkirakan rata-rata sebesar 6,92%, sedangkan rata-rata terendah suku bunga kredit rupiah adalah kredit modal kerja, yaitu sebesar 13,89%. Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) SUKU BUNGA DANA Tw I-2007 Tw II-2007 Perkiraan Tw III-2006 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Cost of funds 7.79% 5.79% - 9.79% 7.14% 5.44% - 8.85% 6.92% 5.28% - 8.56% 2. Cost of Loanable funds 9.75% 7.00% - 12.50% 9.27% 6.78% - 11.77% 9.10% 6.61% - 11.59% 1. Cost of funds 3.55% 2.14% - 4.97% 3.63% 2.23% - 5.04% 3.59% 2.14% - 5.05% 2. Cost of Loanable funds 4.34% 2.63% - 6.05% 4.55% 2.81% - 6.28% 4.55% 2.81% - 6.30% Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) JENIS KREDIT Tw I-2007 Tw II-2007 Perkiraan Tw III-2006 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Kredit Modal Kerja 14.54% 11.76% - 17.33% 14.21% 11.59% - 16.83% 13.89% 11.48% - 16.31% 2. Kredit Investasi 14.98% 12.37% - 17.59% 14.42% 12.03% - 16.81% 14.03% 11.85% - 16.22% 3. Kredit Konsumsi 15.92% 10.14% - 21.70% 16.99% 9.53% - 24.44% 16.49% 9.30% - 23.67% 1. Kredit Modal Kerja 7.58% 5.81% - 9.35% 7.71% 6.06% - 9.36% 7.72% 5.97% - 9.48% 2. Kredit Investasi 8.13% 6.50% - 9.75% 7.96% 6.35% - 9.58% 7.84% 6.36% - 9.31% 3. Kredit Konsumsi 7.67% 5.34% - 10.00% 6.95% 4.77% - 9.12% 6.88% 4.98% - 8.77% PERKIRAAN TAHUN 2007 Target Pemberian Kredit Baru Target pemberian kredit baru pada tahun 2007 akan meningkat, diindikasikan dengan angka neto tertimbang 92,3%. Mayoritas responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru pada tahun 2007 akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,3%. Membaiknya rasio kecukupan modal bank serta masih tingginya likuiditas bank merupakan alasan internal utama yang akan mendorong peningkatan penyaluran kredit. Sementara itu, arah kebijakan BI dalam menetapkan tingkat suku bunga SBI dan persaingan usaha antar bank yang semakin kompetitif, merupakan alasan eksternal utama yang mendorong peningkatan tersebut. Mayoritas responden memperkirakan bahwa pemberian kredit investasi pada tahun 2007 akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 93,0%. Sementara itu, properti dan industri tekstil/garment masih menjadi sektor ekonomi yang paling banyak dihindari oleh perbankan dalam penyaluran kreditnya di tahun 2007. Tim Statistik Sektor Riil 5
Sumber dan Penempatan Dana Dana pihak ketiga akan meningkat pada tahun 2007 SBI menjadi pilihan utama dalam penempatan dana pada saat bank over likuiditas Sumber pendanaan yang berasal dari pihak ketiga pada tahun 2007 diperkirakan akan meningkat dengan angka neto tertimbang sebesar 97,6%. Suku bunga yang masih menarik, serta adanya insentif di luar suku bunga diperkirakan faktor utama meningkatnya dana pihak ketiga. Mayoritas responden (70,7% responden) memilih SBI sebagai pilihan utama seandainya terjadi over likuiditas dalam tahun 2007, diikuti dengan obligasi pemerintah dan instrumen moneter lainnya (FASBI). Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit tahun 2007 diperkirakan menurun Untuk suku bunga Rupiah, pada tahun 2007 diperkirakan akan terus mengalami penurunan, sementara suku bunga valas selama tahun 2007 diperkirakan masih akan relatif stabil. Tabel 7 Perkembangan Suku Bunga Dana Tahun 2007 (Rupiah dan Valas) Perkiraan Suku Bunga Dana tahun 2007 SUKU BUNGA DANA Hasil Survei Tw I-2007 Hasil Survei Tw II-2007 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Cost of funds 7.35% 5.42% - 9.28% 6.81% 5.21% - 8.24% 2. Cost of Loanable funds 9.32% 6.43% - 12.13% 9.12% 6.58% - 11.65% 1. Cost of funds 3.50% 2.08% - 4.92% 3.53% 2.02% - 5.05% 2. Cost of Loanable funds 4.27% 2.60% - 5.95% 4.51% 2.75% - 6.26% Tabel 8 Perkembangan Suku Kredit Tahun 2007 (Rupiah dan Valas) PERKIRAAN TAHUN 2007 JENIS KREDIT Hasil Survei Tw I-2007 Hasil Survei Tw II-2007 Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Kredit Modal Kerja 13.91% 11.22% - 16.59% 13.57% 11.34% - 15.81% 2. Kredit Investasi 14.35% 11.76% - 16.94% 13.77% 11.68% - 15.86% 3. Kredit Konsumsi 15.21% 9.58% - 20.84% 16.26% 9.10% - 23.42% 1. Kredit Modal Kerja 7.52% 5.67% - 9.37% 7.70% 5.94% - 9.45% 2. Kredit Investasi 7.93% 6.19% - 9.67% 7.86% 6.39% - 9.33% 3. Kredit Konsumsi 7.64% 5.34% - 9.94% 6.82% 4.88% - 8.75% Tim Statistik Sektor Riil 6