RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

dokumen-dokumen yang mirip
Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

11 Jenis Jenis Tanah Berikut Penjelasannya Tanah Organosol atau Tanah Gambut, Tanah Aluvial,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

beserta persebarannya serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah

II. PEMBENTUKAN TANAH

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

KLASIFIKASI TANAH INDONESIA

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk

1. Berdasarkan warnanya, tingkat kesuburan tanah dapat diketahui ketika warnanya. a. lebih hitam b. lebih terang c. abu-abu d.

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

1. Menunjukkan sikap disiplin dalam proses pembelajaran 2. Menunjukkan sikap religius pada saat berdoa 3. Menunjukkan sikap menghormati lawan bicara

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

Soal UTS Klasifikasi Tanah dan Evaluasi Lahan Dikumpul Pada hari Jum at 26 Afril 2013 Batas pengumpulan Pukul Wib

BAB II PEMBAHASAN B. PROFIL TANAH

PENGARUH ROTASI TANAMAN PADA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp)

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

Ekologi Padang Alang-alang

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan permukaan bumi yang dimanfaatkan sebagai media

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki sangat melimpah. Sumber daya alam tersebut meliputi

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Paket : A Kelas : VIII Waktu : 60 Menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Siklus I Pertemua I

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEDOSFER PEDOSFER. T = f (i, o, b, t, w) Keterangan: o = organisme

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan peranan sumberdaya dalam pertanian dan permasalahannya

BAB I PENDAHULUAN. Tanah sangat penting bagi makhluk hidup. Tanah mempunyai peran dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

GELISOLS. Pustaka Soil Survey Staff Soil Taxonomy, 2 nd edition. USDA, NRCS. Washington. 869 hal.

II. TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya.

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH ACARA I PENYIAPAN CONTOH TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

Evaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi

BAB III TINJAUAN WILAYAH

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Curah hujan tinggi, tanah masam & rawa bergambut. Curah hujan mm/tahun, dataran bergunung aktif. Dataran tinggi beriklim basah

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN MARGINAL KAWASAN PESISIR

1. Menunjukkan sikap disiplin dalam proses pembelajaran 2. Menunjukkan sikap religius pada saat berdoa 3. Menunjukkan sikap menghormati lawan bicara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

SURAT KETERANGAN

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB II METODE PEMBELAJARAN PQ4R DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEDOSFER

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

2 KONDISI UMUM 2.1 Letak dan Luas 2.2 Kondisi Fisik Geologi dan Tanah

1. Menunjukkan sikap disiplin dalam proses pembelajaran 2. Menunjukkan sikap religius pada saat berdoa 3. Menunjukkan sikap menghormati lawan bicara

Transkripsi:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar : 1. 1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk Indikator : a. Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan ) A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia B Materi Pelajaran 1. Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak mengandung bermacam-macam bahan organik dan anroganik. Bahan organik berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati, baik flora, fauna maupun manusia, sedangkan bahan anorganik berasal dari benda-benda mati berupa batuan dan mineral. a. Tanah Vertikal Bentuk persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian parit, liang, atau sumur. Saat mencapai kedalamantertentu, kalian akan melihat perbedaan warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan sebutan profil tanah. Secara garis besar, profil tanah terdiri atas empat lapisan: 1) Lapisan tanah atas (Topsoil) Lapisan tanah ini merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memiliki ketebalan hingga 30 cm. Pada lapisan tanah inilah berkembang aktivitas organisme tanah. Warna cokelat kehitaman dan kesuburan tanah pada lapisan ini disebabkan pengaruh humus (bunga tanah), yaitu campuran sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dan membusuk di dalam lapisan atas. 2) Lapisan tanah bawah (Subsoil) Lapisan tanah ini merupakan lapisan tanah yang berada tepat di bawah lapisan topsoil. Lapisan ini memiliki sifat kurang subur karena memiliki kandungan zat makanan yang sangat sedikit, berwarna kemerahan atau lebih terang, strukturnya lebih padat, dan memiliki ketebalan antara 50-60 cm. Pada lapisan ini, aktivitas organisme dalam tanah mulai berkurang, demikian juga dengan sistem perakaran tanaman. Hanya tanaman keras yang berakar tunggang saja yang mampu mencapainya.

3) Lapisan bahan induk tanah (Regolith) Lapisan bahan ini merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Pada profil tanah, lapisan ini berwarna kelabu keputihputihan, bersifat kurang subur karena tidak banyak mengandung zat-zat makanan, strukturnya sangat keras, dan sulit ditembus sistem perakaran. Di lereng-lerang pegunungan lipatan atau patahan lapisan ini seringkali tersingkap dengan jelas. Akan tetapi karena sifat-sifat tersebut, maka lapisan tanah ini sulit dibudidayakan dan hanya akan menghasilkan tanaman yang kerdil dan tidak berkembang. 4) Lapisan batuan induk (Bedrock) Lapisan batuan ini merupakan bentuk batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Lapisan ini terletak di lapisan paling bawah, sehingga jarang dijumpai manusia. Akan tetapi di pegunungan lipatan atau patahan, lapisan ini terkadang tersingkap dan berada di lapisan atas. Bila hal ini terjadi, maka lahan tersebut merupakan lahan yang tandus dan tidak dapat ditanami karena masih merupakan lapisan batuan. b. Tanah Horizontal Tanah Horizontal adalah lapisan tanah paling atas yang di setiap wilayah permukaan bumi berbeda-beda jenisnya. Persebaran tanah secara horizontal di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut ini: 1) Tanah gambut (organosol) Ciri-ciri : Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, memiliki ph atau tingkat keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan pada umumnya kurang begitu subur. 2) Tanah Argonosol Persebaran : Paling banyak terdapat di Kalimantan Selatan, disusul Sumatra Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Timur, dan Papua bagian Selatan. Pemanfaatan : Jenis tanah ini terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan palawija. 3) Tanah latosol Ciri-ciri : Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, memiliki profil tanah yang dalam, mudah menyerap air, memiliki ph 6 7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium, kadar humusnya mudah menurun. Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis. Persebaran : Tersebar di kawasan Bukit Barisan (Sumatra), Jawa, Kalimantan Timur dan Selatan, Bali, Papua, dan Sulawesi. 4) Tanah regosol Ciri-ciri :Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, ph 6-7, cenderung gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. Persebaran: Persebaran jenis tanah ini di Indonesia terdapat di setiap pulau yang memiliki gunung api, baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati. Pemanfaatan : Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. 5) Tanah aluvial

Ciri-ciri : Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir, sehingga dapat dianggap masih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal sehingga kesuburannya pun ditentukan sifat bahan asalnya. Misalnya tanah yang terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst (Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan kalium. Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal dari Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda sehingga kaya akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang produktif. 6) Endapan tanah Aluvial Persebaran : Tersebar luas di sepanjang lembah sungai-sungai besar di Indonesia. Pemanfaatan: Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian. 7) Tanah litosol Ciri-ciri : Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan induknya dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali tampak di permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. Jenis tanah ini belum lama mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan. Persebaran: Jenis tanah ini tersebar luas di seluruh Kepulauan Indonesia, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku Selatan. Adapun di Sumatra, jenis tanah ini terdapat di wilayah yang tersusun dari batuan kuarsit, konglomerat, granit, dan batu lapis. Pemanfaatan : Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka jenis tanah ini harus dipercepat perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau tindakan lain untuk mempercepat pelapukan dan pembentukan topsoil. 8) Tanah grumusol Ciri-ciri : Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, ph netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Di Indonesia, jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 m di atas permukaan laut dengan topografi agak bergelombang hingga berbukit, temperatur rata-rata 25oC, curah hujan <2.500 mm, dengan pergantian musim hujan dan kemarau yang nyata. Persebaran: Persebarannya meliputi Sumatra Barat, Jawa Barat (daerah Cianjur), Jawa Tengah (Demak, Grobogan), Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Madiun, dan Bangil), serta di Nusa Tenggara Timur. Pemanfaatan : Pemanfaatan jenis tanah ini pada umumnya untuk jenis vegetasi rumputrumputan atau tanaman keras semusim (misalnya pohon jati). Tanah Grumusol cocok untuk tanaman padi 9) Tanah andosol Ciri-ciri :Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman. Tanah berwarna hitam adalah jenis tanah andosol. Persebaran : Tersebar di pulaupulau yang memiliki gunung api aktif, seperti di Sumatra bagian Barat, Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah jenis ini

banyak ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin. Pemanfaatan : Jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura. 10) Tanah podzolik merah-kuning Ciri-ciri: Berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan curah hujan antara 2.500-3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami pencucian oleh air hujan, sehingga kesuburannya berkurang. Persebaran : Tanah podzolik merah-kuning merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran terluas di Indonesia. Tersebar di dataran-dataran tinggi Sumatra, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara. Pemanfaatan : Jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk persawahan dan perkebunan. 11) Tanah rendzina Ciri-ciri : Rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada umumnya memiliki kandungan Ca dan Mg yang tinggi dengan ph antara 7,5-8,5 dan peka terhadap erosi. Persebaran:Tanah rendzina tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau Indonesia. Berdasarkan luasannya, daerah-daerah di Indonesia yang memiliki jenis tanah ini adalah Maluku, Papua, Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Pegunungan Kapur di Jawa. Pemanfaatan: Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga dibudidayakan untuk tanaman-tanaman keras semusim dan palawija. C Metode Pembelajaran 1. Discovery Metode Penemuan (Discovery) Penemuan (Discovery) adalah suatu metode / strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok kelompok siswa di hadapkan pada suatu persoalan untuk mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Langkah langkah pembelajaran pada metode penenuan (Discovery) menurut Ricard Scuhman adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi kebutuhan siswa 2. Seleksi terhadap prinsip, pengertian konsep dan generalisasi yang akan dipelajari 3. Seleksi bahan dan problem maupun tugas tugas 4. Mempersiapkan setting kelas dan alat alat yang diperlukan 5. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan 6. Membantu siswa dengan informasi / data, jika diperlukan oleh siswa 7. Merangsang terjadinya interaksi antar siswa 8. Membantu siswa merumuskan prinsip prinsip dan generalisasi atas hasil penemuannya 2. Penugasan Dalam bentuk penugasan individu, menganalisis jenis-jenis tanah dan ciricirinya D. Karakter Siswa yang Diharapkan - Peduli dengan lingkungan sekitar - Bertanggung jawab

- Memanfaatkan tanah sesuai fungsi dan manfaatnya D Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan keempat No. Kegiatan Bentuk Kegiatan Alokasi Waktu 1. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa dan dilanjutkan 2 menit dengan salam 2. 3. Pendahuluan Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi Penutup Presensi siswa E Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS yang relevan 2. Lembar kerja siswa a. Apersepsi : Menanyakan kepada siswa apakah jenis tanah yang ada di sekitar tempat tinggal kalian? b. Motivasi : Guru memotivasi siswa untuk dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengeluarkan ide atau pendapat yang berkaitan dengan materi jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai Siswa mencari tahu secara mandiri tentang informasi mengenai persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya dengan bersumber pada buku paket dan sumber yang lain Siswa bertanya kepada guru tentang materi persebaran jenis tanah Guru memberikan soal kepada setiap siswa untuk diselesaikan, soal berbentuk lembar kerja Siswa mengerjakan soal dalam waktu beberapa menit secara mandiri Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan,dan menyampaikan hasil kerjanya Guru memberikan konfirmasi atas jawaban siswa Guru memberikan refleksi (evaluasi) secara lisan serta memberikan reward bagi yang menjawab benar Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dibahas dalam kegiatan pembelajaran Guru memberikan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam Jumlah 1 menit 2 menit 15 menit 35 menit 15 menit 5 menit 5 menit 80 menit

3. Gambar tanah F Penilaian 1. Teknik penilaian a. Tugas individu (Pengetahuan) b. Sikap sosial c. Keterampilan 2. Bentuk Instrumen a. Tertulis b. Lembar pengamatan c. Lembar pengamatan 3. Soal Instrumen a. Perhatikan gambar tanah tersebut dan berikan penjelasan serta ciri-ciri dari tanah tersebut!

LAMPIRAN 1A INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL Lembar Observasi Sikap Sosial Mata pelajaran : IPS Kelas/ semester : VIII/ Satu Waktu Penilaian : Saat kegiatan pembelajaran Sikap Sosial : Memiliki perilaku baik dan bertanggung jawab 1. Menunjukkan sikap disiplin dalam proses pembelajaran 2. Menunjukkan sikap religius pada saat berdoa 3. Menunjukkan sikap menghormati lawan bicara b. Rubrik Penilaian Sikap Sosial RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL No. 1 2 3 4 5 Nama Disiplin dalam mengumpulkan tugas Bersikap religius saat berdoa Menghormati guru saat berbicara (1 4) (1 4) (1 4) Jumlah nilai Rubrik: Diberikan skor 1, jika kurang Diberikan skor 2, jika cukup Diberikan skor 3, jika baik Diberikan skor 4, jika amat baik Pedoman penskoran: Nilai Sikap = Jumlah skor yang diperoleh : 3 Indikator Perilaku yang Diamati Pedoman Penskoran Menunjukkan perilaku atau sikap disiplin Menunjukkan sikap religius Menunjukkan sikap menghormati 1.1 disiplin dalam menyelesaikan tugas dan bersikap saat pelajaran berlangsung, 1.2 memiliki sikap yang baik saat berdoa, 1.3 menghormati guru saat berbicara Skor 4=Sangat Baik (SB), jika keempat deskriptor teramati Skor 3=Baik (B), jika ketiga deskriptor teramati Skor 2=Cukup (C), jika kedua deskriptor teramati Skor 1=Kurang (K),

jika satu deskriptor teramati LAMPIRAN 2A INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN (SOAL URAIAN) A. Petunjuk Pengisian Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! B. Soal Perhatikan gambar tanah tersebut dan berikan penjelasan serta ciri-ciri dari tanah tersebut! a. Rubrik Penilaian Soal Tes Uraian Indikator Soal Soal Rubrik Penilaian Kunci Jawaban Pedoman Penskoran Mendeskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya Perhatikan gambar tanah tersebut dan berikan penjelasan serta ciri-ciri dari tanah tersebut! Tanah vulkanik, aluvial, humus, gambut, laterit, podsol, litosol, mediteran, Skor 10 renzina dan cri-cirinya LAMPIRAN 3A INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN 1. Penilaian Keterampilan a. Soal tes praktik Siswa dminta untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi jenis tanah dan persebarannya di Indonesia serta pemanfaatannya b. Aspek yang dinilai Ketepatan dalam menemukan informasi materi dan kemampuan dalam mendeskripsikan

c. Lembar penilaian praktik Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia Waktu Penilaian : Kegiatan Pembelajaran Berlangsung No Nama Kemampuan Kemampuan mempresentasi menemukan kan hasil kerja informasi didepan kelas 1-4 1-4 Skor Akhir 1 2 3 4 5 a. Rubrik penilaian Aspek Yang Dinilai Butir Yang Dinilai Pedoman Penilaian 1. ketepatan dalam mendeskripsikan materi jenis tanah dan ciri-cirinya kemampuan menemukan informasi kemampuan mempresentasikan hasil kerja didepan kelas Skor 4 =Sangat Baik Skor 3 =Baik Skor 2 =Cukup Skor 1= Kurang Nilai akhir = total skor : jumlah butir yang dinilai Guru Pembimbing Mengetahui Depok, 5 Agustus 2016 Mahasiswa PPL Lisa Denok Saputri Kholidah Attina Yopa NBM. 1098 099 NIM. 13416244010