II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

dokumen-dokumen yang mirip
II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam

BAB II DESKRIPSI PROSES

PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING PRA RENCANA PABRIK

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MgCl 2 PADA SINTESIS KALSIUM KARBONAT PRESIPITAT BERBAHAN DASAR BATU KAPUR DENGAN METODE KARBONASI

BAB II. DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI. hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Ajeng Rahmasari NIM 12/330087/TK/

NAMA : CRISTOPEL L TOBING NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN Na 2 CO 3 PADA SINTESIS KATALIS CaOMgO DARI SERBUK KAPUR DAN AKTIVITASNYA PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN AIR LAUT PADA PEMBUATAN Mg(OH) 2 DENGAN PENAMBAHAN Ca(OH) 2 DARI DOLOMIT

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Bab IV. Analisa dan Pembahasan

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

PEMBENTUKAN PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DENGAN PENAMBAHAN HNO 3 DALAM PROSES SLAKING PADA METODA KARBONASI

PABRIK CALCIUM HIDROKSIDA DARI CALCIUM CARBONAT DENGAN PROSES DORRCO FLUOSOLIDS CALCINER PRA RENCANA PABRIK OLEH : HENRY MARIYONO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi.

BAB 3 METODELOGI PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

REAKSI KIMIA. Definisi Jenis-jenis reaksi kimia Persamaan reaksi Analisa kimia

II. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tinjauan Pustaka

Antiremed Kelas 11 Kimia

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ILMU KIMIA ANALIT. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

kecuali . kecuali . kecuali

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

BAB II KESETIMBANGAN KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

Antiremed Kelas 11 Kimia

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

Transkripsi:

II. DESKRIPSI PROSES A. Macam- Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition (Calcium Chloride Process) 2. Proses Lime-Soda 3. Proses Karbonasi 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition (Calcium Chloride Process) Pada proses Calcium Chloride, kalsium hidroksida direaksikan dengan amonium klorida membentuk gas amonia dan larutan kalsium klorida. Ca(OH) 2(aq) 2NH 4Cl (aq) 2NH 3(g) CaCl 2(aq) 2H 2 O (l) Setelah pemurnian, larutan ini direaksikan dengan sodium karbonat untuk menghasilkan endapan kalsium karbonat dan larutan sodium klorida. CaCl 2 Na CO CaCO NaCl (aq) 2 3(aq) 3(s) (aq) 7

Proses ini merupakan yang paling sederhana, namun penggunaan kalsium klorida yang diperoleh dengan reaksi antara amonium klorida (aq) dan kalsium hidroksida (aq) dimana kedua bahan baku ini harganya cukup mahal menjadikan proses ini tidak ekonomis. Perhitungan ekonomi kasar dari proses ini dapat dilihat sebagai berikut. (1) Ca(OH) 2(aq) 2NH 4Cl (aq) 2NH 3(g) CaCl 2(aq) 2H 2O (l ) 1 2 2 1 2 BM: 74 53 17 110 18 Jika terbentuk CaCl 2 1 gr maka mol CaCl 2 yang terbentuk adalah = 1 gr x 1molCaCl 110 grcacl 2 2 = 0,009 mol Menurut perbandingan stoikiometri mol Ca(OH) 2 = 0,009 mol massa Ca(OH) 2 = 0,009 x 74 = 0,66 gr mol NH 4 Cl massa NH 4 Cl mol NH 3 yang terbentuk massa NH 3 yang terbentuk mol H 2 O yang terbentuk massa H 2 O yang terbentuk = 0,018 x 53 = 0,95 gr = 0,018 x 17 = 0,31 gr = 0,018 x 18 = 0,32 gr 8

Dari CaCl 2 yang dihasilkan sebanyak 0,009 mol ini digunakan sebagai bahan baku reaksi ke dua untuk menghasilkan Ca sehingga mol CaCl 2 dijadikan basis. (2) CaCl 2( aq) Na2CO3( aq) CaCO3( s) NaCl ( aq) 1 1 1 1 BM 110 106 100 58 Menurut perbandingan stoikiometri mol Na 2 massa Na 2 mol NaCl yang terbentuk massa NaCl yang terbentuk mol Ca yang terbentuk Ca yang terbentuk = 0,009 mol = 0,009 x 106 = 0,95 gr = 0,009 mol = 0,009 x 58 = 0,52 gr = 0,009 mol = 0,009 x 100 = 0,9 gr Harga bahan baku dan produk dapat dilihat sebagai berikut: Bahan baku Harga (per gram) Produk Harga (per gram) Ca(OH) 2 0,00021 US$ NH 3 0,000386 US$ NH 4 Cl 0,00031 US$ Ca 0,000343 US$ CaCl 2 0,00016 US$ NaCl 0,000767 US$ Na 2 0,000105 US$ 9

Untuk overall process, profit kasarnya adalah ; Biaya bahan baku = (harga Ca(OH) 2 x massa Ca(OH) 2 ) + ( harga NH 4 Cl x massa NH 4 Cl ) + (harga CaCl 2 x massa CaCl 2 ) + ( harga Na 2 x massa Na 2 ) = ( 0,00021 US$/gr x 0,66 gr) + ( 0,00031 US$/gr x 0,95 gr)+ (0,00016 US$/gr x 1gr)+(0,000105 US$/gr x 0,95 gr) = 0,000693 US$ Harga jual produk = ( harga CaCl 2 x massa CaCl 2 ) + ( harga NH 3 x massa NH 3 ) + ( harga Ca x massa Ca ) + ( harga NaCl x massa NaCl ) = (0,00016 US$/gr x 1gr) + ( 0,000386 US$/gr x 0,31 gr ) + (0,000343 US$/gr x 0,9 gr) + ( 0,000767 US$/gr x 0,52 gr) = 0,000987 US$ Profit = Harga jual produk biaya bahan baku = 0,000987 US$ - 0,000693 US$ = 0,000294 US$ = 2,94 x10 5 US$ 2. Proses Lime-Soda Proses Lime-Soda, disebut juga kaustisasi, merupakan metode klasik untuk menghasilkan soda kaustik (sodium hidroksida). Proses ini biasanya digunakan oleh pabrik alkali, dimana tujuan utamanya adalah me-recovery sodium 10

hidroksida sedangkan precipitated calcium carbonate mentah hanya sebagai byproduct. Pada proses ini, larutan sodium karbonat direaksikan dengan kalsium hidroksida berlebih untuk menghasilkan sodium hidroksida cair dan by-product berupa precipitated calcium carbonate ( PCC ). Proses berlangsung pada suhu 30-60 o C dengan konversi rata-rata < 90 %. Na 2CO 3(l) Ca(OH) 2 2NaOH CaCO aq (l) 3 s Kualitas PCC yang dihasilkan dari proses ini kurang baik karena distribusi ukuran partikel PCC sangat beragam serta kandungan residu Ca(OH) 2 yang berlebih. Selain itu, pembuatan kaustik soda dengan metode ini mulai digantikan dengan metode elektrolisis. Perhitungan ekonomi kasar proses ini sebagai berikut : Na 2CO 3(l) Ca(OH) 2 2NaOH CaCO aq (l) 3 s 1 1 2 1 BM 106 74 40 100 Jika terbentuk Ca 1 gr maka mol Ca yang terbentuk adalah = 1 gr x 1molCaCO 100grCaCO 3 3 = 0,01 mol Harga bahan baku dan produk dapat dilihat sebagai berikut; Bahan baku Harga (per gram) Produk Harga (per gram) Ca(OH) 2 0,00021 US$ NaOH 0,000114 US$ Na 2 0,000105 US$ Ca 0,000343 US$ 11

Menurut perbandingan stoikiometri mol Na 2 massa Na 2 mol Ca(OH) 2 massa Ca(OH) 2 mol NaOH yang terbentuk massa NaOH yang terbentuk = 0,01 mol = 0,01 x 106 = 1,06 gr = 0,01 mol = 0,01 x 74 = 0,74 gr = 0,02 mol = 0,02 x 40 = 0,8 gr Biaya bahan baku = ( harga Na 2 x massa Na 2 ) + (harga Ca(OH) 2 x massa Ca(OH) 2 ) = ( 0,000105 US$/gr x 1,06 gr) + ( 0,00021 US$/gr x 0,74 gr ) = 0,0002667 US$ Harga jual produk = ( harga Ca x massa Ca ) + ( harga NaOH x massa NaOH ) = (0,000343 US$/gr x 1gr)+( 0,000114 US$/gr x 0,8 gr) = 0,0004342 US$ Profit = Harga jual produk biaya bahan baku = 0,0004342 US$ - 0,0002667 US$ = 0,0001675 US$ = 1,675 x10 5 US$ 12

3. Proses Karbonasi Metode karbonasi merupakan proses yang paling banyak digunakan karena menggunakan bahan baku yang murah. Pada proses ini, batu kapur (limestone) yang telah dihancurkan dibakar dalam kiln pada temperatur sekitar 1000 o C untuk mendekomposisi batu kapur menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Tahap ini disebut sebagai kalsinasi. CaCO 3 CaO CO ΔH (1000 o C) = 165.54 kj/mol (s) (s) 2(g) CaO kering kemudian dihidrasi (slaking) dengan air pada temperatur 30-50 o C untuk menghasilkan slurry Ca(OH) 2. CaO H O Ca(OH ΔH (35 o C) = -65.47 kj/mol ( s) 2 (l) ) 2(s) Slurry terdiri dari kalsium hidroksida tak terlarut, ion kalsium (Ca 2+ ) dan ion hidroksida (OH - ). Sebelum karbonasi, slurry disaring untuk memisahkan pengotor yang berasal dari batu kapur. Slurry kemudian diumpankan pada reaktor tiga fasa tangki berpengaduk untuk direaksikan dengan gas CO 2. Reaktor ini dapat beroperasi secara atmosferis maupun bertekanan.temperatur yang digunakan pada proses karbonasi 70 o C dengan konversi 95 %. Ca ( OH ) 2( s) CO2( g ) CaCO3( s) H2O( l) ΔH(45 o ) = -112.48 kj/mol Perhitungan ekonomi kasar dari proses ini : 1) CaCO 3(s) CaO(s) CO2(g) 1 1 1 100 56 44 13

Jika terbentuk CaO sebanyak 1 gr maka mol CaO yang terbentuk adalah = 1 gr x 1molCaO 56grCaO Menurut perbandingan stoikiometri mol Ca massa Ca mol CO 2 yang terbentuk massa CO 2 yang terbentuk = 0,01 mol = 0,018 x 100 = 1,8 gr = 0,018 x 44 = 0,79 gr CaO yang dihasilkan digunakan untuk reaksi (2). 2) CaO( s) H2O(l) Ca(OH) 2(s) 1 1 1 BM 56 18 74 Dari reaksi (1) CaO yang dihasilkan adalah 0,018 mol maka menurut perbandingan stoikiometri: mol Ca(OH) 2 yang terbentuk massa Ca(OH) 2 yang terbentuk = 0,018 x 74 = 1,33 gr mol H 2 O massa H 2 O = 0,018 x 18 = 0,32 gr Ca(OH) 2 yang terbentuk ini digunakan untuk reaksi (3). 14

3) Ca( OH ) 2( s) CO2( g ) CaCO3( s) H2O( l) 1 1 1 1 BM 74 44 100 18 Dari reaksi (2) dihasilkan 0,018 mol Ca(OH) 2 sehingga menurut perbandingan stoikiometri : mol CO 2 massa CO 2 mol H 2 O yang terbentuk massa H 2 O yang terbentuk = 0,018 x 44 = 0,79 gr = 0,01 x 18 = 0,32 gr mol Ca presipitat yang terbentuk massa Ca presipitat yang terbentuk = 0,018 x 100 = 1,8 gr Harga bahan baku dan produk dari proses ini adalah; Bahan baku Harga (per gram) Produk Harga (per gram) Ca natural 0,0000472 US$ CaO 0,000114 US$ CaO 0,000114 US$ CO 2 0,00021 US$ CO 2 0,00021 US$ Ca(OH) 2 0,00021 US$ Ca(OH) 2 0,00021 US$ Ca presipitat 0,000343 US$ 15

Sehingga dari overall process,profit kasarnya : Biaya bahan baku = ( harga Ca natural x massa Ca natural ) + ( harga CaO x massa CaO ) + (harga Ca(OH) 2 x massa Ca(OH) 2 ) + ( harga CO 2 x massa CO 2 ) = ( 0,0000472 US$/gr x 1,8 gr) + ( 0,000114 US$/gr x 1 gr ) + ( 0,00021 US$/gr x 1,33 gr) + ( 0,00021 US$/gr x 0,79 gr) = 0,000644 US$ Harga jual produk = ( harga CaO x massa CaO ) + ( harga CO 2 x massa CO 2 )+(harga Ca(OH) 2 x massaca(oh) 2 ) ( harga Ca precipitated x massa Ca precipitated ) = (0,000114 US$/gr x 1gr)+(0,00021 US$/gr x0,79 gr) +( 0,00021 US$/gr x 1,33 gr) + ( 0,000343 US$/gr x 1,8 gr) = 0,00118 US$ Profit = Biaya bahan baku Harga jual produk = 0,00118 US$ - 0,000644 US$ = 0,0005326 US$ = 5,326 x10 5 US$ 16

B. Pemilihan Proses Dari tiga proses pembuatan PCC, perbandingan proses dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ; Pembanding Proses Double Proses Lime Proses Karbonasi Decomposition Soda Temperatur reaksi 65 o C 55 o C 70 o C Tekanan operasi atmosferis atmosferis atau atmosferis atau bertekanan 2-10 atm Konversi 80% < 90 % 95 % Profit kasar 2,94x10 5 US$ 1,675x10 5 US$ 5,326x10 5 US$ Bahan baku CaCl 2 Na 2 Ca (batu kapur) Sehingga untuk pembuatan PCC maka proses yang dipilih adalah karbonasi. Dibandingkan dengan dua proses lainnya, karbonasi memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1. Konversi paling tinggi diantara kedua proses lainnya. 2. Bahan baku murah dan banyak terdapat di Indonesia. 3. Diantara ketiga proses,memiliki profit yang jauh lebih besar. C. Uraian Proses Proses pembuatan PCC dengan metode karbonasi terdiri dari tiga tahap, yaitu kalsinasi, slaking, dan karbonasi. 17

1. Kalsinasi Pada tahap kalsinasi, batu kapur yang telah dihancurkan dan diayak dibakar di dalam lime kiln. Di dalam kiln terjadi dekomposisi (kalsinasi) batu kapur menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Kalsinasi dapat berlangsung pada temperatur 825-1500 o C. CaCO CaO CO ΔH (1000 o C) = 165.54 kj/mol 3( s) ( s) 2( g) Kiln yang digunakan pada tahap kalsinasi ini adalah jenis rotary kiln. Rotary kiln merupakan kiln yang paling umum, berbentuk silinder panjang, dimana di dalamnya limestone dan gas pembakar bertemu secara counter current. Tahap kalsinasi ini berlangsung sekitar 1 jam. Selain untuk mendekomposisi batu kapur menjadi CaO dan CO 2, kalsinasi juga berfungsi untuk menghilangkan bahan organik yang terdapat dalam batu kapur. 2. Slaking Kalsium oksida kering yang diperoleh dari proses kalsinasi kemudian dihidrasi (slaking) dengan air pada temperatur 30-50 o C untuk menghasilkan slurry Ca(OH) 2. Produksi slurry ini diawali dengan mengangkut lime (CaO) menuju sebuah slaker tank yang dilengkapi dengan high shear mixing agitator setelah ditambahkan air pada 18

temperatur yang diinginkan sehingga diperoleh kandungan Ca(OH) 2 sebesar 5-70% berat. Reaksi yang terjadi: CaO H O Ca ΔH (35 o C) = -65.47 kj/mol ( s) 2 ( l) ( OH ) 2( s) Slurry yang terbentuk terdiri dari kalsium hidroksida tak larut, ion kalsium (Ca 2+ ) dan ion hidroksida (OH - ). Konsentrasi ion kalsium dalam slurry bergantung pada batas kelarutan pelarut, yaitu menurun seiring kenaikan temperatur. Sebelum memasuki tahap karbonasi, slurry disaring untuk menghilangkan pengotor yang berasal dari batu kapur. 3. Karbonasi Slurry dari tahap slaking yang telah disaring kemudian diumpankan pada reaktor tiga fasa tangki berpengaduk. Reaktor ini dapat dioperasikan pada kondisi atmosferis maupun bertekanan. Di dalam reaktor ini kalsium hidroksida direaksikan dengan gas karbon dioksida. Ca ( OH ) 2( s) CO2( g ) CaCO3( s) H2O( l) ΔH(45 o ) = -112.48 kj/mol Ukuran partikel, distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan perubahan sifat permukaan kalsium karbonat dapat diatur dengan mengendalikan temperatur reaksi, tekanan parsial karbon dioksida, laju alir karbon dioksida, konsentrasi slurry dan kecepatan agitator. Sumber gas CO 2 untuk tahap karbonasi biasanya berasal dari pembangkit energi, recovery kiln, atau lime kiln. Gas tersebut didinginkan dan di-scrub sebelum dikompres ke dalam reaktor karbonasi. Selama penggelembungan 19

melewati slurry, gas CO 2 terlarut dalam air. Di dalam reaktor, mula-mula slurry memiliki ph 12 atau lebih, tetapi kemudian menurun selama reaksi berlangsung, terus menurun sehingga berada pada kesetimbangan ph 8 ± 1. Dengan menggunakan reaktor bertekanan, laju reaksi keseluruhan lebih besar bila dibandingkan dengan reaktor atmosferis karena kelarutan karbon dioksida lebih tinggi bila tekanan dinaikkan. Tekanan yang disarankan untuk reaktor karbonasi adalah 2-3 bar. D. Pemilihan lokasi Pabrik Pemilihan lokasi suatu pabrik sangat dipengaruhi kegiatan industri yang akan dijalani, hal ini yang sangat erat kaitannya adalah mengenai kegiatan produksi dan distribusi. Perencanaan penentuan lokasi pabrik yang baik akan dapat menekan biaya produksi dan biaya distribusi ke titik minimum. Atas dasar tersebut,pabrik pembuatan PCC ini direncanakan berlokasi di daerah Baturaja, Palembang. Adapun pertimbangan dalam penentuan lokasi ini adalah sebagai berikut : 1. Persediaan bahan baku Bahan baku yang digunakan pada pabrik pembuatan PCC adalah batu kapur dapat diperoleh dari gunung kapur Baturaja, Palembang dan gas CO 2 diperoleh dari kalsinasi batu kapur pada proses ini. Pemilihan lokasi ini sangat cocok karena dekat dengan bahan baku. 20

2. Pemasaran hasil produksi Hasil produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yaitu untuk filler industri kertas,plastik,cat dan pelapisan serta antasid,suplemen kalsium di industri makanan,mild abbrasive pada pembuatan pasta gigi. 3. Utilitas Kebutuhan air untuk proses dan keperluan lainnya cukup tersedia karena lokasi pabrik berada di dekat sungai Ogan dan Komering yang merupakan salah satu anak sungai besar Musi. 4. Tenaga Kerja Tenaga kerja tersedia cukup banyak dari daerah sekitar lokasi, sedangkan tenaga ahli diperoleh dari perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan daerah ini adalah zona industri, dan mudah untuk mencari tenaga kerja karena banyak pendatang pencari kerja juga terdapat banyak tenaga lokal yang cukup memadai. 5. Letak Geografis Lokasi pabrik berada di daerah yang cukup stabil dengan temperatur udara sekeliling berkisar 26 o C - 32 o C. Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor maupun banjir jarang terjadi sehingga memungkinkan operasi berjalan lancar. 21

6. Transportasi Sarana transportasi untuk pengangkutan hasil produksi dapat melalui angkutan darat, karena pabrik dekat dengan jalan raya dan kereta api. Pengangkutan juga dapat melewati jalur laut, karena pada daerah dibangunnya pabrik ini ada pelabuhan Palembang yang merupakan pelabuhan sungai. Dengan demikian akan menjamin lancarnya proses pemasaran karena tersedianya sarana transportasi yang memadai. 7. Limbah Industri Limbah hasil produksi PCC terdiri dari 3 jenis yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Limbah gas berupa gas karbondioksida yang tidak terpakai dalam reaksi. Gas karbondioksida berasal dari hasil reaksi kalsinasi. Untuk limbah cair berasal dari sludge keluaran Screen dan Venturi Scrubber yang merupakan campuran impuritis dalam proses berupa Fe 2 O 3,Al 2 O 3,SiO 2 serta MgO. Limbah yang dihasilkan tersebut akan diproses dalam unit pengolahan limbah. 22