BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORI. Hipertensi didefinisikan sebagai kenaikan secara pasti tekanan darah arteri

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB III TINJAUAN KASUS

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ANALISA DATA Tabel 3.10 Analisa data NO TGL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH. aorta Klien mengatakan mudah merasa lelah jika beraktivitas

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana jika tekanan

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB III ANALISA KASUS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

HIPERTENSI OLEH : ANITA AMIR C RIZKI AMALIAH RIFAI C PEMBIMBING : Dr. SRI ASRIYANI, Sp. Rad

BAB 1 PENDAHULUAN. Sustrani, dkk (2009) dalam Putra (2014) mengatakan hipertensi sering

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

ASKEP KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR. Yoani Aty

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

BAB I PENDAHULUAN. keadaan cukup istirahat maupun dalam keadaan tenang. 2

CATATAN PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

2

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. yang memompa dengan kuat dan arteriol yang sempit sehinggga darah mengalir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

INFORMED CONCENT (SURAT PERSETUJUAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Koroner dan penyakit Valvular ( Smeltzer, et., al. 2010). Gangguan

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

KEDARURATAN LINGKUNGAN

asuhan keperawatan Tinnitus

BAB I PENDAHULUAN. Jeanny Ivones (G2B ) Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Page 1

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah yang normal sangat diinginkan oleh setiap manusia, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat dewasa ini. Di tengah jaman yang semakin global,

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.hipertensi atau

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai silent killer, karena hampir tidak ditemukan gejala sama. mendadak meninggal dunia (Rofi ie I, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. melebihi 140/90 mmhg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular, sehingga angka kejadian penyakit tidak menular semakin

HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI


BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. kecemasan di ruang Parikesit di RSUD Kota Semarang.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang

Transkripsi:

1 BAB I TINJAUAN TEORI A. Pengertian Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90 mmhg,yang terjadi pada seseoang paling sedikit tiga waktu terakhir yang berbeda (who 1978,komisi keperawatan P.K sint carolus, 1996,hal : 1). Oleh JNC hipertensi didefinisikan sebagai tekanan yg lebih tinggi dari 140/90 mmhg dan diklasifikas ikan sesuai dengan serajat keparahanya dari tekanan darah normal sampai hipertensi maligna.(doenges,1999) B. Etiologi penyebab hipertensi primer tidak diketahui (90%) tidak diketahui, meskipun telah banyak penyebab yang dapat diidentifikasi.penyakit ini memungkinkan banyak factor yaitu :aterosklerosis, penngkatan pemasukan sodium, baroreceptor, factor genetic dan lingkungan (pusdiknakes,1993) Sedangkan dari hipertensi sekunder (10 %)diketahui penyebabnya yaitu penyakit paenkim renal, gangguan endokrin,coarctation aorta (penyempitan aorta congenital),kegemukan,pemasukan lemak bersaturasi tinggi,garam, dan stress serta merokok.(komisi keperawatan PK sint carolus,1993). 1

2 C. Gambaran Klinik Gambaran kinik secara umum dapat diketahui dengan adanya keluhan, sakit kepala,ingin tidur terus, lemah, gelisah, pola diit yang tidak seimbang.juga melalui pemeriksaan fisik dapat diketahui dengan tekanan darah sistolik lebih 160 mmhg,diastolic lebih 90mm,takikardi,dapat pula diketahui dengan adanya edema (komisi keperawatan PK sint carolus, 1996). D. Patofisiologi Tekanan arteri sistemik dihasilkan dari curah jantung dan tahanan perifer, sehingga semua factor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan darah. (komisi keperawatan PK sint carolus, 1996). Dalam beberapa kasus diketahui bahwa hipertensi memberatkan pembentukan plaque namun ada pula ditemukan bahwa plaque dalam arteri menyebabkan tekanan darah meningkat,sehingga aterosklerosis menyebabkan meningkatnya resistensi peripheral.pada ginjal keadaan ini akan mengakibatkan iskemia arteri ginjal sehingga terjadi pelepasan rennin,precursor dari angiotensin II yang menyebabkan kontriksi arteri serta peningkatan tekanan tekanan darah,kelanjutan dari kontriksi pembukuhpembuluh darah ini mendukung terjadinya kerusakan vaskuler.(yasmin asih,1993).

3 E. Pathways Pelepasan Rennin angiotensin Aterosklerosis Intake Na Angitensin I Peningkatan tahanan perifer Peningkatan retensi cairan Angitensin II Peningkatan tekanan darah sistemik Peningkatan CO Vasokontriksi Kecepatan aliran darah Peningkatan Kecepatan suplai darah ke hipotalamus Vasokontriksi pembuluh darah Perfusi jaringan otak Menekan pusat termoregulator Penurunan Perfusi jaringan perifer Sakit Kepala Gangguan pengaturan suhu tubuh : meningkat Penurunan suplai O 2 ke jaringan Gangguan rasa nyaman (nyeri) Intoleransi Aktivitas kelemahani

4 F. Focus Intervensi 1. Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan pembuluh darah otak.(komisi keperawatan PK sint carolus,1996) Kreteria Hasil : a. Pasien mengungkapkan sakit kepalanya hilang b. Tekanan darah dalam batas normal c. Posisi tubuh dan ekspresi wajah rileks d. Partisipasi pasien dalam aktifitas meningkat Rencana Tindakan a. Kaji tanda-tanda verbal dan non verbal terhadap sakit kepala jenis, lokasi, intensitas, waktu b. Ajarkan dan Bantu pasien untuk mengurangi sakit kepala yaitu yaitu dengan: - Tirah baring - Hindari posisi secara mendadak - Ciptakan lingkungan nyaman dan tenang - Lakukan teknik relaksasi c. Monitoring keluhan-keluhan pasien dan tanda vital d. Beri obat anti hipertensi sesuai program 2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan peningkatan pembuluh darah sistemik (komisi keperawatan PK sint carolus,1996)

5 a. Tekanan darah dan nadi berkurang sampai normal b. Pernafasan 16-20x/menit c. Kulit hangat,warna kulit tidak sianosis. d. Nadi perifer teraba Rencana tindakan: a. Monitor dan lapor tanda dan gejala penurunan perfusi jaringan seperti TD,HR,pernafasan,gelisah,bingung,pucat,sianosis,capilari refill le bih 3 detik b. Lakukan tindakan untuk mengurangi cemas atau takut c. Lakukan tindakan untuk pemenuhan istirahat d. Batasi mekanan yang mengandung kopi,the,coklat. e. Pembatasan garam lemak dan kolesterol 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan menurunya okdigenasi jaringan (sekunder terhadap perfusi jaringan yang tidak adekuat) gangguan perfusi jaringan sistemik berhubungan dengan peningkatan pembuluh darah perifer PK sint carolus,1996) a. Klien tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan lemah b. Toleransi aktivitas meningkat c. Pasiem mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa sesak napas Rencana tindakan a. Jelaskan pada pasien tentang pentingnya aktivitas b. Ciptakan lingkungan yang nyaman dengan mengurangi kebisingan

6 c. Batasi jumlah dan waktu kunjungan d. Tingkatkan a ktivitas secara bertahap,anjurkan isterahat pada antara dua aktivitas e. Pantau adanya peningkatan toleransi aktivitas Pasien tidak menunjukkan kelelahan Pasien senang melakukan aktivitas dan perawatan Tekananan darah,nadi dan pernafasan dalam batas normal sesuai kondisi pasien 4. Ketidakmampuan merawat diri berhubungan dengan kelelahan PK sint carolus,1996) a. Pasien akan menunjukkan partisipasi dalam perawatan dirinya Rencana tindakan a. Kaji factor yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan diri seperti kelemahan,kelelahan, pusing. b. Diskusikan bersama klien tentang rencana perawatan diri c. Lakukan tindakan untuk meningkatkan energi dengan istirahat dan pemenuhan nutrisi d. Motivasi pasien terhadap perawatan dirinya e. Kaji aktifitas yang tidak mampu dilakukan dan beri bantuan yang diperlukan f. Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memberi motivasi kepada pasien untuk mempertahankan kemandirian secara optimal dengan aktivitas yg dapat ditoleransi oleh pasien

7 5. Penigkatan suhu tubuh berhubungan denga n vasodilatasi pembuluh darah sekunder terhadap dehidrasi (carpenito,1998,hal 154) a. Mempertahankan suhu tubuh normal Rencana tindakan a. Anjurkan pentingnya mempertahankan masukan cairan yang adekuat b. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian tip is dan menyerap keringat c. Pantau suhu tubuh d. Ajarkan pentingnya meningkatkan masukan cairan e. Ajari untuk memakai es atau handuk basah pada tubuh,khususnya di aksila dan lipatan paha 6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tingkat pemajanan dan kurang pemanfaata n informasi (doenges, 1999 hal : 465) a. Mengatakan pemahaman tentang penyakit yang diderita b. Partisipasi dalam program pengobatan Rencana tindakan : a. Kaji tingkat pengetahuan klien/keluarga tentang penyakit hiprtensi b. Bina hubungan saling percaya c. Ciptakan lingkungan yang nyaman d. Tentukan tujuan belajar yang diinginkan e. Beri penjelasan tentang prognosa penyakit,tanda dan gejala serta perawatanya