KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA

Studi Potensi Air Baku Kota Bontang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. Airtanah merupakan salah satu komponen dari siklus hidrologi yang ada di

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BAB VIII. KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. Presiden Republik Indonesia,

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. Air diperlukan manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2002 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KATA PENGANTAR. Bogor, 2014 Konsultan Perencana, CV.CATUR PRIMA KARYA. Heri Mulyana, ST. Direktur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III. METODE PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

OP-027 INDIKASI INTRUSI AIR LAUT DARI KONDUKTIVITAS AIR TANAH DANGKAL DI KECAMATAN PADANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2.

METODOLOGI. Gambar 14. Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Data Kelurahan Kuin Utara) Peta Kecamatan Banjarmasin Utara. Peta Kelurahan Kuin Utara

KEGIATAN PEMETAAN DAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN (83.

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG PENDAYAGUNAAN AIR TANAH GUBERNUR JAWA BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN POTENSI SERTA NERACA SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

ADENDUM 1 DOKUMEN SELEKSI UMUM JASA KONSULTANSI (BADAN USAHA)

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTER PLAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

KERANGKA ACUAN KERJA

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen 1. Latar Belakang Bumi kita lebih dari 80% terdiri dari air, namun hanya 2% yang dianggap sebagai air tanah, sisanya merupakan lautan, juga berupa air permukaan. Dua persen inilah yang dipakai oleh seluruh penduduk bumi sebagai pemenuhan kebutuhan primer. Berdasarkan siklus hidrologi disebutkan bahwa jumlah presentasi air akan selalu tetap, namun seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan-perubahan yang berdampak negatif pada siklus hidrologi tersebut, ketinggian air laut semakin bertambah diakibatkan pencairan es di kutub karena pemanasan global, kemudian bertambahnya populasi manusia, sehingga bertambah pula kebutuhan akan air bersih dari tanah, ditambah lagi dengan kurangnya daerah resapan air akibat hutan kayu yang telah berubah menjadi hutan beton oleh manusia. Hal ini menyebabkan semakin berkurangnya persentase air tanah. Air tanah sebagai sumber daya alam non hayati merupakan bagian dari lingkungan hidup sehingga terdapat interaksi antara sumber daya air tanah dengan lingkungan secara keseluruhan. Dengan kondisi yang demikian ini, ketersediaan air tanah sangat ditentukan oleh kondisi geologi, hidrogeologis dan komponen-komponen lingkungan hidup lain yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, keterdapatan air tanah bersifat sangat dinamis baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya dan memiliki ketersediaan yang variatif antara tempat yang satu dengan tempat lainnya. Dewasa ini air sudah menjadi barang ekonomi dan mahal karena keberadaannya semakin langka, bahkan banyak yang tercemar bermacam-macam limbah dari hasil aktivitas manusia dan rumah tangga, limbah pertanian, peternakan, industri dan lain sebagainya. Indikator atau tanda air telah tercemar adalah perubahan suhu air, ph atau konsentrasi ion hidrogen, warna, bau dan rasa air, timbulnya endapan, koloid bahan terlarut, mikroorganisme dan radioaktif air. Wilayah kota dan kabupaten merupakan wilayah yang memiliki sumber daya air, berupa air permukaan dan air tanah yang potensial. Hal tersebut nampak dari beberapa sungai yang berukuran cukup besar dan mata air yang merupakan sumber potensial bagi penyediaan kebutuhan air baku penduduk. Keseimbangan air tanah (neraca air) dapat dibuat berdasarkan besar input dan output yang ada. Input merupakan debit air sungai yang ada, sedangkan output merupakan total penggunaan air untuk keperluan domestik (rumah tangga), untuk irigasi dan untuk industri pariwisata.

Anomali dapat diartikan sebagai penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain tidak seperti biasanya. Anomali air tanah yang di jumpai di Kabupaten Purworejo dan Kebumen adalah terdapat air asin pada pembuatan sumur baru maupun sumur lama pada kedalaman lebih dari 40 m. Air asin merupakan air yang mempunyai kadar garam tinggi. Tingkat kegaraman biasanya dicerminkan dari total kandungan zat terlarut (total dissolved solids-tds). Air tanah tawar mempunyai TDS kurang dari 1000 mg/l. Sementara air tanah payau/asin TDSnya lebih dari 1000 mg/l. Kandungan unsur Cl- yang tinggi umumnya didapati pada air asin. Air asin ini merupakan pencemaran yang paling umum ke dalam air tanah. Penyusupan ini akan menyebabkan air tanah tidak dapat dimanfaatkan, dan sumur yang memanfaatkannya terpaksa ditutup atau ditinggalkan. Disamping air asin diwilayah Kabuapten Purworejo dan Kebumen juga terdapat potensi airtanah dengan kadar Fe yang cukup tinggi hal ini menyebabkan konsumen kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi standard layak minum. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada tahun anggaran 2015 ini memandang perlu untuk melaksanakan Pekerjaan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen pada Kegiatan Evaluasi Hidrogeologi pada Daerah Anomali. 2. Maksud dan Tujuan Maksud kegiatan ini adalah melakukan penyelidikan, inventarisasi dan identifikasi serta pemetaan wilayah guna mengetahui sumber, potensi dan penyebaran baik secara mendatar (lateral) maupun secara tegak (vertikal) adanya anomali air tanah baik air asin muapun air yang mengandung kadar Fe cukup tinggi yang dilaksanakan berdasarkan pengamatan, pengukuran dan interpretasi data geologi di Kabupaten Purworejo dan Kebumen sebagai referensi untuk eksplorasi/penyelidikan lanjutan. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah : a. Mendapatkan gambaran rinci mengenai anomali air tanah yang terjadi di daerah telitian; b. Sebagai penyedia informasi adanya anomali air tanah di wilayah daerah telitian dalam bentuk data spasial yang telah terdigitasi, sehingga dapat dibaca dan mudah dimengerti; c. Sebagai acuan dalam perencanaan, pengembangan dan penentuan kebijakan dalam penataan wilayah sehingga pemanfaatan ruang menjadi optimal.

3. Sasaran - Mengetahui penyebaran, menginventarisasi, menganalisis dan menampilkan data-data adanya anomali air tanah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen secara informatif; - Sebagai referensi bagi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dalam pengelolaan sumberdaya air tanah. 4. Lokasi Pekerjaan 5. Sumber Pendanaan 6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten Purworejo dan Kebumen Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Ir. Sunarso, MT Satuan Kerja: Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Data Penunjang 1 7. Data dasar Data dasar yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : - Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) produk Badan Informasi Geospasial (BIS), dengan skala 1:25.000 untuk Kabupaten Purworejo dan Kebumen - Peta Geologi skala 1:25.000, yang mewakili wilayah Kabupaten Purworejo dan Kebumen. - Peta Hidrogeologi; - Peta Cekungan Air Tanah; - Peta anomaly konduktivitas listrik; - Peta Isopac overlay antara Salinitas dengan Daya Hantar Listrik. 8. Referensi Hukum Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Ruang Lingkup 9. Lingkup Pekerjaan a. Pengambilan data sekunder dan analisa data sekunder yang terkait dengan penelitian geologi lingkungan, seperti kondisi hidrogeologi, kegiatan penelitian anomali air tanah yang pernah ada sebelumnya dll. b. Pengambilan data primer yaitu : 1) Melakukan pengambilan data/ pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL) pada sumur-sumur dalam sebanyak 45 titik dan beberapa titik sumur dangkal yang tersebar di Kabupaten Purworejo dan Kebumen; 2) Penggambaran peta penyebaran dan tingkat intrusi geologi air 1 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

laut skala 1 : 50.000; 3) Pembuatan data base dan informasi ke dalam peta; 4) Menyajikan hasil kegiatan dalam bentuk buku laporan akhir. c. Analisa Data : Metode analisis yang digunakan dalam zonasi pengembangan keluasaan ini disusun berdasarkan analisa data dari peta-peta melalui proses tumpang tindih/overlay dan pembobotan (scoring). Peta-peta yang diproses dengan overlay dan scoring antara lain meliputi : - Peta Geologi; - Peta Hidrogeologi; - Peta Cekungan Air Tanah; - Peta anomaly konduktivitas listrik; - Peta Isopac overlay antara Salinitas dengan Daya Hantar Listrik. d. Pengklasifikasian Zona Anomali air tanah : Hasil dari zonasi pengembangan keluasaan ini merupakan 3 (tiga) parameter berdasarkan Daya Hantar Listrik dan Peta Isopac overlay antara Salinitas dan Daya Hantar Listrik yang digunakan dalam pengklasifikasian anomali air tanah, yang meliputi : Zona Tinggi, Zona Menengah dan Zona Rendah. 10. Tahap Kegiatan Pekerjaan ini dilakukan dalam beberapa tahap : a. Pekerjaan Tahap I 1) Penyusunan Tim Pelaksana pekerjaan 2) Penyiapan peta peta dan data sekunder 3) Studi pustaka 4) Pengurusan perizinan 5) Penyiapan peralatan 6) Penyiapan sarana penunjang 7) Survey pendahuluan. 8) Penyusunan Laporan Pendahuluan b. Pekerjaan Tahap II 1) Pengambilan/pengukuran data lapangan 2) Pengolahan dan analisa data 3) Pembuatan data base dan informasi ke dalam peta. 4) Penyusunan Draft laporan Akhir c. Pekerjaan Tahap III Penyempurnaan Draft Laporan Akhir/ Penyusunan Laporan Akhir. 11. Keluaran 2 a. Laporan Penelitian b. Peta dan data digital lainnya (peta yang dapat diakses dengan Map Info, foto lapangan, dll) dalam bentuk hard copy berwarna dan soft copy berupa CD, antara lain : peta topografi, Peta anomali air tanah dan peta lokasi pengambilan sampel pada masing-masing 2 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.

Kabupaten yang dicetak pada kertas A-1. c. Data dan analisa kimia fisika air tanah d. Hasil analisis data pengukuran daya hantar listrik e. Hasil analisis data peta isopac overlay antara daya hantar listrik dengan salinitas f. Peta Anomali Air Tanah g. Rekomendasi. 12. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi 13. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa 14. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan a. Kendaraan untuk mobilisasi personil dan peralatan. b. Peralatan lapangan, antara lain : 1) Alat pengukur daya hantar listrik. 2) Global Positioning System (GPS) 3) Kompas geologi 4) Palu geologi 5) Laser Distance Meter atau Roll Meter 6) Altimeter 7) Kamera 8) alat komunikasi (HT/HP) c. Peralatan kantor dan studio, antara lain: alat tulis kantor (ATK), komputer, printer, LCD, software GIS (MapInfo, ArcGIS, ArcView, AutoCad, surfer) dll. 1. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen.. 2. Mengumpulkan data sekunder meliputi kondisi air tanah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen 3. Melakukan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen 120 (seratus dua puluh puluh) hari kalender 15. Personil Klasifikasi personil yang diperlukan pada kegiatan ini adalah: Tenaga Ahli: Team leader : 1 (satu) orang ahli Hidrogeologi minimal S2 Teknik Geologi/Hidrogeologi dengan pengalaman dibidangnya minimal 10 (sepuluh) tahun, diutamakan memiliki sertifikat keahlian yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan dimaksud. Tenaga Ahli hidrologi : 1 (satu) orang S1 Teknik Geologi dengan pengalaman dibidangnya minimal 6 (enam) tahun Tenaga ahli geologi : 1 (satu) orang S1 Teknik Geologi dengan pengalaman dibidangnya minimal 6 (enam) tahun Tenaga Pendukung : Asisten ahli geologi : 1 (satu) orang S1 Teknik Geologi dengan pengalaman profesional dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dan memiliki sertifikat sesuai bidangnya.

Surveyor : 1 (satu) orang D2/D1/STM berpengalaman kerja sekurang-kurangnya 10 tahun dalam pekerjaan survey lapangan dan kolekting data. Draftman : 1 (satu) orang D2/D1/STM berpengalaman dalam pekerjaan digitasi peta GIS dan aplikasi Map Info dan surfer serta memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya selama 10 tahun. Administrasi : 1 (satu) orang D3/D2/D1 menguasai MS Office dan berpengalaman kerja dalam pekerjaan administrasi proyek. 16. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan 17. Laporan Pendahuluan 18. Draf Laporan Akhir (terlampir) Laporan Laporan Pendahuluan berisi tentang rencana kerja, meliputi metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan serta survey pendahuluan dengan bobot 25 % (dua puluh lima persen), dipaparkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah penandatanganan kontrak, dibuat rangkap 10 (sepuluh) disertai dokumentasi survei pendahuluan, dan telah dibahas oleh Panitia Penerima Hasil Kegiatan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan I Isi laporan Pendahuluan meliputi : Hasil Kajian Referensi Metoda penelitian Susunan Tim Hasil Survey Pendahuluan Jadwal pelaksanaan pekerjaan Draft Laporan Akhir berisi tentang seluruh hasil pekerjaan, termasuk peta-peta yang menyajikan semua informasi pelaksanaan pekerjaan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kebumen. Draft Laporan Akhir (pekerjaan selesai 90 %) ini dibuat rangkap 10 (sepuluh), dikumpulkan selambat-lambatnya dalam waktu 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak ditandatangai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dengan memperhatikan hal-hal yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan I. Pembahasan draf laporan akhir dilakukan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Hasilnya dituangkan dalam Berita acara pemeriksaan II. Adapun Draft Laporan Akhir berisi : Laporan hasil seluruh kegiatan dalam ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan kerangka laporan akhir Hasil pekerjaan lapangan (pekerjaan tahap II) Hasil analisis data pengukuran daya hantar listrik Hasil analisis data peta isopac overlay antara daya hantar listrik dengan salinitas. Peta anomali air tanah.

19. Laporan Akhir Laporan Akhir berupa hasil akhir pekerjaan setelah mendapat masukan pada paparan Draft Laporan Akhir dan telah disetujui oleh Tim Teknis, disertai seluruh data pendukung yang disampaikan pada Draft Laporan Akhir. Laporan Akhir (pekerjaan mencapai 100 %) dibuat rangkap 15 (lima belas), dikumpulkan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah ditandatangai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) berupa hard copy dan soft copy (untuk peta hasil pelaksanaan pekerjaan harus berwarna pada kertas ukuran A-1 dan soft copy nya dapat diakses dalam program Map Info) beserta dokumentasi (foto lapangan), dan telah dibahas oleh Panitia Penerima Hasil Kegiatan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan III. Hal-Hal Lain 20. Produksi dalam Negeri Tenaga Ahli yang digunakan dalam kegiatan jasa konsultasi ini adalah Warga Negara Indonesia. 21. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan 22. Alih Pengetahuan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Waktu survey harus sesuai dengan rencana survey yang ada pada usulan teknis/ kontrak kerja. b. Tim Survey harus membawa surat tugas dari pemberi tugas Semua data survey yang diperoleh harus mendapat pengesahan dari obyek survey dan menjadi milik pemberi tugas. Penyedia jasa konsultasi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan Sosialisasi dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada tim teknis dsri Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Pihak yang di audit dan tim energi dari obyek Audit dan seluruh kegiatan yang dilakukan Konsultan, selalu di koordinasikan kepada Tim Teknis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. Purworejo,... Februari 2016 Kepala Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Ir. SUNARSO, MT NIP. 196102171994031002

KERANGKA LAPORAN AKHIR HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR PETA DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Lokasi 1.4. Lingkup Pekerjaan 1.5. Metoda Penelitian 1.6. Tata Cara Pelaporan 1.7. Peralatan Survey 1.8. Personil 1.9. Jadwal pelaksanaan pekerjaan BAB II KONDISI UMUM 2.1. Lokasi Daerah Penelitian 2.2. Tata Guna lahan 2.3. Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah 2.4. Aspek Hidrogeologi 2.5. Aspek Geologi BAB III HASIL PENELITIAN 3.1. Analisa Hidrogeologi 3.2. Analisa Geologi 3.3. Analisa Daya Hantar Listrik 3.4. Analisa Peta Isopac Overlay antara Daya Hantar Listrik dengan Salinitas 3.5. Analisa Tata Guna Lahan 3.6. Analisa Anomali Air Tanah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Lampiran : 1 Jadwal Tahapan Kegiatan No. 1 Persiapan Tahapan Pekerjaan 2 Koordinasi dan Survey Pendahuluan 3 Pemetaan detail dan Pengukuran DHL 4 Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Minggu ke.. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 5 6 Pengambilan Sampel air 7 Analisis Laboratorium (kimia fisika air tanah) 8 Pengolahan dan Analisis Data Spasial (pembuatan peta-peta) 9 Paparan dan Penyusunan Laporan 9 Administrasi