BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk bergerak, karena itu tanpa melakukan aktivitas jasmani secara

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

SILABUS MATA KULIAH SEPAK TAKRAW (TEORI DAN PRAKTEK)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan baik di bidang akademis maupun bidang olahraga. muda yang tinggal di pesantren Darul Arafah.

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan kebugarannya yang tinggi. yang tingginya kurang lebih 15 meter, (c) Perlengkapan pemain: Untuk

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

1. PENDAHULUAN. menghadapi persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi dewasa ini.

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA SD NEGERI PLAOSAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

permainan ini tidak sulit untuk dikembangkan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester :

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

PENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan secara umum bertujuan membantu siswa

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

Lampiran 1 (lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap cabang olahraga mempunyai sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan di setiap lembaga formal maupun non formal.

I. PENDAHULUAN. sistematis dan teratur. Oleh sebab itu pembelajaran yang baik akan. menentukan keberhasilan dalam menciptakan siswa yang berprestasi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki karakteristik berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang menggunakan gerak tubuh sebagai media dalam pembelajaran. Banyak manfaat yang diperoleh melalui pendidikan jasmani, karena dalam pendidikan jasmani dikembangkan semua aspek yang ada pada diri siswa. Seperti dikemukakan Agus Mahendra (2004: 18) bahwa: Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang di dalamnya terdapat beberapa macam cabang olahraga yang wajib diajarkan berdasarkan kurikulum dan jenjang sekolah masing-masing. Menurut Depdiknas. (2007: 3-4) dalam KTSP mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sekolah Dasar bahwa, Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar meliputi aspek-aspek: permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dan kesehatan. Ruang lingkup dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar meliputi berbagai macam cabang olahraga. Di dalam pendidikan jasmani terdapat beberapa macam cabang olahraga yang wajib diajarakan. Berdasarkan jenisnya materi pendidikan jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan. Di dalam materi pokok dan materi pilihan terdapat beberapa nomor cabang olahraga yang harus diajarkan atau dipilih siswa sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Materi pokok adalah materi yang wajib diberikan kepada siswa. Cabang olahraga yang tercakup dalam materi pokok adalah atletik, senam, dan permainan. Sedangkan materi pilihan adalah materi yang dapat dipilih sesuai

dengan kemampuan, situasi dan kondisi sekolah masing-masing. Macam-macam cabang olahraga pilihan antara lain renang, pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis, sepak takraw, dan olahraga tradisional. Sepak takraw merupakan olahraga tradisonal yang dikembangkan di lingkungan sekolah. Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga pilihan yang dikembangkan di sekolah-sekolah seperti Sekolah Dasar (SD). Di samping itu juga, pada event-event seperti PORSENI, PORPROV bahkan PON, permainan sepak takraw dipertandingkan dalam event-event tersebut. Ditinjau dari sejarahnya, perkembangan permainan sepak takraw di Indonesia kurang begitu maju dibandingkan dengan cabang olahraga permainan lainnya seperti permainan sepakbola, bolavoli, bola basket dan bulutangkis. Seiring perkembangan dan kemajuan jaman, permainan sepak takraw mulai memasyarakat di berbagai daerah di Indonesia seperti di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah. Namun di Jawa Tengah hanya daerah-daerah tertentu yang mengembangkan permainan sepak takraw. Seperti dijelaskan dalam Penataran Pelatihan Sepak Takraw Jawa Tengah (2004: 2) bahwa, Pembinaan sepak takraw di Jawa Tengah dilakukan melalui klub-klub di daerah-daerah, hanya beberapa daerah yang aktif melakukan pembinaan di antaranya: Demak, Jepara, Klaten, Banyumas, Pekalongan, Kendal, Magelang, Purworewjo, Temanggung dan Pemalang. Klaten merupakan salah satu daerah yang mengembangkan dan melakukan pembinaan permainan sepak takraw, sehingga tidak jarang di sekolah-sekolah dasar di daerah Klaten diberikan pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler permainan sepak takraw. Dapat dikatakan, permainan sepak takraw membudaya di sekolah-sekolah dasar di daerah Klaten, jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Menguasai macam-macam teknik dasar sepak takraw merupakan faktor utama yang harus dikuasai siswa agar dapat bermain sepak takraw. Adapun macam-macam teknik dasar sepak takraw di antaranya: sepak sila, sepak kuda, sepak badak, sepak cungkil, heading, memaha, mendada, menapak, sepak mula, smash, dan blocking.

Sepak sila merupakan salah satu teknik dasar sepak takraw yang memiliki peran penting agar dapat bermain sepak takraw dengan baik. Sepak sila merupakan teknik dasar sepak takraw yang berperan untuk menerima dan menimang bola, untuk mengumpan dan menahan bola. Kemampuan menguasai sepak sila akan sangat mempengaruhi jalannya permainan sepak takraw. Untuk menguasai sepak sila dalam permainan sepak takraw tidak mudah. Tidak setiap siswa yang gemar bermain sepak takraw mampu melakukan sepak sila dengan benar. Banyak kendala yang dihadapi siswa pemula dalam memainkan sepak sila misalnya, bola mudah jatuh, kurang tenang, bola memantul liar, sehingga akan sulit dalam mengontrol bola. Untuk meningkatkan kemampuan sepak sila untuk siswa pemula perlu diterapkan cara belajar yang tepat. Dalam hal ini Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 68) menyatakan, Perluasan isi atau materi maksudnya adalah penyusunan aktivitas belajar secara progresif dari yang mudah ke yang sukar atau dari yang sederhana ke yang kompleks. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk membelajarkan sepak sila sepak takraw dapat dilakukan dari cara yang mudah dan secara bertahap ditingkatkan ke tahap yang lebih sulit atau kompleks. Bentuk pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan sepak sila dapat dilakukan dengan bola digantung dan bola dilempar. Pembelajaran sepak sila dengan bola digantung dan bola dilempar merupakan bentuk pembelajaran yang memiliki karakteristik berbeda. Pembelajaran sepak sila dengan bola digantung merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan dari cara yang mudah agar bola mudah dikendalikan dan dapat dipantulkan secara berulang-ulang. Sedangkan pembelajaran sepak sila dengan bola dilempar merupakan bentuk pembelajaran yang yang berorientasi pada karakteristik permainan sebenarnya seperti gerakan menerima dan menahan bola, untuk selanjutnya.memantul-mantulkan bola. Kedua bentuk pembelajaran tersebut belum diketahui pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam melalui penelitian eksperimen.

Pembelajaran sepak sila dengan bola digantung dan bola dilempar dieksperimenkan pada siswa putra ekstrakurikuler sepak takraw Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2008/2009. Siswa putra ekstrakurikuler SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwirng Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2008/2009 menarik untuk diteliti. Hal ini karena, tidak semua siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw memiliki kemampuan sepak sila yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam permainan, sering kali dalam mengontrol bola, bola mudah jatuh, umpan-umpanya tidak akurat. Jika siswa kurang mampu dalam mengendalikan bola, maka akan sulit memiliki keterampilan bermain sepak takraw. Rendahnya penguasaan sepak sila dan seringnya umpan-umpan yang salah harus mendapat perhatian dan perlu ditingkatkan melalui pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Membelajarkan teknik dasar sepak sila sangat penting dalam permainan sepak takraw, karena semakin baik dalam penguasaan sepak sila, maka akan memiliki kontrol bola yang baik sehingga akan mampu memberikan umpan-umpan yang akurat. Pentingnya peranan penguasaan teknik dasar sepak sila, maka sejak awal belajar sepak takraw harus diajarkan cara-cara mengenal bola yang benar. Dalam membelajarkan sepak sila harus dilakukan dengan bentuk pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Kesulitankesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran sepak sila harus diperhatikan dengan menciptakan bentuk pembelajaran yang tepat di antaranya dengan bola digantung dan bola dilempar. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran sepak sila antara menggunakan bola digantung dan bola dilempar, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, Perbedaan Pengaruh Pembelajaran antara Bola Digantung dengan Bola Dilempar terhadap Hasil Belajar Sepak Sila dalam Permainan Sepak takraw pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten Tahun pelajaran 2008/2009.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Tidak semua siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009 memiliki kemampuan sepak sila dan perlu ditingkatkan. 2. Perlu solusi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan sepak sila siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009. 3. Perlu diciptakan bentuk pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan sepak sila siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009. 4. Belum diketahui pengaruh pembelajaran antara bola digantung dan bola dilempar terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009. 5. Hasil belajar sepak sila siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009 belum diketahui. C. Pembatasan Masalah Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Perbedaan pengaruh pembelajaran antara bola digantung dan bola dilempar terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009.

2. Hasil belajar sepak sila siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan pengaruh pembelajaran antara bola digantung dan bola dilempar terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009? 2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya pembelajaran antara bola digantung dan bola dilempar terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: 1. Perbedaan pengaruh pembelajaran antara bola digantung dan bola dilempar terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009. 2. Pembelajaran yang lebih baik pengaruhnya antara bola digantung dan bola dilempar terhadap peningkatan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada siswa putra peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten tahun pelajaran 2008/2009.

F. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitinan ini sangat penting untuk diteliti dengan harapan: 1. Dapat membantu siswa peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring klaten tahun pelajaran 2008/2009 yang dijadikan sampel penelitian dalam meningkatkan kemampuan sepak sila, sehingga akan membantu dalam bermain sepak takraw. 2. Dapat dijadikan sebagai masukan untuk menambah wawasan bagi guru Penjasorkes SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Juwiring Klaten untuk memberikan pembelajaran sepak sila yang tepat bagi siswanya. 3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk dikembangkan lebih lanjut.